Anda di halaman 1dari 27

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no.

7 tahun
2011 tentang pelayanan darah :

Pasal 1 ayat 1

“Pelayanan darah adalah upaya pelayanan untuk memanfaatkan


darah manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan
dan tidak untuk tujuan komersial”

Pasal 9 ayat 2

“Setiap pengambilan darah harus dilakukan pemeriksaan kesehatan


pendonor darah dan mendapat persetujuan dari pendonor darah
yang bersangkutan”
Donor Darah merupakan suatu
kegiatan dimana seseorang
menyumbangkan darah atau
komponennya kepada pasien untuk
tujuan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan.

Tiga macam Donor Darah :


1. Donor Sukarela
2. Donor Keluarga/Donor Pengganti
3. Donor Komersial
SISTEMATIKA
I. Pengisian Identitas Calon Donor
II. Seleksi Terhadap Calon Donor
III. Penandatanganan Informed Consent
Oleh Calon Donor
• Data Identitas Pribadi (nama, tanggal lahir,
jenis kelamin, alamat, telepon)

• Pekerjaan Calon Donor (TNI/Polri,


PNS/Swasta, mahasiswa, dll)

• Menjawab pertanyaan yang diajukan


(penghargaan yang telah diterima, donor
saat bulan puasa, waktu terakhir donor
darah)
A. Pemeriksaan Pendahuluan
 Umur
 Berat Badan
 Kadar Hb (Hemoglobin)
 Golongan Darah

B. Konseling dan Pemeriksaan Fisik Calon


Donor
 Keadaan Umum
 Tanda-tanda Vital
 Riwayat Penyakit Sebelumnya
 Persyaratan Lainnya
Pemeriksaan Pendahuluan

1. Umur
 17 tahun sampai 60 tahun

2. Berat Badan
 berat ≥ 45 kg
3. Kadar Hemoglobin
kadar Hb ≥ 12,5 g/dL (CuSO4 dan Hemoglobinmeter)
4. Golongan Darah
Konseling dan Pemeriksaan Fisik
Calon Donor
1. Keadaan Umum
 Pendonor tidak dalam keadaan sakit,
ketergantungan obat terlarang, tidak sakit
jantung, paru-paru, hati, ginjal, kencing manis,
penyakit darah, gangguan pembekuan darah,
epilepsi, kanker.
 Perhatikan kondisi fisik yang lemah, malnutrisi,
anemia, jaundice, sianosis, sesak nafas dan
gangguan mental.
 12 bln setelah ditato, ditindik dan ditusuk jarum
 Waktu terakhir kali makan.
2. Tanda-tanda Vital
 Tekanan darah sistolik 100 – 160 mmHg dan
diastolik 60 – 100 mmHg
 Denyut nadi 60 – 100 kali/menit
 Suhu tubuh ≤ 37°C
In summary….

37°C 100-160
60 - 100

60-100
bpm

110 lbs  12.5 g/dL




3. Riwayat Penyakit Sebelumnya
a. Kondisi yang mengarah pada pembatalan
donor untuk selamanya jika mengalami
penyakit (kanker, diabetes melitus, jantung
dan pembuluh darah, penyalahgunaan obat
injeksi, serebrovaskular, trombosis arteri,
HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, babesiosis,
leishmaniasis, chronic Q fever,
Trypanosomiasis cruzi, xenotransplantation.
b. Serangan epilepsi
 3 thn pengobatan dan tanpa serangan.
c. Penyakit ginjal
 Glomerulonefritis akut, 5 thn setelah sembuh
sempurna.
d. Penyakit osteomielitis
 2 thn setelah dinyatakan sembuh.
e. Penyakit demam rematik
 2 thn tanpa tanda-tanda penyakit jantung kronik.
f. Penyakit infeksi tropik
 Setelah pulang dari daerah tropis.
g. Penyakit hepatitis
 HBsAg negatif dan anti HCV negatif.
h. Penyakit malaria
 4 bln setelah kunjungan terakhir daerah endemis.
i. Penyakit sifilis
 Setahun setelah dinyatakan sembuh.
j. Penyakit tuberculosis
 2 thn setelah dinyatakan sembuh.
4. Persyaratan Lainnya

a. Riwayat haid, kehamilan dan menyusui


 Setelah selesai haid, 6 bln setelah melahirkan (bagi ibu
yg melahirkan dan tidak menyusui) dan 3 bln setelah
berhenti menyusui.

b. Jarak penyumbangan donor


 Pria maks. 6 kali/thn dan wanita maks. 4 kali/thn.

c. Riwayat transfusi darah


 Calon donor tidak boleh menyumbangkan darahnya
dalam waktu 12 bln setelah mendapatkan transfusi
darah.
d. Riwayat imunisasi dan vaksinasi
 8 minggu setelah imunisasi dan vaksinasi.

e. Riwayat operasi
 7 hari setelah pencabutan gigi, 6 bln setelah menjalani
operasi kecil dan 12 bln setelah menjalani operasi
besar.

f. Riwayat pengobatan
 3 hari setelah meminum obat-obatan yang mengandung
aspirin atau pirosikam, 12 bln setelah dinyatakan
sembuh terhadap sifilis dan gonorrhoe.
 Setiap akhir konseling sebelum donasi
darah, setiap calon donor harus
memberikan pernyataan persetujuan
dengan menandatangani informed
concent.
KESIMPULAN
Seleksi donor darah terhadap calon
pendonor sangat penting untuk
mendapatkan darah transfusi yang aman
dan berkualitas. Sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah RI no. 7 tahun 2011 tentang
Pelayanan Darah dan pelaksanaannya
bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan di bidang transfusi darah.

Anda mungkin juga menyukai