Anda di halaman 1dari 3

DEMOKRASI DAN KERAGAMAN BUDAYA

NURIAH
18215158
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) YATSI TANGERANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
2020

1. PENDAHULUAN
Demokrasi sebagai suatu sistem telah dijadikan alternatif dalam berbagai tatanan
aktivitas bermasyarakat dan bernegara di beberapa Negara. Seperti diakui oleh Moh. Mahfud
MD, ada dua alasan dipilihnya demokrasi sebagai system bermasyarakat dan bernegara.
Pertama, hampir semua negara didunia ini telah menjadikan demokrasi sebagai asas yang
fundamamental.; Kedua, demokrasi sebagai asas kenegaraan secara esensial telah
memberikan arah bagi peranan masyarakat untuk menyelenggarakan Negara sebagai
organisasi tertingginya. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang
benar pada warga masyarakat tentang demokrasi. Pengertian demokrasi dapat dilihat dari
tinjauan bahasa (epistemologis) dan istilah (terminologis). Secara epistemologis
“demokrasi” terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu ”demos” yang berarti
rakyat atau penduduk suatu tempat dan “cretein” atau “cratos” yang berarti kekuasaan atau
kedaulatan. Jadi secara bahasa demos-cratein atau demos-cratos adalah keadaan Negara di
mana dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat, kekuasaan
tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintah rakyat dan
oleh rakyat.
Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi
Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri
keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan
kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah
bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok
sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana
mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah
dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir,
dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban
kelompok-kelompok sukubangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-
pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang
ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia.

2. KONSTRUKSI ARGUMEN
Direktur Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales, Paris, Michel Wieviorka,
menyebutkan kebijakan multikulturalisme merupakan salah satu ide untuk mengelola
keanekaragaman budaya dalam upaya mewujudkan demokrasi. Demokrasi tidak mungkin
dapat diwujudkan tanpa memberikan apresiasi terhadap keragaman budaya.
Dikatakan Wieviorka, multikulturalisme berarti memberikan pengakuan terhadap
perbedaan budaya, baik suku, bangsa, maupun ras. Multikulturalisme juga berarti
memberikan hak-hak universal terhadap berbagai kelompok yang berbeda, ada pengakuan
kesetaraan dalam hukum dan kehidupan bermasyarakat sebagai warga negara. Pada
prinsipnya, multikulturalisme adalah adanya pengakuan terhadap perbedaan kebudayaan dan
kesetaraan dalam derajat kemanusiaaan untuk menjamin kesejahteraan hidup masyarakat ,
katanya, Senin (14/3), di Gedung Pascasarjana Fisipol UGM.
Dalam kuliah umum bertajuk Democracy and Cultural Diversity, sosiolog asal Paris
ini mengatakan Kanada merupakan salah satu contoh negara yang dinilai berhasil dalam
mengelola multikulturalisme. Kebijakan mengenai multikulturalisme yang diluncurkan
Pemerintah Kanada pada tahun 1971 ini tidak hanya mendukung adanya pluralisme, tetapi
juga memaksa masyarakatnya untuk menerima berbagai perbedaan yang ada. â€oeKebijakan
tersebut terbukti berhasil meredam konflik yang terjadi antarpenduduk Kanada berbahasa
Inggris dengan warga yang berbahasa Perancis dengan menetapkan dua bahasa tersebut
sebagai bahasa resmi di Kanada, tutur Director of the Centre for Sociological Analysis and
Intervention (CADIS) ini.
Ditambahkan Wieviorka, dengan adanya kebijakan multikulturalisme, keberadaan
para imigran yang masuk ke Kanada juga diperhitungkan, tidak seperti di sejumlah negara
lain yang tidak sejahtera dan berkonflik dengan penduduk asli. Para imigran juga turut
dihimbau untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat di Kanada, ujarnya.
Hampir 200 ribu imigran dari berbagai etnis masuk ke Kanada tiap tahunnya.
Kedatangan para imigran didorong dengan adanya situasi masyarakat Kanada yang sangat
terbuka dan toleran untuk para imigran dari mana saja. Imigran di Kanada tidak menghadapi
permasalahan laten imigran, yakni berkonflik dengan penduduk asli. Konflik terjadi karena
suatu keyakinan atau identitas dipaksakan untuk menjadi identitas lainnya, terangnya.
(Humas UGM/Ika).

3. KESIMPULAN
Demokrasi dan kebudayaan Di Indonesia pada dasarnya saling keterkaitan, karena di
negara Indonesia sendiri menganut negara demokrasi karena sesuai dengan ragam budaya
yang ada di Indonesia. Di Indonesia sendiri dari dulu sampai sekarang tidak hanya
menerapkan system demokrasi saja dan tidak ada yang cocok dengan masyarakat Indonesia
sendiri. Dan dari hasil diatas juga disebutkan bahwa dengan menganut system demokrasi ini
memberikan keuntungan kepada negara Indonesia itu sendiri.

4. DAFTAR PUSTAKA
- https://www.academia.edu/27965042/MAKALAH_KERAGAMAN_BUDAYA_INDO
NESIA.pdf
- eprints.uad.ac.id › DEMOKR...PDF [DEMOKRASI]
- https://ugm.ac.id › berita › 3142-dis...Diskusi Demokrasi dan Keragaman Budaya |
Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai