Anda di halaman 1dari 10

UJIAN AKHIR SEMESTER

METODOLOGI PENELITIAN I

OLEH

RIFAH HAMID
NIM: 1614040081

Dosen Pengampu:
Yulia .M.Pd

TADRIS MATEMATIKA C
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
IMAM BONJOL PADANG
1440 H / 2018
Rencana Penelitian : “Pengaruh Penerapan Metode Problem Solving terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik dalam
Pembelajaran Matematika Kelas VIII MTsN 3 Kota
Pariaman”

Jenis Penelitian :
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena dapat
diklasifikasikan, konkrit, teramati, dan dapat diukur. Menurut Emzir (2017: 28),
penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang cara kerjanya meniru model
penelitian alam. Penelitian ini mempunyai ciri variabel yang dapat diukur,
observasi, pengujian teori, juga menggunakan strategi penelitian seperti
eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik yang berhubungan dengan
alam.

Alasan Mengambil Perencanaan ini :


Karena rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
Dan juga pelajaran matematika yang berkembang saat ini menuntut peserta didik
agar menemukan masalah serta memecahkannya. Untuk memenuhi kebutuhan
akan sumber daya manusia yang tinggi di Indonesia, dengan tujuan agar dapat
bersaing di masa depan. Tujuan dari penelitian ini adalah dengan adanya
penggunaan metode problem solving ini, diharapkan terdapat peningkatan
terhadap hasil belajar peserta didik serta tercapainya prestasi yang maksimal.

A. Paradigma Penelitian Kuantitatif


Emzir (2017: 28) penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang
cara kerjanya meniru model penelitian alam. Penelitian ini mempunyai ciri
variabel yang dapt diukur, observasi, pengujian teori juga menggunakan
strategi penelitian seperti ekperimen dan survei yang memerlukan data
statistik yang berhubungan dengan alam.
Sugiyono (2010: 66) paradigma diartikan sebagai pola pikir yang
menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus
mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalahyang perlu dijawab melalui
penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan
jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang digunakan.
Dalam penelitian kuantitatif/positivistik, maka peneliti dapat
melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada beberapa variabel saja.
Pola hubungan antara variabel yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut
sebagai paradigma penelitian.
Paradigma penelitian ini terdiri atas satu variabel independen dan
dependen.
X = metode problem solving
Y = hasil belajar
Berdasarkan paradigma tersebut dapat ditentukan:
a. Jumlah rumusan masalah deskriptif ada dua, dan asosiatif ada satu
yaitu:
1) Rumusan masalah deskriptif
a) Bagaiaman X? (metode problem solving)
b) Bagaimana Y? (hasil belajar)
2) Rumusan masalah asosiatif/ hubungan (satu)
Bagaimanakah hubungan atau pengaruh metode pembelajaran
dengan kualitas hasil belajar siswa yang dihasilkan
b. Teori yang digunakan ada dua, yaitu teori tentang metode
pembelajaran dan hasil belajar
c. Hipotesis yang dirumuskan ada dua macam hipotesis deskriptif
dan hipotesis asosiatif
1) Dua hipotesis deskriptif: (jarang dirumuskan dalam penelitian)
a) Metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik telah
mencapai 70% baik
b) Hasil belajar siswa lembaga pendidikan tersebut telah
mencapai 99% dari yang diharapakan
2) Hipotesis asosiatif
Ada hubungan yang positif dan signifikan antara metode
pembelajaran yang dipakai dengan hasil belejar peserta didik.
Hal ini berarti bila metode pembelajaran yang dirubah atau
ditingkatkan, maka hasil belajar peseta didik akan meningkat
pada gradasi yang tinggi.

ANALISIS
1. Latar belakang Masalah
Yeni Safitri (2016: 1), Pendidikan merupakan upaya manusia
untuk memperluas pengetahuan dalam rangka membentuk nilai, sikap,
dan perilaku. Pendidikan juga merupakan salah satu sarana untuk
mengembangkan potensi diri dan keterampilan siswa melalui proses
pembelajaran sebagai bekal bagi dirinya menjalani hidup bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Sebagaimana dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 (2003: 2) secara tegas
menyatakan bahwa:
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Sri Sundari (2016: 1) Kemampuan memahami konsep merupakan


hal yang paling mendasar dalam pembelajaran matematika dan menjadi
prasyarat untuk menguasai materi atau konsep selanjutnya. Sehingga
untuk dapat mempelajari matematika yang bersifat abstrak diperlukan
pemahaman konsep yang mendalam. Kemampuan memahami konsep
tidak hanya sebatas mengingat dan menerapkan rumus tetapi juga
mengaitkan antara konsep yang satu dengan konsep yang lainnya.
Karena rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika. Dan juga pelajaran matematika yang berkembang saat ini
menuntut peserta didik agar menemukan masalah serta memecahkannya.
Untuk memenuhi kebutuhan akan sumber daya manusia yang tinggi di
Indonesia, dengan tujuan agar dapat bersaing di masa depan.
Yeni Safitri (2016: 5) Berdasarkan permasalahan di atas, guru
harus mampu merancang metode pembelajaran yang membuat siswa
aktif melatih kemampuan berpikirnya dan memecahkan masalah
matematika secara realistis. Hal ini memungkinkan siswa untuk
memahami materi yang disampaikan guru secara lebih bermakna. Salah
satu alternatif metode pembelajaran yang dapat digunakan yaitu dengan
menggunakan metode problem solving.

2. Identifikasi Masalah
a. Pembelajaran matematika dianggap sulit oleh para siswa sekolah,
mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi:
b. Pengajaran matematika yang masih menggunakan metode ceramah
sering kali kurang diminati, membosankan dan cenderung dianggap
sulit oleh siswa:
c. Masih banyak siswa kelas yang belum mampu mencapai nilai yang
memuaskan:
d. Hasil belajar siswa yang tergolong rendah.

3. Rumusan Masalah
Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII MTsN
3 Kota Pariaman setelah memakai metode problem solving dalam
pembelajaran matematika ?

4. Populasi Sampel
Populasi = siswa di MTsN 3 Kota Pariaman
Sampel = siswa kelas VIII di MTsN 3 Kota Pariaman
5. Variabel Penelitian
Variabel bebas (X) = metode problem solving
Variabel terikat (Y) = hasil belajar

6. Instrumen Penelitian
Data yang dikumpulkan yaitu data tentang hasil belajar siswa
terhadap pembelajaran matematika. Data hasil belajar di dapat dari tes
hasil belajar yang akan dilakasanakan pada akhir siklus.

7. Hipotesis
H0 = tidak terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik menggunakan
metode problem solving dalam pembelajaran matematika
H1 = terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik menggunakan
metode problem solving dalam pembelajaran matematika

8. Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik yang digunakand dalam penelitian ini adalah tes dan
dokumentasi

9. Analisis Data
Setelah data dari seluruh siswa terkumpul, kemudian dilanjutkan
dengan mengelompokkan data berdasarkan siklus yang telah ada,
menyajikan data dengan teliti, data disajikan menggunakan statistik,
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang dilakukan. Yaitu
dengan telah diterapkannya metode problem solving dalam pembelajaran
matematika ini, diketahui bahwa hasil belajar siswa tersebut meningkat.

B. Teori
Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah selanjutnya
dalam proses penelitian (kuantitatif) adalah mencari teori-teori, konsep-
konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan
sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian.
Mark 1963, dalam (Sugiyono, 2010), membedakan adanya tiga
macam teori, yaitu:
1. Teori deduktif: memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan
atau pikiran spekulatif tertentu kea rah data yang akan diterangkan.
2. Teori yang induktif: adalah cara menerangkan dari data ke arah teori.
Dalam bentuk ekstrem titik pandang yang positivistik ini dijumpai pada
kaum behaviorist.
3. Teori yang fungsional: disini tampak suatu interaksi pengaruh antara data
dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori
kembali mempengaruhi data
Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkat
konsep, definisi, dan proporsisi yang disusun secara sstematis. Secara umum
teori mempunyai 3 fungsi, yaitu untuk menjelaskan, meramalkan, dan
pengendalian suatu gejala.
Fungsi teori yang pertama digunakan untuk memperjelas dan
mempertajam ruang lingkup, atau konstruk variabel yang akan diteliti. Fungsi
teori yang kedua (prediksi dan pemandu menemukan fakta) adalah untuk
merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian, karena pada
dasarnya hipotesis itu merupakan pernyataan yang bersifat prediktif.
Selanjutnya fungsi teori yang ketiga (control) digunakan mencandra dan
membahas hasil penelitian, sehingga selanjutnya digunakan untuk
memberikans saran dalam upaya pemecahan masalah.
Deskripsi teori dalam suatu penelitian meruapkan uraian sistematis
tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku0 dan
hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi
teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang
akan diteliti, melalui pendefinisan, dan uraian yang lengkap dan mendalam
dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi
terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan
terarah.
Langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah
sebagai berikut:
1. Tetapkan nama variabel yang akan diteliti, dan jumlah variabelny.
2. Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, journal ilmiah
laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan
yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti.
3. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap
variabel yang akan diteliti. (untuk referensi yang berbentuk laporan
penelitian, lihat judul penelitian, teori yang digunakan, tempat penelitian,
sampel sumber data, teknik pengumpulan data, analisis, kesimpulan, dan
saran yang diberikan).
4. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan,
bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih
definisi yang sesuai dengan peneitian yang akan dilakukan.
5. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan
diteliti, lakukan analisa, renugnkan dan buatlah rumusan dengan bahasa
sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam
bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang
dikutip atau yang digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan
teori harus dicantumkan.

C. Penelitian Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh:
1. Aries Yuwono (2016) yang berjudul “Problem Solving dalam
Pembelajaran Matematika”
2. Ketut Sutarmi dan I Md Surjana (2017) yang berjudul “Peningkatan
Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Problem Solving dalm
Pembelajran IPA”
3. Sri Andayani (2018) yang berjudul “Pengaruh Penerapan Metode
Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Mi
Masyariqulanwar 4 Sukabumi Bandar Lampung”
4. Yeni Dwi Kurino (2018) yang berjudul “Problem Solving dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Penjumlahan
dan Pengurangan Bilangan Bulat di Kelas V Sekolah Dasar”
5. Yeni Safitri (2016) yang berjudul “Pengaruh Penerapan Metode Problem
Solving Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri
10 Metro Timur Tahun Ajaran 2015/2016”
DAFTAR PUSTAKA

Emzir. 2017. Metodologi Penelitian Pendidikan. (Depok: PT Raja Grafindo


Persada).

Sugoyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: Alfabeta).

Aries Yuwono. 2016. Problem Solving dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal


Pendidikan Matematika Vol 4 No 1.

Yeni Safitri. 2016. [skripsi]. Pengaruh Penerapan Metode Problem Solving


Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri 10 Metro
Timur Tahun Ajaran 2015/2016. (Lampung: Universitas Bandar Lampung)

Anda mungkin juga menyukai