Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit yang sering diderita
masyarakat saat ini. DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolic
dengan karakteristik Hiperglikemia karena kelainan sekresi insulin yang
berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan
organ tubuh terutama pada mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah
(Sudoyo dkk, 2009).
Sedangkan menurut WHO Diabetes Melitus adalah penyakit kronis
serius yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin
(hormon yang mengatur gula darah atau glukosa), atau ketika tubuh tidak
dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. Diabetes
adalah masalah kesehatan masyarakat yang penting. Menjadi salah satu dari
empat penyakit tidak menular prioritas yang menjadi target tindak lanjut oleh
para pemimpin dunia. Jumlah kasus dan pravalensi diabetes melitus terus
meningkat selama beberapa dekade terakhir. (WHO Global Report, 2016).
WHO memperkirakan bahwa secara global, 422 juta orang dewasa
berusia diatas 18 tahun hidup dengan Diabetes Melitus. Jumlah terbesar orang
dengan Diabetes Melitus diperkirakan berasal dari Asia Tenggara dan Pasifik
Barat. Terhitung sekitar setengah kasus Diabetes Melitus di dunia. Diseluruh
dunia penderita Diabetes Melitus meningkat secara substansial antara tahun
1980 dan 2014, meningkat dari 108 juta menjadi 422 juta atau menjadi sekitar
empat kali lipat. Kebanyakan orang dengan diabetes tinggal dinegara
berpenghasilan rendah dan menengah dan ini akan mengalami peningkatan
terbesar dalam kasus Diabetes Melitus sampai tahun 2030. (WHO, 2016).

Tabel 1.1 Estimasi jumlah penderita Diabetes Melitus di Sepuluh Besar


Negara dengan penderita Diabetes Melitus terbanyak tahun 2000 dan 2030.

2000 2030

1
2

Jumlah Penderita Jumlah


Peringkat Negara Diabetes (Juta Negara Penderita
Penduduk) Diabetes (Juta
Penduduk)
1. India 31,7 India 79,4
2. Cina 20,8 Cina 42,3
3. Amerika 17,7 Amerika 30,3
Serikat Serikat
4. Indonesia 8,4 Indonesia 21,3
5. Jepang 6,8 Pakistan 13,9
6. Pakistan 5,2 Brazil 11,3
7. Rusia 4,6 Bangladesh 11,1
8. Brazil 4,6 Jepang 8,9
9. Italia 4,3 Filipina 7,8
10. Bangladesh 3,2 Mesir 6,7

Keterangan : Total termasuk Negara diluar WHO. Sumber WHO 2016.

Menurut International Diabetes Federation-7 tahun 2015, dalam


metabolisme tubuh hormon insulin bertanggung jawab dalam mengatur kadar
glukosa darah. Hormon ini di produksi dalam pankreas lalu dikeluarkan untuk
digunakan sebagai sumber energi tubuh. Dan hiperglikemia akan terjadi
apabila tubuh kekurangan hormon insulin. (IDF, 2015 dalam Nurlailatul
Latifah, 2017).
Penyakit Diabetes merupakan salah satu penyakit degeneratif yang
terkait langsung dengan gaya hidup atau life style. Sekalipun ada faktor lain
diluar gaya hidup, namun dari berbagai hasil penelitian mengungkapkan
bahwa peningkatan kualitas gaya hidup dapat menurunkan resiko terjadinya
Diabetes. Dengan kata lain, Diabetes Melitus dapat dicegah dengan gaya
hidup sehat utamanya menjaga pola makan yang seimbang, melakukan
olahraga secara rutin dan teratur serta mempertahankan berat badan ideal.
Sangat disayangkan bahwa banyak penderita diabetes melitus yang
tidak menyadari dirinya mengidap penyakit yang lebih sering disebut
penyakit gula. Hal ini mungkin disebabkan minimnya informasi dimasyarakat
tentang diabetes terutama tentang gejala-gejalanya. Sebagian besar kasus
diabetes adalah diabetes tipe II ( tidak tergantung insulin ) yang disebabkan
3

oleh faktor keturunan. Diabetes tipe II ini sering terjadi pada orang yang
mengalami obesitas akibat gaya hidup yang dijalaninya.
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya jumlah penduduk di Indonesia
yang menderita penyakit diabetes mellitus tipe II hingga mencapai kurang
lebih 90% hingga 95% ( Smeltzer dan Bare, 2001 ).
Kemenkes tahun 2014 menuliskan bahwa penderita Diabetes Melitus
selain didunia, di Indonesia juga mengalami peningkatan. Data menurut
Riskesdas tahun 2013 menyatakan bahwa prevalensi Diabetes Melitus di
Indonesia terjadi peningkatan yaitu dari 5,7% pada tahun 2013 menjadi
6,9% atau sekitar 9,1 juta di tahun 2018.
Berikut ini adalah data penyakit tidak menular yang sering
menyebabkan kematian di Indonesia pada tahun 2018.

Tabel 1.2 : Data penyakit terbanyak untuk penyakit tidak menular (PTM)
yang menyebabkan kematian di Indonesia 2018, Sumber : Riskesdas
Nasional Kemenkes RI 2018

No Jenis Penyakit %

1. Stroke 21,1
2. Penyakit jatung Koroner 12,9
3. Diabetes Melitus dengan komplikasi 6,9
4. Pneumonia 6,2
5. Hipertensi dengan komplikasi 5,3

Tabel 1.3 : Data penyakit terbanyak untuk Penyakit Tidak Menular (PTM)
pada provinsi Kalimantan Selatan, sumber : Riskesdas Kesmas Provinsi
Kalimantan Selatan 2018.
No Jenis Penyakit %

1. Hipertensi 34,1
2. Stroke 21,9
3. Penyakit Sendi 14,6
4. Ginjal Kronis 7,69
5. Asma 4,8
4

6. Kanker 3,6
7. Diabetes Melitus 3,01
8. Jantung 2,9

Tabel 1.4 : Data penyakit terbanyak untuk Penyakit Tidak Menular (PTM) di
Puskesmas Tanah Habang, sumber : Yanmedik Puskesmas Tanah Habang,
Balangan 2018.

No Jenis Pemyakit %

1. Infeksi Akut lain pada saluran pernapasan bagian atas 36,2


2. Hipertensi Primer 33,9
3. Dyspepsia 26,2
4. Myalgia 20,4
5. Diabetes Melitus (DM) 14,4
6. Penyakit Kontak Alergi 7,4
7. Gout 6,70
8. Diare dan Gastroenteritis non spesifik 6,4
9. Kunjungtivitis 4,2
10. Rheumatoid Arthritis lain 3,9

Dari Tabel 1.1 menunjukkan bahwa penderita penyakit Diabetes


Melitus di Indonesia menurut WHO berada pada urutan ke 4 (empat) setelah
Amerika Serikat.
Dari Tabel 1.2 menunjukkan bahwa penderita penyakit Diabetes
Melitus menurut data Riskesdas Nasional 2018 berada pada uratan ke 3 (tiga)
dengan pravalensi sebesar 6,9% dari 5 penyakit terbanyak.
Dari Tabel 1.3 menunjukkan bahwa penderita penyakit Diabetes
Melitus menurut data Riskesdas Kesmas Provinsi Kalimantan selatan 2018
berada pada urutan ke 7 (tujuh) dengan pravalensi sebesar 3,01% dari 8
penyakit terbanyak untuk penyebab kematian.
Dari Tabel 1.4 menunjukkan bahwa penderita penyakit Diabetes
Melitus berada pada urutan ke – 5 (lima) dengan Pravalensi sebesar 14,36%
dari 10 penyakit terbanyak utama yang ada di Puskesmas Tanah Habang
yang menjadi penyebab utama kematian.
5

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan pada


keluarga dengan pasien Diabetes Melitus tanda dan gejala yang muncul
adalah keluarga mengatakan tidak mengetahui dengan penyakit DM,
penyebab, tanda gejala penyakit DM. Keluarga mengatakan pasien mulai
mengalami atau merasakan gejala-gejala sakit DM sudah kurang lebih 1
tahun yang lalu, setelah dibawa berperiksa ke dokter dan dianjurkan untuk
mengurangi konsumsi gula sejak saat itu. Tapi setelah merasa enak pasien
tidak lagi memperhatikan dietnya, dan melakukan cek gula darah juga tidak
rutin kadang satu bulan sekali, kadang 3 bulan sekali, dan sekarang sudah
jarang minum obat, hanya kalau cek gula darah dan kadar gula darahnya
tinggi baru minum obat, terkadang merasakan rasa kesemutan pada kedua
telapak kaki. Data lain yang diperoleh untuk menegakkan diagnose adalah
Gula darah acak 280 mg/dl, tekanan darah 150/90 mmHg, adanya riwayat
DM.
Hasil kajian pada keluarga penderita Diabetes Melitus, keluarga
mengatakan tidak mengetahui bagaimana cara penanganan tentang penyakit
Diabetes Melitus, dan keluarga kurang memahami cara merawat anggota
keluarga dengan penderita Diabetes Melitus secara baik dan benar, seperti
bagaimana tingkat kepatuhan pasien terhadap pengelolaan DM. didapati
menyuntik insulin dengan cara yang tidak tepat, memakai dosis yang salah,
tidak mengikuti diet yang dianjurkan. Ketidak patuhan ini selalu menjadi
hambatan untuk tercapainya usaha pengendalian DM sehingga
mengakibatkan pasien memerlukan pemeriksaan atau pengobatan yang
sebenarnya tidak diperlukan. Selain itu keluarga juga kurang memperhatikan
kondisi lingkungan tempat tinggal pasien dengan penderita Diabetes Melitus
untuk mengurangi terjadinya resiko cedera atau kejadian yang tidak di
harapkan.
Masalah tersebut apabila tidak ditangani dengan baik maka akan
menyebabkan komplikasi pada berbagai organ tubuh seperti gangguan
penglihatan, gagal ginjal, jantung, gangguan pembuluh darah dikaki, saraf,
ulkus dan lain-lain. Upaya terapi non farmakologi dan farmakologi telah
dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus. Dan
6

juga selain terapi medis, Puskesmas juga melakukan beberapa promosi seperti
penyuluhan kesehatan tentang Diabetes Melitus dan kegiatan lain seperti
Posyandu Usila dan Posbindu serta senam Prolanis yang salah satu
pesertanya adalah penderita Diabetes Melitus, dan kegiatan tersebut bertujuan
untuk mengurangi tingginya angka penderita Diabetes Melitus pada
Puskesmas Tanah Habang di Kabupaten/Kota Balangan namun masih belum
optimal.
Berdasarkan wawancara masalah tersebut maka penulis tertarik untuk
melakukan Asuhan Keperawatan Keluarga dengan pasien penderita Diabetes
Melitus untuk membantu keluarga pasien dengan penderita Diabetes Melitus
lebih memahami tentang pemahaman penyakit Diabetes Melitus dengan
analisa masalah dalam merumuskan masalah keperawatan atas pengkajian
data yang penulis lakukan, serta memberikan penyuluhan serta
mendemonstrasikan pada keluarga bagaimana cara penanganan yang baik dan
benar pada pasien penderita Diabetes Melitus, serta membuat pencatatan
perkembangan asuhan keperawatan serta melaksanakan implementasi
keperawatan pada asuhan keperawatan keluarga pada pasien dengan penderita
Diabetes Melitus.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas yang menjadi rumusan permasalahan dalam


penelitian asuhan keperawatan dengan judul “Asuhan Keperawatan
Keluarga dengan Diabetes mellitus diwilayah kerja Puskesmas Tanah Habang
Kabupaten/kota Balangan.

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengeksplorasi Asuhan Keperawatan keluarga pada


keluarga dengan Diabetes Melitus di wilayah kerja Puskesmas Tanah
Habang Kabupaten/kota Balangan.

2. Tujuan Khusus
7

a. Mengidentifikasi Pengkajian pada Asuhan Keperawatan keluarga


dengan Diabetes Melitus di wilayah kerja Puskesmas Tanah Habang
di Kabupaten/Kota Balangan.
b. Menganalisa Data pada Asuhan Keperawatan keluarga dengan
Diabetes Melitus di Puskesmas Tanah Habang Kabupaten/Kota
Balangan.
c. Merumuskan Masalah Keperawatan pada Asuhan Keperawatan
keluarga dengan Diabetes Melitus di Puskesmas Tanah Habang
Kabupaten/Kota Balangan.
d. Menentukan Intervensi Keperawatan pada Asuhan Keperawatan
keluarga dengan Dabetes Melitus di Puskesmas Tanah Habang
Kabupaten/Kota Balangan.
e. Melaksanakan Implementasi Keperawatan pada Asuhan Keperawatan
keluarga dengan Diabetes Melitus di Puskesmas Tanah Habang
Kabupaten/Kota Balangan.
f. Membuat Catatan Perkembangan Keperawatan pada Asuhan
Keperawatan keluarga dengan Diabetes Melitus di Puskesmas Tanah
Habang Kabupaten/Kota Balangan.
g. Melakukan Evaluasi Keperawatan pada Asuhan Keperawatan
keluarga dengan Diabetes Melitus di Pueskesmas Tanah Habang
Kabupaten/Kota Balangan.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dan


sumber informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan Keperawatan
khususnya tentang Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Diabetes
Melitus menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang
keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien Diabetes
Melitus.

2. Secara Praktis
8

a. Bagi Peneliti

Manfaat hasil penelitian ini dapat menambahkan


pengetahuan, wawasan, dan pengalaman mengenai Asuhan
Keperawatan Keluarga dengan Diabetes Melitus atau Memperoleh
pengalaman dalam mengaplikasikan hasil riset keperawatan,
khususnya KTI tentang pelaksanaan pemenuhan kebutuhan nutrisi
pada pasien Diabetes Mellitus.

b. Bagi Pasien dan Keluarga

Manfaat penelitian ini bagi pasien yaitu dapat mengurangi


ketergantungan pasien dan keluarga tentang asuhan keperawatan
pada Diabetes Melitus beserta penatalaksanaannya.

c. Bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan


dan evaluasi bagi pihak Puskesmas yang diperlukan dalam
pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada
keperawatan keluarga dengan Diabetes Melitus.

Anda mungkin juga menyukai