Anda di halaman 1dari 2

2.

2 Analisa Strengths, Opportunities, Weaknesses, Threath (SWOT) pada Golden Rice


2.2.1 Kekuatan (strengths)
a. Kandungan beta karoten pada golden rice 2 sebanyak 37 µg/g karotinoid
yang mengandung 31 µg/g beta karoten sehingga sebanyak 72 g (140-
150 ketika matang) padi emas dapat memenuhi separuh angka
kebutuhan vitamin A pada anak.
b. Bedasarakan Food Allergy Resource and Research Program of the
University of Nebraska 2006, golden rice tidak mengandung senyawa
yang menyebabkan alergi dalam protein gennya.
c. Penelitian dan pengembangan golden rice telah dilakukkan lebih dari 20
tahun oleh IRRR (International Rice Research Innstitute) di Filipina dan
telah mendapatkan evaluasi keamanan pangan positif dari Food
Standards Australia New Zealand (22 February 2018), Health Canada
(16 March 2018), dan the United States Food and Drug Administration
(24 May 2018)
2.2.2 Kelemahan (weakness)
a. Tidak ada tes yang menilai shelf life kandungan vitamin A dalam golden
rice yang disimpan terlalu lama dimana vitamin A dapat rusak ketika
terkena cahaya, panas dan oksigen.
b. Vitamin A dalam golden rice hanya dapat diserap tubuh ketika
dikonsumsi bersamaan dengan lemak, akan tetapi kebanyakan orang
yang menderita defisiensi vitamin A, juga mengalami malnutrisi dimana
mereka tidak punya akses lemak dalam diet.
c. Pengembangan golden rice sebagai intervensi dinilai tidak cost-effective
dibandingkan dengan program suplementasi vitamin A yang hanya
membutuhkan beberapa sen untuk 1 kapsul vitamin A.
2.2.3 Peluang (opportunity)
a. Penanaman dan konsumsi golden rice berdampingan dengan intervensi
lain (suplementasi vitamin A) dapat mengurangi morbiditas penyakit
akibat defisiensi vitamin A di nergara berkembang.
b. Dari faktor ekonomi, adpatasi golden rice di negara Asia dapat
meningkatkan GDP sebanyak US$ 6,4 miliar melalui peningkatan
produktivitas dari penurunan penyakit yang disebabkan oleh defisiensi
vitamin A.
c. Perkembangan teknologi bioteknologi yang semakin maju dan modern.
2.2.4 Ancaman (threath)
a. Monopoli perdagangan golden rice oleh perusahaan besar.
b. Dapat terjadi penyerbukan silang (cross polination) antara beras GM
dengan varietas umum beras lainnya sehingga tercampurnya benih
konventional dengan benih GM.
c. Resistensi antibiotik karena penggunaan marker gene.
d. Masyarakat menolak mengkonsumsi golden rice berkaitan dengan faktor
sosial budaya dan pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson K, Jackson L, Nielsen C. 2005. Genetically modifed rice adoption: implications for
welfare and poverty alleviation. J Econ Integr. https://siteresources.worldbank.org/
INTTRADERESEARCH/Resources/544824-1154465929522/GTAPREV0405.pdf
Greenpeace International. 2001. Vitamin A: Natural Sources vs “Golden Rice.”
http://www.greenpeace.org/international/Global/international/planet-2/report/2001/1/
vitamin-a-natural-sources-vs.pdf
Stone, Glenn David and Dominic Glover. 2016. Disembedding grain: Golden Rice, the Green
Revolution, and heirloom seeds in the Philippines. Agriculture and Human Values, 33:
1-16. 26
Enserink, Martin. 2013. Golden Rice Not So Golden for Tufts. Science Insider.
http://www.sciencemag.org/news/2013/09/golden-rice-not-so-golden-tufts
Pénicaud, C., N. Achir, C. Dhuique-Mayer, M. Dornier, and P. Bohuon. 2011. Degradation of
b-carotene during fruit and vegetable processing or storage: Reaction mechanisms and
kinetic aspects: A review. Fruits 66: 417–440.
RRI. 2016. What safety studies are being done for Golden Rice. http://irri. org/golden-
rice/faqs/what-safety-studies-are-being-done-for-golden-rice
Chen, L.J., Lee, D.S., Song, Z.P., Suh, H.S. and Lu, B-R. 2004. Gene flow from cultivated
rice (Oryza sativa) to its weedy and wild relatives. Annals of Botany.

Anda mungkin juga menyukai