1. Pengertian
Menurut Fact Abortion, Info Kit on Women’s Health oleh Institute For
Social, Studies and Action, Maret 1991, dalam istilah kesehatan” aborsi
didefenisikan sebagai penghentian kehamilan setelah tertanamnya telur
(ovum) yang telah dibuahi rahim (uterus), sebelum janin (fetus) mencapai 20
minggu.
1. Macam-Macam Aborsi
Ada dua macam aborsi, yaitu aborsi spontan dimana aborsi terjadi secara
alami, tanpa intervensi tindakan medis (aborsi spontanea), dan aborsi yang
direncanakan melalui tindakan medis dengan obat-obatan, tindakan bedah,
atau tindakan lain yang menyebabkan pendarahan lewat vagina (aborsi
provokatus). (Fauzi, et.al., 2002)
Jika merujuk dari segi kedokteran atau medis, keguguran adalah pengeluaran
hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan.
Secara umum, aborsi dapat dibagi dalam dua macam, yaitu pengguguran
spontan (spontanueous aborsi) dan pengguguran buatan atau sengaja (aborsi
provocatus), meskipun secara terminologi banyak macam aborsi yang bisa
dijelaskan (C. B. Kusmaryanto, 2002), menguraikan berbagai macam aborsi,
yang terdiri dari:
1. Aborsi/ Pengguguran kandungan Procured Abortion/ Aborsi Prvocatus/
Induced Abortion, yaitu penghentian hasil kehamilan dari rahim sebelum
janin bisa hidup diluar kandungan.
2. Miscarringe/ Keguguran, yaitu terhentinya kehamilan sebelum bayi
hidup di luar kandungan (viabilty).
3. Aborsi Therapeutic/ Medicalis, adalah penghentian kehamilan dengan
indikasi medis untuk menyelamatkan nyawa ibu, atau tubuhnya yang
tidak bisa dikembalikan.
4. Aborsi Kriminalis, adalah penghentian kehamilan sebelum janin bisa
hidup di luar kandungan dengan alasan-alasan lain, selain therapeutik,
dan dilarang oleh hukum.
5. Aborsi Eugenetik, adalah penghentian kehamilan untuk meghindari
kelahiran bayi yang cacat atau bayi yang mempunyai penyakit ginetis.
Eugenisme adalah ideologi yang diterapkan untuk mendapatkan
keturunan hanya yang unggul saja.
6. Aborsi langsung – tak langsung, adalah tindakan (intervensi medis) yang
tujuannya secara langsung ingin membunuh janin yang ada dalam rahim
sang ibu. Sedangkan aborsi tak langsung ialah suatu tindakan (intervensi
medis) yang mengakibatkan aborsi, meskipun aborsinya sendiri tidak
dimaksudkan dan bukan jadi tujuan dalam tindakan itu.
7. Selective Abortion. Adalah penghentian kehamilan karena janin yang
dikandung tidak memenuhi kriteria yang diiginkan. Aborsi ini banyak
dilakukan wanita yang mengadakan ”Pre natal diagnosis” yakni
diagnosis janin ketika ia masih ada di dalam kandungan.
8. Embryo reduction (pengurangan embrio), pengguguran janin dengan
menyisahkan satu atau dua janin saja, karena dikhawatirkan mengalami
hambatan perkembangan, atau bahkan tidak sehat perkembanganya.
9. Partia Birth Abortion, merupakan istilah politis/hukum yang dalam
istilah medis dikenal dengan nama dilation and extaction. Cara ini
pertama-tama adalah dengan cara memberikan obat-obatan kepada
wanita hamil, tujuan agar leher rahim terbuka secara prematur.
Dalam ilmu kedokteran aborsi dibagi atas dua golongan (Taber Ben-zion,
1994) :
1. Aborsi Spontanus atau ilmiah Aborsi terjadi dengan sendirinya tanpa
adanya pengaruh dari luar baik factor mekanis ataupun medisinalis.
Misalnya karena sel sperma atau sel telur tidak bagus kualitasnya, atau
karena ada kelalaian bentuk rahim. Dapat juga disebabkan oleh karena
penyakit, misalnya penyakit syphilis, infeksiakut dengan disertai demam
yang tinggi pada penyakit malaria. Aborsi spontanus dapat juga terjadi
karena sang ibu hamil muda, sementara ia melakukan pekerjaan yang
berat-berat ataupun keadaan kandungan yang tidak kuat dalam rahim
karena usia wanita yang terlalu muda hamil utaupun terlalu tua.
artinya keluar sebagian tetapi tidak seluruh hasil konsepsi sebelum umur
kehamilan lengkap 20 minggu.
4. Aborsi diinduksi
Yaitu penghentian kehamilan sengaja dengan cara apa saja sebelum umur
kehamilan lengkap 20 minggu dapat bersifat
Yaitu keadaan perdarahan dari interauteri yang terjadi dengan dilatasi serviks
kontinu dan progresif tetapi tanpa pengeluaran hasil konsepsi sebelum umur
kehamilan 20 minggu.
6. Aborsi terinfeksi
Yaitu aborsi yang embrio atas janinnya meninggal. Dalam uterus sebelum
umur kehamilan lengkap 20 minggu tetapi hasil konsepsi tertahan dalam
uterus selama 8 minggu atau lebih.
8. Aborsi septik
1. Aborsi Provokatus
Inilah aborsi yang dilakukan dengan sengaja, baik oleh si ibu maupun oleh
orang lain dengan persetujuan si ibu hamil. Hal ini dilakukan dengan alasan-
alasan tertentu, misalnya malu mengandung karena hamil di luar nikah.
Aborsi ini biasanya dilakukan demi kepentingan pelaku, baik itu dari wanita
yang mengaborsikan kandungannya ataupun orang yang melakukan aborsi
seperti dokter secara medis ataupun dilakukan oleh dukun beranak yang
hanya akan mencari keuntungan materi saja.
Faktor-faktor ABORSI
Abortus spontan yang terjadi dengan sendiri atau yang disebut dengan
keguguran. Prosentase abortus ini 20% dari semua jenis abortus. Sebab-sebab
abortus spontan yaitu :
1. Faktor Janin
Dari kelainan janin dapat dibedakan dua jenis aborsi yaitu aborsi aneuploid
dan aborsi euploid. Aborsi Aneuploid terjadi karena adanya kelainan
kromosom, baik kelainan struktur kromosom atau pun komposisi kromosom.
Sedangkan pada abortuseuploid, pada umumnyanya tidak diketahuai
penyebabnya. Namun faktor pendukung aborsi mungkin di sebabkan oleh:
kelainan genetik, faktor ibu dan beberapa faktor ayah serta kondisis
lingkungan (Williams,2006).
1. Faktor Ibu
Infeksi Akut
Infeksi Kronis
Penyakit Kronik
2. Alkohol
Konsumsi kopi dalam jumlah lebih daari empat cangkir per hari tampak
sedikit meningkatkan abortus spontan.
4. Radiasi
5. Kontrasepsi
1. Faktor Imunitas
2. Autoimun
Adalah respon kekebalan salah sasaran yang terjadi ketika sistem kekebalan
tubuh kacau dan menyerang tubuh sendiri.
2. Alloimun
RESIKO ABORTUS
Pasal341
Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat
anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa
anaknya, diancam, karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara
paling lama tujuh tahun.
Pasal342
Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut
akan ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau
tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam, karena melakukan
pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling
lama sembilan tahun.
Pasal 343
Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang, bagi orang
lain yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau pembunuhan
dengan rencana.
Pasal 346
Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya
atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling
lama empat tahun.
Pasal 347
1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara
paling lama dua belas
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan
pidana penjara
paling lama lima belas tahun.
Pasal 348
1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang
wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling
lama lima
tahun enam bulan.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan
pidana
penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 349
Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang
tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu
kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang
ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat
dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan.
Pasal 75
dikecualikan berdasarkan:
1. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia
perkosaan.
Pemerintah.
Pasal 76
dilakukan:
1. sebelum kehamilan berumur 6 (enam) minggu dihitung dari
medis;
1. oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan
menteri;
1. dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan;
2. dengan izin suami, kecuali korban perkosaan; dan
3. penyedia layanan kesehatan yang memenuhi syarat yang
UU HAM, pasal 53 ayat 1(1): Setiap anak sejak dalam kandungan berhak
untuk hidup, mempertahankan hidup & meningkatkan taraf kehidupannya.
Aborsi dipandang sebagai tindakan yang tidak sesuai dengan norma dan etika
budaya ketimuran, karena budaya timur masih memegang kuat agamanya.
Istilah aborsi di masyarakat mempunyai arti “negative meaning”. Yang
mana, menurut kaum masyarakat yang namanya aborsi adalah pengguguran
kandungan yang disengaja dalam upaya orang tua janin untuk menutupi
aibnya. Hal ini merupakan suatu hal yang tabu bagi masyarakat. Berbeda jika
judulnya diganti dengan keguguran, masyarakat menganggap hal ini
merupakan suatu musibah bagi orang tuanya karena telah kehilangan calon
bayinya
1. Aborsi menurut pandangan Agama
2. Islam
Di dalam teks-teks al Qur’an dan Hadist tidak didapati secara khusus hukum
aborsi, tetapi yang ada adalah larangan untuk membunuh jiwa orang tanpa
hak, sebagaimana firman Allah swt :
” Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka
balasannya adalah neraka Jahanam, dan dia kekal di dalamnya,dan Allah
murka kepadanya dan melaknatnya serta menyediakan baginya adzab yang
besar.”( Qs An Nisa’ : 93 )
Dari keterangan di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa para ulama sepakat
bahwa Abortus Profocatus Criminalis, yaitu aborsi kriminal yang
menggugurkan kandungan setelah ditiupkan roh ke dalam janin tanpa suatu
alasan syar’I hukumnya adalah haram dan termasuk katagori membunuh jiwa
yang diharamkan Allah swt.
Adapun aborsi yang masih diperselisihkan oleh para ulama adalah Abortus
Profocatus Therapeuticum, yaitu aborsi yang bertujuan untuk penyelamatan
jiwa, khususnya janin yang belum ditiupkan roh di dalamnya. Melakukan
aborsi baik pada tahap penciptaan janin, ataupun setelah peniupan ruh
padanya, jika dokter yang terpercaya menetapkan bahwa keberadaan janin
dalam perut ibu akan mengakibatkan kematian ibu dan janinnya sekaligus.
Dalam kondisi seperti ini, dibolehkan melakukan aborsi dan mengupayakan
penyelamatan kehidupan jiwa ibu. Menyelamatkan kehidupan adalah sesuatu
yang diserukan oleh ajaran Islam, sesuai firman Allah SWT:
“Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-
olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (Qs. al-Maa’idah
[5]: 32).
Di samping itu aborsi dalam kondisi seperti ini termasuk pula upaya
pengobatan. Sedangkan Rasulullah Saw telah memerintahkan umatnya untuk
berobat. Rasulullah Saw bersabda:
“Jika berkumpul dua madharat (bahaya) dalam satu hukum, maka dipilih
yang lebih ringan madharatnya.” (Abdul Hamid Hakim, 1927, Mabadi`
Awaliyah fi Ushul Al Fiqh wa Al Qawa’id Al Fiqhiyah, halaman 35).
Yer 1:5 ~ “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah
mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah
menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi
bangsa-bangsa.”
1. Hukuman bagi para pelaku aborsi sangat keras.
Kel 21:22-25 ~ Apabila ada orang berkelahi dan seorang dari mereka
tertumbuk kepada seorang perempuan yang sedang mengandung, sehingga
keguguran kandungan, tetapi tidak mendapat kecelakaan yang membawa
maut, maka pastilah ia didenda sebanyak yang dikenakan oleh suami
perempuan itu kepadanya, dan ia harus membayarnya menurut putusan
hakim. Tetapi jika perempuan itu mendapat kecelakaan yang membawa
maut, maka engkau harus memberikan nyawa ganti nyawa, mata ganti mata,
gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, lecur ganti lecur, luka
ganti luka, bengkak ganti bengkak.
Yoh 9:1-3 ~ Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak
lahirnya. Murid-muridNya bertanya kepadaNya: “Rabi, siapakah yang
berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan
buta?”” Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena
pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia…”
Kej 30:1-2 ~ Ketika dilihat Rahel, bahwa ia tidak melahirkan anak bagi
Yakub, cemburulah ia kepada kakaknya itu, lalu berkata kepada Yakub:
“Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan mati.” Maka bangkitlah
amarah Yakub terhadap Rahel dan ia berkata:” Akukah pengganti Allah,
yang telah menghalangi engkau mengandung?”
Mzm 127:3-5 ~ Sesungguhnya, anak laki-laki adalah milik pusaka dari pada
Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah di
tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah
orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia
tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di
pintu gerbang.
1. Katolik
Gereja mengajak kita untuk menghormati hidup manusia sejak dari awal,
oleh karena itu dapat dikatakan dengan tegas, kita menolak adanya
pengguguran. Hal ini ditulis dengan jelas dalam sebuah dokumen yang
dikeluarkan oleh Tahta Suci Roma pada tanggal 10 Maret 1987, yaitu
Dokumen Donum Vitae. Dan dokumen ini bersumberkan pada Kitab Suci
sendiri yaitu larangan membunuh orang yang tidak bersalah (bdk. Kel 20:13
dan Ul 5:17).
Jadi iman katolik menolak dengan tegas abortus atau pengguguran dengan
cara dan alasan apa pun. Sekalipun aborsi itu dilakukan dengan alasan
kesehatan dari si ibu. Atau karena rasa belas kasihan karena melihat anak
yang akan dilahirkan itu nanti cacat (cacat fisik atau cacat mental) sehingga
dianggap tidak memiliki masa depan yang baik kecuali penderitaan. Bahkan
katolik juga menolak aborsi terhadap bayi yang dikandung akibat kecelakaan
(ibu diperkosa atau hasil pergaulan bebas dan sebagainya). Tidak ada satu
orang pun yang berhak mengambil jiwa seseorang, sekalipun ia masih
manusia kecil dalam kandungan.
Sanksi aborsi termuat dalam Kitab Hukum Kanonik Gereja no. 1398, yaitu
berupa ekskomunikasi otomatis, atau pengucilan dari kehidupan Gereja.
Seandainya walaupun Gereja dan lingkungan tidak mengetahui bahwa
seseorang telah jatuh ke dalam dosa ini, namun Tuhan tetap mengetahuinya
dan kita tidak bisa melarikan diri dari hukuman Tuhan. Sehingga apabila dia
dalam keadaan dosa ini tetap menerima sakramen, berarti dia menambah
dosanya sendiri.
1. Mereka yang terkena sanksi ekskomunikasi otomatis ini tidak
diperkenankan untuk ikut berpartisipasi dalam berbagai acara doa
bersama, misalnya: Perayaan Ekaristi, sakramen lainnya dan sebagainya
(Kan. 1331).
2. Sanksi ekskomunikasi otomatis ini hanya bisa dihilangkan melalui
penerimaan Sakramen Tobat atau Sakramen Pengampunan Dosa. Bahkan
untuk menunjukkan ketegasannya, Gereja pada awalnya menetapkan
bahwa hanya Uskup yang berwenang memberikan Sakramen Tobat
kepada mereka yang terlibat dalam pengguguran ini. dalam
perkembangan selanjutnya, demi pelayanan pastoral yang memadai,
kekuasaan itu didelegasikan kepada semua imam.
3. Kasih Tuhan tercurah kepada setiap orang, termasuk juga manusia kecil
yang baru diciptakan-Nya. Marilah kita juga mencintai si manusia kecil
ini seperti kita mencintai diri kita sendiri. Kalau di dalam diri kita, kita
meyakini bahwa Allah hadir dan berkarya, niscaya kita akan sadar pula
karya Tuhan dalam diri si manusia kecil. Oleh karena itu, lihatlah Dia
yang hadir dalam diri manusia kecil ini (bdk. Mrk 12:28-34).
4. Hindu
Dalam agama budha perlakuan aborsi tidak dibenarkan karena suatu karma
harus diselesaikan dengan cara yang baik, jika tidak maka akan timbul karma
yang lebih buruk lagi.
Dalam Majjhima Nikaya 135 Buddha bersabda “Seorang pria dan wanita
yang membunuh makhluk hidup, kejam dan gemar memukul serta
membunuh tanpa belas kasihan kepada makhluk hidup, akibat perbuatan
yang telah dilakukannya itu ia akan dilahirkan kembali sebagai manusia di
mana saja ia akan bertumimbal lahir, umurnya tidaklah akan panjang”.
Aborsi adalah cara menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal
dengan istilah abortus yang berarti mengeluarkan hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel
sperma) sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
Abortus adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk
bertumbuh.
Pada saat ini aborsi merupakan masalah kesehatan masyarakat karena memberikan
dampak pada kesakitan dan kematian ibu. Sebagaimana diketahui penyebab utama kematian
ibu hamil dan melahirkan adalah perdarahan ,infeksi dan eklampsia. Hal itu terjadi karena
hingga saat ini aborsi masih merupakan masalah kontroversial di masyarakat. Di satu pihak
aborsi dianggap ilegal dan dilarang oleh agama sehingga masyarakat cenderung
menyembunyikan kejadian aborsi, di lain pihak aborsi terjadi di masyarakat. Ini terbukti dari
berita yang ditulis di surat kabar tentang terjadinya aborsi di masyarakat.
a. Aborsi Alamia
h atau Spontan
Aborsi alamiah /
spontan berlangs
ung tanpa
tindakan apapun
(keguguran).
Pada
umumnyaaborsi
ini dikarenakan
kurang baknya
kualitas sel telur
maupun sel
sperma.
b. Aborsi Medisin
alis
Aborsi
medisinalis
adalah aborsi
yang terjadi
karena brbagai
alas an yang
bersifat
medis.Aborsi ini
dilakukan karena
berbagai macam
indikasi, seperti
:· Abortus yang
mengancam (
threatened
abortion
) disertai dengan
pendarahan yangt
erus menerus,
atau jika janin
telah meninggal (
missed abortion
).· Mola Hidatido
sa atau hindramni
on akut Infeksi ut
erus akibat tindak
an abortuskrimin
alis Penyakit
keganasan pada
saluran jalan
lahir, misalnya
kangker serviks
atau jikadengan
adanya
kehamilan akan
menghalangi
pengobatan untuk
penyakit
keganasan
lainnya pada
tubuh seperti
kangker
payudara· Prolap
s uterus yang tida
k bisa diatasi.· Te
lah berulang kali
mengalami opera
si caesar· Penyaki
t-
penyakit dari ibu
yang sedang men
gandung, misalny
a penyakit jantun
gorganik dengan
kegagalan
jantung,
hipertensi,nephrit
is,tuberkolosis,
paru aktif yang
berat.· Penyakit-
penyakit metaboli
k misalnya diabet
es yang tidak terk
ontro· Epilepsi ya
ng luas dan berat.
.· Gangguan jiwa
, disertai dengan
kecenderungan u
ntuk bunuh diri.
Pada kasusseperti
ini, sebelum
melakukan
tindakan abortus
harus
dikonsultasikan
dengan psikiater.
c. Aborsi Krimina
lis
Pada umumnya
aborsi ini terjadi
karena janin yang
dikandung tidak
dikhendaki oleh
karena berbagai
macam
alasan.Seperti
berkut ini
:· Alasan kesehat
an, di mana ibu ti
dak cukup sehat u
ntuk hamil.· Alas
an psikososial, di
mana ibu sendiri
sudah enggan/tid
ak mau untuk pun
ya anaklagi.· Keh
amilan di luar nik
ah.· Masalah eko
nomi, menambah
anak berarti akan
menambah beban
ekonomi keluarg
a.
· Masalah social
misalnya khawati
r adanya penyakit
turunan, janin ca
cat.· Kehamilan y
ang terjadi akibat
perkosaan atau ak
ibat incest (hubun
gan antarkeluarga
).· Selain itu tidak
bisa dilupakan ju
ga bahwa kegagal
an kontrasepsi ju
ga termasuktinda
kan kehamilan
yang tidak
diinginkan.