ANTENATAL
DISUSUN OLEH :
REVIANA NUR IMANIAH
P17420211037
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara dengan angka kematian ibu dan perinatal tertinggi, yang
berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan
yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu. penyebab utama kematian ibu adalah
perdarahan 30,5%, infeksi 22,5%, gestosis 17,5%, dan anestesia 2,0%. Untuk
mengantisipasi hal tersebut, pemerintah telah banyak menetapkan strategi maupun
kebijakan berupa program peningkatan kesehatan termasuk penigkatan asuhan antenatal
care yang telah lebih dikenal dengan ANC yang merupakan perawatan yang diberikan
kepada ibu selama hamil dan merupakan salah satu pilar dalam upaya “safe motherhood ”
(sarwonoprawihardjo, 2002 : 7 ).
Setiap ibu hamil seharusnya mendapat perawatan kehamilanya secara baik, dengan cara
memeriksakan kehamilanya, tetapi pada kenyataanya masih banyak ibu hamil belum
mengerti yang lebih dalam tentang pemeriksaan kehamilan ( ANC ). Menurut data rekam
medis yang diperoleh dari BPS Kisworowati ibu hamil yang memeriksakan kehamilanya
kebanyakan sudah menginjak usia kehamilan Trimester II, dan sebagian yang hanya
mengalami keluhan – keluhan saja. Hal tersebut dapat disebabkan karena kurangnya
pengetahuan ibu hamil dalam masa perawatan kehamilanya, sehingga dapat menyebabkan
bertambahnya angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
Untuk membantu pemerintah dalam mencapai penurunan AKI (angka kematian ibu) di
Indonesia , maka pemerimtah mempunyai target cakupan pelayanan Antenatal (K1) 95%
dan cakupan pelayanan Antenatal (K4) 90%. Untuk provinsi jawa timur mempunyai target
cakupan pelayanan Antenatal (K1) 90% dan cakupan pelayanan Antenatal (K4) 85%.
(Depkes, RI 2008) Untuk Kabupaten Banyuwangi cakupan pelayanan Antenatal mencapai
(K1) 91,48% dari target (90%) dan cakupan pelayanan Antenatal (K4) 84,28%. Dari target
(85%). (Dinkes, kabupaten Banyuwangi 2008).
Sebagian besar kematian ini sebenarnya dapat dicegah dengan memberikan pelayanan
Antenatal Care yang bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa
kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta menghasilkan bayi yang
sehat, dan pada akhirnya dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Pelayanan
antenatal dengan standart pemeriksaan berulang (K1-K4) merupakan komponen pelayanan
kesehatan ibu hamil yang penting karena bila timbul gangguan kesehatan dini mungkin
dapat dikenali sehingga dilakukan perawatan yang cepat dan tepat dengan standart “ 7 T “
pelayanan Antenatal care yang terdiri dari :
( Timbang ) Berat Badan
Ukur ( Tekanan ) Darah
Ukur ( Tinggi ) Fundus uteri
Pemberian Imunisasi ( Tetanus Toksoid ) TT lengkap
Pemberin tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan
Tes terhadap penyakit menular sexsual
Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. ( Sarwono Prawirahardjo, 2002 : 90 )
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud antenatal itu ?
2. Apa tujuan dari antenatal ?
3. Apa penyebab dari antental ?
4. Apa saja tanda dan gejala antenatal ?
5. Perubahan fisologis saat kehamilan ?
6. Bagimana patofisiologi antenatal ?
7. Bagaimana komplikasi dari antenatal ?
8. Bagaimana jadwal pemeriksaan antenatal ?
9. Bagaimana pathway antenatal ?
10. Bagaimana pemeriksaan pada antenatal ?
11. Apa saja pelayanan antenatal ?
12. Apa saja pemeriksaan penunjang antenatal ?
13. Bagaimana asuhan keperawatan pada antenatal ?
C. Tujuan
Dari rumusan diatas, adapun tujuan yang diharapkan penulis setelah mengerjakan tugas ini,
antara lain :
1. Mengetahui apa yang dimaksud antenatal
2. Mengetahui tujuan dari antenatal
3. Mengetahui etiologi antenatal
4. Mengetahui tanda dan gejala antenatal
5. Mengetahui perubahan fisiologis saat kehamilan
6. Mengetahui patofisiologi antenatal
7. Menegtahui komplikasi dari antenatal
8. Mengetahui jadwal pemeriksaan antenatal
9. Mengetahui pathway antenatal
10. Mengetahui pemeriksaan pada antenatal
11. Mengetahui pelayanan antenatal
12. Mengetahui pemeriksaan penunjang antenatal
13. Mengetahui asuhan keperawatan pada antenatal
KONSEP MEDIS
A. Pengertian
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama di tujukan pada
pertumbyhan dan perkembangan jan in dalam rahim. Sedangkan pengawasan sebelum
persalinan terutama di tujukan pada ibunya disebut ante natal care.
B. Tujuan
1. Tujuan Ante Natal Care
a. Pengawasan hamil untuk mendapatkan hal sebagai berikut:
Kesehatan umum ibu
Penegakkan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan
Menegakkan secara dini komplikasi kehamilan
Menerapkan resiko kehamilan
- Resiko tinggi
- Resiko meragukan
- Resiko rendah
b. Menyiapkan persalinan menuju Well Boren Baby dan Well Health Monther
c. Mempersiapkan pemeliharaan bayi dan laktasi
d. Mengantarkan pulihnya kesehatan ibu optimal saat akhir kala nifas
2. Tujuan Pre Natal Care
a. Pengawasan janin dalam rahim yang dapat di tentekan dengan pemeriksaan
khusus
b. Mengurangi kejadian abortus, prematuritas dan gangguan neonatus
c. Evaluasi kala I dan kala II sehingga tercapai Well Boren Baby dan Well Health
Monther
C. Etiologi
• Kurangnya pengetahuan ibu tentang antenatal care
• Kesibukan
• Tingkat sosial ekonomi yang rendah
• Dukungan suami yang kurang
• Kurangnya kemudahan untuk pelayanan maternal
• Asuhan medik yang kurang baik, kurangnya tenaga terlatih (Prawirohardjo, 2006)
F. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang
di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan,
cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak
memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma
biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan
zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki,
masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut
pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar
tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan
sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai
mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi =
fertilitas), nidasi dan plasenta.
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-
bridge.
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian
tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba
pallofi.
4. Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
G. Komplikasi
Masalah Gejala Pengobatan
• Merasa lelah atau
Anemia - Lebih rendah Mengobati penyebab yang
lemah
• Tampak pucat
dari jumlah normal sel mendasari anemia akan membantu
• Merasa lemas
darah merah yang sehat memulihkan jumlah sel darah
• Sesak napas merah yang sehat. Wanita dengan
anemia terkait kehamilan dibantu
dengan mengambil besi suplemen
asam folat dan. Dokter Anda akan
memeriksa kadar zat besi Anda
selama kehamilan untuk
memastikan anemia tidak terjadi
lagi.
• Kesedihan intens Wanita yang sedang hamil dapat
Depresi - kesedihan
• Ketidakberdayaan dan terbantu dengan satu atau
ekstrim selama kehamilan
mudah tersinggung kombinasi pilihan pengobatan,
atau setelah melahirkan
• Perubahan nafsu termasuk:
(postpartum)
makan
• Terapi
• Pikiran melukai diri • Kelompok dukungan
sendiri atau bayi • Obat-obat
• Painless vagina
Plasenta previa - Plasenta Jika didiagnosis setelah minggu ke-
pendarahan selama
menutupi sebagian atau 20 kehamilan, tetapi dengan tidak
trimester kedua atau
seluruh pembukaan ada perdarahan, seorang wanita
ketiga
serviks bagian dalam akan perlu untuk memotong
rahim • Untuk beberapa, tidak kembali pada tingkat aktivitas dan
ada gejala meningkatkan istirahat. Jika
perdarahan berat, rawat inap
mungkin diperlukan sampai ibu
dan bayi stabil. Jika pendarahan
berhenti atau ringan, istirahat di
tempat tidur terus dilanjutkan
sampai bayi siap untuk pengiriman.
Jika pendarahan tidak berhenti atau
jika persalinan prematur dimulai,
bayi akan disampaikan oleh operasi
caesar .
3. Penampilan umum
Dapat dilakukan dengan pemeriksaan umum
Tujuan :
a. Untuk mengetahui keadaan umum ibu
b. Untuk mentehahui adanya kelainan-kelainan yang dapat mempengaruhi kehamilan
c. Untuk membantu menetapkan diagnosis
Dilakukan pada :
a. Ibu yang pertama kali datang periksa
b. Ibu yang akan melahirkan dan belum pernah memeriksakan diri.
Macam-macam pemeriksaan
a. Bagaimana keadaan umum klien, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran
b. Adakah anemia, cyanosis, ikterus dan dyspnoe
c. Keadaaan jantung dan keadaan paru
d. Adakah oedema
e. Tekanan darah
f. Berat badan
g. Pemeriksaan laboratorium
4. Pemeriksaan semua sistem : dilakukan dengan anamneses
5. Pemeriksaan panggul luar
Tujuan :
a. Untuk mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
b. Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
c. Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang
Pemeriksaan panggul dilakukan :
a. Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil (primigravida)
b. Pada ibu multipara, bila ada kelainan-kelainan pada persalinan yang lalu
c. Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri terutama
pada primipara
Ukuran-ukuran panggul luar yang penting :
a. Distantia spinarum
Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran normal 23 – 26 cm.
b. Distantia cristarum
Jarak yang terpanjang antara crista iliaka kanan dan kiri, ukuran normal : 26 – 29 cm
c. Distantia tuburum
Ukuran melintang pintu buah panggul jarak antara tuberositas ischii kanan dan kiri, ukuran
normal : 10,5 – 11 cm.
d. Conyugata eksterm
Jarak antara pinggir atas syimpisis dan ujung prosesus spinosus (ruas tulang lumbal lima).
e. Lingkar panggul
Jarak dari pinggir atas sympisis melalui spina iliaka anterior superior kanan ke pertengahan
trochanter mayor kiri, kepertengahan spina iliaca anterior superior kiri, kemudian kembali
ke atas sympisis, ukur normal : 80 – 90 cm.
Pertumbuhan janin
a. 0 – 4 minggu
pertumbuhan yang cepat, gigi, sistem pusat saraf, jantung mulai berdenyut, jari mulai
keluar/nampak.
b. 4 – 8 minggu
Pertumbuhan cel yang cepat, kepala, muka, genitalia eksterna mulai tampak tapi jenis
kelamin belum ada, janin bergerak (USG).
c. 8 – 12 minggu
mata, ginjal mulai berfungsi untuk pengeluaran urin (10mg), sirkulasi fetal lancar, mulai
mengisap/menelan, sex terlihat, bergerak bebas, beberapa refleks primitive mulai.
d. 12 – 16 minggu
berkembang skeletal, meconium ada di usus,lanugo ada, spetum hidung dan palatum
menyatu.
e. 16 – 20 minggu
quecning – ibu merasakan, auskultasi, verniks kaseosa, jari dapat terlihat, selaput kulit.
f. 20 – 24 minggu
sebagian organ mampu berfungsi, respon pada suara, kulit merah keriput.
g. 24 – 28 minggu
kelangsungan hidup dapat – lahir pergerakan kelompak mata – respon pernapasan.
h. 28 – 32 minggu
mengisap, lemak dan besi, testis turun skrotum, lanugo tidak ada di muka, kulit mulai putih
dan keriput kurang.
i. 32 – 36 minggu
meningkatnya lemak seluruh tubuh, lanugo tidak ada, rambut kepala panjang, kuku sampai
ujung jari, tulang rawan, telinga, rambut.
j. 38 – 40 minggu
batas untuk lahir, tulang tengkorak kuat.
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian dasar pada klien:
1) Aktifitas dan istirahat
a) Tekanan darah lebih rendah dari pada normal pada 8-12 minggu pertama.
Kembali pada tingkat normal pada separuh waktu kehamilan akhir
b) Denyut nadi meningkat 10-15x/menit
c) Mur-mur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume
darah
d) varises pada ekstremitas bawah dan edema terutama pada trimester III
e) Episode sinkope
2) Integritas Ego
a) Menunjukkan perubahan persepsi diri
b) Body image rendah
3) Eliminasi
a) Perubahan pada konsistensi dan frekuensi defekasi
b) Peningkatan frekuensi berkemih
c) Peningkatan berat jenis urin
d) Timbulnya hemoroid
4) Makanan dan Cairan
a) Mual, muntah terutama pada trimester I, nyeri uluh hati sering terjadi
b) Peningkatan berat badan 2-4 Kg pada trimester I, 11-12 Kg pada trimester II
&III
c) Membran mukosa kering, hipertropi jaringan, gusi mudah terjadi perdarahan
d) Hb dan Ht rendah, mungkin di temui anemia fisiologis
e) Glukus dan edema
5) Nyeri dan Ketidaknyamanan
a) Kram kaki
b) Nyeri tekan dan bengkak pada payudara
c) kontraksi brakson hicks setelah 28 minggu
d) Nyeri punggung
6) Pernafasan
a) Mukosa nampak lebih merah dari biasanya
b) frekwensi pernafasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran / tinggi uterus
c) pernafasan thorakal
7) Keamanan
a) suhu tubuh 36 – 37ºC
b) DJJ terdengar pada usia kehamilan 17 –20 minggu
c) gerakan janin terasa pada usia kehamilan 20 minggu
d) Quickening pada usia kehamilan 16 – 20 minggu
e) Ballotement ada pada bulan ke 4 dan ke 5
8) Sexualitas
a) Berhentinya menstruasi
b) Perubahan respon / aktifitas seksual
c) Leukhorea
d) Peningkatan secara progresif ukuran uterus
e) Payudara membesar, hiperpigmentasi pada areola
f) Perubahan pigmentasi kloasma, lineanigra, palmaleritema, spindernevi, strie
gravidarum
g) Tanda-tanda hegar, chadwick positif
9) Interaksi sosial
a) Bingung atau meragukan perubahan peran yang diantisipasi
b) Tahap maturasi / perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stressor
kehamilan
c) Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung
sampai disfungsional
10) Penyuluhan/ Pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan persalinan, melahirkan tergantung pada usia,
tingkat pengetahuan, pengalaman, paritas, keinginan terhadap anak, dan keadaan
ekonomi
11) Pemeriksaan Diagnostik
a) Darah : Hb, golongan darah, skrening HIV, hepatitis
b) skrening untuk TBC paru, tuberubela
c) tes serum HSG
B. Diagnosa Keperawatan
1. Trimester I
a. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan perubahan nafsu makan, mual, muntah
b. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan hormonal
c. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan
hilangnya cairan yang berlebihan ( muntah )
2. Trimester II
a. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan pergeseran diafragma karena
pembesaran uterus
b. Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis
urinarius dan higienis buruk
3. Trimester III
a. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,
ketidaknyamanan
b. Kurangnya pengetahuan ( kebutuhan belajar ) mengenai persiapan untuk
persalinan / kelahiran perawatan bayi berhubungan dengan kurangnya
pengalaman, kesalahan interprestasi informasi
C. Intervensi
Trimester 1
1. Resiko tinggi terhadap perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan nafsu makan, mual atau muntah
Hasil yang di harapkan
1. BB Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal
2. Mengikuti diet yang dianjurkan
3. Mengkonsumsi suplemen zat besi atau vitamin sesuai resep
4. Menunjukkan penambahan yang sesuai
Intervensi
1. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu atau sekarang dengan
mengunakan batasan 24 jam.
2. Berikan informasi tertulis atau verbal yang tepat tentang diet prenatal an
suplemen vitamin atau zat besi setiap hari
3. Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai budaya dan hal-hal yang tabu
selama kehamilan
4. Timbang BB klien pastikan BB pregravida biasanya
5. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual dan muntah
6. Pantau kadar HB atau HL
7. Tes urin aleton, albumin dan glukosa
8. Ukur pembesaran uterus
Kolaborasi
Buat rujukan sesui indikasi
2. Ketidak nyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan
pengaruh hormonal
Hasil yang di harapkan
- Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan ketidak nyamanan
- Melaporkan hasil penatalaksanaan ketidak nyamanan
Catat adanya rasa tidak nyaman
1. Evaluasi derajat ketidaknyamanan selama pemeriksaan internal
2. Tekankan pentingnya menghindari manipulasi putting berlebihan
3. Intruksikan penggunaan kompres es, panas atau anestesi lokal ajari cara untuk
memasukkan kembali hemoroid dengan penggunaan jari yang di beri pelumas.
Anjurkan diet tinggi serat buah dan sayuran. Anjurkan mandi Anjurkan secara
perodik meningikan bokong dengan bantal
Kram kaki :intruksikan untuk posisi dorso fleksi telapak kaki diekstensikan serta
menggurangi makan keju dan susu.
4. Lokhea : anjurkan mandi teratur dan perawatan perneal, menggunakan celana
dari katun, dari tepung kanji untuk mengabsorbsi
Hindari penggunaan bedak talk
5. Mual atau muntah :anjurkan untuk meningkatkan asupan karbohidrat saat
banggun tidur ,makan sedikit tapi sering dan hindarkan bau-bauan yang
menyengat
6. Hidung yang tersumbat anjurkan penggunaan udara yang di lembabkan dan
hindari semprotan nasal dan obat yang menghilangkan mampet
7. Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar komitmen keluarga/pekerjaan.
Kolaborasi :
Penambahan suplemen kalsium per hari
3. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan
dengan kehilangan cairan yang berlebihan (muntah)
Hasil yang diharapkan :
- Menurunkan keparahan mual dan muntah.
- Mengkosumsi caiarn dalam jumlah cukup per hari
- Mengobservasi tanda-tanda dehidrasi yang memerlukan tindakan
Intervensi
1. Auskultasi DJJ
2. Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah
3. Tinjau ulang riwayat medis lain (ulkus peptikum, gastritis, kolesistisis)
4. Anjurkan klien mempertahankan masukan/ haluaran cairan, tes urin dan
penurunan BB per hari
5. Kaji suhu dan turgor kulit membrane mukosa dan tekanan darah, masukan dan
haluaran urin, timbang BB klien dan bandingkan dengan standar
6. Anjurkan meningkatkan masukan cairan (minuman) berkarbonat, makan 6x/hr
dengan jumlah yang sedikit dan makan tinggi serat (popcorn,roti sebelum tidur)
Trimester II
1. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran diafragma dank
arena pembesaran uterus.
Hasil yang diharapkan :
- Melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan.
- Mendemonstrasikan perilaku yang mengobtimalkan fungsi pernafaskan.
Intervensi :
1. Kaji status pernafasan (sesak nafas, kelelahan)
2. Pantau masalah medis sebelumnya (alergi, asma, TBC).
3. Kaji kadar Hb/Ht, tekankan pentingnya suplemen vitamin.
4. Berikan nformasi tentang rasional kesulitan bernafas dan program
aktivitas/latihan yang realistis. Anjurkan untuk meningkatkan istirahat, tambah
waktu untuk melakukan aktivitas tertentu dan latihan ringan seperti berjalan.
5. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi masalah,
missal postur yang baik, hindari merokok, makan sedikit tapi sering, posisi semi
fowler.
2. Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius
praktik hygiene yang buruk.
Hasil yang diharpkan :
- Mengidentifikasi perilaku yang dapat menurunkan statis urin.
- Menyebutkan tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi intervensi.
- Bebas dari tanda dan gejala infeksi.
Intervensi :
1. Berikan informasi tentang tanda infeksi saluran kemih. Tekankan perlunya
melaporkan tanda-tanda infeksi pada pemberi pelayanan kesehatan serta tidak
minum obat sampai pemberitahuan selanjutnya.
2. Tekankan perlunya mencuci tangan secara teratur/menyeluruh sebelum dan saat
memegang makanan serta setelah toileting.
3. Anjurkan klien minum gelas 6-8gelas ciran per hari.
4. Anjurkan klien mempraktikan latihan kegel sepanjang hari.
5. Anjurkan penggunaan celana dalam dari katun dan hindari mandi dengan
menggunakan bath bila klien mempunyai riwayat ISK.
Kolaborasi :
- Sample urin untuk pemeriksaan mikroskopik ph.
- Lekosit, kultur dan sensitifitas.
Trimester III
1. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,
ketidaknyamanan salah pengertian/merasa takut.
Hasil yang diharapkan :
- Mendiskusikan masalah yang dengan hubungan isu-isu seksualitas pada
trimester III.
- Mengekspresikan kepuasan bersama dengan hubungan seksual.
Intervensi :
1. Kaji persepsi pasangan terhadap hubungan seksual.
2. Anjurkan pasangan untuk berdiskusi secara terpisah dan terhadap satu sama lain
tentang perasaan dan masalah yang berhubungan dengan perubahan pada
hubungan seksual, berikan informasi tentang kenormalan perubahan.
3. Berikan informasi tentang metode-metode alternative untuk mencapai kepuasan
seksual dalam pemenuhan kebutuhan keintiman.
4. Anjurkan pilihan posisi untuk koitus selain dari posisi diatas.
5. Anjurkan klien untuk mengungkapkan rasa takut yang dapat menurunkan hasrat
untuk koitus.
Kolaborasi :
- Rujuk konseling bila masalah tidak teratasi.
2. Kurangnya pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai persiapan untuk
persalinan/kelahiran perawatan bayi berhubungan dengan kurangnya
pemajanan/pengalaman kesalahan interprestasi informasi.
Hasil yang diharapkan :
- Mendiskusikan perubahan fisik/psikologis berkenaan dengan persalinan.
- Mengidentifikasikan sumber-sumber yang dapat untuk mendapatkan informasi
tentang perawatan bayi.
- Mengungkapkan kesiapan untuk persalinan/kelahiran bayi.
Intervensi :
Berikan informasi tentang perubahan fisik/fisiologis normal berkenaan persalinan.
Berikan informasi tertulis/verbal tentang tanda-tanda awitan persalinan, bedakan
antara persalinan palsu dan benar, diskusikan tahap-tahap persalinan.
Berikan informasi verbal/tertulis tentang perawatan bayi, perkembangan dan
pemberian makanan, kaji keyakinan budaya.
Lakukan orientasi terhadap rumah sakit dan rumah bersalin.
D. Implementasi
Trimester 1
1. Resiko tinggi terhadap perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan nafsu makan, mual atau muntah
Implementasi
• menentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu atau sekarang dengan
mengunakan batasan 24 jam.
• memberikan informasi tertulis atau verbal yang tepat tentang diet prenatal an
suplemen vitamin atau zat besi setiap hari
• menanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai budaya dan hal-hal yang
tabu selama kehamilan
• menimbang BB klien pastikan BB pregravida biasanya
• meninjau ulang frekuensi dan beratnya mual dan muntah
• mamantau kadar HB atau HL
• mengetes urin aleton, albumin dan glukosa
• mengukur pembesaran uterus
2. Ketidak nyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal
Implementasi
• mengevaluasi derajat ketidaknyamanan selama pemeriksaan internal
• menekankan pentingnya menghindari manipulasi putting berlebihan
• mengintruksikan penggunaan kompres es, panas atau anestesi lokal ajari cara
untuk memasukkan kembali hemoroid dengan penggunaan jari yang di beri
pelumas.
• menganjurkan diet tinggi serat buah dan sayuran.
• menganjurkan mandi menganjurkan secara perodik meningikan bokong dengan
bantal
• kram kaki :intruksikan untuk posisi dorso fleksi telapak kaki diekstensikan serta
menggurangi makan keju dan susu.
• lokhea : menganjurkan mandi teratur dan perawatan perneal, menggunakan
celana dari katun, dari tepung kanji untuk mengabsorbsi hindari penggunaan
bedak talk
• mual atau muntah :menganjurkan untuk meningkatkan asupan karbohidrat saat
banggun tidur ,makan sedikit tapi sering dan hindarkan bau-bauan yang
menyengat
• menganjurkan penggunaan udara yang di lembabkan dan hindari semprotan
nasal dan obat yang menghilangkan mampet
• mengkaji tingkat kelelahan dan sifat dasar komitmen keluarga/pekerjaan.
3. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan yang berlebihan (muntah)
Implementasi
• mengauskultasi DJJ
• menentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah
• menininjau ulang riwayat medis lain (ulkus peptikum, gastritis, kolesistisis)
• menganjurkan klien mempertahankan masukan/ haluaran cairan, tes urin dan
penurunan BB per hari
• mengkaji suhu dan turgor kulit membrane mukosa dan tekanan darah, masukan
dan haluaran urin, timbang BB klien dan bandingkan dengan standar
• menganjurkan meningkatkan masukan cairan (minuman) berkarbonat, makan
6x/hr dengan jumlah yang sedikit dan makan tinggi serat (popcorn,roti sebelum
tidur)
Trimester II
1. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran diafragma dank
arena pembesaran uterus.
Implementasi :
• mengkaji status pernafasan (sesak nafas, kelelahan)
• memantau masalah medis sebelumnya (alergi, asma, TBC).
• mengkaji kadar Hb/Ht, tekankan pentingnya suplemen vitamin.
• memberikan nformasi tentang rasional kesulitan bernafas dan program
aktivitas/latihan yang realistis. Anjurkan untuk meningkatkan istirahat, tambah
waktu untuk melakukan aktivitas tertentu dan latihan ringan seperti berjalan.
• meninjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi
masalah, missal postur yang baik, hindari merokok, makan sedikit tapi sering,
posisi semi fowler.
2. Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius
praktik hygiene yang buruk.
implementasi :
memberikan informasi tentang tanda infeksi saluran kemih. Tekankan perlunya
melaporkan tanda-tanda infeksi pada pemberi pelayanan kesehatan serta tidak
minum obat sampai pemberitahuan selanjutnya.
mekankan perlunya mencuci tangan secara teratur/menyeluruh sebelum dan
saat memegang makanan serta setelah toileting.
menganjurkan klien minum gelas 6-8gelas ciran per hari.
menganjurkan klien mempraktikan latihan kegel sepanjang hari.
menganjurkan penggunaan celana dalam dari katun dan hindari mandi dengan
menggunakan bath bila klien mempunyai riwayat ISK.
Trimester III
1. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,
ketidaknyamanan salah pengertian/merasa takut.
Implementasi :
• mengkaji persepsi pasangan terhadap hubungan seksual.
• menganjurkan pasangan untuk berdiskusi secara terpisah dan terhadap satu
sama lain tentang perasaan dan masalah yang berhubungan dengan
perubahan pada hubungan seksual, berikan informasi tentang kenormalan
perubahan.
• memberikan informasi tentang metode-metode alternative untuk mencapai
kepuasan seksual dalam pemenuhan kebutuhan keintiman.
• menganjurkan pilihan posisi untuk koitus selain dari posisi diatas.
• menganjurkan klien untuk mengungkapkan rasa takut yang dapat
menurunkan hasrat untuk koitus.
2. Kurangnya pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai persiapan untuk
persalinan/kelahiran perawatan bayi berhubungan dengan kurangnya
pemajanan/pengalaman kesalahan interprestasi informasi.
Implemenetasi
• memberikan informasi tentang perubahan fisik/fisiologis normal berkenaan
persalinan.
• memberikan informasi tertulis/verbal tentang tanda-tanda awitan persalinan,
bedakan antara persalinan palsu dan benar, diskusikan tahap-tahap
persalinan.
• memberikan informasi verbal/tertulis tentang perawatan bayi, perkembangan
dan pemberian makanan, kaji keyakinan budaya.
• melakukan orientasi terhadap rumah sakit dan rumah bersalin.
E. Evaluasi
1. Trimester I
a. Nutrisi seimbang dengan kebutuhan tubuh.
b. Pasien nyaman dengan perubahan fisik dan hormonal.
c. Tidak terjadi kekurangan volume cairan.
2. Trimester II
a. Pola nafas efektif.
b. Tidak terjadi infeksi saluran kemih.
3. Trimester III
a. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,
ketidaknyamanan teratasi.
b. Pengetahuan bertambah mengenai persiapan untuk persalinan / kelahiran perawatan
bayi.
DAFTAR PUSTAKA
Bandung: Elemen.
Fluid management
• Timbang popok/pembalut jika diperlukan
• Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
• Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika
diperlukan
• Monitor vital sign
• Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian
• Lakukan terapi IV
• Monitor status nutrisi
• Berikan cairan
• Berikan cairan IV pada suhu ruangan
• Dorong masukan oral
• Berikan penggantian nesogatrik sesuai output
• Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
• Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )
• Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk
• Atur kemungkinan tranfusi
Persiapan untuk tranfusi