KOMBINASI BISNIS
SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN
Di susun oleh :
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu kombinasi bisnis dapat terjadi apabila suatu perusahaan bergabung
dengan satu perusahaan lain atau lebih menjadi satu entitas akuntansi dan
entitas yang baru tersebut meneruskan aktivitas perusahaan-perusahaan
terdahulu yang semula terpisah (APB Opinion No.16). Menggabungkan
entitas-entitas bisnis yang semula terpisah adalah suatu alternatif untuk
memperluas usaha. Meskipun tujuan utama kombinasi bisnis adalah
profitabilitas, namun manfaat lain yang diperoleh adalah efisiensi operasi
melalui integrasi operasi maupun diversifikasi risiko bisnis melalui
konglomerasi.
entitas bisnis lain dan entitas bisnis tersebut kemudian dilebur menjadi
mengambil alih aset atau operasi dua atau lebih entitas bisnis yang
terpisah.
2
Laporan keuangan konsolidasi umumnya diterima dalam praktek sebagai
cara akuntansi untuk kombinasi bisnis secara internasional. Laporan
konsolidasi menjadi relevan bukan hanya terhadap pemakai luar tapi digunakan
manajemen untuk kontrol dan koordinasi.
1. Perbandingan Praktek
Dalam survei yang dilakukan pada tahun 1989 terhadap perusahaan
pada tahun 1976 dan ada yang sukarela melakukannya seperti beberapa
situasi tertentu. Pada metode ini aset tidak direvaluasi, tidak ada
3
goodwill dan tidak ada perbedaan pendapatan antara sebelum dan
Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai kombinasi bisnis
berdasarkan IFRS 3.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan sebagaimana dijelaskan pada latar belakang diatas,
penulis akan mengkaji beberapa permasalahan sebagai berikut :
bisnis ?
3. Bagaimana pertimbangan nilai wajar dalam kombinasi bisnis ?
4. Bagaimana periode pengukuran dalam kombinasi bisnis ?
5. Bagaimana pengungkapan kombinasi bisnis ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ruang Lingkup
IFRS 3 harus diterapkan ketika akuntansi untuk kombinasi bisnis, tetapi
tidak berlaku untuk:
4
1. Akuntansi untuk pembentukan perusahaan joint venture dalam laporan
aset yang memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk, aset tidak
goodwill.
3. Kombinasi entitas atau bisnis dibawah satu pengendali.
1. Akuisisi
Akuisisi terjadi ketika suatu perusahaan memperoleh aset produktif
5
IFRS 3 menyatakan bahwa merger merupakan suatu proses
mengambil alih aset-aset dan operasi dari dua atau lebih entitas usaha
Satu atau lebih yang menjadi entitas anak dari suatu pihak yang
membeli
Aset bersih dari satu atau lebih bisnis secara legal bergabung menjadi
6
Suatu kombinasi bisnis entitas yang mentransfer aset bersihnya
menawar pembelian.
7
Pihak pembeli adalah ekuitas yang memperoleh kendali atas bisnis dari
tersebut.
Karakteristik berikut menandakan kendali yang signifikan:
a. Memiliki lebih dari setengah daripada kemampuan pemberian hak
muncul dari saham waran, opsi beli saham, hutang atau saham preferen
8
c. Mengidentifikasi pihak pembeli adalah entitas yang
mayoritas.
f. Apabila pihak pembeli adalah entitas yang menggabungkan diri,
memulai kombinasi.
2. Tanggal akusisi
Adalah tanggal dimana pihak pembeli secara efektif memperoleh
9
a. Semua aset yang dibeli dan liabilitas yang ditanggung atas dasar
nilai wajar
b. Goodwill yang mendasari kelebihan dari
Jumlah yang ditransfer oleh pihak pembeli dan kepentingan
non-pengendali
Nilai wajar dari aset yang dibeli dan liabilitas yang
ditanggung.
c. Keuntungan atas suatu tawar menawar pembelian.
3. Mengakui Aset dan Liabilitas
Pengakuan aset dan liabilitas di dalam suatu transaksi kombinasi bisnis
adalah:
a. Barang yang diestimasi terjadi untuk meninggalkan suatu
10
goodwill atas dasar kriteria yang dapat dipisahkan dan kriteria legal
kejadian atau bukan kejadian dari satu atau lebih peristiwa masa
suatu liabilitas oleh karena suatu arus kas keluar dari sumber daya
11
kombinasi bisnis diukur setelah pengakuan awal pada tingkatan yang
Pendapatan.
Prinsip yang diikuti hingga liabilitas kontinjensi diselesaikan,
yang timbul dari liabilitas yang memungkinkan tidak diakui oleh pihak
yang diakui.
6. Pajak Penghasilan
a. Pihak pembeli harus mengukur suatu aset pajak yang
yang ditangguhkan
7. Imbalan Kerja
Pihak pembeli juga harus mengukur imbalan kerja dari bisnis yang
Imbalan Kerja.
8. Aset Indentifikasi
Aset adalah jumlah piutang dari pihak penjual atau pihak ketiga
lainnya untuk suatu liabilitas tertentu bahwa pihak penjual adalah, atau
12
indemnifikasi adalah setara dengan nilai yang mendasari liabilitas
dipisahkan.
Apabila pihak penjual adalah pihak penyewa, maka ketentuan sewa
kembali hak yang dihibahkan lebih dini kepada pihak penjual, seperti
hak franchise, hak paten atau lisensi, merek dagang dan lain-lain.
13
dengan penghargaan berbasis saham miliknya, maka penghargaan yang
yang dikuasai untuk dijual menurut suatu kombinasi bisnis. Aset tidak
sebagai
a. Nilai wajarmelalui ekuitas
b. Tersedia untuk dijual
c. Dikuasai hingga jatuh tempo yang tergantung kepada maksud dan
tujuan manajemen
Contoh lainnya meliputi
a. Derivatif sebagai instrumen lindung nilai, menurut IAS 39
b. Apakah suatu derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrak
utama
Tidak perlu melakukan klasifikasi
a. Kontrak sewa guna sebagai sewa guna operasi atau sewa guna
pembiayaan; dan
b. Kontrak asuransi menurut IFRS 4 per tanggal akuisisi.
c. Prinsip Pengukuran
14
Untuk perhitungan goodwill karena akuisisi, pihak pembeli harus
mengukur :
1. Nilai wajar dari aset yang ditransfer atau ekuitas yang diterbitkan; dan
2. Nilai wajar dari liabilitas yang terjadi mengarah ke mantan pemilik
Bilamana aset yang ditransfer sebagai imbalan yang memiliki suatu nilai
wajar yang berbeda dari nilai buku, maka pihak pembeli harus mengukur ulang
nilai wajar aset semacam itu dan mengakui keuntungan atau kerugian di dalam
laporan laba atau ruginya.
pengendali di dalam entitas anak atas dasar nilai wajar atau pihak
1. Imbalan penemu.
2. Imbalan bagi penasehat, legal, akuntansi, penilai dan jasa profesional
15
4. Biaya pendaftaran dan penerbitan surat hutang dan surat berharga
ekuitas.
Beban ini dicatat di dalam periode dimana terjadinya dan jasa yang
diterima. Biaya perolehan tersebut tidak dapat lagi dimasukkan sebagai bagian
dari biaya perolehan atas kombinasi bisnis. Menurut IFRS 3 sebelumnya, biaya
perolehan tersebut dapat dimasukkan sebagai bagian dari penggabungan badan
usaha. Biaya untuk menerbitkan hutang atau surat berharga ekuitas harus
diakui sesuai dengan IAS 32 dan IAS 39.
1. Apakah semua aset yang dibeli dan liabilitas yang ditanggung diakui;
2. Apakah kepentingan non-pengendali dicatat dengan tepat;
3. Apakah penyertaan yang dikuasai sebelumnya termasuk dengan
D. Periode Pengukuran
Periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal
akuisisi.
16
Periode pengukuran berakhir bilamana informasi baru menjadi
pihak pembeli yang lebih kecil membeli entitas yang lebih besar.
pengendalian.
Nilai dari jumlah pembelian adalah nilai wajar dari tambahan saham
E. Pengungkapan
Pengakuisisi diperlukan untuk mengungkapkan informasi yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan
dampak keuangan dari kombinasi bisnis yang terjadi baik selama periode
pelaporan saat atau setelah akhir periode tetapi sebelum laporan keuangan
untuk diterbitkan. Di antara pengungkapan diperlukan untuk memenuhi tujuan
tersebut di atas adalah sebagai berikut ;
17
3. persentase kepemilikan saham voting diperoleh, alasan utama untuk
pertimbangan,
7. rincian pengaturan pertimbangan kontinjensi dan aset ganti rugi,
8. Rincian piutang diperoleh, jumlah yang diakui pada tanggal akuisisi
diasumsikan,
9. Rincian dari kewajiban kontinjensi diakui, Jumlah total goodwill yang
diterbitkan
18
untuk kombinasi bisnis belum lengkap untuk aset tertentu, kewajiban,
kepentingan nonpengendali atau item dari pertimbangan (dan jumlah yang
diakui dalam laporan keuangan untuk kombinasi bisnis sehingga telah
ditentukan hanya sementara) , tindak lanjut informasi pertimbangan kontingen,
tindak lanjut informasi tentang kewajiban kontinjensi diakui dalam kombinasi
bisnis, rekonsiliasi nilai tercatat goodwill pada awal dan akhir periode
pelaporan, dengan berbagai rincian ditampilkan secara terpisah, jumlah dan
penjelasan dari setiap keuntungan atau kerugian diakui pada periode pelaporan.
PT. Melati membeli 80% saham kepemilikan PT. Kenanga pada 2 Januari
2011, 8000 lembar dengan harga 10/lembar., nilai nominal saham 5/lembar Nilai
total aset bersih PT. Kenanga pada tanggal akuisisi sebesar 80.000. Berdasarkan
informasi apraisal, nilai aset PT. Kenangan dalam rangka akuisisi dinilai kembali
biaya konsultan, akuntan sebesar 4.000. Biaya registrasi akuisi saham sebesar
2.000.
19
Tambahan modal saham 2.000
Kas 2.000
Jumlah yang dibeli 80% = 64.000 dan nilai wajar 72.000 . Goodwill parent =
8.000
Contoh Soal 2
20
Total harga wajar Rp. 6.960.000.000
Goodwill nonpengendali Rp 0
Dalam khasus semacam itu, seluruh goodwill yang terdapat dalam akuisisi adalah
milik pengakuisisi kerena harga akuisisi kepentingan nonpengendali sebesar Rp
1,36 miliar sama dengan nilai wajar kekayaan yang diakuisisi yakni 20% x Rp 6,8
miliar = Rp 1,36 miliar. Sementar itu, harga akuisisi induk sebesar Rp 5,6 miliar
lebih tinggi Rp 160 juta dari nilai wajar yang dimiliki, yakni Rp 5,44 miliar
(80%x Rp 6,8 miliar).
Diskon Pembelian
Misalkan, dalam kasus kombinasi bisnis PT Intiseka dengan PT Andaika, harga
akuisisi, adalah Rp 5,42 miliar dan harga wajar kepentingan nonpengendali
berdasarkan penilaian appraisal company adalah Rp1,36 miliar, sehingga diskon
pembelian adalah:
Kas 5.420.000.000
21