Oleh :
Pembimbing :
Dr. Bambang Purwadi, Sp.OT
HALAMAN JUDUL
CASE REPORT
SEORANG LAKI LAKI DENGAN VULNUS AMPUTATUM PEDIS DEXTRA
DIGITI III
HALAMAN PENGESAHAN
Pembimbing :
Dr. Bambang Purwadi, Sp.OT (..............................)
Dipresentasikan dihadapan :
Dr. Bambang Purwadi, Sp.OT (..............................)
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Tn. T
Umur : 69 tahun
Tanggal Lahir : 01 – 07 - 1949
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Alamat : Selpanggung, Ngariboyo
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 12 Juni 2019
Tanggal pemeriksaan : 12 Juni 2019
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Luka terkena batu pada 2 minggu yang lalu. Saat ini berwarna kehitaman
dan terasa nyeri.
SGOT 23 <37
SGPT 17 <42
B. Faal Ginjal :
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
BUN 16,4 10 – 25
C. Serologi :
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
D. Elektrolit :
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
E. CT & BT :
Pemeriksaan Hasil
F. GDS
Pemeriksaan Hasil
GDS 90 mg/dl
VI. PROGNOSIS
1. Disease : dubia
2. Disability : dubia
3. Discomfort : dubia
4. Dissatisfaction : dubia
5. Death : dubia
- Lab :
HCT : 41,1
(103/uL)
7
MCH : 31,4
(g/dL)
PLT : 426
(103/uL)
NEUT # : 21.57
(103/uL)
NEUT % : 76.0
(%)
LYMP # : 5.35
(103/uL)
LYMP % : 18.8
(%)
MONO # : 1.13
(103/uL)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Luka adalah sebuah injuri pada jaringan yang mengganggu proses selular
normal, luka dapat juga dijabarkan dengan adanya kerusakan pada
kuntinuitas/kesatuan jaringan tubuh yang biasanya disertai dengan kehilangan
substansi jaringan.
Amputatum adalah luka dalam bentuk terpotongnya salah satu bagian tubuh
kita sehingga terpisah dari badan atau tubuh seperti Luka potong, pancung dengan
penyebab benda tajam, benda tumpul, ukuran besar atau berat, gergaji. Luka
membentuk lingkaran sesuai dengan organ yang dipotong atau hilangnya dari
sebagian jaringan dari tubuh.
B. ANATOMI
Pedis manusia terdiri dari 26 tulang dan 33 sendi serta otot, tendon dan
ligamen. Tulang yang menyusun pedis terdiri dari tujuh tulang tarsal, lima
metatarsal dan 14 phalanx. Pedis manusia dapat dibagi menjadi 3 bagian yakni
hindfoot, midfoot, dan forefoot. Hindfoot meliputi talus dan calcaneus yang
menyusun bagian posterior pedis. Midfoot meliputi cuboid, navicular serta tiga os.
cuneiform yang menyusun bagian medial pedis. Terakhir forefoot meliputi jari kaki
yang terdiri dari tiga phalanx atau ruas jari kaki kecuali ibu jari atau hallux yang
terdiri dari dua phalanx.
Hindfoot terdiri dari talus dan calcaneus dimana calcaneus merupakan tulang
pedis paling kuat dan besar. Calcaneus bersendi dengan talus yakni sendi subtalar
yang mampu menyebabkan rotasi pada pergelangan kaki, sementara hindfoot
dengan midfoot dihubungkan dengan sendi tranversal. Midfoot terdiri dari lima
tulang tarsal yakni cuboid, navicular serta tiga os. cuneiform. Midfoot bertanggung
jawab untuk membentuk lengkungan telapak kaki, sedangkan midfoot dengan
forefoot dihubungkan oleh lima sendi tarsometatarsal
Forefoot terdiri dari lima jari kaki dimana bagian proksimalnya
berhubungan dengan lima tulang panjang yang membentuk metatarsal dan distal
14
metatarsal bersendi dengan phalanx. Setiap jari kaki memiliki tiga phalanx kecuali
ibu jari atau hallux yang hanya memiliki dua phalanx. Pada masing-masing phalanx
dapat dibedakan sebuah basis phalangis pada ujung proksimal, corpus phalangis, dan
caput phalangis pada ujung distal. Phalanx hallux pertama merupakan tulang yang
pendek, lebar, dan kuat. Sendi yang menghubungkan antar phalanx disebut sendi
interphalangeal, serta yang menghubungkan antara metatarsal dengan phalanx
disebut sendi metatarsophalangeal. Sendi yang menyusun regio ankle dan pedis yaitu
superior tibiofibular joint, inferior tibiofibular joint, talocrural joint , subtalar joint,
transverse tarsal joint, metatarsaophalangeal (MTP) joint, interphalangeal (IP) joint,
proximal interphalangeal (PIP) joint, distal interphalangeal (DIP) joint.
Otot-otot pedis terdiri dari otot ekstrinsk dan ikstrinsik. Otot ekstrinsik dibagi
menjadi empat bagian. Pertama, anterior compartment terdiri dari tibialis anterior,
extensor hallucis longus, extensor digitorum longus, peroneus tertius. Kedua, lateral
compartment terdiri dari peroneus longus dan brevis. Ketiga, deep posterior
compartment terdiri dari tibialis posterior, flexor digitorum longus, flexor hallucis
longus. Terakhir, superficial posterior compartment terdiri dari gastrocnemius,
soleur, plantaris. Ligamen yang terdapat pada regio ankle dan pedis dibagi menjadi
dua bagian yakni ligamen deltoid dan lateral collateral. Ligamen deltoid berada pada
bagian medial pedis terdiri dari ligamen anterior dan posterior tibiotalar, ligamen
tibionavicular serta calcaneotibial. Sedangkan ligamen lateral collateral ialah
ligamen pada bagian lateral pedis yang terdiri dari ligamen anterior dan posterior
talofibular serta calcaneofibular
15
D. KLASIFIKASI VULNUS
Vulnus Insivum atau di singkat “VI” adalah jenis luka kecil dan tipis
yang di sengaja dalam proses pengobatan.
Vulnus Schlopetorum
Vulnus Perforatum
17
Vulnus Perforatum adalah luka tembus yang merobek dua sisi tubuh
yang disebabkan oleh senjata tajam seperti panah, tombak atau pun
proses infeksi yang sudah meluas sehingga melewati selaput
serosa/epithel organ jaringan tubuh.
Vulnus Amputatum
E. PEMBAGIAN LUKA
a) Berdasarkan ada/tidaknya kehilangan jaringan
1. Ekskoriasi
2. Skin avulsion
3. Skin loss
lebih tinggi. Proses ini baru berhenti setelah epitel saling menyentuh dan
menutup seluruh permukaan luka. Dengan tertutupnya permukaan luka,
proses fibroplasia dengan pembentukan jaringan granulasi juga akan berhenti
dan mulailah proses maturasi.
c. Fase Maturasi
G. DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
I. PENATALAKSANAAN
Rawat Luka
Diet TKTP
Jangan terkena air jika ada indikasi operasi atau jahit
J. KOMPLIKASI
Komplikasi luka bakar
1. Infeksi / Sepsis
25
2. Ulkus
3. Gangren
K. PROGNOSIS
Luka adalah sebuah injuri pada jaringan yang mengganggu proses selular
normal, luka dapat juga dijabarkan dengan adanya kerusakan pada
kuntinuitas/kesatuan jaringan tubuh yang biasanya disertai dengan kehilangan
substansi jaringan.
Amputatum adalah luka dalam bentuk terpotongnya salah satu bagian tubuh
kita sehingga terpisah dari badan atau tubuh seperti Luka potong, pancung dengan
penyebab benda tajam, benda tumpul, ukuran besar atau berat, gergaji. Luka
membentuk lingkaran sesuai dengan organ yang dipotong atau hilangnya dari
sebagian jaringan dari tubuh.
Penanganan luka bergantung pada klasifikasi luka dan grade keparahan dari
luka. Kesembuhan luka bergantung pada perawatan luka, penyakit lain, nutrisi, dan
obat obatan yang diberikan.
32
DAFTAR PUSTAKA
Reksoprodjo S et al, editors. Kumpuluan kuliah ilmu bedah. Jakarta. Bagian Bedah
Staff Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2000. Hal. 435-
42.