Anda di halaman 1dari 14

PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT

PADA PROYEK PEMBANGUNAN


JALAN TOL

Oleh :

Nama : WAHYUNI ARIS

Kelas : SIPIL C

Nim : 217 190 129

PRODI SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PARE-PARE


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat kesehatan yang diberikan

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang diberikan oleh Bapak Dosen

mengenai Teknik Pelaksanaan konstruksi&alat berat. Tak lupa juga shalawat dan salam kami

haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Kami sadar bahwa makalah ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan dalam

penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mohon saran dan kritik yang membangun

dari para pembaca agar makalah ini dapat lebih baik dari sebelumnya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita semua.

Billahifii sabililhaq fastabiqulkhairat

Wassalamualaikum Wr, Wb

ParePare, 21 oktober Juli 2019

Wahyuni aris
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................... 1

Daftar Isi.................................................................................................................................... 2

BAB I. Pendahuluan ............................................................................................................... 3

BAB II. Pembahasan................................................................................................................ 4

1.1 Pengertian Umum Alat-Alat Berat ...........................................................................


1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Alat Berat........................................
1.3 . Jenis Alat Berat Yang Ditinjau...............................................................................

BAB III. Penutup .................................................................................................................. 12

Kesimpulan............................................................................................................................. 12

Daftar Pustaka........................................................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN

Jalan tol (di Indonesia disebut juga sebagai jalan bebas hambatan) adalah suatu jalan yang
dikhususkan untuk kendaraan bersumbu dua atau lebih (mobil, bus, truk) dan bertujuan untuk
mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lain.

Untuk menggunakan fasilitas ini, para pengguna jalan tol harus membayar sesuai tarif yang berlaku.
Penetapan tarif didasarkan pada golongan kendaraan. Bangunan atau tempat fasilitas tol
dikumpulkan disebut sebagai gerbang tol. Bangunan ini biasanya ditemukan di dekat pintu keluar, di
awal atau akhir jembatan (misal: Jembatan Suramadu), dan ketika Anda memasuki suatu jalan
layang (fly-over).

Di Indonesia, jalan tol sering dianggap sinonim untuk jalan bebas hambatan, meskipun hal ini
sebenarnya salah. Di dunia secara keseluruhan, tidak semua jalan bebas hambatan memerlukan
bayaran. Jalan bebas hambatan tanpa berbayar dinamakan freeway atau expressway sedangkan
jalan bebas hambatan berbayar dinamakan dengan toll way atau tollroad.
BAB II
PEMBAHASAN

Semakin tingginya volume lalu lintas untuk daerah, dimana sarana jalan yang ada sudah tidak mampu
lagi melayani kebutuhan arus lalu lintas maka perlu dibuat jalan tol untuk mengurangi volume
kendaraan yang melewati jalan utama. Dalam proyek pembangunan jalan tol dibutuhkan alat-alat
berat guna mempercepat pelaksanaan pekerjaan, untuk itu jumlah kebutuhan alat berat dan
penerapannya harus diperhitungkan.

Pada penulisan tugas kali ini ingin mengetahui alat berat apasaja yang digunakan.

1.1. Pengertian Umum Alat-Alat Berat

Alat berat adalah mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti
pekerjaan tanah dan memindahkan bahan bangunan. Alat berat pada umumnya terdiri atas lima
komponen, yaitu implemen, alat traksi, struktur, sumber tenaga dan transmisinya (power train), serta
sistem kendali.

2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Alat Berat

Dalam merencanakan proyek-proyek yang dikerjakan dengan alat berat, satu hal yang penting adalah
bagaimana menghitung kapasitas operasi alat berat. Biasanya kapasitas operasi dari suatu alat berat
dinyatakan dalam m3/jam atau Cu yd/jam dan produksi alat dinyatakan dalam volume pekerjaan
yang dikerjakan persiklus waktu dan jumlah siklus dalam satu jam kerja.

2.3. Jenis Alat Berat Yang Ditinjau

Backhoe
Backhoe adalah alat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan galian tanah serta meratakan dinding
tebing tanah/menggaruk terutama pada perbukitan. Sebagian besar backhoe dilengkapi dengan arms
hydraulic dan kabel yang terdapat dibagian depan lengan berfungsi untuk menggerakan bucket agar
dapat mengangkat, meletakkan dan mengaruk material. Kebanyakan pompa hidrolik dikendalikan
dari gearbox power.
Backhoe terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu :
a. Bagian atas (yang dapat berputar) disebut revolving unit, pada bagian revolving unit sendiri ada dua
bagian, yaitu cabin dan upper stucture.
b. Bagian bawah (untuk gerak maju, mundur/berjalan) disebut travel unit.
c. Attachment unit adalah perlengkapan yang diganti sesuai kebutuhan, pada bagian ini terdapat beberapa
bagian, yaitu boom, boom cylinder, arm cylinder, bucket cylinder, arm dan bucket.

Ekskavator

Ekskavator

Ekskavator atau mesin pengeruk adalah alat berat yang terdiri dari batang, tongkat, keranjang dan
rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan digunakan untuk penggalian (akskavasi) [1].
Rumah rumah diletakan di atas kereta bawah yang dilengkapi Roda rantai atau Roda.
Ekskavator kabel menggunakan Winch dan Tali besi untuk bergerak. Ekskavator kabel adalah
perkembangan alami dari Penggaruk Uap dan sering disebut Power shovel. Semua gerakan
dan fungsi dari ekskavator hidrolik menggunakan aksi cairan hidrolik, dengan silinder
hidrolik dan motor hidrolik. Dikarenakan pengaktifan secara linear oleh silinder hidrolik, maka
mode operasi mereka berbeda dengan ekskavator kabel.

Ada enam gerakan dasar dalam mengoperasikan excavator yang mencakup gerakan-gerakan pada
masing-masing bagian,
a) Gerakan boom, merupakan gerakan boom yang mengarahkan bucket menuju tanah galian.
b) Gerakan bucket menggali, merupakan gerakan bucket saat menggali material.
c) Gerakan bucket membongkar, merupakan gerakan bucket yang arahnya berlawanan saat menggali.
d) Gerakan lengan, merupakan gerakan mengangkat lengan dengan radius sampai 100 0.
e) Gerakan slewing ring, gerakan pada as yang bertujuan agar bagian atas backhoe dapat berputas sampai
3600.
f) Gerakan struktur bawah, digunakan untuk berpindah tempat jika area selesai digali.

Ekskavator atau mesin pengeruk adalah alat berat yang terdiri dari batang, tongkat, keranjang dan
rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan digunakan untuk penggalian (akskavasi) [1].
Rumah rumah diletakan di atas kereta bawah yang dilengkapi Roda rantai atau Roda.
Ekskavator kabel menggunakan Winch dan Tali besi untuk bergerak. Ekskavator kabel adalah
perkembangan alami dari Penggaruk Uap dan sering disebut Power shovel. Semua gerakan
dan fungsi dari ekskavator hidrolik menggunakan aksi cairan hidrolik, dengan silinder
hidrolik dan motor hidrolik. Dikarenakan pengaktifan secara linear oleh silinder hidrolik, maka
mode operasi mereka berbeda dengan ekskavator kabel.

Ada enam gerakan dasar dalam mengoperasikan excavator yang mencakup gerakan-gerakan pada
masing-masing bagian,

a) Gerakan boom, merupakan gerakan boom yang mengarahkan bucket menuju tanah galian.
b) Gerakan bucket menggali, merupakan gerakan bucket saat menggali material.
c) Gerakan bucket membongkar, merupakan gerakan bucket yang arahnya berlawanan saat menggali.
d) Gerakan lengan, merupakan gerakan mengangkat lengan dengan radius sampai 100 0.
e) Gerakan slewing ring, gerakan pada as yang bertujuan agar bagian atas backhoe dapat berputas sampai
3600.
f) Gerakan struktur bawah, digunakan untuk berpindah tempat jika area selesai digali.

Dump truck
Untuk pekerjaan konstruksi sipil umumnya digunakan truk yang dapat membuang muatan dari bak
secara otomatis. Truk semacam ini disebut dengan dump truck atau tipping truck. Penumpahan
muatan (dumping) dilakukan dengan cara hidrolis yang menyebabkan bak terangkat pada satu sisi,
sedang sisi lain yang berhadapan berputar sebagai engsel. Dengan membedakan arah muatan
ditumpahkan dump truck dibedakan dalam 3 macam, yaitu :
a. Rear dump truck yang membuang muatan ke belakang.
b. Side dump truck yang membuang muatan ke samping.
c. Bottom dump truck yang membuang muatan melalui bawah bak

Menghitung produktifitas dump truck


1. Waktu siklus dump truck

a) Waktu muat.
b) Waktu angkut.
c) Waktu bongkar muatan.
d) Waktu untuk kembali.
e) Waktu yang dibutuhkan oleh dump truck untuk mengambil posisi dimuat kembali.

Bulldozer
Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai tempat dudukan dengan
penggerak utamanya, jadi berupa attachement. Tetapi sudah menjadi kebiasaan umum bahwa bila
kita menyebut bulldozer, yang kita ketahui adalah traktor yang dilengkapi dengan dozer
attachement. Dalam hal ini attachementnya adalah blade, atau perlengkapannya adalah blade.

Menurut track shoenya bulldozer dibedakan sebagai berikut :


a. Crawler tractor dozer (dengan roda kelabang).
b. Wheel tractor dozer (dengan roda ban).
c. Swamp bulldozer (untuk daerah rawa-rawa).

Berdasarkan penggerak bladenya, bulldozer dibedakan sebagai berikut :


a. Cable controlled (kendali kabel).
b. Hydraulic controlled (kendali hidrolis).

Beberapa jenis pisau yang digunakan pada bulldozer dan atau angle dozer ada beberapa jenis, antara lain
sebagai berikut :
a. Universal blade (U-Blade), ialah pisau yang berguna untuk efektivitas produksi. Hal ini
memungkinkan bulldozer dapat mendorong/membawa muatan lebih banyak karena kehilangan
muatan yang relatif lebih kecil dalam jarak angkut cukup jauh.
b. Straight blade (S-Blade), ialah jenis pisau yang cocok untuk segala jenis medan, blade ini merupakan
modifikasi dari U-Blade, manuver lebih mudah dan dapat membawa material lebih mudah.
c. Angling blade (A-Blade), ialah pisau yang digunakan untuk posisi lurus dan menyudut.
d. Cushion blade (C-Blade), ialah blade yang diengkapi dengan rubber cushion (bantalan karet) untuk
meredam tumbukan.
e. Bowldozer, ialah pisau yang dibuat untuk membawa/mendorong material dalam jumlah kehilangan
yang sesedikit mungkin. Hal ini dimungkinkan karena adanya dinding-dinding baja pada samping
dan bagian bawah.
f. Light material u blade (U-Blade untuk material ringan), ialah pisau yang direncanakan untuk pekerjaan
yang nonkohesif, atau material lepas yang ringan, misalnya stock pile.
Trailer

Masyarakat awam menyebut trailer dengan truk sasis


panjang. Trailer ini rodanya lebih banyak dari truk
biasa dan bisa digunakan untuk memuat material atau alat berat lainnya. Misalnya pada proses
pemindahan dozer atau excavator agar tidak merusak jalan digunakanlah trailer ini.

Pada proyek penebangan kayu hutan (logging operation), trailer biasanya digunakan untuk mengangkut
kayu gelondongan (log) sebelum dirakit atau dimuat ke dalam kapal tongkang. Trailer yang demikian
dinamakan log trailer.

Crane

Masyarakat awam menyebut crane dengan katrol.

Mobile crane adalah crane yang dikendalikan oleh kabel yang dipasang pada crawler atau
pembawa yang lelah dengan karet atau crane yang bertenaga hidrolik dengan booming
teleskop yang dipasang pada carrier tipe truk atau sebagai model yang digerakkan sendiri.
Compactor

Compactor biasanya digunakan untuk memadatkan jalan. Untuk kondisi mendesak, compactor juga
digunakan untuk mengeraskan jalan yang bagian atasnya diberikan lapisan berupa batu kerikil
(coral) atau gravel tanpa perlu dilakukan pengaspalan.

Mixer Truck

Mixer Truck, masyarakat awam kadang menyebutnya dengan istilah truk molen, bukan pisang molen.
Mixer Truck digunakan untuk mencampur adonan berupa semen, pasir, coral, air dan mungkin
cairan kimia tertentu sebelum dilakukan pengecoran pada proyek sekala besar.

Dengan mixer pekerjaan menjadi lebih efisien dalam penggunaan tenaga kerja manusia dan waktu.
Mengecor dengan bahan aspal atau coran semen agar permukaan jalan menjadi halus biasanya
menggunakan alat ini.

Proses pengerjaan jalan tol pada tahap akhirnya juga memfungsikan alat ini agar permukaan jalan tol
bukan hanya keras dan strukturnya kompak melainkan juga mulus.

Forklif

Alat yang dilengkapi pengangkat mirip garpu (fork), fungsinya untuk mengangkat bahan berukuran besar
dan berat seperti kotak palet dari besi atau besi kerangka untuk pembuatan jembatan.

Posisi garpu bisa dengan fleksibel diatur naik turun secara hidrolis oleh operator forklift.
BAB I
PENUTUP

KESIMPULAN

Semakin tingginya volume lalu lintas di berbagai daerah, dimana sarana jalan yang ada sudah tidak
mampu lagi melayani kebutuhan arus lalu lintas maka perlu dibuat jalan tol untuk mengurangi
volume kendaraan yang melewati jalan utama . Dalam proyek pembangunan jalan tol dibutuhkan
alat-alat berat guna mempercepat pelaksanaan pekerjaan, untuk itu jumlah kebutuhan alat berat
dan penerapannya harus diperhitungkan.

Pada penulisan tugas ini ingin mengetahui apa saja alat2 berat yang digunakan dalam proyek jalan tol,
jumlah alat berat dan biaya pemakaian alat khususnya backhoe, dump truck, dan bulldozer dari
perhitungan perencanaan yang dilakukan oleh konsultan dengan realisasi di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA

1) Nugroho, P.S., Penggunaaan Alat Mekanis Untuk Pekerjaan Konstruksi, Bagian


Penerbitan Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 1985.
2) Rochmanhadi, Alat-alat Berat dan Penggunaannya, Badan Penerbit Departemen
Pekerjaan Umum, Jakarta, 1982
3) Rochmanhadi, Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan dengan Menggunakan Alat-
alat Berat, Badan Penerbit Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta, 1984
4) Rostiyanti, Susy F., Alat Berat untuk Proyek Konstruksi, Badan Penerbit Pekerjan Umum,
Jakarta, 1990
5) Sjachdirin, M., dkk, Pemindahan Tanah Mekanis, Bagian Penerbitan Institut Teknologi
Nasional Malang, Malang, 1998

Anda mungkin juga menyukai