Anda di halaman 1dari 7

MATERI KEISLAMAN

KEUTAMAAN SYUKUR DAN SABAR

Disusun oleh:

Nicko Erdy Kusuma

08711189

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
Khutbah Jumat: Keutamaan Syukur dan Sabar

َّ ‫لِل ْال َح ْم ََّد ِإ‬


‫ن‬ َُّ ‫ ِإلَ ْي َِّه َونَت ُ ْو‬، ُ‫َونَعُ ْو َّذ‬
َِّ ِ ُ‫ب َونَ ْست َ ْغ ِف ُرَّهُ َونَ ْست َ ِع ْينُ َّهُ ن َْح َم ُدَّه‬
َِّ ‫ن ِبا‬
‫لل‬ َّْ ‫ش ُر ْو َِّر ِم‬ ُ ‫ن أ َ ْنفُ ِسنَا‬ َّْ ‫ت َو ِم‬ َِّ ‫سيِئَا‬ َ ‫ن ؛ أ َ ْع َما ِلنَا‬ َّْ ‫للاُ يَ ْه ِدَِّه َم‬
َّ ‫ل‬ َّ َ َ‫ف‬
َّ‫ضل‬ ِ ‫ن لَ َّهُ ُم‬ َّْ ‫ل َو َم‬ َّْ ‫ض ِل‬
ْ ُ‫ِي ي‬ ََّ ‫ لَ َّهُ فَ َلهَاد‬، ‫ن َوأ َ ْش َه َُّد‬ َّْ َ ‫ل أ‬
ََّ َ‫للاُ ِإلَّ ِإلَ َّه‬ َّ
ُ‫ل َو ْح َدَّه‬ ََّ ‫س ْولُ َّهُ َع ْب ُدَّهُ ُم َحمدًا أَنَّ َوأ َ ْش َه َُّد َّلَ َّهُ ش َِري‬
ََّ ‫ْك‬ ُ ‫و َر‬، َ ‫صل ى‬ َ ُ‫للا‬ َّ
‫ص َحابِ َِّه آ ِل َِّه َو َعلَى َعلَ ْي َِّه‬ ْ َ ‫وأ‬، َ ‫سل ََّم‬ َ ‫ َكثِي ًْرا ت َ ْس ِل ْي ًما َو‬، ‫بَ ْع َُّد أَما‬, ‫للا ِإتقُ ْوا‬ ََّ
َّ‫ن َوا َ ْنت َُّْم ِإلَّ َولَت َ ُم ْوتُونَّ تُقَاتِ َِّه َحق‬ ََّ ‫ُم ْس ِل ُم ْو‬

Sidang Jumat rahimakumullah,


Segala puji hanya milik Allah Tuhan alam semesta dan seisinya. Marilah
kita jaga dan tingkatkan takwa kita kepada Allah dengan sebenar-benar
takwa kepadanya.

Takwa dalam artian, selalu berusaha menjalankan perintah-Nya dan


meninggalkan segala larangan-Nya, mentaati-Nya dan tidak memaksiati-
Nya, berdzikir kepada-Nya dan tidak melupakan-Nya, serta senantiasa
mensyukuri-Nya dan tidak mengingkari-Nya.

Hadirin yang berbahagia,


Hidup bagai roda kendaraan, kadang di atas, sesekali di bawah. Suka
dan duka saling bertautan, sedih dan gembira silih berganti. Dan
begitulah, bagi orang beriman, semia itu merupakan bagian dari ibadah.
Dan ia akan tetap beribadah kepadanya baik dalam keadaan
kekurangan maka ia bersabar, atau dalam berkecukupan ia pun
bersyukur.
RasulullahَّSahallallahuَّ‘AlaihiَّWasallamَّmenyebutnyaَّdiَّdalamَّ
sabdanya:

ِ‫ْس َخيْرِ ُكل ِهُ أ َ ْم َر ِهُ أإنِ ْال ُمؤْ أم أ‬


‫ن أِل َ ْم أِر َع َجبًا‬ َِ ‫اك َولَي‬ ِ‫أل ْل ُمؤْ أم أ‬
َِ َ‫ن أإّلِ أِل َ َحدِ ذ‬
‫ن‬ َ َ ‫سرا ُِء أ‬
ِْ ‫صابَتْ ِهُ أإ‬ َ َِ‫ن لَ ِهُ َخي ًْرا فَ َكان‬
َ ‫ش َك َِر‬ َ َ ‫ضِرا ُِء أ‬
ِْ ‫صابَتْ ِهُ َو أإ‬ َ ‫صبَ َِر‬َ
َِ‫مسلم رواه لَ ِهُ َخي ًْرا فَ َكان‬
Artinya:َّ“Sungguhَّmengagumkanَّperihalَّseorangَّyangَّberiman.َّSemuaَّ
urusannya menjadi baik, dan hal itu tidak terjadi pada seorangpun
kecuali orang beriman. Jika mendapatkan kegembiraan, ia bersyukur,
dan hal itu adalah suatu kebaikan baginya. Dan jika mendapatkan
musibah,َّiaَّbersabar,َّdanَّhalَّituَّpunَّadalahَّsuatuَّkebaikanَّbaginya”.َّ
(H.R. Muslim)

Sifat mukmin pertama di sini adalah apabila ia pandai bersyukur kepada


Allah, maka ia akan memperoleh kebaikan, yakni ditambahkannya
nikmat-Nya.

Allah menyebut di dalam ayat-Nya:

ِ‫ن َربُّ ُك ِْم تَأَذنَِ َو أإ ْذ‬ َ ‫ن ِل َ أزيدَن ُك ِْم‬


ِْ ‫ش َك ْرت ُ ِْم لَئأ‬ ِْ ‫َعذَا أبي أإنِ َكفَ ْرت ُ ِْم َولَئأ‬
ِ‫شدأيد‬َ َ‫ل‬
Artinya:َّ“Danَّ(ingatlahَّjuga),َّtatkalaَّTuhanmuَّmemaklumkan;َّ
“Sesungguhnyaَّjikaَّkamuَّbersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Kuَّsangatَّpedih”.َّ(Q.S.َّIbrahim:َّ7).

Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dalam Madarijus Salikin menguraikan, syukur


pada hakikatnya adalah terlihatnya bekas dari nikmat Allah pada lisan
seorang hamba yang berwujud pujian dan pengakuan, pada hatinya
yang berwujud kesaksian dan kecintaan, serta pada anggota badannya
yangَّberwujudَّketundukanَّdanَّketaatan”.

Teladan kita dalam hal ini adalah Rasulullah Shallallahuَّ‘Alaihiَّ


Wasallam. Lisan beliau senantiasa basah dengan dzikir dan puji-pujian
kepada Allah, hati beliau penuh dengan keimanan dan kecintaan yang
besar kepada Allah, serta fisik beliau tidak pernah berhenti beribadah
kepada Allah meski dalam keadaan lelah dan sakit. Aisyah Radhiyallahu
‘Anhaَّpernahَّmenuturkan,َّ”RasulullahَّShallallahuَّ‘AlaihiَّWasallamَّ
selalu melakukan shalat tahajud sampai bengkak kedua kakinya. Lalu
akuَّbertanya,”َّApakahَّengkauَّmelakukanَّsemuaَّini,َّpadahalَّAllahَّ
telah mengampuni dosa-dosamu, baik pada masa lalu maupun yang
akanَّdatang?”.َّBeliauَّhanyaَّmenjawab:

ِ َ‫ون أَف‬
َ‫ل‬ ُِ ‫ورا َع ْبدًا أ َ ُك‬
ً ‫ش ُك‬
َ
Artinya:َّ“Tidakَّbolehkahَّakuَّmenjadiَّhambaَّyangَّpandaiَّbersyukur.”َّ
(H.R. Bukhari dan Muslim).

Kaum Muslimin yang Allah muliakan,


Sifat yang kedua dari orang beriman adalah dia bersabar atas segala
ujian dan musibah yang menimpanya.

Allah menyebut di dalam ayat-Nya:

ِ‫ت ُ ْر َجعُونَِ َو أإلَ ْينَا فأتْنَ ِةً َو ْال َخي أ‬


ِ‫ْر أبالش أِر َونَ ْبلُو ُك ْم‬
Artinya:َّ“Kamiَّakanَّmengujiَّkamuَّdenganَّkeburukanَّdanَّkebaikanَّ
sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah
kamuَّdikembalikan.”َّ(Q.S.َّAl-Anbiya [21]: 35).
Fitnah yang dimaksud dalam ayat di atas adalah ujian. Allah uji manusia
dengan kebaikan dan keburukan. Orang yang diuji dengan kejelekan ia
bersabar dan ketika diuji dengan kenikmatan ia bersyukur, inilah orang-
orang yang mendapatkan kebahagiaan.

Pada ayat lain Allah berfirman:

ِ‫ش ْيءِ َولَنَ ْبلُ َون ُك ْم‬


َ ‫ن بأ‬ ِ‫وعأ ْالخ َْو أ‬
ِْ ‫ف أم‬ ِ ‫ن َونَ ْقصِ َو ْال ُج‬ ِْ ‫ل أم‬ِ‫س اِل َ ْم َوا أ‬ ِ ‫َواِلَنفُ أ‬
ِْ ‫صابَتْ ُه ِْم أإذَا الذأينَِ *الصا أب أرينَِ َوبَش‬
ِ‫أر َوالث َم َرا أ‬
‫ت‬ َ َ ‫صيبَةِ أ‬ ‫قَالُوا ُم أ‬
ِ ‫اجعُونَِ أإلَ ْي أِه َوإأنا أ‬
‫لِلأ أإنا‬ ‫َر أ‬
Artinya:َّ“DanَّsungguhَّakanَّKamiَّberikanَّcobaanَّkepadamu,َّdenganَّ
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, yang
artinyaَّ“SesungguhnyaَّkamiَّmilikَّAllah,َّdanَّsesungguhnyaَّkamiَّ
kepada-Nyaَّkembali.”َّ(Q.S.َّAl-Baqarah [2]: 155-156).

Kemudian Allah lanjutkan firman-Nya, memuji orang-orang yang berlaku


sabar demikian.

ِ‫علَ ْي أه ِْم أ ُ ْولَئأ َك‬


َ ِ‫صلَ َوات‬ َِ ‫ْال ُم ْهتَدُونَِ ُه ِْم َوأ ُ ْولَئأ‬
ِْ ‫ك َو َر ْح َمةِ َر أب أه ِْم أم‬
َ ‫ن‬
Artinya:َّ“Merekaَّitulahَّyangَّmendapatَّkeberkatanَّyangَّsempurnaَّdanَّ
rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang
mendapatَّpetunjuk.”َّ(Q.S.َّAl-Baqarah [2]: 157).

Hadirin rahimakumullah,
Justru kalau kita perhatikan, musibah kepada para hamba-Nya sebagai
ujian, yang paling besar dan paling berat adalah musibah yang menimpa
para Nabi kemudian orang-orang shalih.
Allah menyebut di dalam ayat:

ِ‫ن َح أس ْبت ُ ِْم أ َ ْم‬ ِْ َ ‫ل يَأْتأ ُك ِْم َولَما ْال َجن ِةَ ت َ ْد ُخلُوا أ‬ُِ َ ‫ن َخلَ ْوا الذأينَِ َمث‬ِْ ‫قَ ْب أل ُك ِْم أم‬
‫سا ُِء َمستْ ُه ِْم‬ َ ْ ‫ل َحتى َو ُز ْل أزلُوا َوالضرا ُِء ْالبَأ‬ َِ ‫ل يَقُو‬ ُ ‫آ َمنُوا َوالذأينَِ الر‬
ُِ ‫سو‬
ُ‫ص ُِر َمتَِى َمعَ ِه‬ْ َ‫ّللاأ ن‬ِ ‫ص َِر أإنِ أَّل‬ ِ ِ‫قَ أريب‬
ْ َ‫ّللاأ ن‬
Artinya:َّ“Apakahَّkamuَّmengiraَّbahwaَّkamuَّakanَّmasukَّsurga,َّ
padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-
orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan
kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan)
sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya:
“BilakahَّdatangnyaَّpertolonganَّAllah?”َّIngatlah,َّsesungguhnyaَّ
pertolonganَّAllahَّituَّamatَّdekat.”َّ(Q.S.َّAl-Baqarah [2]: 214).

Begitulah, maka yang terpenting sekarang adalah marilah kita segera


bertaubat, menemui ampunan Allah, sebagaimana perintah-Nya:

‫عوا‬
ُ ‫ار‬
‫س أ‬َ ‫ن َم ْغ أف َرةِ أإلَى َو‬
ِْ ‫ض َها َو َجنةِ َر أب ُك ِْم أم‬
ُ ‫ع ْر‬ ُِ ‫ض الس َم َو‬
َ ‫ات‬ ُِ ‫َواِل َ ْر‬
ِْ ‫أل ْل ُمت أقينَِ أ ُ أعد‬
‫ت‬
Artinya:َّ“Danَّbersegeralahَّkalian kepada ampunan dari Tuhan kalian
dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
untuk orang-orangَّyangَّbertakwa.”َّ(Q.S.َّAliَّImranَّ[3]:َّ133).

Dan, marilah kira senantiasa memohon pertolongan Allah dengan penuh


kesabaran dan dengan tetap menjaga shalat. Sebagaimana firman-Nya:

‫ْر ا ْست َ أعينُوا َءا َمنُوا الذأينَِ يَاأَيُّ َها‬


ِ‫ّللاَ أإنِ َوالص َلةأِ أبالصب أ‬
ِ ‫الصا أب أرينَِ َم َِع‬
Artinya:َّ“Haiَّorang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada
Allah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-
orang yang sabar . (Q.S. Al-Baqarah [2]: 153). (P4/P2)
‫َّو ْال ُم ْس ِل َما ِ‬
‫تَّ‬ ‫سائِ ِر ْ‬
‫َّال ُم ْس ِل ِميْنَ َ‬ ‫يَّولَ ُك ْم َ‬
‫َّو ِل َ‬ ‫أَقُ ْولَُّقَ ْو ِليَّ َهذَاَّأ َ ْست َ ْغ ِف ُر َ‬
‫َّللاَّ ِل َ‬
‫فَا ْست َ ْغ ِف ُر ْوهَُّ ِإنهَُّه َُو ْ‬
‫َّالغَفُ ْو ُرَّالر ِحيْم‬

Anda mungkin juga menyukai