Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KELOMPOK

ANALISA DAN KOMENTAR TENTANG

FILM G-30S/PKI

Disusun oleh :
1. Purwati Budi (FB05017012)
2. Rega Kurnia (FB05017013)
3. Rusmini (FB05017014)
4. Sofia Nurkartika (FB05017015)
5. Sri Purwati (FB05017016)
6. Zanadeti D (FB05017022)

D3 FARMASI DUTA GAMA KLATEN


(KELAS SORE DI SRAGEN)
2017
1. ANALISA TENTANG FILM G-30S/PKI :
Film G30S/PKI adalah film yang menggambarkan gerakan kejam yang telah
merencanakan setiap langkah pengkhiatannya dengan terperinci, menggambarkan kekerasan
yang berlebihan dan penyiksaan terhadap Jendral-Jendral Angkatan Darat yang tidak
sependapat terhadap gerakannya tersebut hingga menyebabkan kematian.

Gerakan G30S/PKI sendiri merupakan sebuah peristiwa kudeta yang dilakukan oleh
Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tanggal 30 September 1965. Peristiwa ini didalangi
oleh DN Aidit dan Letkol Untung Pribadi. Yang bertujuan menggeser dasar negara Indonesia
yaitu Pancasila dengan Ideologi Komunisme. Gerakan 30 September selain dilakukan untuk
mengkudeta pemerintahan saat itu, juga bermaksud untuk menjadikan bangsa Indonesia
menjadi berideologi komunis / tidak berketuhanan. Gerakan tersebut juga membuat rencana
penculikan para Jendral Angkatan Darat, di mana para jendral tersebut tidak mematuhi
perintah presiden yang akan membentuk kedaulatan negara Indonesia. Awalnya hanya untuk
diculik dan dihadapkan kepada Presiden Soekarno, tetapi penculikan yang dipimpin Letkol
Untung Pribadi tersebut menjadi pembunuhan, karena ada Partai Komunis yang tidak mau
terjadi kegagalan dalam penguasaan Negara Indonesia yang ingin mengubah dasar negara
menjadi Ideologi Komunisme.

Pada 1 Oktober 1965, terjadi kasus penculikan 7 jendral oleh sekelompok pasukan dari
lapangan udara menuju Jakarta Selatan dan berhasil membunuh tiga jendral di rumahnya
masing-masing, sedang empat jendral lainnya ditangkap hidup-hidup. Saat itu Abdul Harris
Nasution yang merupakan target utama berhasil kabur setelah melompati dinding batas
kedutaan besar Irak. Tetapi sebagai pengganti Nasution yang berhasil kabur, maka keluarga
Nasution dibunuh yaitu Ade Irma S Nasution. Dan para jendral yang masih hidup lalu
dibunuh dan mayatnya dibuang di lubang buaya.

Dalam Peristiwa ini, setidaknya ada 7 korban petinggi militer bangsa Indonesia yang tewas
dengan cara yang sangat tidak manusiawi, diantaranya :

a. Jendral Ahmad Yani


b. Mayjend Donald Ifaac Panjaitan
c. Letjend Mas Tirtodarmo Haryono
d. Letjend Siswono Parman
e. Letjend Suprapto
f. Kapten Pierre Tendean
g. Mayjend Sutoyo Siswomiharjo

Setelah pembunuhan para jendral terjadi dan disiarkan oleh Radio Republik Indonesia
(RRI). Sehingga Soeharto pun mendengar berita tersebut dan segera ke markas KOSTRAD
untuk membentuk tentara gabungan dari berbagai daerah khususnya Pulau Jawa, dengan
memberi penjelasan kepada setiap panglima-panglimanya apa sebenarnya yang terjadi.
Maksud yang sebenarnya bahwa tidak ada Dewan Jendral yang akan menggeser
pemerintahan Soekarno, tetapi presiden hanya ingin meminta kesepakatan bersama kepada
para jendral untuk membentuk negara daulat. Pada akhirnya Soeharto berhasil membuat dua
batalyon pasukan kudeta menyerah dan dapat dihentikan setelah Soeharto berhasil
mengambil alih seluruh fasilitas dari pasukan, kemudian Soeharto dan AH Nasution
mengumumkan akan menghancurkan pasukan tersebut demi melindungi posisi Soekarno.
2. KOMENTAR TENTANG FILM G-30S/PKI :
 Komentar untuk segi positifnya :
a. Dengan adanya film tersebut seakan-akan kita merasakan betapa menyedihkan
perjuangan para pahlawan revolusi untuk melindungi negara sehingga harus
menumpahkan darah dan mengorbankan nyawanya, juga ada yang keluarganya ikut
terkena imbasnya.
b. Kita juga dapat mengetahui betapa kejamnya PKI tersebut, karena taktik yang
digunakannya yaitu adu domba dan fitnah yang mereka buat sehingga, hampir
menghancurkan NKRI. Untuk itu marilah kita lebih waspada dan cerdas agar tidak
terulang lagi peristiwa tersebut, maka kita harus dapat menggagalkan visi dan misi
mereka untuk membuat negara komunis di Indonesia.
c. Sebagai generasi penerus bangsa kita harus menanamkan rasa cinta dan kepeduliaan
kita terhadap keberlangsungan bangsa Indonesia ini. Mari kita implementasikan
secara sungguh-sungguh nilai luhur yang tertuang dalam Pancasila, sehingga nantinya
Ideologi Komunisme dapat ditekan bahkan dihilangkan karena rakyatnya merasa
tidak membutuhkan Ideologi seperti itu. Senantiasa kita harus mengingat nilai-nilai
perjuangan sejarah dan pahlawan bangsa Indonesia, jangan sampai melupakan dan
meninggalkan sejarah, agar kelak para generasi penerus bisa belajar dan
mengantisipasi dari pengalaman masa lalu bangsa Indonesia ini.
d. Kita harus berhati-hati dengan ajaran-ajaran baru yang dapat menghancurkan
persatuan dan kesatuan bangsa. Kita juga harus menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa dengan merangkul keanekaragaman bangsa Indonesia. Karena seorang musuh
mungkin adalah orang yang baik kepada kita, maka untuk itu seorang pemimpin harus
tegas dan bisa membedakan siapa saja yang akan mengancam ideologi negaranya.

 Komentar untuk segi negatifnya :


a. Film ini sebaiknya tidak ditontonkan untuk anak-anak masih balita atau anak-anak
yang pemikirannya belum bisa mencerna tentang sejarah pemberontakan, karean dia
akan merasa bingung dengan alur ceritanya dan susah untuk mengerti maksud
ceritanya karena film tersebut melihatkan taktik adu domba, fitnah, dan kekerasan
yang brutal. Dikhawatirkan anak tersebut akan meniru adegan-adegan kekerasan
seperti film tersebut.

 Saran :
Untuk bisa mengingat perjuangan pahlawan revolusi yang terjadi pada malam 30
September 1965 – 01 Oktober 1965, sebaiknya film ini selalu diputar setiap tanggal
tersebut agar generasi muda tetap mengerti arti perjuangan dan bisa membedakan
taktik-taktik pemberontakan dan bisa menghindarinya.

Anda mungkin juga menyukai