Anda di halaman 1dari 11

Modul Bahasa Indonesia Kelas X MA KUDANG

MODUL BAHASA INDONESIA


Kegiatan Belajar 2

A. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil
observasi

4.2 Mengkonstruksi-kan teks laporan dengan memerhatikan isi dan aspek


kebahasaan baik lisan maupun tulis

B. Materi Pembelajaran

Isi pokok teks laporan hasil observasi:


1. pernyataan umum;
2. deskripsi bagian;
3. deskripsi manfaat; dan
4. kebahasaan (kalimat definisi, kata sifat).

C. Kegiatan Pembelajaran

 Mengidentifikasi isi,struktur, dan ciri kebahasaan.


 isi, ciri kebahasaandalam teks laporan hasil observasi.
 Menyusun kembali teks laporan hasil observasi yang dibaca dengan memerhatikanisi, struktur,
danciri kebahasaan.
 Mempresentasikan, menanggapi,dan merevisiteks laporan hasil observasi yang telah disusun.

D. Petunjuk Pembelajaran

1. Siswa mencermati Kompetensi Dasar

2. Siswa mencermati Materi Pembelajaran

3. Siswa dapat mencari bahan pada Materi dan Bacaan

5. Siswa mengikuti Tugas Belajar secara berurutan

Sumber : https://biosmantha.wordpress.com/petunjuk-belajar/
E. Materi

Membaca dan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi berisi informasi mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di
sekitar kita. Informasi tersebut didasarkan pada penyelidikan yang mendaJam mengenai suatu
objek. Itu artinya, informasi yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi terjamin
kevalidannya. Data-data yang disajikan akurat dan sesuai dengan kenyataan. Membaca teks
laporan hasil observasi akan semakin menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai
segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Informasi tersebut dapat pula disampaikan pada
orang lain. Terlebih, apabila informasi yang ada berhubungan dengan kerusakan lingkungan.
Kita dapat berbagi informasi mengenai upaya-upaya pelestarian lingkungan.

Biasanya, teks laporan hasil observasi berbentuk panjang. Apabila ingin disampaikan pada
orang lain, bentuk yang panjang menjadi kendala tersendiri. Untuk itu, teks laporan hasil

7|Halaman
Modul Bahasa Indonesia Kelas X MA KUDANG
observasi harus diringkas terlebih dahulu. Ringkasan adalah penyajian karangan dalam bentuk
yang singkat dan efektif. Bentuk penyajian yang singkat memudahkan siapa pun yang ingin
membaca teks laporan hasil observasi. Terlebih, apabila informasi yang terdapat dalam teks
laporan hasil observasi hendak dimuat dalam majalah dinding atau rubrik dalam surat kabar.
Meskipun disajikan dalam bentuk yang pendek, namun pembuatan ringkasan harus
memperhatikan teks aslinya. Hal yang tercantum dalam ringkasan harus sesuai dengan teks
yang diringkas. Hal ini dimaksudkan agar ringkasan tersebut dapat memawakili teks aslinya.
Dengan demikian, saat pembaca membaca ringkasan sama halnya membaca teks yang
diringkas.

Adapun beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk membuat ringkasan, antara lain:

1. mencatat teks yang akan diringkas dengan teliti;


2. mencatat pokok-pokok gagasan yang menjadi inti teks
3. merangkaikan kembali teks tersebut dengan kalimat sendiri secara ringkas berdasarkan
pokok-pokok gagasan yang telah dicatat;
4. menyunting ringkasan, baik dari segi isi maupun bahasa.

Membuat ringkasan tanpa mengubah struktur teks aslinya bukan perkara mudah. Untuk itu,
dalam meringkas Anda dapat memanfaatkan struktur teks sebagai pedoman meringkas, yakni
dengan cara menulis ulang kalimat-kalimat inti dari setiap tahap pada struktur teks itu. Untuk
lebih jelasnya, coba amatilah dengan saksama Contoh teks laporan hasil observasi yang
disajikan dalam bentuk panjang dan ringkasannya berikut!

Mengenal Bunga Anggrek Bulan

Anggrek adalah jenis tanaman hias yang memiliki bunga indah serta keharuman yang khas.
Di Indonesia, salah satu jenis anggrek yang sangat terkenal adalah anggrek bulan.
Pertumbuhannya sangat-pesat di daerah tropis. Hal ini karena jenis anggrek ini tidak tahan
terhadap suhu dingin. Anggrek bulan memiliki variasi warna yang beragam, antara lain ungu,
merah kecokelatan, putih, merah muda, dan kuning.

Bunga anggrek bulan memiliki ciri-ciri spesifikyang dapat dilihat pada bagian bunga, daun,
batang, dan akarnya. Pada bagian bunga, anggrek bulan terdiri atas tiga buah kelopak bunga
(sepala) dan tiga buah tajuk bunga (petala). Satu buah kelopak terletak di bagian punggung
sehingga disebut kelopak punggung (sepalum dorsale), sedangkan lainnya terletak di samping
dan disebut dengan daun kelopak samping (sepalum lateralia). Tajuk bunga terdiri atas tiga
buah, posisinya berselang-seling dengan kelopak bunga. Di pusat bunga terdapat alat kelamin
jantan dan betina yang menjadi satu disebut dengan gynostemium, berarti benang sari.

Umumnya, bunga anggrek bulan memiliki tiga penutup, meliputi penutup sejajar dengan tiang
bunga, penutup samping, dan penutup tengah yang seluruhnya mempunyai bulu-bulu halus.
Tanaman anggrek bulan memiliki daun yang lebat, berukuran 5-10 cm. Umgmnya bentuk
daunnya bertunggangan dan berderet dalam dua baris yang rapat dan berhadapan. Setiap helai
melebar ke arah ujung dan bagian pangkalnya menghimpit pada batang atau pangkal daun di
atasnya. Daun berwarna hijau dengan tesktur tebal dan berdaging. Daun tanaman anggrek
bulan mengandung cadangan air dan makanan.

Tumbuhan anggrek bulan memiliki batang yang dapat tumbuh tinggi secara vertikal. Bunga
g anggrek bulan akan tumbuh dari sisi-sisi batang atau di antara dua ketiak daunnya. Batang
8|Halaman
Modul Bahasa Indonesia Kelas X MA KUDANG
anggrek bulan berukuran sangat pendek, tidak seperti kebanyakan tanaman jenis anggrek
lainnya, serta tidak menghasilkan umbi semu.

Sementara pada bagian akar, tanaman anggrek bulan hidup epifit, maksudnya akarnya tumbuh
menempel pada batang tanaman lain dan biasanya mengikuti bentuk permukaan dari batang
tempatnya menempel tersebut. Di sepanjang permukaan akar terdapat jaringan velamen yang
berfungsi memudahkan akar untuk menyerap air pada permukaan tubuh inangnya. Jaringan
velamen tersebut juga berfungsi sebagai alat pernapasan.

Bentuk ringkasan dari teks laporan hasil observasi di atas, sebagai berikut.

Salah satu bunga anggrek yang terkenal di Indonesia adalah anggrek bulan. Anggrek bulan
memiliki ciri fisik yang dapat dilihat pada bagian bunga, daun, batang, dan akarnya. Pada
bagian bunga, anggrek bulan terdiri atas tiga buah kelopak bunga (sepala) dan tiga buah tajuk
bunga (petala). Anggrek bulan umumnya memiliki daun yang tebat, dengan ukuran 5-10 cm.

Bentuk daunnya bertunggangan dan berderet dalam dua baris yang rapat dan berhadapan.
Batang yang ada pada anggrek bulan tumbuh secara vertikal dan memiliki ukuran yang sangat
pendek. Sementara pada bagian akar, tanaman anggrek bulan hidup epifrt, maksudnya
akarnya tumbuh menempel pada batang tanaman lain dan biasanya-mengikuti bentuk
permukaan dan batang tempatnya menempel tersebut.

Unsur Kebahasaan Teks Observasi

Dalam teks observasi “Cinta Lingkungan” itu terdapat beberapa unsur kebahasaan yang
sangat dibutuhkan dalam memadukan teks laporan hasil observasi. Unsur kebahasaan itu
berupa rujukan kata, konjungsi, kata berimbuhan, dan kelompok kata. Unsur-unsur tersebut
merupakan unsur yang menyusun sebuah teks hasil observasi. Untuk dapat mengetahui
unsur kebahasaan dalam sebuah teks dapat dilakukan dengan cara mempelajari kata,
kalimat, dan frasa yang ada dalam teks tersebut. berikut ini contoh teks laporan hasil
observasi.

Cinta Lingkungan

Definisi Umum:
Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan
timbal balik. Lingkungan hidup ini mencakupi benda hidup dan benda mati. Benda hidup
perlu makanan dan berkembang biak seperti manusia, binatang, dan tumbuhan. Benda mati
antara lain tanah, air, api, batu, dan udara. Jika terpelihara dengan baik, lingkungan hidup itu
dapat menciptakan masyarakat yang sehat, aman, tenteram, lahir dan batin.

Deskripsi Bagian:
Indonesia merupakan paru-paru dunia kedua. Indonesia memiliki hutan lebat yang
memberikan banyak oksigen. Di negara ini terdapat tumbuhan dan hewan yang khas, seperti
matoa, kayu cendana, burung cendrawasih, orang utan, dan komodo.

Deskripsi Manfaat:
Alam yang indah ini harus dicintai, dijaga, dan dilestarikan. Kecintaan pada alam itu harus
selalu kita tumbuhkan kepada seluruh warga Indonesia. Selain itu, rasa cinta itu juga harus
terus ditanamkan agar alam Indonesia tetap menjadi paru-paru dunia yang bermanfaat bagi
kehidupan seluruh makhluk yang hidup dari masa ke masa.
9|Halaman
Modul Bahasa Indonesia Kelas X MA KUDANG

Diolah dari sumber “Lingkungan Hidup” Lembaga Pemberdayaan Masyarakat


dan Lingkungan Hidup, 27 April 2012.

Unsur Kebahasaan Teks Observasi

1. Rujukan kata

Rujukan kata yaitu satu kata merujuk pada kata lain yang memperlihatkan keterkaitan.
Rujukan kata berhubungan dengan kata ganti (kata ganti orang, kepunyaan, dan penunjuk)
Kata rujukan dibedakan menjadi beberapa yaitu:
1. Rujukan benda atau hal : ini, itu, tersebut.
2. Rujukan tempat :di sini, di situ, di sana.
3. Rujukan personil/orang atau yang diperlakukan seperti orang: dia, ia, mereka,beliau.
Contoh:
Indonesia memiliki hutan lebat yang memberikan banyak oksigen. Di negara ini terdapat
tumbuhan dan hewan yang khas, seperti matoa, kayu cendana, burung cendrawasih, orang
utan, dan komodo.

Penjelasan:
Kata di negara ini merujuk pada kata Indonesia. Kata Indonesia merupakan kata yang dirujuk.

Pada tanggal 17 Februari 2013, Jakarta mengalami banjir besar. Di kota ini banyak rumah
yang terendam air hingga satu setengah meter.

Penjelasan:
Perhatikan kata Jakarta dan di kota ini. Kedua kata itu saling berhubungan. Kata di kota ini
merujuk pada kata Jakarta. Selain kata ini, kata yang sering dipakai untuk rujukan adalah itu
dan di sini. Keterkaitan dua kata yang menjadi contoh itu sangat penting untuk menjaga
keutuhan dan kepaduan teks.

2. Kelompok kata (frasa)

Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat non-predikatif maksudnya di antara
kedua kata itu tidak ada yang berkedudukan sebagai predikat dan hanya memiliki satu
makna gramatikal.

Berdasarkan jenis/kelas kata frasa terbagi menjadi :


 Frasa nominal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata benda. Dapat berfungsi
menggantikan kata benda. Contoh :buku tulis, lemari besi, ibu bapak.
 Frasa verbal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata kerja. Dapat berfungsi
menggantikan kedudukan kata kerja dalam kalimat. Contoh : sedang belajar, akan datang,
belum muncul, baru menyadari, tidak mandi
 Frasa ajektiva, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata sifat. Contoh : cukup
pintar, tidak cantik, hitam manis

10 | H a l a m a n
Modul Bahasa Indonesia Kelas X MA KUDANG
 Frasa preposisional, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan kata depan.
Contoh: di rumah, dari Bandung, ke pantai
No Proses Kelompok No Proses Kelompok
. Pembentuka Kata . Pembentukan Kata
n Kelompok (Frasa) Kelompok Kata (Frasa)
Kata (Frasa) (Frasa)
1. benda + mati benda mati 5. paru-paru+dunia paru-paru
dunia

2. makhluk + makhluk 6. hutan+lebat hutan lebat


hidup hidup
3. lingkungan + lingkunga 7. benda+hidup benda
hidup n hidup hidup

4. timbal+balik timbal 8. berkembang+bia berkemban


balik k g biak

3. Kata berimbuhan

Kata berimbuhan adalah kata dasar yang mendapat awalan (prefiks), akhiran (sufiks), dan
sisipan (infiks). Contoh:
Lingkungan hidup yang terpelihara dapat menyelamatkan habitat manusia karena
keseimbangannya terjaga.
No Proses Bentukan Kata No Proses Bentukan
. Pembentukan . Pembentuka Kata
n
1. lingkung + an lingkungan 7. me- menciptaka
kan+cipta n

2. ter+ pelihara terpelihara 8. me- memberika


kan+beri n

3. me+selamat+ka menyelamatka 9. tumbuh+ an tumbuhan


n n
4. ke- keseimbangan 10. di- dilestarikan
an+seimbang kan+lestari
5. ke- keseimbangan 11. ke- an+cinta kecintaan
an+seimbang
6. ber-an+hubung berhubungan 12. di- ditanamkan
kan+tanam

4. Hata hubung (Konjungsi)

Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa atau lebih. Konjungsi disebut
juga dengan istilah kata sambung, kata hubung, dan kata penghubung.Fungsi kata hubung
(konjungsi), sebagai berikut:
 Konjungsi yang berfungsi sebagai penghubung satu kata dengan kata lainnya dalam satu
kalimat.

11 | H a l a m a n
Modul Bahasa Indonesia Kelas X MA KUDANG
 Konjungsi yang berfungsi sebagai penghubung satu kalimat dengan kalimat lainnya.
Berdasarkan fungsinya, konjungsi dibagi menjadi dua:
a. Konjungsi Intrakalimat:
Konjungsi Intrakalimat yaitu kata yang menghubungkan satuan- satuan kata dengan kata,
klausa dengan klausa dan frasa dengan frasa. Konjungsi intrakalimat di bagi menjadi dua
yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif.

Konjungsi Koordinatif
Konjungsi yang menghubungkan antara dua klausa atau beberapa klausa lain tetapi memiliki
sintaksis yang sama, diantaranya yaitu : dan, tetapi, atau, melainkan, sedangkan, lalu,
kemudian, padahal.
Konjungsi Subordinatif
Konjungsi Subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan antara dua klausa atau
beberapa klausa lain tetapi memiliki sintaksis yang tidak sama, diantaranya yaitu : ketika,
jika, seandainya, agar, walaupun, seolah-olah, sebab, sampai-sampai, bahwa.

b. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat yaitu konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan satu kalimat
dengan kalimat lainnya. Konjungsi ini selalu memulai satu kalimat yang baru dan huruf
pertamanya ditulis dengan huruf kapital. Ada beberapa macam konjungsi antarkalimat yang
kita kenal, antara lain sebagai berikut.
 biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, sungguhpun demikian/begitu,
walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu (menyatakan kesediaan untuk
melakukan sesuatu )
 kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagi pula, selain itu (
menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar hal yang telah dinyatakan
sebelumnya ).
 sebaliknya ( menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya ).
 sesungguhnya, bahwasannya ( menyatakan keadaan yang sebenarnaya ).
 malahan, bahkan ( menyatakan menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya).
 akan tetapi, namun, kecuali itu ( menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya ).
 dengan demikian ( menyatakan konsekuensi )
 oleh karena itu, oleh sebab itu ( menyatakan akibat )
 sebelum itu ( menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya)

5. Kata Baku dan tidak Baku


Kata Baku
Kata yang menjadi standar dalam penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa
internasional, sudah pasti terdapat dalam kamus yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) yang setiap 5 tahun mengalami perubahan.

Kata Tidak Baku


Kata yang tidak menjadi standar dalam penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa
Internasional. kata tidak baku sudah pasti tidak ada dalam KBBI. kata baku dan tidak baku
juga digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi.

12 | H a l a m a n
Modul Bahasa Indonesia Kelas X MA KUDANG
Berikut ini beberapa kata baku dan tidak baku
No. Kata Baku Kata No. Kata Baku Kata
Tidak Tidak
Baku Baku

1. kreatif kreatip 5. membuat bikin

2. sistem sistim 6. berkata ngomong

3. aktif aktip 7. mengapa ngapain

4. tidak enggak 8. zaman jaman

Sumber : http://www.mikirbae.com/2015/06/unsur-kebahasaan-teks-observasi.html

Kalimat Definisi & Kalimat Deskripsi


Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mngenai kalimat definisi & kalimat deskripsi
yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, perbedaan dan contoh, nah agar lebih memahami dan
di mengerti simak ulasannya dibawah ini.

Dalam sebuah tulisan maupun teks formal atau ilmiah, ada dua jenis kalimat yang sering kita temuai
yakni kalimat deskripsi dan kalimat definisi. Apakah yang dimaksud dengan kalinat definisi dan
kalimat deskripsi tersebut. Untuk hal ini sepintas memang kedua kalimat ini terlihat sama, tetapi
sesungguhnya kalimat definisi dan kalimat deskripsi ialah dua hal yang berbeda. Bagaimanakah
perbedaan antara kedua kalimat ini..??? berikut ini penjelasannya.

Kalimat Definisi

Kalimat definisi merupakan suatu kalimat yang memberikan penjelasan umum tentang suatu benda
hal aktivitas dan lain-lain. Kalimat definisi sering digunakan dalam teks laporan dan merujuk pada
sebuha istilah teknis atau ilmiah tertentu. Kalimat definisi ini membantu pembacanya untuk
mengetahui atau memahami istilah-istilah yang sering muncul dalam sebuah tulisan. Contoh:
Mamalia ialah hewan yang menyusui.

Kalimat Deskripsi

Kalimat deskripsi ialah kalimat yang menggambarkan sifat-sifat atau ciri-ciri khusus dari suatu benda.
Sifat-sifat tersebut merujuk pada hal khusus yang bisa ditangkap oleh panca indera misalnya berupa
ukuran seperti besar kecil, tinggi rendah. Warna seperti merah, kuning, biru. Rasa seperti manis, pahit,
getir, halus, kasar dan sebagainya.

Kalimat deskripsi membantu pembaca membayangkan apa yang sedang di bicarakan seolah-olah
seperti melihat, merasakan atau mengalaminya sendiri. Contoh: Ikan paus memiliki tubuh yang
sangat besar.

Perbedaan Kalimat Deskripsi Dan Kalimat Definisi

Ada beberapa perbedaan yang dapat kita lihat dari kedua bentuk kalimat ini yaitu:

Kalimat definisi menjelaskan gambaran yang umum, sedangkan kalimat deskripsi menggambarkan
sesuatu yang lebih spesifik dan ditangkap oleh panca indera.

13 | H a l a m a n
Modul Bahasa Indonesia Kelas X MA KUDANG
Contoh:

 Kucing ialah hewan mamalia berkaki empat (definisi)


 Kucing memiliki bulu yang sangat lebat (deskripsi)

Kalimat definisi jika dibalik tidak merubah atau merusak makna kalimat tersebut, sedangkan kalimat
deskripsi tidak bisa.

Contoh:

 Mamalia ialah hawan yang menyusui.


 Hewan yang menyusui ialah mamalia.
 Kambing dan kerbau ialah hawan pemakan rumput.
 Hewan pemakan rumput yang dibicarakan ialah kambing dan kerbau.

Contoh Kalimat Definisi Dan Kalimat Deskripsi

Saat membaca tulisan ini tentu kalian telah memahami pengertian dan perbedaan antara kedua jenis
kalimat berikut ini. Nah agar lebih memahami kedua bentuk kalimat ini, berikut ini ialah contoh
kalimat deskripsi dan kalimat definisi.

Kalimat Definisi

 Awan ialah hasil penguapan air yang dipanaskan oleh sinar matahari.
 Buaya ialah salah satu hewan purba yang masih hidup hingga saat ini.
 Manusia ialah makhluk sosial sehingga tidak bisa hidup sendiri.

Kalimat Deskirpsi

 Awan mendung berwarna hitam pekat.


 Buaya memiliki kulit yang kasar dan gigi yang sangat tajam.
 Manusia memiliki dua buah tangan dan dua buah kaki.

Demikianlah pembahasan mengenai “Kalimat Definisi & Kalimat Deskripsi semoga dengan adanya
ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas
kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Sumber : https://www.gurupendidikan.co.id/kalimat-definisi-kalimat-deskripsi-pengertian-perbedaan-contoh/

A. PENGERTIAN KATA SIFAT (ADJEKTIVA)

Kata Sifat atau Adjektiva adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sifat atau keadaan suatu hal,
baik itu makhluk hidup, benda mata, tempat, waktu, atau lainnya. Dalam penggunannya dalam sebuah
kalimat, kata sifat sering digunakan untuk menjelaskan tentang keadaan subjek (S) atau Objek (O)
kalimat tersebut.

14 | H a l a m a n
Modul Bahasa Indonesia Kelas X MA KUDANG
B. FUNGSI KATA SIFAT (ADJEKTIVA)

Adjektiva Atributif, merupakan kata sifat yang berfungsi sebagai pelengkap atau penjelas dalam
suatu kalimat. Jika jenis kata sifat ini terletak setelah subjek, maka biasanya merupakan penjelas
subjek tersebut, sedangkan jika terletak setelah objek, maka merupakan penjelas dari objek tersebut.
Contohnya : Adik sudah tumbuh menjadi putri yang cerdas dan baik hati.

Adjektiva Predikatif, merupakan kata sifat yang berfungsi sebagai predikat dalam sebuah kalimat.
Contohnya : Rumah baru itu sangat luas.

Adjektiva Predikatif Inversi, merupakan jenis kata sifat yang fungsinya juga sebagai predikat
dalam sebuah kalimat, tetapi letaknya di awal kalimat.

Contohnya : Indahnya pemandangan di puncak gunung ini.

Sumber : https://www.ilmudasar.com/2017/08/Pengertian-Fungsi-Ciri-dan-Macam-Macam-Kata-
Sifat-Adjektiva-adalah.html

F. Bacaan

KELINCI

Kelinci adalah hewan mamalia dari


famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak
bagian bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar
yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada
perkembangannya, tahun 1912, kelinci
diklasifikasikan dalam ordoLagomorpha. Ordo ini
dibedakan menjadi dua
famili,yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai
bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis
kelinci dan terwelu). Secara umum, kelinci terbagi
menjadi dua jenis. Pertama, kelinci bebas.
Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus
curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan
warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi
kelabu.Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American
Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari
persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil
persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.
Boleh dibilang, ini adalah salah satu makhluk yang diciptakan tuhan, jinak dan bulunyahalus.
Kelinci namanya. Kelinci memiliki banyak manfaat seperti dagingnya yang empuk dan lezat.
Menurut penelitian para ahli, selain empuk dan rendah kolesterol, dagingnya dapat dijadikan obat dan
dimasak dalam beranekaragam cara, yang terkenal sekarang tentunya sate kelinci.

Daging kelinci dipercaya dapat digunakan sebagai obat yang mampu menyembuhkan atau
minimal meredakan penyakit asma, infeksi tenggorokan, liver, dan asam urat. Daging kelinci ternyata
mengandung suatu zat yang disebut senyawa kitotefin. Senyawa tersebut apabila digabungkan dengan
senyawa lain seperti lemak omega 3 dan 9 disinyalir bisa sebagai penyembuh asma.
15 | H a l a m a n
Modul Bahasa Indonesia Kelas X MA KUDANG

Sumber : http://belajarjepara.blogspot.com/2015/12/teks-observasi-tentang-kelinci.html

G. Tugas

1. Analisislah unsur kebahasaan dalam teks observasi dalam bacaan

2. analisislah masing masing strukturnya dalam teks bacaan tersebut

3. diskusikan dengan teman kelompok tentang cara menganalisis unsur kebahasaan teks
observasi tersebut ?

4. Analisislah dalam teks tersebut ,manakah yang termasuk kata sifat

a. Adjektiva atributif
b. Adjektiva prediktif
c. Adjektiva prediktif inversi

16 | H a l a m a n
Modul Bahasa Indonesia Kelas X MA KUDANG

17 | H a l a m a n

Anda mungkin juga menyukai