Anda di halaman 1dari 22

Laporan Praktikum

Penginderaan Jauh I
Modul Ke -3 : Koreksi Radiometrik Citra

Disusun Oleh :

Rio Dwi Putra


23117105

Program Studi Teknik Geomatika


Fakultas Teknik Infrastruktur Dan Kewilayahan
Institut Teknologi Sumatera
2019
FORMAT PENILAIAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH I

MODUL KE 1

Nama Mahasiswa : Rio Dwi Putra

NIM : 23117105

No Unsur yang dinilai SKOR


1 BAB I
2 BAB II
3 BAB III
4 BAB IV
5 BAB V

Asisten Praktikum

...................................

NIM.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pengolahan citra terdapat dua macam koreksi, yaitu koreksi
radiometrik dan koreksi geometrik. Koreksi radiometrik yaitu suatu teknik
perbaikan data citra untuk menghilangkan efek yang ditimbulkan karena
ketidaksempurnaan sensor dan atmosperik yang mengakibatkan kenampakan
tidak tajam (Supriatna dan Sukartono, 2002). Koreksi radiometrik dilakukan
berdasarkan dua alasan, yaitu
 memperbaiki kualitas visual citra
 memperbaiki nilai pixel yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya
Koreksi radiometrik sebagai pengukuran nilai radiasi elektromagnetik
pada panjang gelombang tertentu dari sinar ultraviolet, sinar tampak,
inframerah hingga radiasi gelombang mikro yang digunakan untuk
mendeteksi objek dari pantulan refleksi irradiant sinar matahari disetiap kanal
spektral.Manfaat dari koreksi radiometrik adalah memperbaiki kualitas citra
akibat dari kesalahan pantulan permukaan atau kelengkungan bumi dan
faktor lain, seperti arah sinar matahari, kondisi cuaca, kondisi atmosfer dan
faktor lainnya, sehingga informasi yang dihasilkan menjadi lebih
akurat, seperti dapat memperkirakan perbedaan parameter biofisik tanaman
(biophysical vegetation. Selain itu, koreksi radiometrik sangat bermanfaat
untuk menganalisis data mutitemporal dan multi sensor yang digunakan
untuk interpretasi dan mendeteksi perubahan secara kontinu.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan Praktikum kali ini adalah :
1. Memahami konsep koreksi Radiometrik pada citra satelit dengan
menggunakan software ENVI
2. Menganalisis berbagai permasalahan saat koreksi Radiometrik
3. Menganalisis perubahan data minimum dan maximum sebelum dan
sesudah di koreksi Radiometrik
1.3 Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Rabu/ 31 Oktober 2019
Waktu : Pukul 07.00 – 09.00 WIB
Tempat : Laboratorium Teknik Geomatika
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Pengertian Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh (atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau


akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak
secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau
akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh,
(misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat lain.
Penginderaan jauh merupakan seni dalam memperoleh informasi
mengenai suatu objek, area, atau fenomena mengenai analisis data yang
diperoleh dengan alat tanpa suatu kontak langsung (Lillend, T.M. 1994). Data
yang digunakan untuk keperluan pengolahan dan pemoerosesan adalah citra
satelit penginderaan jauh. Sejalan dengan perkembangan teknologi computer
yang semakin pesat, akses berbagai kelompok praktis dan akademis ke
otomatisasi pengolahan citra digital pun semakin besar.

2.2 Citra Satelit


Citra juga dapat diartikan sebagai gambaran atau rekaman gambar
yang tampak dari suatu objek yang diamati, sebagai objek atau hasil liputan
dari alat pemantau atau sensor. Sejauh ini kita dapat mengenal berbagai jenis
citra satelit berdasarkan tingkat resolusi spasialnya. Resolusi spasial dikenal
pula sebagai kemampuan sebuah sensor dalam melakukan perekaman pada
objek terkecil di setiap pikselnya.

2.3 Koreksi Geometrik

Koreksi Radiometrik merupakan proses untuk memperbaiki kualitas


visual citra, dalam hal memperbaiki nilai piksel yang tidak sesuai dengan nilai
pantulan atau pancaran spektral objek yang sebenarnya. Koreksi yang
bertumpu pada informasi dalam citra antara lain : Koreksi histrogram,
penyesuaian regresi, koreksi berbasis diagram pancar, kalibrasi bayangan dan
kenampakan gelap. Koreksi yang bertumpu pada data diluar citra dipengaruhi
oleh lima faktor yakni: pantulan atau reflektansi objek, bentuk dan besaran
interaksi atmosfer, kemiringan dan arah hadap lereng, sudut pandang sensor,
dan sudut ketinggian matahari.

2.4 Metadata

Metadata adalah data yang mengandung informasi menjelaskan suatu


data itu sendiri agar mudah untuk ditemukan kembali, digunakan, atau
dikelola. Metadata sering disebut sebagai data tentang data
atau informasi tentang informasi. Metadata ini mengandung informasi
mengenai isi dari suatu data yang dipakai untuk keperluan manajemen
file/data itu nantinya dalam suatu basis data. Jika data tersebut dalam
bentuk teks, metadatanya biasanya berupa keterangan mengenai nama ruas
(field), panjang field, dan tipe fieldnya: integer, character, date, dll. Untuk
jenis data gambar (image), metadata mengandung informasi mengenai siapa
pemotretnya, kapan pemotretannya, dan setting kamera pada saat dilakukan
pemotretan. Satu lagi untuk jenis data berupa kumpulan file, metadatanya
adalah nama-nama file, tipe file, dan nama pengelola (administrator) dari file-
file tersebut.
Metadata umumnya ditampilkan dalam format XML, yang berisikan
informasi dasar mengenai data tersebut. Biasanya menampilkan data siapa,
apa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana dari sumberdata tersebut.
Geospatial metadata biasanya dibuat dalam dataset GIS, dan juga citra satelit.
Metadata biasanya berisikan informasi seperti Judul, Abstrak, Tanggal
pembuatan dan publikasi, cakupan area, proyeksi dan informasi lain yang
penting.
BAB III
LANGKAH KERJA

A. Melakukan koreksi Radiometrik nilai reflektan pada band 10 dan


band 11

1. Buka citra Landsat-8 Bandar Lampung dengan Open Image File >
Pilih citra yang akan digunakan yaitu band 1 - band 6 dan band 10 band
11.

2. Load band pada citra band 1. Dan pada tipe Scroll > klik kanan > quick
stats. Pada menu quick stats pilih select plot > histogram : band 1 untuk
melihat grafik dan statistik band
3. Maka akan terlihat hasilnya seperti di atas. Selanjutnya dalam Koreksi
radiometrik akan mengkonversi nilai digital number pada band 1
hingga band 6 menggunakan data nilai reflectance yang ada pada file
Citra Lansat 8.

4. Untuk melakukan koreksi radiometrik Klik basic tools > Band math.

5. Masukan rumus pada kolom ‘enter an expression’, klik Add to List


supaya dapat digunakan untuk band 1 hingga band.
Rumus Reflektan:
Pλ = 0.00002*B1+(-0.1)
6. Lalu save math tersebut dengan cara klik save > pilih tempat
menyimpannya > klik OK. Setelah itu pilih band yang terdefinisi
dengan cara klik band nya ( misal di rumus tertulis band 1 maka pilih
band 1). Lalu pilih tempat menyimpannya.

7. Untuk melihat hasil koreksinya lakukan load band pada band baru
tersebut, lalu klik kanan pada file scroll dan pilih quick stats, pilih
Select plot > histogram : Stasistik band akan perubah dari sebelumnya

8. Setelah itu lakukan hal yang sama pada band 2 hingga band 6. Perlu di
perhatikan ketika melakukan band math variabel B1 diganti menjadi
B2 dan seterusnya sampai band 6, lalu memilih band variabelnya pula
menjadi band 2 – band 6.
B. Melakukan koreksi Radiometrik nilai radiance pada band 10 dan
band 11

1. Untuk melakukan koreksi radiometrik pada band 10 dan 11. Lakukan


dengan cara yang sama yaitu klik basic tools > band math.

2. Pada kolom band math masukan rumus pada kolom ‘enter an


expression’ untuk band 10 dan band 11.
Rumus Reflektan Band 10 dan Band 11 :
Pλ = (0.0003342*B10+(0.1))/(0.764090423)
Nilai 0.764090423 = sin θ sun elevation
Sehingga :

Lalu rumus tersebut masukan ke list dengan klik ‘add to list’.

3. Lalu save math tersebut dengan cara klik save > pilih tempat
menyimpannya > klik OK.
4. Setelah itu pilih band yang terdefinisi dengan cara klik band nya ( misal
di rumus tertulis band 10 maka pilih band 10). Lalu pilih tempat
menyimpannya.
5. Setelah itu akan keluar file band baru yang telah terkoreksi. Load band
pada band baru tersebut , lalu klik kanan pada file scroll dan pilih quick
stats, pilih select plot > histogram : band. Maka akan ada perubahan
pada angka min dan max nya.

6. Setelah itu lakukan hal yang sama pada band 11. Perlu di perhatikan
ketika melakukan band math variabel B10 diganti menjadi B11. Ganti
variabel B11 dengan menggunakan band 11.

.
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
4.1 Hasil

Hasil konversi nilai reflectan

Band 1

Nilai REFLECTANCE di Meta Data


Band 1
Maksimum Minimum
1.210700 -0.099980

Band 1
Maksimum dan Minimum nilai Maksimum dan Minimum nilai
REFLECTANCE sebelum di koreksi REFLECTANCE sesudah di koreksi
Minimum Maksimum Minimum Maksimum
0 50353 -0.100000 0.907060
Band 2

Nilai REFLECTANCE di Meta Data


Band 2
Maksimum Minimum
1.210700 -0.099980

Band 2
Maksimum dan Minimum nilai Maksimum dan Minimum nilai
REFLECTANCE sebelum di koreksi REFLECTANCE sesudah di koreksi
Minimum Maksimum Minimum Maksimum
0 53227 -0.100002 -0.099982
Band 3

Nilai REFLECTANCE di Meta Data


Band 3
Maksimum Minimum
1.210700 -0.099980

Band 3
Maksimum dan Minimum nilai Maksimum dan Minimum nilai
REFLECTANCE sebelum di koreksi REFLECTANCE sesudah di koreksi
Minimum Maksimum Minimum Maksimum
0 53831 -0.100000 0.976620
Band 4

Nilai REFLECTANCE di Meta Data


Band 4
Maksimum Minimum
1.210700 -0.099980

Band 4
Maksimum dan Minimum nilai Maksimum dan Minimum nilai
REFLECTANCE sebelum di koreksi REFLECTANCE sesudah di koreksi
Minimum Maksimum Minimum Maksimum
0 57330 -0.100000 1.046600
Band 5

Nilai REFLECTANCE di Meta Data


Band 5
Maksimum Minimum
1.210700 -0.099980

Band 5
Maksimum dan Minimum nilai Maksimum dan Minimum nilai
REFLECTANCE sebelum di koreksi REFLECTANCE sesudah di koreksi
Minimum Maksimum Minimum Maksimum
0 62061 -0.100000 1.141220
Band 6

Nilai REFLECTANCE di Meta Data


Band 6
Maksimum Minimum
1.210700 -0.099980

Band 6
Maksimum dan Minimum nilai Maksimum dan Minimum nilai
REFLECTANCE sebelum di koreksi REFLECTAN sesudah di koreksi
Minimum Maksimum Minimum Maksimum
0 65535 -0.100000 1.210700
Hasil konversi nilai radiance
Band 10

Nilai RADIANCE di Meta Data


Band 10
Maksimum Minimum
22.00180 0.10033

Band 10
Maksimum dan Minimum nilai Maksimum dan Minimum nilai
RADIANCE sebelum di koreksi RADIANCE sesudah di koreksi
Minimum Maksimum Minimum Maksimum
0 36726 0.130875 12.404704
Band 11

Nilai RADIANCE di Meta Data


Band 11
Maksimum Minimum
22.00180 0.10033

Band 11
Maksimum dan Minimum nilai Maksimum dan Minimum nilai
RADIANCE sebelum di koreksi RADIANCE sesudah di koreksi
Minimum Maksimum Minimum Maksimum
0 30635 0.130875 10.369092

4.2 Analisis
Pada praktikum koreksi Radiometrik ini kita mengoreksi band dari citra
landsat 8 Bandar Lampung dengan data Reflektance dan Radiance yang sudah
ada pada modul. Berdasarkan hasil koreksi tiap band, kita memperoleh hasil
nilai reflectance dari band 1-6 dan nilai radiance dari band 10-11.Nilai yang
kita analisis adalah nilai sebelum dan sesudah dikoreksi berupa grafik nilai
minimum dan nilai maximum dari statisik citra landsat 8. Pada dasarnya koreksi
radiometri ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas visual citra, dalam hal
memperbaiki nilai piksel yang tidak sesuai dengan nilai pantulan atau pancaran
spektral objek yang sebenarnya.
Setelah melakukan koreksi band, terdapat perbedaan yang terjadi pada
setiap kita membuka statistic band tersebut. Contohnya pada band 1,
melakukan koreksi sebanyak 4 kali, namun nilai minimum dan maximum dari
statistik band-nya berbeda-beda padahal data reflectance yang digunakan
sama. Hal serupa berlaku juga dalam mencari nilai radiance Pada band 10 dan
11. Contohnya pada band 10 maupun band 11 saya mengoreksi dengan data
radiance yang sama dengan teman saya, namun hasil statistik nilai minimum
dan maximum–nya berbeda.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
 Perangkat Lunak ENVI Classic dapat digunakan untuk koreksi radiometrik
yang bertujuan dalam memperbaiki kualitas visual citra, nilai pixel,
maupun nilai spectral paa citra
 Hasil koreksi band citra dapat dilihat dari nilai minimum dan maximum
pada statistik band yang sudah dikoreksi
 Pada koreksi Radiometrik juga terdapat kesalahan seperti hasil koreksi
yang nilai minimum dan nilai maximum-nya selalu berubah-ubah walaupun
rumus dan data reflectance dan Radiance yang digunakan sama

5.2 Saran

 Dalam proses praktikum, pemateri harus menjelaskan lebih perlahan


supaya para peserta praktikum mampu memperoleh pertanyaan jika ada
materi yang kurang paham.
 Harus memahami modul serta mengerti apa yang harus dilakukan dalam
pengerjaan di laporan.
 Harus teliti dalam menginput rumus koreksi radiometrik
DAFTAR PUSTAKA

 Ardianyah, Toni. 2018. Penginderaan Jauh: Pengertian, Prinsip, Jenis, dan


Manfaat. https://foresteract.com/penginderaan-jauh/. Diakses pada pukul
21.09 WIB tanggal 9 Oktober 2019.

 Lillesand, T.M and Kiefer, R.W. 1994. Remote Sensing And Image
Interpretation, Third Edition, John Willey.

 Donohue, Daniel. 2001. REMOTE SENSING AND IMAGE


INTERPRETATION.
https://www.academia.edu/13453234/REMOTE_SENSING_AND_IMAG
E_INTERPRETATION_edited_by_Thomas_M._Lillesand_and_Ralph_W
._Kiefer_John_Wiley_New_York_2000._No._of_pages_736._Price_29.95
._ISBN_0_471_25515_7. Diakses pada pukul 21.09 WIB tanggal 10
Oktober 2019

 Geost, Flysh. 2017. Metadata Data Dalam Konteks SIG.


https://www.geologinesia.com/2017/07/pengertian-metadata-dalam-
konteks-sig.html. Diakses pada pukul 20:32 WIB tanggal 16 Oktober 2019

 Supriatna dan Sukartono.2002. TEKNIK PERBAIKAN DATA DIGITAL


(KOREKSI DAN PENAJAMAN) CITRA SATELIT. Buletin Teknik
Pertanian.

Anda mungkin juga menyukai