SAP - DIET (Recovered)
SAP - DIET (Recovered)
Disusun oleh :
Indra Lesmana,S.Kep
191419011014
C. POKOK BAHASAN
1. Pengertian diit
2. Tujuan diit untuk penyembuhan hati
3. Syarat diit untuk penyembuhan hati
4. Macam-macam makanan untuk penyembuhan hati
5. Aturan diit pada klien dengan hati
D. MODEL PEMBELAJARAN
1. Jenis Model Pembelajaran
Pertemuan tatap muka.
2. Landasan Teori
a) Ceramah
3. Landasan Pokok-pokok
a) Menciptakan suasana pertemuan yang baik.
b) Mengajukan masalah.
c) Mengidentifikasi pilihan tindakan.
d) Memberi komentar.
e) Menetapkan tindak lanjut.
E. MEDIA
1. Leaflet
F. PROSES KEGIATAN
G. STRATEGI PELAKSANA
Memberikan pendidikan kesehatan tentang diit pada penderita Fraktur.
H. EVALUASI
1. Evaluasi Terstruktur
a. Alat dan media sesuai dengan rencana.
b. Peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan yang direncanakan.
c. Peserta kurang lebih berjumlah lebih dari minimal 2 orang.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias dengan materi penyuluhan.
b. Peserta memperhatikan penyuluhan dari awal sampai akhir.
c. Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi.
3. Evaluasi Hasil
Peserta memahami materi yang disampaikan dengan dapat menjawab
pertanyaan evaluasi yang dilakukan oleh penyuluh, seperti:
a. Mengetahui pengertian diit
b. Mengetahui tujuan diit untuk penyembuhan hati
c. Mengetahui manfaat nutrisi untuk penyembuhan hati
d. Mengetahui macam-macam makanan untuk penyembuhan hati
e. Mengetahui aturan diit pada klien dengan kanker hati
MATERI DIIT PADA KLIEN DENGAN FRAKTUR
A. Definisi
Diet berasal dari kata Romawi yang berarti “gaya hidup”. Akan tetapi
masyarakat sudah beranggapan jauh dari pengertian diet itu sendiri. Konsep
diet yang benar haruslah aman. Diet hanya mengacu pada nutrisi yang
didapatkan setiap hari. Ada beberapa diet yang disesuaikan dengan
kebutuhan-kebutuhan spesifik, tidak hanya digunakan untuk proses
penurunan berat badan, namun diet digunakan juga untuk menjaga kesehatan
tubuh seorang pasien walaupun pasien tersebut tidak mengalami obesitas.
Ada program diet bagi penderita obesitas yang rendah karbohidrat dan tinggi
protein (Nam-Seok Joo, 2016).
Diet Hati diberikan kepada pasien dengan penyakit hati yaitu hepatitis
dan sirosis.
Jadi dapat disimpulkan bahwa diit adalah sebuah metode yang
mengatur asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh dengan
tujuan tertentu.
B. Tujuan Diit Untuk Penyembuhan Hati
1. Mencegah kerusakan hati lebih lanjut
2. Mengurangi beban kerja hati
3. Memperbaiki jaringan yang ruksak
4. Memperbaiki / mempertahankan status gizi pasien
5. Manghindari komplikasi
C. Syarat Diit untuk penyembuhan hati
1. Energi : 40 – 45 kkal/kg BB per hari
2. Lemak : 20 – 25% dari kebutuhan energi total
3. Protein : 1,25 – 1,5 g/kg BB. Pada pasien Hepatitis Fulminan dengan
nekrosis dan gejala ensefalopati yang disertai peningkatan amoniak dalam
darah protein dibatasi 30 – 40 g/hari. Pada Sirosis hati terkompensasi
protein diberikan 1,25 g/kg BB. Asupan minimal protein sehari 0,8 – 1 g/kg
BB/hari
4. Bila ada anemia diberikan suplementasi vitamin B kompleks, C dan K
5. Pemberian garam dibatasi apabila ada oedema dan asites
oedema : bengkak pada bagian tubuh terutama kaki dan tangan
Ascites : bengkak pada bagian perut, karena cairan tertimbun di
bawah kulit perut
6. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan saluran cerna
D. Macam-macam nutrisi yang dibutuhkan untuk hati
1. Kalsium
Mengonsumsi kalsium yang cukup adalah hal terpenting untuk
menyembuhkan patah tulang. Dokter James Balch dan Mark Strengler,
penulis Prescription for Natural Cures merekomendasikan pasien patah
tulang untuk mengonsumsi suplemen kalsium hingga 500 - 600
miligram setiap hari.
Selain itu, mengonsumsi makanan yang kaya kalsium seperti
susu, kedelai, pisang, yogurt, tahu, tempe, dan lainnya juga bisa
membantu memenuhi kebutuhan kalsium pasien. Beberapa sayuran
seperti brokoli, kale, dan sayuran lobak juga kaya akan nutrisi dan bisa
dikonsumsi untuk menambah asupan kalsium setiap hari.
2. Vitamin D
Vitamin D memiliki peran penting untuk menyerap kalsium ke
dalam darah dan tulang. Tanpa vitamin D yang cukup, kalsium yang ada
dalam makanan dan suplemen akan sulit masuk dan diserap tubuh,
sehingga hanya akan berakhir sia-sia. Untuk itu, sangat penting
memenuhi asupan vitamin D dibarengi dengan kalsium.
Cara mudah mendapatkan vitamin D adalah dengan berjemur di
bawah sinar matahari pagi yang belum panas. Sinar matahari
mengandung banyak vitamin D. Selain dari sinar matahari, vitamin D
juga bisa didapatkan melalui kuning telur, minyak ikan, atau daging
ikan seperti salmon, sarden, tuna, dan lainnya. Setidaknya seseorang
harus mengonsumsi sekitar 400 - 800 unit vitamin D sehari.
3. Vitamin K
Vitamin K memberikan peran penting bagi penyembuhan patah
tulang. Hal ini karena vitamin K bertugas untuk memperkuat
osteocalcin, komponen protein pada tulang, tanpa meningkatkan jumlah
mineral dalam tulang. Proses ini akan membantu penyembuhan patah
tulang dengan lebih cepat dan menurunkan risiko tulang retak.
Vitamin K bisa didapatkan melalui sayur-sayuran seperti
brokoli, kembang kol, ikan, hati, daging, dan telur. Setidaknya sehari
pria membutuhkan 120 mikrogram vitamin K dan wanita membutuhkan
90 mikrogram. Meski begitu, untuk pasien patah tulang peneliti
menyarankan untuk mengonsumsi vitamin K 20 persen lebih banyak
dari kebutuhan orang normal sehari-hari.
4. Nutrisi lainnya
Nutrisi lainnya yang dibutuhkan untuk mempercepat proses
penyembuhan patah tulang adalah boron dan silica. Dua nutrisi ini akan
meningkatkan penyerapan kalsium dalam darah dan tulang. Selain itu,
ada juga nutrisi lain yang meningkatkan penyerapan kalsium seperti
vitamin C dan magnesium. Vitamin C membantu produksi kolagen
yang dibutuhkan untuk proses penyembuhan tulang.