Askep Tn. T
Askep Tn. T
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
A. IdentitasKlien
Nama : Tn Tandra......................... No. RM : 11287016 .......................
Usia : 23 ........ tahun Tgl. Masuk : 20/10/19 .........................
Jeniskelamin : L ....................................... Tgl. Pengkajian : 28/10/19 .........................
Alamat : Jl. Sidomulyo 185 Singosari Sumber informasi : Pasien, keluarga
No. telepon : -........................................ Nama klg. Dekat yg bisa dihubungi: Ny. T
Status pernikahan : Belum menikah ................
Agama : Islam ................................ Status : Ibu
Suku : Jawa................................. Alamat : Jl. Sidomulyo 185 Singosari
Pendidikan : SMA ................................. No. telepon :-
Pekerjaan : Mahasiswa ....................... Pendidikan : SMP
Lama berkerja : -........................................ Pekerjaan : Wiraswasta
5. Obat-obatan yg digunakan:
Jenis Lamanya Dosis
OAT TB ...................................... 2 minggu ..............................
................................................... ............................................. ................................................
E. Riwayat Keluarga
Ayah pasien memiliki riwayat sesak dan mengaku diobati secara herbal
GENOGRAM
F. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Kos/Kampus
Kebersihan Rumah dibersihkan setiap hari ....... Tidak terkaji...................................
Bahaya kecelakaan Rumah menjadi tempat pengasapan kikil dan kulit sapi.
Resiko cedera alat masak. Terdapat berbagai macam peliharaan hewan seperti kucing,
berang-berang, beo, burung, iguana, lutung, dll yang beresiko tergigit. Tidak terkaji di
kos /kampus pasien ......................................................
Polusi Polusi asap akibat pengolahan kikil dan kulit sapi. Tidak
terkaji di kos /kampus pasien .................................................
Ventilasi Ventilasi minim, hanya pintu dan jendela 50 cm x 50 cm.
Tidak terkaji di kos /kampus pasien .......................................
Pencahayaan Pencahayaan kurang, butuh lampu di siang hari. Tidak terkaji
di kos /kampus pasien
G. PolaAktifitas-Latihan
Rumah RumahSakit
Makan/minum 0 2
Mandi 0 2
Berpakaian/berdandan 0 2
Toileting 0 2
Mobilitas di tempat tidur 0 2
Berpindah 0 4
Berjalan 0 4
Naik tangga 0 klien bedrest
PemberianSkor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang
lain lebih dari 1 orang, 4 = tidakmampu
H. Pola Nutrisi Metabolik
Rumah RumahSakit
Jenis diit/makanan suka makanan asin dan santan menu diet dari RS
Frekuensi/pola 3-1 kali / hari 3x/hari
Porsi yg dihabiskan 1 porsi habis 1 porsi habis
Komposisi menu nasi, lauk, tidak suka sayur, buah menu diet dari RS
Pantangan tidak ada menu diet dari RS
Napsu makan Nafsu makan menurun, sering mual nafsu makan cukup
Fluktuasi BB 6 bln. terakhir ↓ BB 10 kg 2 bulan terakhir tidak ada fluktuasi BB
Jenis minuman air putih, teh, kopi air putih
Frekuensi/polaminum 5-6 kali / hari 3-4 kali / hari
Gelas yg dihabiskan 1 gelas / ± 300 ml ½ gelas / ±100 ml
sekali minum sekali minum
Sukar menelan (padat/cair) Sukar menelan makanan padat. Terdapat NGT
Pemakaian gigi palsu (area) tidak memakai gigi palsu
Riw. Masalah penyembuhan luka Terdapat luka post op benjolan/bisulan, sudah mengering
I. Pola Eliminasi
Rumah RumahSakit
BAB:
- Frekuensi/pola 1 kali / hari 1 kali / hari
- Konsistensi padat agak lembek
- Warna & bau coklat kehitaman coklat kehitaman
- Kesulitan tidak ada Tidak bisa mobilisasi
- Upaya mengatasi tidak ada dibantu orang lain
BAK:
- Frekuensi/pola tidak ada dibantu orang lain
- Konsistensi cair cair
- Warna&bau kuning pekat coklat gelap, bau
- Kesulitan Tidak ada Tidak bisa mobilisasi
- Upaya mengatasi mandiri ke toilet menggunakan kateter
J. Pola Tidur-Istirahat
Rumah RumahSakit
Tidur siang:Lamanya tidak tidur siang 2 jam
- Jam …s/d… tidak tidur siang 13.00-15.00
- Kenyamanan stlh.tidur tidak tidur siang klien nampak gelisah
Tidur malam: Lamanya ± 8 jam ± 8 jam
- Jam …s/d… 21.00 – 05.0 21.00-05.00
- Kenyamanan stlh. tidur nyaman klien nampak gelisah
- Kebiasaan sblm. tidur tidak ada tidak ada
- Kesulitan tidak ada klien nampak gelisah
- Upaya mengatasi tidak ada keluarga menengkan klien
M. Konsep Diri
1. Gambaran diri: Tidak terkaji
2. Ideal diri: Tidak terkaji
3. Harga diri: Tidak terkaji
4. Peran: Dalam keluarga klien berperan sebagai anak bungsu
5. Identitas diri klien adalah mahasiswa
O. Pola Komunikasi
1. Bicara: ( ) Normal ( )Bahasa utama: Indonesia
( v ) Tidak jelas ( ) Bahasa daerah: jawa
( ) Bicara berputar-putar ( ) Rentang perhatian: baik
( v ) Mampu mengerti pembicaraan orang lain( ) Afek: gelisah
2. Tempat tinggal: ( ) Sendiri
( v)Kos/asrama
( v) Bersama orang lain, yaitu: rumah orang tua
3. Kehidupan keluarga
a. Adat istiadat yg dianut: adat jawa
b. Pantangan & agama yg dianut: agama islam
c. Penghasilan keluarga: ( ) < Rp. 250.000 ( ) Rp. 1 juta – 1.5 juta
( ) Rp. 250.000 – 500.000 (v ) Rp. 1.5 juta – 2 juta
( ) Rp. 500.000 – 1 juta ( ) > 2 juta
P. Pola Seksualitas: tidak terkaji
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: ( ) tidak ada ( ) ada
2. Upaya yang dilakukan pasangan:
( ) perhatian ( ) sentuhan ( ) lain-lain, seperti, ...........................................................
R. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum: Lemah
Kesadaran: KU cukup, GCS 455
Tanda-tanda vital: - Tekanandarah : 100/80 mmHg - Suhu :36,1 oC
- Nadi : 130 x/menit - RR :21 x/menit
- SpO2 : 98%
Tinggi badan: 174cm Berat Badan: 48 kg
2. Kepala & Leher
a. Kepala:
- Bentuk kepala normal dan simetris
- Distribusi rambut merata
- Warna rambut hitam
- Kulit kepala tidak ada luka
- Wajah simetris
- Tidak ada nyeri tekan
- Tidak teraba massa
b. Mata:
- Fungsi pengelihatan baik
- Pupil 3mm / 3mm
- Reflek cahaya (+)/(+)
c. Hidung:
- Bentuk simetris
- Tidak ada rinnorhea
- Tidak ada penumpukan / pengeluaran sekret berlebih
- Tidak ada deviasi septum nasal
- Tidak ada nyeri tekan pada sinus frontalis dan sinus maksilaris
- Terpasang nasal canule 5 lpm
- Terpasang selang NGT
U. Terapi
- HOBE 30o
- O2 8-10 LPM
- IVFD NS 0,9% 20 TPM 2000 cc/24 jam
- Inj Dexamethasone 1 x 5 mg. Besok stop
- Inj Streptomycin 1 x 1 gr IM (H-7)
- Inj Diazepam 10 mg bolus pelan bila kejang max 30 mg/hari
- PO Clindamycin 4 x 600 mg (H-4)
- PO Ceftrimoxazole 4 x 1440 mg
- Diet cair
Masalah
No. Data Etiologi
keperawatan
1 S: Keluarga mengatakan Infeksi bakteri TB dari paru Ketidakefektifan
klien mengalami lemah menyebar ke meningen perfusi jaringan
seluruh badan, lama ↓ serebral
merespon perintah Bakteri berkembang biak ke
O: dasar otak dan medulla
- TD: 100/80 mmHg spinalis
- N: 136 ↓
- Tanda-tanda CO2 meningkat dan
peningkatan TIK: transudat bakteri
- GCS: 455 ↓
- Kejang Meningkatkan volume di
- Hasil pengkajian otak
neurologik: ↓
- N X Vagus (faring, Edema serebri
laring, pita suara): ↓
kesulitan menelan, Volume dan tekanan di otak
suara serak meningkat
↓
- N XI Accessorius (otot
Vasospasme pembuluh
trapezius dan
darah arteri
sternokleidomastoideus)
↓
: pasien lemas, tidak
Nadi meningkat
berespon
↓
- Reflex babinski (+) tidak
Sirkulasi terganggu
terdapat ibu jari
↓
dorsofleksi maupun jari
Gangguan perfusi jaringan
kaki menyebar
otak
- Kaku kuduk (+)
- Reflek brudzinski tidak
terkaji
- Kernig sign (-) lutut
dapat diluruskan, tidak
ada nyeri atau tahanan
- Pasien gelisah
- Pasien lemah, kekuatan
otot 3 di selutuh
ekstremitas
- N XII Hypoglosal parese
karena terdapat deviasi
ke arah kanan
ANALISA DATA
Masalah
No. Data Etiologi
keperawatan
DS: Infeksi bakteri TB dari paru Hambatan
menyebar ke meningen Komunikasi
- Klien mengangguk ↓ Verbal
ketika ditanya apakah Bakteri berkembang biak ke
kesulitan menelan dasar otak dan medulla
atau tidak spinalis
DO: ↓
CO2 meningkat dan
- BTA positif transudat bakteri
- N: 130x/menit ↓
- N. X parese karena Meningkatkan volume di
kesulitan menelan dan otak
suara serak hampir ↓
tidak terdengar Edema serebri
suarnaya ↓
- N. V parese karena Volume dan tekanan di otak
pasien kesulitan meningkat
mengunyah ↓
- N XII Hypoglosal Menekan saraf N X
parese karena ↓
terdapat deviasi ke Kesultan berbicara,
arah kanan menelan, suara serak
- Klien sedikit
kesusahan untuk
berbicara.
- Pembicaraan hanya
satu kata-satu kata
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
(BERDASARKAN PRIORITAS)
Ruang : 29
Nama Pasien : Tn T
Diagnosa : ME TB
No. Tanggal Diagnosa Keperawatan Tanggal Tanda
Dx Muncul Teratasi Tangan
1 28/10/19 Gangguan pertukaran gas
2 Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
3 Hambatan Komunikasi Verbal
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan No. 1 Gangguan pertukaran gas b.d. infeksi TB dan ditandai dengan
dispnea, wheezing di seluruh lapang paru, keringat dingin di malam hari.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 .jam, pertukaran gas lebih efektif.
No. Indikator 1 2 3 4 5
1 Status
neurologis GCS 0-3 GCS GCS 7-10 GCS GCS tetap dari
dalam 4-6 11-14 456 menjadi 456
rentang
normal
2 Dispnea
RR >40 RR RR RR Tidak sesak
33-39 29-32 25-28 16-24
3 Gelisah
Tidak bisa Tidak bisa Bergerak Bergerak- Tenang
diam dan diam dan terus gerak tidak
menangis bergerak menerus tenang
terus tapi bisa
menerus, diam
tidak ketika
menangis diminta
4 Sianosis
Warna Warna Warna Mukosa Mukosa bibir
mukosa mukosa bibir mukosa bibir merah, merah, tidak
bibir biru biru sampai bibir sesak sesak
sampai kehitaman, sedikit
kehitaman, sesak biru,
tidak sesak
berespon/
kesadaran
menurun
5 Keletihan
Tidak bisa Dapat Dapat Dapat Normal, dapat
bergerak mengangkat bangkit berjalan berjalan dengan
kaki dan duduk tapi butuh baik tanpa
tangan bantuan keletihan
orang lain
6 SpO2
SpO2 SpO2 SpO2 SpO2 Mempertahankan
>70% 70%-88% 89%-92% 93%-96% SpO2 dalam
97%-100%
7 Suara nafas
abnormal Wheezing Wheezing Wheezing Wheezing Tidak ada
terdengar terdengar di di 1/2 di 1/4 wheezing
jelas di 3/4 lapang lapang lapang paru
seluruh paru paru
lapang
paru
NIC Monitor Pernafasan, Terapi Oksigen
Intervensi:
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawtan selama 3x24 jam tingkat kesadaran klien
membaik, fungsi sensorik dan motorik klien juga membaik
No. Indikator 1 2 3 4 5
1 Tekanan sistolik 210-230 180-200 150-170 130- 110-120
145
2 Tekanan diastolik 150 140 120-130 90-100 60-80
3 MAP 200-230 180-200 140-170 100- 70-110
130
5 GCS 4-0 6-5 7-11 12-14 15
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawtan selama 3x24 jam klien dapat berkomunikasi
secara verbal
No Indikator 1 2 3 4 5
.
1 Mengungkapkan
perasaan secara Tidak Mengangguk Mampu Mampu Berbicara
lisan beres atau menjawab manjawab lancar
pon menggeleng setidaknya 1 setidaknya
pertanyaan kata satu kalimat
tertutup
2 Kejelasan
berbicara Diam Mengerang Berespon, Mulut Berespon
tidak tidak bergerak berbicara
beres mengeluarkan mengeluarg dengan
pon suara hanya an suara suara jelas
mulut bergerak sedikit/tidak
jelas
NIC : Communication Enhancement : Speech Deficit
Intervensi:
7. Berikan oksigen tambahan seperti yang diperintahkan S: pasien mengatakan nafas sedikit sesak
8. Monitor aliran oksigen O: RR 24x/m, terpasang O2 simple mask 5 LPM,
08.20 9. Monitor posisi alat pemberian oksien memposisikan klien dengan posisi 30o, tidak
terdapat tanda-tanda keracunan oksigen
10. Periksa alat pemberian oksigen secara berkala untuk
memastikan bahwa konsentrasi ditentukan sedang
diberikan
11. Monitor keefektifan terapi oksigen
12. Pantau adanya tanda-tanda keracunan oksigen
13. Kaji tingkat kesadaran dan tanda vital dengan GCS S: pasien berespon ketikaa ditanya
O: TD: 110/80 mmHg, Nadi 136x/m, RR: 24x/m, S:
36,3 °C, SpO2: 99%, GCS 456
2 08.40 14. Monitor ukuran kesimetrisan dan reaksi pupil
O: mata simetris, reaksi cahaya +/+
15. Monitor mual dan muntah S: keluarga pasien mengatakan pasien mual sejak
malam
S: keluarga pasien mengatakan pasien pasien tetap
16. Monitor kekuatan otot, gerak berpindah lemas seperti kemarin
O: kekuatan otot 3 di seluruh ekstremitas
O: wajah simetris
17. Monitor kesimetrisan wajah
S: pasien bersuara sedikit namun lama dalam
18. Monitor karakteristik berbicara: fluency, menunjukkan berespon, hanya berbicara 1 kata-1 kata
keapatisan, atau kesulitan memiih kata yang tepat O: pasien terlihat kesulitan berbicara dan repson
lama
08.30 19. Kolaborasi pemberian obat antibiotik O: Pemberian terapi obat OAT, injeksi Intravena
dan Intramuskular
09.50 20. Monitor intake dan output cairan
S: Keluarga mengatakan pasien hanya
mengkonsumsi susu yang diberikan oleh rumah
sakit dan minuman air mineral melalui sendok, tidak
makan makanan padat. Terakhir membuang urin di
urin bag kemarin sore
O: Urin dalam urin bag 100 cc
3 10.00 21. Kaji Kemampuan untuk berbicara, mendengar, menulis, S: klien bisa menjawab pertanyaan tertutup dengan
membaca, dan memahami anggukan, bersepon lama ketika ditanya
22. Dorong pasien untuk berkomunikasi secara perlahan dan O: menjelaskan kepada pasien untuk meningkatkan
untuk mengulangi permintaan komunikasi dengan keluarga
Memberikan apresiasi pada jawaban pasien
23. Berikan penguatan positif dengan sering atas upaya pasien
Mendengarkan pasien dengan penuh perhatian
untuk berkomunikasI
24. Ajurkan ekspresi diri dengan cara lain dalam
menyampaikan informasi kepada pasien dan keluarga
25. Berikan perawatan dengan sikap yang rileks, tidak terburu-
buru, dan tidak menghakimi
26. tahan diri untuk tidak berteriak kepada pasien yang
mengalami gangguan komunikasi
27. Bimbing komunikasi satu arah, dengan tepat
28. Dengarkan dengan penuh perhatian
IMPLEMENTASI
7. Berikan oksigen tambahan seperti yang diperintahkan S: pasien mengatakan nafas sedikit sesak
8. Monitor aliran oksigen O: RR 20x/m, terpasang O2 simple mask 5 LPM,
08.20 9. Monitor posisi alat pemberian oksien memposisikan klien dengan posisi 0o, tidak terdapat
tanda-tanda keracunan oksigen
10. Periksa alat pemberian oksigen secara berkala untuk
memastikan bahwa konsentrasi ditentukan sedang
diberikan
11. Monitor keefektifan terapi oksigen
12. Pantau adanya tanda-tanda keracunan oksigen
S: pasien tidak berespon ketika ditanya, pasien
13. Kaji tingkat kesadaran dan tanda vital dengan GCS sedikit gelisah
O: TD: 100/70 mmHg, Nadi 120x/m, RR: 20x/m, S:
36,5 °C, SpO2: 99% GCS 4X6
2 08.40 14. Monitor ukuran kesimetrisan dan reaksi pupil
O: mata simetris, reaksi cahaya +/+
15. Monitor mual dan muntah S: keluarga pasien mengatakan pasien masih mual
dan muntah ketika diberikan minum susu memakai
sendok
16. Monitor kekuatan otot, gerak berpindah S: keluarga pasien mengatakan pasien pasien tetap
lemas seperti kemarin
O: kekuatan otot 3 di seluruh ekstremitas
Tidak bisa melakukan perintah gerakan ekstremitas
17. Monitor kesimetrisan wajah
O: wajah simetris
18. Monitor karakteristik berbicara: fluency, menunjukkan S:
keapatisan, atau kesulitan memiih kata yang tepat O: pasien sadar dan membuk mata tapi tidak
mersespon pertanyaan perawat
08.30 19. Kolaborasi pemberian obat antibiotik O: Pemberian terapi obat OAT, injeksi Intravena
09.50 20. Monitor intake dan output cairan S: Keluarga mengatakan pasien hanya
mengkonsumsi susu yang diberikan oleh rumah
sakit dan minuman air mineral melalui sendok, tidak
makan makanan padat. Terakhir membuang urin di
urin bag tadi pagi
O: Urin dalam urin bag 80 cc
3 10.00 21. Kaji Kemampuan untuk berbicara, mendengar, menulis, S: klien tidak berespon
membaca, dan memahami O: menjelaskan kepada pasien untuk meningkatkan
22. Dorong pasien untuk berkomunikasi secara perlahan dan komunikasi dengan keluarga
untuk mengulangi permintaan Memberikan apresiasi pada jawaban pasien
Mendengarkan pasien dengan penuh perhatian
23. Berikan penguatan positif dengan sering atas upaya pasien
untuk berkomunikasI
24. Ajurkan ekspresi diri dengan cara lain dalam
menyampaikan informasi kepada pasien dan keluarga
25. Berikan perawatan dengan sikap yang rileks, tidak terburu-
buru, dan tidak menghakimi
26. tahan diri untuk tidak berteriak kepada pasien yang
mengalami gangguan komunikasi
27. Bimbing komunikasi satu arah, dengan tepat
28. Dengarkan dengan penuh perhatian
IMPLEMENTASI
16. Monitor kekuatan otot, gerak berpindah S: keluarga pasien mengatakan pasien pasien tetap
lemas seperti kemarin
O: kekuatan otot 3 di seluruh ekstremitas, bisa
melakukan perintah gerakan ekstremitas, klien
17. Monitor kesimetrisan wajah bedrest
O: wajah simetris, pucat
18. Monitor karakteristik berbicara: fluency, menunjukkan S: Pasien menjawab pertayaan perawat
keapatisan, atau kesulitan memiih kata yang tepat O: pasien sadar dan membuka mata dan
15.30 mersespon pertanyaan perawat
15.50 19. Kolaborasi pemberian obat antibiotik O: Pemberian terapi obat OAT, injeksi Intravena
3 16.00 21. Kaji Kemampuan untuk berbicara, mendengar, menulis, S: klien berespon, bersuara ketikda ditanya pa yang
membaca, dan memahami dirasakan tapi tidak bisa membentuk kalimat, hanya
22. Dorong pasien untuk berkomunikasi secara perlahan dan berbicara per kata
untuk mengulangi permintaan O: menjelaskan kepada pasien untuk meningkatkan
komunikasi dengan keluarga
23. Berikan penguatan positif dengan sering atas upaya pasien
Memberikan apresiasi pada jawaban pasien
untuk berkomunikasI Mendengarkan pasien dengan penuh perhatian
24. Ajurkan ekspresi diri dengan cara lain dalam Pasien menggunakan bahasa non verbal
menyampaikan informasi kepada pasien dan keluarga
25. Berikan perawatan dengan sikap yang rileks, tidak terburu-
buru, dan tidak menghakimi
26. tahan diri untuk tidak berteriak kepada pasien yang
mengalami gangguan komunikasi
27. Bimbing komunikasi satu arah, dengan tepat
28. Dengarkan dengan penuh perhatian
EVALUASI
O:
- O2 simple mask diganti dengan asl cannula 5LPM
karena pasien tidak sesak, akral hangat, kesadaran
compos mentis GCS 456
- TD: 120/80 mmHg, Nadi 125x/m, RR: 24x/m, S: 36,2 °C,
SpO2: 99% GCS 456
- Pasien tidak gelisah
- Wheezing jelas di seluruh lapang paru
30/10/19 2 S:
Pasien mengatakan pusing hilang timbul kadang-kadang
O:
- TD: 120/80 mmHg, Nadi 125x/m, RR: 24x/m, S: 36,2 °C,
SpO2: 99% GCS 456
- Pasien tidak gelisah
- Apsien berespon pada pertanyaan perawat
- Pasien mampu melakukan perintaa pergerakan ekstremitas
- Klien mampu menelan makanan encer seperti bubur dan
roti cacah