Makalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya kami
telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
“FISIKA KESEHATAN”.
Pada makalah ini kami akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang kami
susun dari berbagai sumber dan kami rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Kami
juga berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan
penunjang dalam mata kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan
kami mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat
diperbaiki dan menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Wonosobo,
26 Desember 2019
Pe
nyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penulisan................................................................................................................ 2
1.5 Tinjauan Pustaka.................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................ 3
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)................................................................................ 3
2.2 Sistem saraf dan Neuron...................................................................................................... 4
2.3 Potensial listrik saraf........................................................................................................... 6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)............................................................................. 8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram)................................................................... 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................... 12
3.2 Saran..................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik dalam
tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta potensial
listrik saraf.
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer ini
adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Ø Otak
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung antara
otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. Fungsi
dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut jantung,
suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Ø Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum tulang
belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya adalah
sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.
2. Sistem saraf Otonom
Sistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal, misalnya
jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh
penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
·NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf (neuron)
merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu
sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor
yaitu alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor
yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan
sumsum tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu
dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron
yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R =
V/I. Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat
yang berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan
sistem saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ
internal, misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung
membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang
menghasilkan suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan
potensial istirahat saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel
terdapat suatu beda potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting
potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit
motorik yang dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada
di dalam tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah
Electrokardiograf (EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu
kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA