PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan melakukan segala bentuk aktivitas sehari-hari. Energy ini diperoleh dari
dan lemak. Dimana setiap zat ini harus diperhatikan keseimbangan dan jenis
makanan sehingga semua sistem metabolism dapat disuplai dengan bahan yang
dibutuhkan.
menjadi karbondioksida dan air adalah 4,1 kalori dan dikeluarkan dari lemak
adalah 9,3 kalori. Energy yang dikeluarkan dari metabolism protein rata-rata diet
waktu setiap gram dioksidasi menjadi karbondioksida, air, dan urea adalah 4,35
kalori.
usia dan bobot badan. Orang dewasa umunya dianggap mempunyai bobot badan
70 kg.
berfungsi dalam rentang suhu tubuh yang pendek yaitu dari 36,1oC – 37,8oC.
Suhu normal ini dipertahankan dengan imbangan yang tepat antara panas yang
dihasilkan dan panas yang hilang, hal ini dikendalikan oleh pusat pengatur panas
di dalam hipotalamus yang sangat peka terhadap suhu dari darah yang
Pada sebagia besar dunia lain jumlah energy yang berasal dari karbohidrat
jauh lebih besar dari yang berasal dari protein dan lemak 20 – 30 gram setiap
hari, dank arena itu semua sel harus terus-menerus membentuk protein baru
untuk mengganti protein yang dihancurkan, maka suplai protein dalam diet untuk
tujuan ini.
badan, dan luas permukaan tubuh serta usia terhadap dosis obat.
B. Maksud Percobaan
4. Untuk menentukan pengaruh luas permukaan tubuh serta usia terhadap dosis
C. Tujuan Percobaan
D. Prinsip Percobaan
1. Untuk mengetahui relevansi berat badan, suhu tubuh, tinggi badan, dan luas
permukaan tubuh
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
badan yang berlebih. seseorang dikatakan overweight bila jumlah lemak 10-20%
diatas nilai normal. Overweight tidaklah tidaklah sama dengan obesitas. Sebagai
menggunakan aktivitas berat pada otot menyebabkan massa otot tumbuh yang
baik, sehingga mereka mempunyai berat badan yang berlebih hal terse ut
dikatakan overweight dan bukan obesitas. Jadi tidak semua orang yang
mempunyai berat badan yang berlebih dikatakan obesitas. (Dr. Hasdianah H.R,
2012)
Overweight dan obesitas adalah suatu kondisi kronik yang sangat erat
Obesitas adalah peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan fisik dan
skletel sebagai akibat akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh. Obesitas tidak
itu akibat timbunan lemak, kolesterol dan guka yang mengendap pada tubuh
anak. Selain itu gangguan pernafasan atau asma juga termasuk salah satu
pernafasan atau asma beresiko lebih besar dialami oleh anak yang mengalami
lemak tubuh untuk menyimpan lemak tubuh untuk menyimpan energi. Sebagai
penyekat panas dan lemak tubuh tak lagi seimbang maka seseorang akan masuk
sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita denga lemak tubuh
lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami
obesitas. Dan seseorang yang mengalami berat badan lebih tinggi dari nilai
tengah kisaran berat badan yang normal dianggap mengalami obesita. (Poppy
Alexander, 2013)
Obesitas dibedakan menjadi tiga jenis yaitu obesitas ringan (kelebihan
berat badan 20-40%), obesitas sedang (kelebihan berat badan 41-100%), dan
diantaranya adalah:
1. Factor genetic
Factor genetic ini merupakan factor turunan dari orang tua. Factor inilah
yang sulit untuk dihindari. Apabila ibu dan bapak anak mempunyai
kelebihan berat badan, maka ini akan bisa dipastikan pula akan menurun
Anak-anak sebagian besar menyukai makanan cepat saji atau kast food
bahkan banyak anak yang akan makan dengan lahap dan menambah porsi
mengandung lemak dan gula yang tinggi yang menyebabkan obesitas. (Ade
3. Minuman ringan
Sama seperti makanan cepat saji, minuman ringan (soft drink) terbuat
memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga berat badan akan cepat
5. Faktor psikologis
Nirwana, 2012)
Dalam menurunkan berat badan agar dapat kembali ideal dapat dilakukan
dengan cara pengaturan makan atau diet, penggunaak teknik akupuntur dan
dengan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan,
relative kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu yang
pendek. Pengaruh defesiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan Nampak dalam
Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan . dalam
panas yang dihasilkan dan panas yang hilang. Hal ini dikendalikan oleh pusat
pengatur panas di hipotalamus yang sangat peka terhadap suhu darah. Pana
dihasilkan oleh aktivitas metabolik dalam otot, tulang dan hati. Glikogen
produksi panas yang normal diperlukan jumlah nahan bakar yang tepat. Panas
yang berlebihan biasanya disebabkan oleh kombinasi suhu luar, kegiatan fisik
yang berada di kulit dan di pusat termoreseptor yang berada di bagian anterior
lingkungan dingin atau suhu sirkulasi darah turun maka hiphotalamus akan
Suhu tubuh yang normal ialah 36,89oC dan naik turunnya berkisar antara
terendah dicapai pagi-pagi hari dan titik tertinggi antara pukul 5 dan pukul 7
jenis kelamin, dan usia individu. Determinan suhu tubuh adalah keseimbangan
antara produksi panas dan pengeluaran panas. Keseimbangan ini dipertahankan
PROSEDUR KERJA
A. Alat
1. Timbangan badan
2. Meteran
3. thermometer
B. Cara Kerja
Bobot badan
Tinggi badan
b. Suhu tubuh
terbuka
A. Data Pengamatan
Luas Permukaan
Probanus Umur Tinggi Badan Berat Badan
Tubuh (LPT)
Nuril Ikhsan 19 Tahun 168 cm 54 kg 1,587 m2
Pengamatan suhu pada mulut
Suhu
Setelah
Probandus Umur Tinggi Badan Berat badan Awal
Bernafas
Mulut
Nurul Ikhsan 19 Tahun 168 cm 54 kg 37OC 37,2oC
Pengamatan suhu pada ketiak
B. Pembahasan
suhu kulit dan sumsung tulang belakang. Di pusat pengaturan suhu, dari
hipotalamus suhu tubuh sesungguhnya dibandingkan denga suhu tubuh ideal jika
Jika suhu tubuh meningkat di atas nilai ideal, maka aliran darah kulit dan
dengan demikian pengangkutan panas dari rongga tubuh menuju kulit meningkat,
Selain itu aliran balik vena dari vena yang lebih dalam dialihkan ke vena
Jika suhu tubuh menurun di bawah nilai ideal, maka tidak hanya
utamanya adalah pergerakan tubuh dan tubuh yang gemetar. Suhu tubuh bayi
yang baru lahir sangat mudah menurun karena perbandingan antara luas
permukaan dan volume tubuh besar. Disini pembentukan panas tanpa terjadi
Pengaturan ini terjadi melalui reseptor dingin di kulit pada saat lingkungan lebih
tinggi badan dengan menggunakan alat yang berskala cm. probandus (Nurul
Ikhsan) dengan umur 19 tahun memiliki tinggi badan 168 cm dan berat badan 54
kg. pengujian ini dilakukan untuk mengetahui luas permukaan tubuh (LPT).
Salah satu caranya yaitu dengan melakukan perhitungan luas permukaan tubuh
Dari data di atas kemudian dilakukan perhitungan berat badan ideal. Berat
badan ideal merupakan suatu keadaan dimana berat badan probandus setara
dengan tinggi badan probandus. Untuk mengetahui berat badan ideal probandus
dilakukan dengan cara perhitungan. Berdasarkan perhitungan yang telah
diselesaikan, probandus harus menaikkan berat badannya sebanyak 7,2 kg. hal ini
probandus memiliki indeks massa tubuh (IMT) yaitu 19,14. Jadi probandus
Percobaan kedua yaitu pengamatan suhu oral dan pengamatan pada suhu
Pada pengamatan suhu oral, thermometer tubuh diletakkan tepat berada di bawah
menunjukkan suhu 37oC. Hentikan selama 2 menit dan mulai bernafas dengan
menit. Dan hasil yang didapatkan yaitu suhu naik sebanyak 0,2oC sehingga
menjadi 37,2oC.
dengan lengan membujur pada sisi badan. Pengamatan ini dilakukan selama 7
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Probandus (Nurul Ikhsan) memiliki luas permukaan tubuh yaitu 1,587 m2, dan
untuk mencapai berat badan yang ideal probandus harus menaikkan berat
badannya sebanyak 7,2 kg. Probandus memiliki indeks massa tubuh (IMT)
2. Probandus (Nurul Ikhsan) memiliki suhu pada oral dengan suhu awal 37oC
dan suhu setelah bernafas dengan mulut terbuka Selma 2 menit yaitu 37,2oC.
B. Saran
Sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum disiapkan
A. Perhitungan
168 𝑐𝑚 𝑋 54 𝑘𝑔
=√ 3600
9072
= √3600 = √2,52 = 1,587 m2
= 68 – 6,8
= 61,2
→ 61,8 – BB Probandus
= 61,8 – 54 = 7,2 kg
Jadi probandus harus menaikkan 7,2 kg untuk mendapatkan berat badan yang
ideal
𝐵𝐵 54 54
IMT = 𝑇𝐵 (𝑚)𝑋 𝑇𝐵(𝑚) = 1,68 𝑋 1,68 = 2,82 = 19,14
B. Skema kerja