Anda di halaman 1dari 24

Kasus-1

Pasien laki – laki usia 62 tahun datang ke rumah sakit dengan keluahan nyeri dipinggang
dilakukan USG dengan hasil dokter menyatakan batul ginjal disertai dengan batuk akibat
banyak merokok, hasil EKG menggambarkan atrial fibrilasi, dan laboratorium menunjukan
adanya hydroneprosis
Pasien dirawat selama 7 hari di rumah sakit sebelum diperbolehkan pulang oleh dokter

Dx utama : batu ginjal


Dx sekunder : atrial fibrilasi
batuk merokok
hydroneprosis
Prosedur : USG abdomen
Kasus-2
Pasien datang ke rs dengan keluhan sesak nafas dan batuk-batuk ± 3 minggu, panas
badan (+). Hasil radiologi menunjukkan adanya bronchitis chronis dan emphysema.
Pasien diperbolehkan pulang setelah selama 8 hari

Dx utama : Emphysema
Dx sekunder : bronchitis kronik

Prosedur :
Kasus-3
Pasien perempuan usia 12 tahun masuk rumah sakit melalui pendaftaran pasien rawat
inap dengan rencana operasi dengan diagnosa MS,AS,TR tindakan yang dilakukan ganti
katup MS dan AS sedang katur TR diperbaiki setelah operasi pasien dipindah ke ICU
selama di ICU pada hari kedua di ICU terjadi AF pada gambaran EKG, dan dari hasil echo
post ditemukan gagal jantung EF 45%
Pasien dirawat selama 15 hari dipulang oleh dokter setelah dinyatakan sembuh
Dx utama : mitral stenosis
Dx sekunder : aortic stenosis
trikuspit stenosis
Atrial fibrilasi
gagal jantung setelah operasi
Prosedur : operasi pengantian katup mitral dan aortic
operasi perbaikan katup trikuspit
Kasus-4
Pasien usia 56 tahun jenis kelamin laki-laki datang ke rs dengaaan keluhan jeris perut
sebelah kanan setelah dilakukan pemeriksaan usg didiagnosa app dan terjadi peritonitis
sehingga harus dilakukan eksplorasi lapaaratomi segerah, setelah operasi terjadi infeksi
sehingga tertunda waktu pulang.
Lama dirawat 8 hari pasien dipulang dalam keadaan sembuh

Dx utama : appensitis akut


Dx sekunder : peritonitis
infeksi luka operasi
Prosedur : Laratomi eksplorasi
USG
Kasus-5
Pasien laki – laki usia 56 tahun datang ke rumah sakit dengan keluahan batuk terus
menerus kurang lebih 3 bulan lalu, pada saat masuk tensi 140/90,

Pasien dipulangkan setelah perawatan di rumah sakit 5 hari

Dx utama : TB esopharingitis
Dx sekunder : Anemia defeciency

Prosedur : rontgen paru


Kasus-6
Pasien Perempuan usia 34 tahun datang ke rumah sakit dalam keadaan hamil dengan
penurunan kesadaran, oedema, hypertensi dan protein uri. Dokter mendiagnosa
eclampsia sehingga harus dilakukan operasi segera, sempat terjadi shock.
Sebelumnya anak pertama juga dilakukan seksio 4 tahun lalu.
Bayi lahir hidup tunggal dengan jenis kelamin laki-laki.

Dx utama : Eclampsia
Dx sekunder : shock
: Riwayat SC
: SC emergency
: bayi lahir hidup tunggal
Prosedur : SC
Kasus-7
Pasien Perempuan usia 14 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan muntah terus
menerus, sakit perut hebat, sulit bernapas setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter
didiagnosa demam berdarah.
Pasien dirawat selama 5 hari diperbolehkan pulang

Dx utama : DBD
Dx sekunder : shock

Prosedur :
Kasus-8
Pasien masuk rumah sakit laki-laki usia 2 tahun melalui IGD dengan keluhan sesak
napas dilakukan dari pemeriksaan EKG sinus tachycardia dan dari pemeriksaan echo
didapatkan sinus venous defect dan atrial septal defect tindakan cath ka/ki lama
perawatan di rumah sakit 7 hari dipulangkan dalam keadaan baik

Dx utama : SVD
Dx sekunder : ASD
sinus tachycardia

Prosedur : USG
Cath ka/ki
Kasus-9
Pasien perempuan usia 66 tahun masuk rumah sakit dengan rencana tindakan PTCA
dengan CAD, Hypertensi, manupause
Pasien dilakukan tindakan dengan angioplasty pada 3 pembuluh darah dan terpasang 2
stent
Pasien dirawat selama 4 hari dan diperbolehkan pulang oleh dokter

Dx utama : Hypertensi
Dx sekunder : CAD 3VD
manupause
Prosedur : PTCA 2 stent
Kasus-10
Pasien laki-laki usia 72 tahun datang ke rumah sakit dengan keluahan sesak napas, sakit
dada, demam, berkeringan, dan menggigil dokter menyarankan dirawat dengan diagnose
Pnemonia setelah 2 hari dalam perawatan tiba-tiba terjadi henti jantung sehingga dilakukan
RJP dan ETT dilakukan oleh dokter anestesi setelah dilakukan RJP maksimal tidak berhasil
sehingga pasien dinyatakan meninggal didepan keluarga.
Pasien dirawat selama 2 hari di rumah sakit

Dx utama : Pnemonia
Dx sekunder : cardiac arrest
COPD
Prosedur : ETT
RJP
Kasus-11
Pasien datang ke rumah sakit dengan tensi 180/110 keluahan sesak napas , mual. pada
kedua dilakukan echo didapatkan terjadi gagal jantung dilakukan terapi sesuai dengan
diagnosa yg tegakkan oleh dokter
Pasien diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan selama 9 hari di rumah
sakit

Dx utama : Gagal ginjal akut


Dx sekunder : Hipertensi
Gagal jantung

Prosedur : HD
Kasus-12
Pasien laki – laki datang ke rumah sakit melalui IGD dalam keadaan tidak sadar, munta2,
tensi 170/110 setelah dilakukan pemeriksaan CT Scan didapatkan terjadi Stroke infark
kemudian pasien dipindahkan ke ICU pada hari ke 2 di ICU tiba2 terjadi gagal napas
sehingga dilakukan resusitasi dilanjutkan dengan ventilator dari tgl.1 juli 2019 jam 23.12
sampai dengan tgl. 6 juli 2019 karena pasien sudah dinyatakan meninggal oleh dokter di
depan keluarga.
Pasien dirawat di rumah sakit 9 hari

Dx utama : Hypertensi
Dx sekunder : Stroke infark
` Gagal napas tiba-tiba

Prosedur : Ventilator > 96 jam


Trakeostomi
Kasus-13
Pasien laki – laki usia 72 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan batul membandel,
demam, berkeringat dimalam hari, selanjutnya dilakukan pemeriksaan penunjang
foto ro mengambarkan infilrat, hasil lab leukosit 12000
Lama perawatan di rumah sakit 11 hari

Dx utama : Abses paru


Dx sekunder : Pnemonia

Prosedur :
Kasus-14
Pasien laki-lakiii usia 19 tahun datang ke rumah sakit melalui IGD karena kecelakaan di jalan
raya dengan mengemudikan motor, setelah dokter melakukan pemeriksaan dokter
mendiagnosa fraktur di tangan dan jari sehingga segaran dilakukan operasi untuk
pemasangan implant
Pasien dirawat di rumah sakit selama 12 hari

Dx utama : fracture tangan


Dx sekunder : fracture jari

Prosedur : ORIF tangan dan jari


Kasus-15
Pasien laki – laki usia 58 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan rasa berat dan
tidak nyaman di perut, terutama ketika membungkuk dokter mendiagnosa hernia,
ganggren dan dilakukan tindakan hernioplasty
Pasien dirawat selama 8 hari dan pulang dengan sembuh
Dx utama : hernia
Dx sekunder : gangrene

Prosedur : hernioplasty
Kasus-16
Pasien usia 27 tahun perempuan datang ke rumah sakit dengan keluhan mules2 usia
kehamilan 9 bln ketuban sudah sebelum masuk rumah sakit dokter mengupayakan
untuk persalinan spontan, dalam proses persalinan dokter melakukan episiotomi dan
melahir 1 bayi BBL 2600 gram
Pasien diperbolehkan pulang setelah dirawat 4 hari di rumah sakit
Dx utama : persalinan normal
Dx sekunder : rupture perineum
anemia
KPD
Prosedur : repair perineum
episiotomi
Kasus-17
Pasien laki – laki usia 8 tahun datang ke rumah sakit dengaaan keluahan sesak napas,
batuk dan sakit tenggorokan setelah dokter melakukan pemeriksaan dokter
mendiagnosa bronhitis
Pasien dipulang mendapat perawatan selam 2 hari di rumah sakit

Dx utama : Bronhitis
Dx sekunder :

Prosedur :
Kasus-18
Pasien laki – laki usia 56 tahun datang ke rumah sakit melalui IGD dengan keluahan
nyeri dada tembus ke punggung hasil EKG menunjukan bahwa pasien kena serangan
jantung dilakukan catheterisasi dan hasilnya menunjukkan pembuluh darah
tersumbat di 3 pembuluh darah sehingga segerah dilakukan PTCA cyto terpasang 2
stent, setelah terpasang stent dilakukan EKG mengambarkan adanya AF sehingga
perluh observasi.
Pasien diperbolehkan pulang setelah 5 hari perawatan
Dx utama : MCI
Dx sekunder : Atrial fibrilasi

Prosedur : cor angio


PTCA 3VD 2 stent
Kasus-19
Pasien laki – laki usia 57 tahun datang ke rumah sakit dengan keluahan sakit perut
bagian atas, diare, lelah, mual dilakukan USG dokter mendiagnosa akut on kronik
hepatik failure
Pasien dipulangkan lama perawatan 5 hari

Dx utama : Akut and kronik hepatik failure


Dx sekunder :

Prosedur : USG
Kasus-20
Pasien aki – laki usia 62 tahun datang ke rumah sakit dengaaan keluahan nyeri saat
kencing, urin keruh dilakukan test urin
Lama perawatan 4 hari

Dx utama : UTI
Dx sekunder : Urolitiasis

Prosedur : USG
Kasus-21
Pasien lahir di rumah sakit dengan cata SC berat badan lahir 1870 grm usia kehamilan
ibunya 36 minggu
Pasien dirawat 12 hari dipulangkan

Dx utama : Prematur
Dx sekunder : Berat badan lahir

Prosedur :
Kasus 22
Pasien datang ke IGD dengan muntah darah. BAB berdarah sejak 2 hari yang lalu. Saat
ini keluhan muntah darah, terakhir pagi tadi. Mual (+) muntah (-), demam (-), nyeri
seluruh tubuh, riwayat HT (+). Nafsu makan kurang.
Pemeriksaan fisik. Kesadaran Composmentis. TD 170 /110. Nadi 86x P20x. Abdomen
supel. Neyeri pada tangan kiri. BAB berdarah. Riwayat muntah darah.
HB 14,1 HT 40,4 Leukosit 6250 trombosit 263000, creatinin 1,13 Ureum 38 SGOT 15
SGPT 16.
Diet tinggi kalori dan protein.

DX utama: Hematemesis melena


Dx sekunder: Hipertensi, Dyspepsia, Arthiritis Gout
Kasus 23
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas. TD 120/60 mmHg Nadi 108
x/menit, nafas 24 x, Saturasi O2 97%. Rhonki dan mengi tidak ada. Pasien
mengeluh batuk kering sejak 2 tahun sebelum masuk RS, hilang timbul.
Keadaan saat pulang: sesak nafas berkurang. TD 117/70, nadi 23 x Hb 10,9,
Leukosit 8430, Trombosit 247.000, Saturasi O2 96%.
Rontgen thoraks: TB Paru dengan efusi pleura bilateral
Terapi OAT, Fluconazol 2 x 200mg
Diagnosis masuk: Tb Paru on OAT

Dx utama: TB Paru
Dx sekunder : Jamur Paru
Kasus 24
Pasien kiriman dari poli Paru dengan keluhan tidak mau makan selama satu minggu di bawa ke rumah
sakit Islam dan dinyatakan TB paru diberi terapi OAT. Deman (+), riwayat merokok (+) batuk dahak sulit
dikeluarkan.
Kesadaran composmentis TD 79/54 nadi 117 per menit Suhu = 39 respirasi 22 x per menit.
Status lokalis: Paru vesikuler kedua lapang paru, rhonki kedua lapang paru, slam ada.
Laboratorium: Hb 11,5 HT 34,2 thrombosit 408, Leukosit 9,08, LED 110, Ureum 161, Kreatinin 1,9
Kondisi saat pulang: tidak demam
Dx masuk: Pneumonia geriatri DD TB Paru

Dx utama: Pneumonia
DX sekunder : Akut Kidney Injury
TB Paru, Sepsis

Anda mungkin juga menyukai