Elearning Luka
Elearning Luka
Selain itu, ada klasifikasi luka berdasarkan tingkat kontaminasi, kedalaman dan luasnya luka,
dan berdasarkan waktu penyembuhan:
a. Evaluasi luka dengan melakukan pengkajian dan pemeriksaan fisik yang komprehensif untuk
menentukan teknik perawatan, cairan/obat yang dibutuhkan, serta balutan yang sesuai
b. Lakukan tindakan perawatan luka dengan teknik aseptic (mempertahankan keadaan bebad
kuman) dan teknik antiseptic (upaya untuk mencegah kontaminasi kuman)
c. Menciptakan kondisi luka dan kulit disekitarnya dalam keadaan lembab
Selain itu ada perawatan luka khusus:
a. Luka bakar
Setelah terbakar, cuci luka dengan air mengalir yang bersih sekurang-kurangnya 15 menit
untuk membersihkan kotoran yang ada di luka dan mengurangi panas. Tidak boleh diberi air
dingin atau es. Jika ada bula/blister jangan dirobek karena akan menambah infeksi. Jika bula
kecil akan bisa sembuh dengan sendirinya, jika bula besar bisa dipecahkan dengan needle
steril dan diberi salep antibiotic. Klien bisa mandi dengan bak mandi khusus dengan cara
mengguyur dengan air dan membersihkan sisa salep dan kotoran yang menempel pada luka
dengan kasa dan cairan antiseptic. Ada dua cara perawatan luka bakar, yaitu perawatan
terbuka yang dilakukan dengan cara membiarkan luka terbuka setelah dirawat dan perawatan
tertutup yang menggunakan balutan kasa untuk menutupi luka sehingga mencegah
kontaminasi
b. Luka decubitus
Prinsip utama dalam penyembuhan luka decubitus adalah dengan cara mengurangi gesekan
atau tekanan antara luka dengan benda padat yang keras. Sebisa mungkin luka mendapat
sirkulasi yang cukup. Jika masih derajat 1 bisa diakukan pemijatan untuk melancarkan
sirkulasi darah dan dilakukan mobilisasi rutin. Jika sudah derajat 2-4 dilakukan perawatan
luka dengan menjaga kelembaban untuk mencegah terjadinya infeksi.
c. Luka kanker
Prinsip luka pada kanker adalah tidak membuat luka mudah berdarah (menimbulkan luka
baru), mengontrol bau yang tidak sedap, mengurangi nyeri dan merawat kulit disekitar luka.