Disusun Oleh:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Kepemimpinan?
2. Bagaimana konsep gaya kepemimpinan?
3. Bagaimana tipe gaya kepemimpinan?
4. Apa saja unsur dari gaya kepemimpinan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Kepemimpinan?
2. Untuk mengetahui konsep gaya kepemimpinan?
3. Untuk mengetahui tipe gaya kepemimpinan?
4. Untuk mengetahui unsur dari gaya kepemimpinan?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kepemimpinan
Menurut Young (dalam Kartono, 2003), Kepemimpinan adalah bentuk
dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau
mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh
kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang
khusus.
Menurut Imam (2002), Leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat
pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas
tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori
sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership
sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan
sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan
pemimpin.
Menurut Wahjosumidjo (1987), Kepemimpinan pada hakikatnya adalah
suatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu
seperti: kepribadian (personality), kemampuan (ability) dan kesanggupan
(capability). Kepemimpinan juga sebagai rangkaian kegiatan (activity)
pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan (posisi) serta gaya
atau perilaku pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah proses antar
hubungan atau interaksi antara pemimpin, pengikut, dan situasi.
Menurut Fiedler (1967), Kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola
hubungan antara individu-individu yang menggunakan wewenang dan
pengaruhnya terhadap kelompok orang agar bekerja bersama-sama untuk
mencapai tujuan.
Menurut Robbins (1993), kepemimpinan itu didefinisikan sebagai
kemampuan seseorang untuk memengaruhi sebuah kelompok menuju kepeda
pencapaian tujuan kelompok tersebut.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003), pengertian kepemimpinan yaitu
bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup
mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan
penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi
situasi yang khusus.
Menurut Imam (2002) memandang bahwa leadership tersebut
sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin
memiliki kualitas – kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan
pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction teorist) cenderung
memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara
tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan
keinginan pemimpin.
pijakan pemimpin di Taman Siswa yakni Ing Ngarso Sung Tuladha Ing
tidak asing untuk didengar apalagi Tut Wuri Handayani yang digunakan
berasal dari kata asung yang dalam bahasa jawa berarti memberi.
berjalan di depan, namun juga harus menjadi teladan bagi orang – orang
yang mengikutinya. Kata Ing Ngarsa tidak dapat berdiri sendiri, jika
yang berada di depan jika belum memberi teladan maka belum pantas
menyandang gelar pemimpin. Jika kita melihat kepemimpinan dari
orang – orang dalam sejarah, maka dapat kita lihat betapa perbuatan
kemauan atau niat. Makna dari Ing Madya Mangun Karsa adalah
dan kerja sama. Seorang pemimpin tidak hanya melihat kepada orang
pemimpin hanya diam dan tak berbuat apa – apa, sedangkan orang yang
d. Kebebasan (Laissez-faire)
Kepemimpinan gaya kebebasan atau gaya liberal adalah
kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam hal ini peranan pimpinan
hampir tidak terlihat karena segala keputusan diserahkan kepada bawahan.
Setiap orang dapat melakukan kegiatan masing-masing sesuai dengan
kehendak masing-masing pula. Ciri kepemimpinan gaya liberal antara lain
adalah :
1). Pimpinan melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada bawahan
2). Keputusan lebih banyak dibuat oleh para bawahan
3). Kebijaksanaan lebih banyak dibuat oleh para bawahan
4). Pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh bawahannya
5). Prakarsa selalu datang dari bawahan
6). Peranan pimpinan sangat sedikit dalam kegiatan kelompok
7). Kepentingan pribadi lebih utama daripada kepentingan kelompok
8). Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul oleh orang-perorang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepemimpinan itu didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk
memengaruhi sebuah kelompok menuju kepeda pencapaian tujuan kelompok
tersebut. Konsep gaya kepemimpinan menurut Ki Hajar Dewantara ada tiga
yaitu Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri
Handayani. Ada beberapa gaya kepemimpinan yaitu diktator, autokratis,
demokratis, dan kebebasan. Unsur gaya kepemimpinan ada empat yaitu
adanya pemimpin, adanya pengikut, adanya sifat dan ataupun perilaku
tertentu, dan adanya situasi dan kondisi tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Fiedler. 1967. Kepemimpinan Era Modern. Cetakan Kedua. Jakarta: Yayasan
Kanisius.
Imam,Moejiono, 2002, “Kepemimpinan dan Keorganisasian”, Yogjakarta, UII
Press.
Kartono, Kartini, 2003, Pemimpin dan Kepemimpinan (Apakah Kepemimpinan
Abnormal Itu), P.T Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Ritonga, Jamiluddin M. 2004. Riset Kehumasan. Jakarta : PT.Grasindo.
Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan
Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Robbins, Stephen P., 1993. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi dan Aplikasi,
Vol. 1. Jakarta: Prenhallindo.
Siagian, Sondang P, 2003. Teori dan Praktek Kepemimpinan. PT Rineka
Cipta. Jakarta.
Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi pertama. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Wahjosumidjo. 1987. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta : Ghalia.