Menkep MG 3
Menkep MG 3
DISUSUN OLEH
RATNA NUR UTAMI
G3A018088
6. Pemeriksaan Penunjang
Radiologi (Foto Thorax)
Kesan :
- Cardiomegaly (LV, LA)
- Gambaran edema pulmonal
- Efusi pleura kanan, suspek efusi pleura kiri
7. Terapi Medik
Nama Dosis Indikasi
IVFD Nacl 0,9 % 15 tpm Obat yang digunakan sebagai pengganti cairan tubuh.
O2 nasal kanul 3 L/ menit Untuk menurunkan kerja nafas dan kerja miokard
Ampicillin inj. 1,5 mg/ 12 jam Untuk mengatasi infeksi dari bakteri
Sulbactam
Untuk mengobati gejala yang disebabkan oleh terlalu
CaCO3 Oral 500 mg/8 jam banyak asam lambung di perut, seperti mulas, sakit
perut, atau gangguan pencernaan
Amlodipin Oral 10 mg/ 24 jam Untuk menurunkan tekanan darah tinggi
Captopril oral 25 mg/ 24 jam Untuk mengobati tekanan darah tinggi dan penyakit
jantung
8. Data Fokus
DS :
Klien mengatakan sesak nafas, saat klien berjalan jauh ataupun aktivitas. Sesak
nafas berkurang saat klien istirahat dan tidur dalam posisi semi fowler. Klien juga
mengatakan mudah lelah ketika beraktivitas. Aktivitas klien dibantu keluarga dan
perawat. Klien mengatakan 4 hari sebelum masuk rumah sakit klien merasakan
sesak nafas sepanjang hari
DO :
Keadaan umum tampak lemah. Aktivitas klien dibantu keluarga dan perawat.
Klien terpasang nasal kanul dengan O2 3L/menit.
TD : 140/80 mmHg, N : 90x/menit, S : 36 0C, RR : 24x/menit, SPO2 : 98%. CRT 2
detik. Terpasang IFVD Nacl 15 tpm makro dan tidak ada oedema.
9. Diagnosa Keperawatan
Ketidak efektifan pola nafas b.d penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi
Intervensi :
B:
- Klien dengan diagnosa medis CKD
- Klien dengan diagnosa keperawatan Ketidak efektifan pola nafas b.d
penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi
A:
PPJP melakukan orientasi kepada Tn. B dan keluarga mengenai ruang perawatan
di ruang Rajawali 6B. Perawat menunjukkan pada keluarga tata letak ruang rawat,
letak kamar mandi, menunjukkan ruangan perawat jika memiliki keperluan untuk
menemui perawat serta bagaimana cara untuk menghubungi jika kondisi klien
atau keluarga tidak memungkinkan ke nurse station, menjelaskan mengenai
keterangan gelang identitas, jam besuk, pelayanan gizi, serta kapan waktu untuk
berkonsultasi dengan dokter.
Keluarga juga telah dijelaskan mengenai penggunaan bed yang dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan, pentingnya pemasangan pengaman tempat tidur agar
mengurangi terjadinya risiko jatuh, kemudian keluarga diminta untuk
menandatangi lembar bukti bahwa klien sudah mendapatkan orientasi dari
perawat. PPJP juga telah menjelaskan mengenai hak dan kewajiban pasien dan
keluarga serta tata tertib RSUP Dr. Kariadi Semarang.
3. Tingkat Ketergantungan Pasien
Tabel ketergantungan pasien (Barthel Index)
20 : Mandiri
Berdasarkan hasil pengkajian barthel index, Tn. B dari hari pertama sampai ketiga
didapatkan skor 14 yang termasuk dalam kategori ketergantungan ringan. Untuk
pasien rawat inap, menurut Douglas (1984) standar waktu pelayanan pasien rawat
inap dengan kebutuhan perawatan ringan memerlukan waktu : 1-2 jam/24 jam.
Sehingga jumlah kebutuhan tenaga perawat yang dibutuhkan klien per shift-nya
adalah:
Dari perhitungan di atas maka disimpulkan bahwa 1 orang klien dengan tingkat
ketergantungan ringan membutuhkan 1 perawat dalam setiap shift kerja. Jadi dalam
24 jam dibutuhkan 3 orang perawat.
4. Prinsip Pasien Safety
Menurut IPSG (International Patient Safety Goals) terdapat 6 sasaran
keselamatan pasien, yaitu identifikasi pasien, komunikasi efektif, penggunaan
obat, ketepatan operasi, resiko infeksi dan resiko jatuh. Perawatan yang
didapatkan oleh pasien sudah melakukan 6 prinsip patient safety, yaitu:
a) Identifikasi pasien
Identifikasi pasien dilakukan pertama kali oleh petugas IGD. Tn. B telah
terpasang gelang pengenal utama berwarna biru yang berisi identitas utama
klien yaitu Nama, tanggal lahir dan no. Rekam Medis. Setiap kali sebelum
pemberian tindakan pelayanan seperti pemberian obat (oral/iv), perawat selalu
mengidentifikasi identitas pasien dengan mencocokan nama, tanggal lahir dan
no. Rekam medis pasien dengan tindakan yang diperoleh.
b) Komunikasi efektif
Komunikasi efektif selalu digunakan oleh perawat ketika berkomunikasi pada
pasien atau keluarga, pada rekan sejawat ataupun pada tenaga kesehatan
lainnya. Komunikasi efektif digunakan untuk mengurangi resiko
kesalahpahaman yang mungkin dapat terjadi sewaktu-waktu. Berikut adalah
salah satu contoh komunikasi efektif yang perawat lakukan pada saat operan
jaga.
Nama Tn. B, umur 19 tahun, No. RM C757873, DPJP Lestariningsih, dr.Sp.
PD. Diagnosa medis CKD, masuk pada tanggal 24 September 2019 pukul
19.00.
S:
Klien mengatakan sesak nafas, saat klien berjalan jauh ataupun aktivitas.
Sesak nafas berkurang saat klien istirahat dan tidur dalam posisi semi fowler.
Klien juga mengatakan mudah lelah ketika beraktivitas. Aktivitas klien
dibantu keluarga dan perawat. Klien mengatakan 4 hari sebelum masuk rumah
sakit klien merasakan sesak nafas sepanjang hari
B:
- Klien dengan diagnosa medis CKD
- Klien dengan diagnosa keperawatan Ketidak efektifan pola nafas b.d
penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi
A:
R:
2) Sound A Like
C Xitrol Sistro
DoXORUBICIN DoCETERE
Hemolok Humalog
SimARC SemAX
ZOMeta VOMeta
InERSON InTERSUN
3) Look A Like
Amorasin tab Zoloft tab
Cendo Tropin Cendo efrisel
Cendo Carpin Cendo timol
Cendo Conver Cendo vasacon
Cendo Polidex Cendo polinel
Cendo Lyteers Cendo catarlens
Coartem tab Cataflam tab, anafranil tab
Dexametason Ampul (indofarma) Ranitidin ampul ( hexpharm)
Farnormin tab Farsorbid 5 mg tab
Frimania 200 mg tab Bamgetol 200mg tab
Merlopam 2 mg tab Stelosi 5 mg; sandepril 50 mg tab
Paxus 30 mg inj Bleocin 15 mg inj
Phytomenadion ampul (phapros) Ephineprine ( phapros)
Tria carpin tetes mata Tria timol tetes mata
4) High Alert
No Obat
1 INSULIN
Novomix 30 inj Flexpen, DOS 5
Levemir Inj Flexepen, DOS 5
Latus Solostra, DOS 5
Novorapid Inj Flexepen, DOS 5
Humalog Mix 25 100UI, DOS 5
Humalog Cart 100 UI, DOS 5
2 KCL
KCL 25 ML
3 HERPARIN
Inviclot inj
4 HULMAN ALBUMIN
Albapure 20%, 100 ML
Albapure 20%, 50 ML
Plasbumin 20%, 100 ML
Plasbumin 20%, 50 ML
5 NARKOTIKA
Codein tab 10 Mg, DOS 10
Fentanyl inj 2 ml, DOS 5
Morphin inj 10 mg, DOS 10
Pethidin inj 50 mg, DOS 10
6 ELEKTROLIT KONSENTRAT
Dextrose 5% 100 ml
Dextrose 5% 50 ml
Magnesium Sulfat inj 20%
Magnesium Sulfat inj 40%
Meylon inj 25 ml
NACL 3% 500 ml
Selama dirawat di rumah sakit, Tn. A tidak mendapatkan obat yang tergolong
LASA (Look A Like Sound A Like), High Allert, dan Elektrolit Konsentrat.
d) Safety surgery
Tn. B tidak ada program operasi
e) Pencegahan infeksi
Prinsip pengelolaan pencegahan infeksi bertujuan untuk menciptakan
lingkungan yang bersih aman dan nyaman sehingga dapat meminimalkan atau
mencegah terjadinya transmisi mikroorganisme dari lingkungan ke pasien,
petugas, pengunjung serta masyarakat sekitar rumah sakit dan fasilitas
kesehatan sehingga infeksi nosokomial dan kecelakaan kerja dapat dicegah.
Prinsip pengelolaan pencegahan infeksi seperti cuci tangan dan pemakaian
APD (Alat Pelindung Diri) di ruangan sudah cukup baik, hal ini terlihat pada
setiap kali perawat melakukan tindakan keperawatan yang kontak langsung
dengan cairan pasien selalu menggunakan handscoon, serta melakukan cuci
tangan dengan prinsip 5 moment dan 6 langkah cuci tangan dengan
menggunakan handscrub maupun menggunakan handwash dengan air yang
mengalir.
Selain itu, klien dan keluarga juga diberikan edukasi terkait pengendalian
penyebaran infeksi yaitu melalui pendidikan kesehatan 6 langkah cuci tangan
yang diberikan saat pertama kali orientasi di ruangan.
Dimensia 15 - - -
Lemah 10 - - -
Normal 0 0 0 0
Keterangan :
Memberikan edukasi
tentang cuci tangan 6
5 menit
langkah dan 5 moment cuci
tangan
5 menit
24/9/2019 Melakukan pemeriksaan
TTV
Total 50 menit
Melakukan pemeriksaan
5 menit
TTV
Total 50 menit
Melakukan pemeriksaan
5 menit
TTV
26/9/2019
Menganjurkan makan
5 menit
sedikit tapi sering
Total 50 menit
Rekap waktu tindakan keperawatan yang dilakukan :
1 Siang 50 menit
2 Malam 50 menit
3 Mala 50 menit
Dari rekap tindakan keperawatan selama 1 kali shift siang dan 2 kali shift malam
masing-masing memiliki waktu 50 menit waktu yang dibutuhkan pasien untuk
mendapatkan perawatan.
6. Kebutuhan SDM
Total Harga
No. Tindakan Logistik Total Biaya
penggunaan Satuan
3. Ruang a. Tempat
Perawatan : Tidur
b. Meja
Kelas 3
c. Kasur
d. Sprei
e. Bantal
f. Sarung
Bantal
g. Selimut
h. Tiang Infus
i. Hanscrub
j. Tempat
Sampah
k. Lemari
l. Penerangan
+lampu
m. Air
n. Kamar
Mandi/WC
o. Gayung
p. Pispot
4. Visit Dokter dr. 3 120.000 360.000
Spesialis Lestariningsih
(dr SP.PD)
Memandikan 0 0
pasien/hari
Rp
Total Biaya
1.440.905
d. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan rencana pengajaran dan referral. Seluruh
pengajaran yang diberikan telah didokumentasikan pada catatan perawat dan
ringkasan pulang (Discharge summary).
e. Evaluasi
Evaluasi terhadap discharge planning penting dalam membuat kerja proses
discharge planning. Perencanaan dan penyerahan harus diteliti dengan cermat
untuk menjamin kualitas dan pelayanan yang sesuai. Evaluasi selanjutnya
akan dinilai oleh DPJP apakah pasien sudah bisa pulang atau belum.
Pasien dan keluarga menyampaikan bahwa mereka merasa puas dengan pelayanan
yang diberikan oleh perawat di ruang Rajawali 6B.
c. Solusi
Komunikasi efektif antar tenaga medis dan keluarga yaitu untuk
pendampingan klien sehingga mengurangi resiko lebih lanjut pada pasien.
Memberikan edukasi tentang penyakit yang di alami, mengajarkan
penggunaan obat sesak bila sesak nafas kambuh dan mengajarkan duduk
dengan posisi kedepan sedikit membungkuk , dan menganjurkan membatasi
aktivitas untuk mengurangi kelelahan.
LAMPIRAN
Berikut tata tertib pasien, penunggu dan pengunjung rawat inap RSUP Dr. Kariadi Semarang: