Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAUR


PROVINSI BENGKULU
Jl. Lintas Barat Sumatera Desa Cahaya Batin Kecamatan Semidang Gumay Kab. Kaur 38561
Telp (0739) 2010033, 2010032
Email : rsudkaur.cbtn@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KAUR


NOMOR : 445.01/116. /RSUD-K/1/2019

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI


DI RSUD KAUR

DIREKTUR RSUD KAUR

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan di RSUD


Kaur maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang bermutu
tinggi.
b. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu standar pelayanan dan
asuhan pasien perlu adanya kebijakan mengenai pelayanan gizi.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan keputusan direktur
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009
tentang Praktik Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang
Praktik Rumah Sakit.
4. Undang-Undang Republik Indonesia No.36 Tahun 2014
Tentang Tenaga Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 26 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi.
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 78 Tahun 2013 tentang
Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS).
7. Keputusan Bupati Kaur Nomor 188.4.45-1034 Tahun 2016
Sebagai Direktur RSUD Kaur

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KAUR TENTANG KEBIJAKAN
PELAYANAN GIZI DI RSUD KAUR
Kesatu : Kebijakan pelayanan gizi sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini.
Kedua : Penatalaksanaan, pengawasan, penyelenggaraan, pengelolaan
pelayanan gizi dilaksanakan oleh Kepala Instalasi Gizi RSUD Kaur.
Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan, pengelolaan
pelayanan gizi dilaksanakan oleh Direktur RSUD Kaur.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bintuhan
Tanggal : 04 Januari 2019

Direktur
RSUD Kaur

dr. H. Ahmad Mufti Herdiawansyah


NIP.19820305 201101 1 005

Tembusan Keputusan ini disampaikan Kepada Yth :

1. Kabag Tata Usaha dan Kepegawaian RSUD Kaur

2. Kabid Keperawatan RSUD Kaur


3. Kabid Pelayan Medis RSUD Kaur
4. Kabid Komite Medis RSUD Kaur
5. Kabid Komite Keparawatan RSUD Kaur
6. Arsip

Lampiran : Keputusan Direktur tentang


Kebijakan Pelayanan Gizi di
RSUD Kaur
Nomor : 445.01/116. /RSUD-K/1/2019
Tanggal : 04 Januari 2019

KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI


DI RSUD KAUR

A. Pengertian Umum
1. Pelayanan gizi rumah sakit adalah kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit yang
dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien untuk memenuhi keperluan
metabolisme tubuh, peningkatan kesehatan, maupun mengoreksi kelainan
metabolisme, dalam rangka upaya preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun promotif.
2. Instalasi gizi rumah sakit adalah wadah yang mengelola kegiatan pelayanan gizi di
rumah sakit.
3. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No : 134/Menkes/SK/IV/1978
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum dinyatakan bahwa
instalasi gizi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengolahan, penyediaan,
penyaluran makanan, dan penyuluhan gizi yang dilakukan oleh tenaga/pegawai dalam
jabatan fungsional.
4. Pelayanan gizi meliputi 3 (tiga) kegiatan pokok, yaitu :
a. Produksi dan distribusi makanan
b. Pelayanan gizi rawat inap
c. Penyuluhan dan konsultasi diet rawat inap
5. Tugas Instalasi Gizi selanjutnya dibagi dalam 2 penanggung jawab, yaitu :
a. Penanggung jawab penyelenggaraan makanan yang meliputi produksi dan
distribusi makanan.
b. Penanggung jawab konsultasi gizi, perencanaan diet, dan evaluasi gizi yang
meliputi urusan asuhan gizi rawat inap.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terciptanya sistem pelayanan gizi di rumah sakit dengan memperhatikan berbagai
aspek gizi dan penyakit, serta merupakan bagian dari pelayanan kesehatan secara
menyeluruh untuk meningkatkan dan mengembangkan mutu pelayanan gizi di
rumah sakit berdasarkan kebijakan teknis yang di tetapkan direktur rumah sakit.
2. Tujuan Umum
a. Terlaksananya pelayanan gizi di ruang rawat inap
b. Terlaksananya pelayanan gizi sesuai perencanaan dan anggaran kebutuhan
bahan makanan, sarana dan prasarana di instalasi gizi.
c. Tersedianya makanan untuk pasien sesuai standar dan kebijakan direktur.
d. Tersedianya penyuluhan dan konsultasi gizi pasien.
e. Terlaksananya evaluasi dan pelaporan semua kegiatan.
f. Meningkatnya mutu, cakupan, dan efisiensi pelayanan gizi rumah sakit.

C. Tugas Pokok Dan Fungsi


1. Tugas Pokok
a. Pelayanan gizi rawat inap
b. Penyelenggaraan makanan pasien
c. Pelayanan promosi kesehatan rumah sakit
2. Fungsi
a. Melaksanakan kegiatan pelayanan gizi rawat inap
b. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan makanan pasien
c. Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan rumah sakit

D. Kebijakan Umum Pelayanan Gizi


1. Melaksanakan pelayanan gizi rumah sakit sesuai tugas pokok dan standar yang
telah ditetapkan.
2. Meningkatkan dan mengembangkan peran instalasi gizi rumah sakit sebagai bagian
integral dari pelayanan kesehatan paripurna di rumah sakit.
3. Melaksanakan evaluasi dan monitoring kegiatan pelayanan gizi dalam rangka
menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan.

E. Kebijakan Operasional Pelayanan Gizi


Kebijakan pelayanan gizi ini bertujuan untuk menetapkan tatacara pelayanan makanan
bagii pasien, asuhan gizi pasien di ruang rawat inap dan kegiatan-kegiatan lain
ditentukan dalam rangka menunjang proses pelayanan di RSUD Kaur.
Kebijakan pelayanan gizi meliputi :
1. Kebijakan pelayanan gizi rawat inap
2. Kebijakan penentuan diet pasien dan evaluasi diet
3. Kebijakan penyuluhan dan konsultasi gizi untuk pasien
4. Kebijakan penyusunan anggaran belanja instalasi gizi
5. Kebijakan penyusunan formula, menu dan perencanaan kebutuhan bahan makanan
6. Kebijakan penyediaan makanan pasien sesuai dengan kebutuhan gizi dan citarasa
7. Kebijakan persiapan, penyimpanan dan penanganan bahan makanan
8. Kebijakan pengelolaan produksi dan distribusi makanan bagi pasien
9. Kebijakan penanganan makanan dan alat makan untuk pasien dengan penyakit
menular
10. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
11. Kebijakan kebersihan lingkungan
12. Kebijakan Pemeliharaan, perbaikan ruang dan alat
13. Kebijakan Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
14. Kebijakan Penitipan Makanan Pasien yang dibawa oleh keluarga atau orang
lain

F. Penjelasan Kebijakan Operasional Pelayanan Gizi


1. Kebijakan Pelayanan Rawat Inap
a. Pelayanan gizi rawat inap mengacu pada Buku Pedoman Pelayanan Gizi dan SPO
Asuhan Gizi Di Ruang Rawat Inap.
b. Jam pelayanan gizi rawat inap dilaksanakan selama 16 jam.

2. Kebijakan Penentuan Diet Pasien Dan Evaluasi Diet


a. Penentuan diet pasien di lakukan oleh dokter spesialis
b. Pemberian dan evaluasi diet dilaksanakan oleh ahli gizi

3. Kebijakan Penyuluhan Dan Konsultasi Gizi Untuk Pasien


a. Penyuluhan dilaksanakan untuk pasien dan keluarga oleh ahli gizi
b. Konsultasi gizi dilaksanakan di ruang rawat inap oleh ahli gizi

4. Kebijakan Penyusunan Anggaran Belanja Instalasi Gizi


a. Anggaran belanja untuk bahan makanan direncanakan setahun sebelumnya dan
dibuat atas dasar perhitungan rata-rata jumlah pasein minimal 3 bulan terakhir
dikalikan dengan standar porsi sesuai dengan pedoman menu yang digunakan.
b. Anggaran belanja untuk peralatan/sarana prasarana direncanakan setahun
sebelumnya dan dibuat atas dasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya, atau
sesuai kebutuhan.
c. Untuk kebutuhan bahan makanan diperlukan data-data tentang :
1. Macam dan jumlah bahan makanan yang ada
2. Macam dan jumlah bahan makanan yang dibutuhkan untuk berbagai golongan
pasien.
3. Jumlah taksiran bahan makanan yang akan dibeli
4. Jumlah pasien yang makan menurut macamnya
5. Kalkulasi total biaya
6. Pengusulan anggaran belanja setahun

5. Kebijakan Penyusunan Formula, Menu dan Perencanaan Kebutuhan Bahan


Makanan
a. Penyusunan formula mengacu pada peraturan pemberian makanan pasien.
b. Pemberian formula enteral disesuaikan dengan indikasi
c. Penyusunan menu dibuat melalui tahapan : mengumpulkan tanggapan tentang
menu
sebelumnya dengan menggunakan kuesioner, memperhatikan tenaga, peralatan,
dan anggaran yang tersedia, master menu, siklus menu dan pedoman menu.

6. Kebijakan Penyediaan Makanan Pasien Sesuai Dengan Kebutuhan Gizi Dan


Citarasa
a. Standar makanan mengacu pada pedoman menu makanan pasien RSUD
Kaur
b. Menu makanan pasien menggunakan siklus menu 10 hari yang memenuhi cita
rasa, dibuat setiap tahun dan dapat dilakukan perubahan item menu
masakan/variasi bahan makanan apabila ada keluhan dari konsumen.
c. Makanan atau nutrisi yang sesuai untuk pasien, tersedia secara regular.
d. Sebelum memberi makan pasien, semua pasien rawat inap sudah dicatat
pemesanan makanan.
e. Bila keluarga menyediakan makanan, mereka diberi edukasi tentang pemberian
diet pasien.

7. Kebijakan Persiapan, Penyimpanan, dan Penanganan Bahan Makanan


a. Makanan disiapkan dengan cara mengurangi resiko kontaminasi dan
pembusukan
b. Makanan disimpan dengan cara mengurangi resiko kontaminasi dan
pembusukan
c. Penyimpanan dan penanganan bahan makanan segar :
1. Bahan makanan segar diterima 4 hari seminggu (Selasa, Kamis, Jumat,
Minggu) sesuai spesifikasi dan jumlah berdasarkan surat pesanan.
2. Setelah bahan makanan segar yang memenuhi syarat diterima, langsung
dibawa ke ruang persiapan untuk dilakukan persiapan (pemotongan dan
pembersihan) sesuai menu dan standar porsi.
3. Penyiapan bahan makanan segar dilakukan apabila ada sisa dan disimpan di
freezer (golongan daging dan ikan/ dan di showcase (golongan lauk nabati,
sayur, buah, dan bumbu).
4. Penyimpanan di freezer dengan suhu -5°C s/d 0°C, sedang penyimpanan
di
showcase dengan suhu 3°C s/d 10°C.
d. Penyimpanan dan penanganan bahan makanan kering
1. Bahan makanan kering diterima 1 bulan sekali atau melihat stok/persediaan .
2. Bahan makanan kering disimpan di gudang penyimpanan bahan makanan
kering dengan sistem FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First
Out), produk enteral disimpan sesuai rekomendasi pabrik.
3. Pemasukan dan pengeluaran bahan makanan serta berbagai pembukuan di
bagian penyimpanan bahan makanan kering, termasuk kartu stok bahan
makanan harus segera diisi tanpa ditunda, diletakkan pada tempatnya, diperiksa
dan diteliti secara kontinyu.
e. Produk nutrisi enteral disimpan sesuai rekomendasi pabrik

8. Kebijakan Pengelolaan Produksi dan Distribusi Makanan bagi Pasien


a. Kegiatan produksi makanan bagi pasien di RSUD Kaur dilaksanakan dalam 3
shift, yaitu :
1. Dinas Subuh : 04.00 WIB - 07.30 WIB
2. Dinas Pagi : 08.00 WIB – 14.00 WIB
3. Dinas Sore : 13.00 WIB – 19.00 WIB
b. Kegiatan distribusi makanan :
1. Makan Pagi : 06.30 WIB
2. Snack Pagi : 09.00 WIB
3. Makan Siang : 12.00 WIB
4. Snack Sore : 15.00 WIB
5. Makan Sore : 17.00 WIB
c. Distribusi makanan dilakukan dengan cara sentralisasi, makanan pasien
dibagi dan disajikan dalam alat makan ditempat distribusi makanan.
d. Distribusi makanan secara tepat waktu, dan memenuhi permintaan khusus.
e. Pada makanan pasien diberikan etiket makan pasien yang mencakup nama,
tanggal lahir, nomor rekam medik, tanggal, kelas perawatan, kamar, dan jenis diet.
f. Makanan dibagikan dan disajikan ke pasien oleh pramusaji ke ruang rawat inap.
g. Setiap hari sampel makanan diambil dari pengolahan yang dilakukan, kemas
dengan wadah tertutup dan disimpan di lemari es dalam waktu 3 x 24 jam.

9. Kebijakan Penanganan Makanan dan Alat Makan untuk Pasien


Penanganan alat makan untuk pasien dibedakan antara pasien dengan penyakit
infeksi dan non infeksi.

10. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) meliputi kesehatan kerja, kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja sesuai pedoman Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3).
b. Petugas harus mentaati peraturan keselamatan kerja untuk menjamin kesehatan
kerja, menghindari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja sesuai pedoman
yang ditetapkan.
c.
11. Kebijakan Kebersihan Lingkungan
a. Kebersihan lingkungan meliputi pembuangan sampah, kontrol air, dan serangga
dibawah koordinasi Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
(IPSRS).
b. Kebersihan lingkungan kerja secara rutin dilaksanakan oleh seluruh petugas.
c. Setiap petugas bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan kerja.

12. Kebijakan Pemeliharaan, Perbaikan Ruang dan Alat


a. Pemeliharaan, perbaikan ruang dan alat diusulkan melalui Instalasi Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (IPRS).
b. Pemeliharaan/perbaikan ruang dilakukan oleh Instalasi Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Rumah Sakit (IPRS) secara periodik setelah usulan yang diajukan
mendapat persetujuan.
c. Pemeliharaan alat-alat kecil dilakukan oleh Instalasi Gizi.

13. Kebijakan Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)


a. Kegiatan penyuluhan dan konsultasi dilaksanakan secara teratur dan
berkesinambungan
bagi pasien dan masyarakat sesuai program PKRS.
b. Penyuluhan dan konsultasi gizi ditujukan untuk membnatu pasien dan keluarga
agar
mampu dan mau berperan serta secara aktif dalam usaha preventif, promotif,
kuratif, dan rehabilitatif.
c. Promosi Kesehatan Rumah Sakit dilaksanakan untuk mendorong
berkembangnya
komunikasi yang dinamis, serasi dan berkesinambungan antara pasien/keluarga,
antar petugas, dan antara petugas dengan pasien/keluarga.
d. Penyuluhan dan konsultasi gizi dikembangkan dengan pendekatan :
1. Penyuluhan melalui contoh-contoh prilaku hidup sehat
2. Penyuluhan tidak langsung melalui media cetak, elektronika, dan media lain.
3. Penyuluhan langsung melalui interaksi individu dan kelompok.

14. Penitipan Makanan Pasien Yang Dibawa Keluarga Atau Orang Lain
RSUD Kaur menerima penitipan makanan pasien yang dibawa keluarga atau orang
lain dari luar rumah sakit.

G. PENANGGUNG JAWAB
1. Direktur RSUD Kaur bertanggung jawab terhadap penerapan/pelaksanaan kebijakan
pelayanan gizi pada RSUD Kaur yang menerapkan Pola Keuangan
2. Kepala Bidang Penunjang RSUD Kaur bertanggung jawab dalam koordinasi dengan
Direktur RSUD Kaur dalam pelaksanaan proses pelayanan gizi dil lingkungan rumah
sakit.
3. Kasi Penunjang Medis RSUD Kaur bertanggung jawab dalam koordinasi dengan
Direktur dan Kepala Bidang Penunjang RSUD Kaur dalam pelaksanaan prose
pelayanan gizi di lingkungan rumah sakit.
4. Kepala Instalasi Gizi bertanggung jawab dalam koordinasi pelaksanaan proses
pelayanan gizi di lingkungan rumah sakit.
5. Penanggung jawab Administrasi dan logistik bertanggung jawab dalam membuat
konsep, menyusun program/rencana, mengkoordinir kegiatan administrasi dan logistik,
membuat dan melakukan evaluasi dan pelaporan kegiatan pelayanan gizii.
6. Penanggung jawab Penyelenggaraan makanan bertanggung jawab menyusun
rencana, membagi tugas, mengawasi dan melaporkan kegiatan produksi dan distribusi
makanan.
7. Penanggung jawab konsultasi gizi, perencanaan diet, dan evaluasi gizi bertanggung
jawab mengkoordinir, mengawasi kegiatan di Asuhan Gizi untuk mengatur pembagian
tugas serta melaksanakan monitoring dan evaluasi asuhan gizi rawat

Anda mungkin juga menyukai