Anda di halaman 1dari 3

‫ب‬ َ ‫ فَ َهدَى القَ ْل‬،‫س َرائَ َر‬ َ ‫ َونَقهى ال‬،‫ض َمائَ َر‬ َ ‫صلَ َح ال‬ ْ َ‫ ال َح ْم ُد َ هّلِلَ الهذَي أ‬،َ‫ال

ذَي أ‬،َ‫ال َح ْم ُد َ هّلِل‬


َ‫َّللاُ َو ْح َدهُ الَ ش ََر ْيك‬ ‫ش َه ُد أَ ْن الَ إَلَهَ إَاله ه‬ْ َ‫ َوأ‬،‫ائر‬
َ ‫ص‬ َ َ‫ق أ ُ ْولي َ الب‬ َ ‫ال َحائَ َر إَلَى َط َر ْي‬
‫ أَ ْنقَى العَالَ َم ْي َن‬،‫سولُه‬ ُ ‫َّللاَ َو َر‬
‫ع ْب ُد ه‬َ ً ‫ش َه ُد أَ هن سيَدَنا َ َونَبَيَنا َ ُم َح همدا‬ ْ ‫ َوأ‬،ُ‫لَه‬
‫وم‬َ ‫لى َي‬ َ ‫علَى نَ ْه َج َه َإ‬ َ ‫ص ْح َبهَ َو َم ْن سا َ َر‬ َ ‫علَى آلَهَ َو‬ َ ‫ َو‬،ً‫س ْي َرة‬ َ ‫س َر ْيرةً َوأَ ْزكا َ ُه ْم‬ َ
‫ أَ هما بَ ْع ُد‬،‫الد ْي َن‬
َ
‫ قال هللا‬،‫ أوصي نفسي وإياكم بتقوى هللا فقد فاز المتقون‬،‫فيا عباد هللا‬
‫الر ْح َم َن‬ ‫س َم هللاَ ه‬ ْ ‫ َب‬،‫الر َج ْي َم‬
‫ان ه‬ َ ‫ش ْي َط‬‫ أَع ُْوذُ َباهللَ َم َن ال ه‬،‫تعالى في كتابه الكريم‬
‫ق تُقَاتَ َه َوال تَ ُموت ُ هن إَال َوأَ ْنت ُ ْم‬ ‫َين آ َمنُوا اتهقُوا ه‬
‫َّللاَ َح ه‬ َ ‫ يَاأَيُّ َها الهذ‬، ‫الر َح ْي َم‬ ‫ه‬
َ ‫س َل ُم‬
‫ون‬ ْ ‫ُم‬
Maasiral Muslimin Jamaah Jumah yang Dimuliakan oleh Allah Swt.
Sebagaimana biasanya, khutbah kali ini, pertama saya berpesan pada diri saya khususnya
juga pada hadirin semuanya agar kita senantiasa tidak bosan-bosannya untuk berusaha
meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dalam arti takwa
yang sebenar-benarnya yaitu dengan menjalankan semua perintah Allah, baik perintah itu
berupa perintah wajib ataupun berupa sunnah. Juga dengan meninggalkan segala yang
dilarang oleh Allah, baik larangan haram maupun makruh.
Karena dengan takwa inilah, kita senantiasa mendapatkan pertolongan dan perlindungan dari
Allah subhanahu wa ta’ala. Baik pada saat kita menjalani hidup di dunia ini, maupun kita
sudah kembali kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Maasiral Muslimin Rahimakumullah
Dalam kesempatan ini saya ingin membacakan hadis qudsi yang diriwayatkan oleh sahabat
Abu Hurairah r.a.

ُ‫َّللاَ قَا َل َم ْن عَادَى َلي َو َليًّا فَقَ ْد آذَ ْنتُه‬ ‫ إَ هن ه‬:‫سله َم‬ َ ‫علَ ْي َه َو‬َ ‫صلهى اللههم‬ َ َ‫َّللا‬
‫سو ُل ه‬ ُ ‫قَا َل َر‬
‫ع ْبدَي‬ َ ‫علَ ْي َه َو َما يَ َزا ُل‬ َ ُ‫ضت‬ ْ ‫ب إَلَ هي َم هما ْافت َ َر‬
‫ع ْبدَي َبش َْيءٍ أ َ َح ه‬ َ ‫ب إَلَ هي‬ َ ‫ب َو َما تَقَ هر‬َ ‫َبا ْل َح ْر‬
ُ‫ص َره‬ َ َ‫س َم ُع َب َه َوب‬ ْ َ‫س ْمعَهُ الهذَي ي‬ َ ُ‫ب َإلَ هي َبالنه َوافَ َل َحتهى أ ُ َحبههُ فَ َإذَا أ َ ْحبَ ْبتُهُ ُك ْنت‬ ُ ‫يَتَقَ هر‬
ُ‫سأَلَ َني ََلُع َْطيَنهه‬ َ ‫ش َب َها َو َر ْجلَهُ الهتَي َي ْمشَي َب َها َو َإ ْن‬ ُ ‫الهذَي يُ ْب َص ُر َب َه َو َي َد ُه اله َتي يَ ْب َط‬
‫ست َ َعاذَ َني ََل ُ َعيذَنههُ َو َما ت َ َر هددْتُ ع َْن ش َْيءٍ أَنَا فَا َعلُهُ ت َ َر ُّددَي ع َْن نَ ْف َس ا ْل ُم ْؤ َم َن‬ ْ ‫َولَ َئ َن ا‬
ُ‫سا َءتَه‬َ ‫يَك َْرهُ ا ْل َم ْوتَ َوأَنَا أَك َْرهُ َم‬

Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallama bersabda: Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:


Barangsiapa yang memusuhi kekasih-Ku/ wali-Ku, maka Aku menyatakan perang
terhadapnya. Dan tidak seorang hambapun yang mendekatkan diri kepada Allah subhanahu
wa ta’ala dengan sesuatu yang paling Aku cintai melainkan dengan apa yang telah Aku
wajibkan kepadanya. Dan hamba-Ku tidak akan berhenti untuk berusaha mendekatkan diri
kepada-Ku dengan perbuatan-perbuatan sunnah hingga Aku mencintai hamba-Ku tersebut.
Dan ketika Aku telah mencintai hamba-Ku, maka Aku akan menjadi telinganya yang
digunakan untuk mendengar. Aku akan menjadi penglihatannya yang digunakan untuk
melihat. Aku akan menjadi tangannya yang digunakan untuk memukul. Dan Aku juga akan
menjadi kakinya yang digunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepada-Ku, maka pasti
akan Aku kabulkan permintaannya. Dan jika dia minta perlindungan dari-Ku, maka sungguh
Aku akan melindunginya.
Maasiral Muslimin Rahimakumullah
Beberapa hal yang bisa kita simpulkan dari hadis qudsi dan berkualitas shahih, adalah sebagai
berikut:
Allah menjelaskan bahwa diantara hamba-hamba-Nya, ada orang yang dicintai-Nya secara
khusus. Hamba Allah ini disebut sebagai wali Allah. Dan ketika seorang hamba sampai pada
derajat ini, maka Allah akan mencintainya. Sehingga siapapun yang memusuhinya, maka
dinyatakan sebagai musuh Allah. Hal ini menunjukkan bahwa ketika seseorang telah menjadi
kekasih Allah, maka Allah memberikan perlindungan secara totalitas kepada orang tersebut.
Maasiral Muslimin Rahimakumullah
Selanjutnya Hadis ini juga memberikan resep kepada kita cara agar kita menjadi hamba
yang dicintai oleh Allah. Yang pertama adalah berusaha untuk memenuhi segala apa yang
diwajibkan oleh Allah, menjalankan segala yang diperintahkan oleh Allah. Mafhum
mukhalafah nya adalah kita juga dperintahkan untuk meninggalkan apa yang dilarang oleh
Allah SWT.
Maasiral Muslimin Rahimakumullah
Tentu kewajiban yang dimaksud di dalam hadis ini adalah kewajiban dalam arti yang sangat
luas. Dimana kewajiban ini tidak terbatas hanya pada sisi ritual saja, akan tetapi juga meliputi
kewajiban-kewajiban dari sisi sosial. Kewajiban ritual ini merujuk kepada ibadah yang
dilakukan dalam konteks memenuhi haqqullah dan hablun min Allah. Seperti ibadah shalat,
ibadah puasa, ibadah haji, dan ibadah-ibadah ritual lainnya yang berhubungan dengan Allah.
Sementara kewajiban sosial adalah merujuk kepada berbagai macam aktivitas dalam rangka
memenuhi haqqu al-Adami atau hablun min al-Nas. Dalam sosialisasi kehidupan sehari-hari
kita. Ada banyak kita temukan orang yang saleh secara ritual namun tidak saleh secara sosial,
ataupun sebaliknya. Kalau kita mau mengkaji, membaca kembali, memahami firman-firman
Allah
yang menjelaskan tentang ciri-ciri orang yang bertakwa. Ternyata, dapat kita temukan bahwa
ciri-ciri orang yang bertakwa ini tidak saja memiliki kualitas secara ritual semata.
Di dalam surah al-Baqarah ayat 2-5 ini banyak menjelaskan tentang kualitas orang yang
bertakwa kepada Allah dari sisi ritual, kualitas ibadah dia, kualitas hubungan dia kepada
Allah subhanahu wa ta’ala. Akan tetapi melihat firman Allah dalam surah yang lain, surah
Ali Imran misalnya, dalam ayat 133 dan 135 maka kita dapat menemukan pertama,
penjelasan tentang ciri-ciri orang yang bertakwa yang memiliki jiwa sosial yaitu hubungan
aktivitas dia sehari-hari kepada sesama manusia sebagai mahluk sosial.
Dalam firman-Nya Allah menyebutkan:
َ‫َّللاُ ي ُِحبُّ ْال ُم ْح ِسنِين‬ َ َ‫ظ َو ْال َعافِين‬
ِ َّ‫ع ِن الن‬
َّ ‫اس ۗ َو‬ َ ‫اظ ِمينَ ْالغَ ْي‬
ِ ‫اء َو ْال َك‬
ِ ‫اء َوالض ََّّر‬ َّ ‫الَّذِينَ يُن ِفقُونَ فِي ال‬
ِ ‫س َّر‬
Orang-orang yang bertakwa yaitu orang-orang yang membelanjakan hartanya baik dalam
keadaan mudah/bahagia/lapang atau dalam keadaan /duka/susah/sempit rizkinya. Tentu
menafkahkan harta ini adalah merupakan ibadah yang banyak dimensi sosialnya. Yang
kedua, wal-kadhimina al-ghaida, orang yang mampu menahan rasa amarah. Ini juga termasuk
sisilain ibadah yang berdimensi sosial. Juga termasuk, wal-‘afina ‘anin-nas, yaitu orang-
orang yang suka memaafkan kepada sesama manusia. Ini juga termasuk sisilain dari ibadah
dimensi sosial.
Maasiral Muslimin Rahimakumullah
Mungkin selama ini kita kurang sempurna, kurang lengkap dalam memahami ‘orang yang
bertakwa kepada Allah’. Sehingga pemahaman kita, ‘orang yang bertakwa kepada Allah’
seolah olah hanya orang yang memiliki kualitas ibadahnya tertuju kepada Allah semata tanpa
melihat bagaimana kualitas ibadah sosialnya. Ini ternyata pemahaman yang tidak benar.
Orang yang bertakwa dengan takwa yang sebenar-benarnya adalah orang yang memiliki
kualitas ibadah ritualnya kepada Allah secara vertikal dan sebagai mahluk sosial.secara
horizontal ini sama-sama memiliki kualitas yang baik. Maka kalau ada kesenjangan antara
ibadah sosial dan ibadah ritual, tentu tidak dapat mengantarkan orang tersebut menjadi orang
bertakwa secara sempurna.
Maasiral Muslimin Rahimakumullah
Mudah-mudahan khutbah singkat ini, kita memiliki pemahaman yang lengkap terhadap
‘orang yang bertakwa’ dan kita berusaha untuk menjadi orang yang bertakwa secara
sempurna . Tidak saja memiliki kualitas ibadah ritual yang baik, akan tetapi juga memiliki
kualitas ibadah sosial yang lebih baik pula. Aamiin Aamiin ya robbal Aalamiin.

‫ يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا اتَّقُوا‬، ‫الر ِحي ِْم‬


ّ ‫الر ْح َم ِن‬ َّ ِ‫ بِ ْس ِم هللا‬،‫الر ِجي ِْم‬ َّ ‫ان‬ ِ ‫ط‬ َ ‫ش ْي‬ ُ َ‫أ‬
َّ ‫ع ْوذُ بِاهللِ ِمنَ ال‬
ُ‫سولَه‬ َّ ِ‫ص ِل ْح لَ ُك ْم أ َ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم ۗ َو َمن يُ ِطع‬
ُ ‫َّللاَ َو َر‬ ْ ُ‫سدِيداا ي‬ َ ‫َّللاَ َوقُولُوا قَ ْو اًل‬
َّ
‫فَقَ ْد فَازَ فَ ْو ازا َع ِظي اما‬

،‫ت َوال ِذّ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َو ِإيَّا ُك ْم ِمنَ ْاْل َيا‬،‫آن ْال َع ِظي ِْم‬ِ ‫ار َك هللاُ ِل ْي َولَ ُك ْم فِ ْي ْالقُ ْر‬ َ ‫َب‬
‫ت َخي ُْر‬ َ ‫ار َح ْم َوأ َ ْن‬ْ ‫ َوقُ ْل َربّ ِ ا ْغ ِف ْر َو‬،‫س ِم ْي ُع ْال َع ِل ْي ُم‬
َّ ‫َوتَقَبَّ َل ِم ِنّي َو ِم ْن ُك ْم ِت ََل َوتَهُ ِإنَّهُ ُه َو ال‬
َّ ‫ َوا ْست َ ْغ ِف ُر ْوا إِنَّهُ ُه َو ْالغَفُ ْو ُر‬، َ‫اح ِميْن‬
‫الر ِح ْي ُم‬ ِ ‫الر‬ َّ

Anda mungkin juga menyukai