Anda di halaman 1dari 3

Studi Review Detail Engineering dan Desain (DED) Fasilitas Pelabuhan Malarko, LAPORAN

Provinsi Kepulauan Riau, T. A. 2019 DRAFT ANTARA

9.1 Kesimpulan
Berdasarkan gambaran umum lokasi pekerjaan dapat diketahui bahwa:
1. Pelabuhan Malarko terletak di Dusun Pelambung Desa Pongkar Kecamatan Tebing
Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau.
2. Pelabuhan Malarko termasuk kedalam wilayah kerja KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun.
3. Pelabuhan Malarko termasuk kedalam Pelabuhan Pengumpul.
4. Pembangunan fasilitas Pelabuhan Malarko dibangun mulai tahun 2008 hingga tahun
2013 dengan fasilitas yang terbangun berupa causeway (800 x 6) m2, trestel segmen I –
XIII (780,5 x 9) m2, talud 123 m2, dan pemancangan tiang pada trestel segmen XIV – XVI
sebanyak 117 titik.
5. Fasilitas pelabuhan yang terdapat di Pelabuhan Malarko hanya berupa trestel dan
causeway.
6. Trestel dalam kondisi cukup baik. Trestel terdiri dari 13 (tiga belas) segmen, segmen 1
memiliki panjang 36 x 9 m2, segmen 2 memiliki panjang 40 x 9 m2, segmen 3 memiliki
panjang 50 x 9 m2, segmen 4 memiliki panjang 100 x 9 m2, segmen 5 memiliki panjang 70
x 9 m2, segmen 6 memiliki panjang 52 x 9 m2, segmen 7 memiliki panjang 63 x 9 m2,
segmen 8 memiliki panjang 79 x 9 m2, segmen 9 memiliki panjang 55,6 x 9 m2, segmen 10
memiliki panjang 55,6 x 9 m2, segmen 11 memiliki panjang 54 x 9 m2, segmen 12 memiliki
panjang 54 x 9 m2, segmen 13 memiliki panjang 71,33 x 9 m2, sehingga panjang
keseluruhan 780,53 x 9 m2 dengan jumlah tiang yang terpancang sebanyak 321 titik.
7. Pekerjaan causeway sepanjang 505 x 6 m ini belum selesai sehigga tidak menghubungkan
antara jalan penghubung dan trestle.
8. Jalan penghubung sepanjang 400 x 20 m dalam kondisi baik dan sudah diaspal.
9. Tiang pancang yang sudah terpancang sebanyak 159 batang tetapi belum memiliki
upperstructure dan tiang pancang ini tidak dilapisi oleh splash guard sehingga terjadi
korosi.
Dari hasil survey topografi dan hidro-oceanografi di Pelabuhan Malarko dapat disimpulkan
bahwa:
1. Telah terpasang Benchmark sebanyak 2 (dua) buah yang telah diamati menggunakan GPS
Geodetik sebagai titik kontrol horizontal pekerjaan.

9-1
Studi Review Detail Engineering dan Desain (DED) Fasilitas Pelabuhan Malarko, LAPORAN
Provinsi Kepulauan Riau, T. A. 2019 DRAFT ANTARA

2. Akurasi dan presisi hasil pengamatan geodetik 0,002 – 0,005 meter.


3. Bidang referensi vertikal yang digunakan mengacu pada bidang Lowest Low Water Level
(LWS) dengan elevasi -0.53 m dari nol palem pasang surut. Elevasi LWS yang digunakan
hampir sama dengan LWS dan tunggang pasang surut pada dokumen DED tahun 2014.
4. Hasil topografi menunjukan hasil yang sama dengan melihat titik referensi yang
digunakan pada dokumen DED tahun 2014 yakni CP01.
5. Kondisi pasang surut di rencana lokasi bertipe pasang surut Campuran Condong Ke
Ganda.
6. Kedalaman berkisar 0 sampai -19 mLWS. Hasil review menunjukan kontur dasar perairan
memiliki kesamaan dengan dokumen DED tahun 2019.
7. Hasil pengolahan arus dan analisis laboratorium sedimen dasar serta sedimen melayang
digunakan untuk validasi pemodelan hidrodinamika.
Berdasarkan hasil permodelan hidro-oceanografi dapat diketahui bahwa:
1. Tinggi gelombang laut dalam berdasarkan hasil simulasi di kolam pelabuhan sebesar
81,34 cm dari arah selatan.
2. Nilai tunggang pasut di Pelabuhan Malarko sebesar 4,66 mLWS.
3. Elevasi dermaga ideal berada pada + 5,50 mLWS dengan freeboard 0,39 m.
4. Struktur dermaga yang dipilih merupakan jenis pier atau jetty.
5. Kecepatan arus di kolam Pelabuhan Malarko berkisar antara 0,01 m/s sampai dengan 0,2
m/s dengan arah arus dominan yang terjadi dari arah barat laut ke barat daya ataupun
sebaliknya.
6. Kenaikan dasar laut akibat sumber sedimen dari sungai selama simulasi 30 hari mencapai
0,007 (0,084m/ tahun) di sekitar lokasi dermaga Pelabuhan Malarko.
Berdasarkan hasil penilaian layout dapat diketahui bahwa penilaian layout L memiliki nilai
persentase terbesar dengan nilai presentase akhir sebesar 75,0 %.
Berdasarkan hasil pengujian struktur dilapangan dapat diketahui sebagai berikut:
1. Berdasarkan uji hammer diperoleh data bahwa mutu permukaan beton sangat rendah
yaitu kurang dari 100 kg/cm2.
2. Berdasarkan uji tekan beton inti di dapat mutu Pelat = 16,72 MPa. Mutu Balok = 18,51
MPa Mutu Pilecap = 18,52 MPa.
3. Elemen struktur sebagian besar tidak terkarbonasi dari permukaan beton artinya unsur
karbon tidak terpenetrasi dan beton dalam kondisi baik.

9-2
Studi Review Detail Engineering dan Desain (DED) Fasilitas Pelabuhan Malarko, LAPORAN
Provinsi Kepulauan Riau, T. A. 2019 DRAFT ANTARA

4. Dalam menganalisa struktur, ketebalan tiang pancang baja dapat digunakan 11.90 mm.
Artinya pada beberapa titik, ketebalan tiang sudah berkurang sekitar 0,1 mm dengan
asumsi bahwa tebal awal pier baja adalah 12 mm.
5. Dari ketiga tiang yang diuji terdapat satu tiang pada TES 1 yang mengalami kerusakan
ringan (SLIGHT DAMAGE) tetapi tidak berpengaruh daya dukung aksial pada tiang dan
pada kedua tiang lainnya tidak mengalami kerusakan (UNDAMAGE).
Berdasarkan hasil survey penyelidikan tanah dapat diketahui sebagai berikut:
1. Penyelidikan tanah pada titik uji BH-01 dan BH-02 didominasi oleh lapisan kohesif, yaitu
lempung, dengan nilai SPT/kepadatan dominan padat.
2. Pada BH-01 tanah keras berada pada kedalaman 38.5 m.
3. Pada BH-02 tanah keras berada pada kedalaman 48.5 m.

9.2 Rekomendasi

9-3

Anda mungkin juga menyukai