Anda di halaman 1dari 2

KASUS : MALINDA DEE CITIBANK PELANGGARAN ETIKA PROFESI

Analisis Situasi Kasus ini terjadi di Indonesia, melakukan aksinya pertama kali
pada tahun 2009. Pelaku utama adalah Relationship Manager
Citibank di Kantor Cabang Citibank Landmark, Jakarta Selatan,
dengan pangkat Vice President Malinda Dee
Ancaman Malinda Dee ditangkap pada tanggal 23 Maret 2011 dengan
tuduhan penggelapan uang nasabah kurang lebih Rp 40 Miliar

Pencegahan Jaksa menuntut Malinda atas kejahatan yang telah dilakukannya


selama ini dengan pasal berlapis, yaitu pasal dalam Undang-
Undang Perbankan dan pasal Undang-Undang Tindak Pidana
Pencucian Uang. Pertama, dia dijerat Pasal 49 ayat 1 dan 2
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana diubah
dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan juncto Pasal 55 ayat 1 dan pasal 65 KUHP.Kedua,
Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002
sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No 25 Tahun 2003
tentang Pidana Pencucian Uang juncto Pasal 65 KUHP. Ketiga,
Pasal 3 Undang-Undang No 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan
dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang juncto Pasal
65 ayat 1 KUHP, yang ancamannya adalah dipenjara selama 15
tahun.
Temuan Kasus Akibat dari kasus ini, Citibank mengalami kerugian sebesar 44M

Pembahasan
Selama ini Malinda Dee melakukan pembobolan dana nasabah
dengan cara meraih kepercayaan terhadap nasabah tersebut dan
menyalahgunakan kepercayaan para nasabah yang kaya
terhadap dirinya. Malinda terlebih dahulu memperlakukan
mereka secara istimewa, yang salah satu contohnya adalah
dengan melayani para nasabah yang kaya di ruang khusus di
kantor Citibank. Perlakuan ini tidak hanya diberikan Malinda
dalam waktu singkat, tetapi hingga puluhan tahun sampai para
nasabah sangat percaya terhadap Malinda karena perlakuan
istimewanya tersebut.
Dari hal tersebut Malinda mencermati pola transaksi
nasabah yang bersangkutan,
kemudian mengajukan blanko kosong untuk ditandatangani agar
memudahkan transaksi. Blanko inilah yang dia gunakanan untuk
menarik dana dengan mencuri uang tersebut sedikit-demi sedikit
tanpa disadari oleh pemilik rekening melalui persekongkolan
jahat dengan bawahannya, Dwi Herawati, Novianty Iriane dan
Betharia Panjaitan selaku Head Teller Citibank. Malinda
memerintahkan bawahannya mentransfer uang ke beberapa
perusahaan miliknya. Malinda juga menggunakan surat kuasa
dari nasabah, sehingga nasabah seolah- olah datang ke bank
untuk melakukan transaksi. Lalu Malinda meminta teller Citibank
yang bernama Dwi untuk membantu melakukan pencatatan
palsu terhadap beberapa transfer uang, yang nilainya antara Rp1
miliar hingga Rp 2 miliar. Catatan tersebut merupakan manipulasi
transfer uang dari rekening nasabah ke beberapa rekening milik
Malinda di dalam maupun di luar Citibank.
Kesimpulan dan pasal 65 KUHP.Kedua, Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2002 sebagaimana diubah dengan Undang-
Undang No 25 Tahun 2003 tentang Pidana Pencucian Uang
juncto Pasal 65 KUHP. Ketiga, Pasal 3 Undang-Undang No 8
Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak
Pidana Pencucian Uang juncto Pasal 65 ayat 1 KUHP, yang
ancamannya adalah dipenjara selama 15 tahun.

Anda mungkin juga menyukai