Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB dan


PELAYANAN KONTRASEPSI
DI KLINIK PRATAMA TANJUNG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan pada Akseptor KB dan
Pelayanan Kontrasepsi

Oleh:
FITRI HANDAYANI HASIBUAN
NIM : P07524719004

PEMBIMBING INSTITUSI
Julietta Hutabarat, S.Psi, SST, M.Keb

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES
KEMENKES MEDAN
2019
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB dan PELAYANAN


KONTRASEPSI DI KLINIK PRATAMA TANJUNG

Oleh:
FITRI HANDAYANI HASIBUAN
NIM : P07524719004

Menyetujui,

No Nama Pembimbing Tanda Tangan


1 Herlina Tanjung, S.Tr.Keb

(Pembimbing Lahan Praktik)

2 Julietta Hutabarat, S.Psi, SST, M.Keb


NIP: 196707201989032002

(Pembimbing Institusi)

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Ardiana Batubara, SST,M.Keb


NIP:196605231986012001
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ………………………………….. i
Halaman Pengesahan ………………………………… ii
Kata Pengantar ………………………………… iii
Daftar Isi …………………………………. iv

BAB I: TINJAUAN TEORI ……………………………….. 1


A. Definisi ……………………………………
B. Etiologi ……………………………….
C. Patofisiologi
D. Tanda dan Gejala
E. Diagnosa
F. Akibat (Sesuai Topik)
G. Penatalaksanaan

BAB II: TINJAUAN TEORI ASUHAN


KEBIDANAN
A. Anamnesis Lengkap
B. Pemeriksaan Fisik
C. Pemeriksaan penunjang (Sesuai
Kasus)
D. Diagnosa/ Masalah Kebidanan
E. Intervensi

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
TINJAUAN TEORI

A. Defenisi
Kelurga Berencana (KB) adalah tindakan yang membantu individu atau
pasangan suami istri untuk mendapatkan obyektif-obyektif tertentu, menghindari
kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kehamilan yang diinginkan,
mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam
hubungannya dengan umur suami istri dan menentukan jumlah anak dalam
keluarga.
Kontrasepsi suntik adalah cara penggunaan alat kontrasepsi suntik Depo
Provera, merupakan suatu tindakan invisive karena menembus pelindung kulit,
penyuntikan harus dilakukan hati-hati dengan tindakan aseptik untuk mencegah
infeksi.
KB suntik DMPA adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hanya hormon
progesteron, disuntikan ke dalam tubuh wanita secara periodic.

B. Jenis
1. Golongan Progestine, misal : Depo Provera 150 mg (di suntikan tiap 3
bulan) Noresterat
2. Golongan Progestine dengan campuran estrogen propionat, misal
Cycloferm (tiap 1 bulan)

C. Cara Kerja
1. Mencegah pematangan dan pelepasan sel telur dari indung telurr wanita
2. Mengentakan lendir mulut rahim sehingga spermatozoa tidak dapat masuk
dalam rahim
3. Menipiskan endometrium, sehingga tidak siap untuk kehamilan

D. Keuntungan
1. Pemberian sederhana tiap 8 samapi 12 minggu
2. Hubungan seksual dengan suntikan KB bebas
3. Tingkat efektifitasnya tinggi
4. Pengawasan medis ringan
5. Dapat dipakai dan diberikan pasca persalinan, pasca keguguran, dan
pasca menstruasi
6. Tidak menggangu pengeluaran ASI dan tumbang bayi
7. Suntikan KB cycliferm diberikan setiap bulan dan peserta KB tetap
menstruasi

E. Kerugian
1. Pendarahan tidak menentu
2. Terjadi amenorhe berkepanjangan
3. Masih terjadi kemungkinan hamil

F. Waktu Pemberian
1. Pasca persalinan
a. Segera ketika masih di RS
b. Jadwal suntikan berikutnya
2. Pasca Abortus
a. Segera setelah prawatan
b. Jadwal suntikan berikutnya
Jadwal waktu suntikan diperhitungkan dengan pedoman:
- Depo Provera : interval 12 minggu
- Norgests : interval 8 minggu
- Cycloferm : interval 4 minggu

G. Efek Samping
1) Gangguan Haid
- Gejala : tidak mengalami haid, pendarahan bercak-bercak,
perdarahan di luar siklus haid, perdarahan yang lebih lama
- Penyebabnya : karena adanya ketidakseimbangan hormon sehingga
endometrium mengalami perubahan histologi, keadaan amenorhea
disebabkan atropi endrometrium
2) Depresi
- Gejala : perasaan lesu, tidak semanga
- Penyebab : diperkirakan adanya hormon progesteron terutama yang
berisi lg- non steroid menyebabkan kekurangan Vit B6 dalam tubuh,
dan adanya retensi garam
3. Perubahan Libido
- Gejala : terjadi pnurunan / peningkatan dorongan seksual
- Penyebab : penurunan libido terjadi karena efek progesteron
terutama yang bersifat lg – non steroid menyebabkan vagina kering,
namun demikian faktor psikis dapat juga berpengaruh dalam hal ini.
Sebetulnya libido ini meningkat / menurun sangat subjektif sifatnya,
oleh karena itu gejala ini harus di waspadai dengan cermat dan
seksama untuk memastikan bahwa klien telah mengalami penurunan
/ peningkatan libido
4. Keputihan
- Gejala : keluarnya cairan berwarna putih dari vagina atau adanya
cairan putih dari mulut vagina
- Penyebab : oleh karena efek progesteron merubah pH vagina,
sehingga jamur mudah tumbuh di vagina dan menimbulkan
keputihan
- Catatan khusus : Keluarnya lendir fisiologi, keputihan fisiologi
5. Jerawat
- Gejala : timbul jerawat pada wajah
- Penyebab : terutama lg – na progestine menyebabkan kadar lemak
meningkat
- Catatan Khusus : jerawat bisa timbul juga karena : alergi terhadap
kosmetik, perawatan kulit yang kurang hygiene dan kulit berminyak
6. Rambut Rontok
- Gejala : rambut rntok selama pemakaian suntikan / isa samapi
sesudah penghentian suntikan
- Penyebab : Progesteron terutama lg – Norprogestine dapat
mempengaruhi fonikel rambut sehingga timbul kerontokan rambut.
7. Perubahan BB
- Gejala : BB bertambah / naik rata-rata untuk tiap tahun bervariasi
antara 2,3 – 2,9 kg.
- Peenyebab : belum terlalu jelas
8. Pusing / sakit kepala
- Gejala sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi / seluruh bagian
kepala dan terasa berdenyut disertai rasa mual yang amat sangat
- Penyebab : hal ini biasanay berkaitan dengan reaksi tubuh terhadap
progesteron
9. Mual dan muntah
- Gejala : rasa mual sampai muntah, terjadi pada bulan pertama
suntikan
- Penyebab : kemungkinan karena reaksi tubuh terhadap hormon
progesteron yang mempengaruhi produksi keasaman lambung

H. Kontra Indikasi
- Hamil atau dicurigai hamil
- Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
- Penderita kanker payudara
- DM disertai komplikasi
BAB II
TINJAUAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN

A. Anamnesis Lengkap
Data atau fakta yang merupakan informasi yang termasuk biodata,
mencakup nama, umur, tempat tinggal, pekerjaan, status perjkawinan, pendidikan
serta keluhan-keluhan, diperoleh dari hasil wawancara langsung pada pasien atau
dari keluarga kesehatan lainya. Keluhan yang dirasakan klien, riwayat keluhan,
sifat keluhan, riwayat kesehatan yang lalu, riwayat kehamilan, persalinan dan
nifas yang lalu, riwayat ginekologi, dan riwayat KB.

B. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi daerah wajah perhatikan ekspresi wajah ibu, palpasi pada daerah
leher untuk memastikan tidak adanya pembesaran kelenjar tiroid, yang dapat
menyebabkan produksi prolaktin sehingga hormone yang bertanggung jawab pada
kesuburan wanita menjadi terganggu, akibatnya siklus menstruasi menjadi
terganggu.

C. Pemeriksaan Penunjang
Tes kehamilan untuk memastikan tidak terjadi kehamilan

D. Intervensi
Dx : Aseptor KB lama/ baru dengan KB Depoprovera
Tujuan : mencegah terjadinya kehamilan
KH : Tidak terjadi kehamilan
Tidak terjadi konsepsi
TD , 120/80 mmHg
Intervensi
1) Lakukan pendekatan teruetik
R : adanya pendekatan dan komunikasi terapeutik akan trcipta kerjasama dan
kepercayaan berindak dan membawa ke putugas kesehatan.
2) Lakukan Cuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan
R : mencegah infeksi silang antara pasien dan petugas kesehatan
3) Jelaskan pada ibu macam-macam kontrasepsi
R : agar ibu tahu macam-macam alat kontraseps dan efek sampingnya
4) Lakukan pengkajian terhadap riwayat penyakit pasien
R : mengetahui riwayat penyakit pasien
5) Melakukan pemeriksaan fisik dan pengukuran TTV
R : memastikan kondisi fisik ibu baik dan tidak ada kelainan
6) Pemeriksa alat dan obat sebelem melakukan tindakan
R : untuk mempermudah kerja
7) Lakukan teknik penyuntikan dengan benar dan jangan ditekan
R : mencegah terjadinya abses dan menunjung keberhasilan KB
8) Lakukan pencatatan dalam kartu akseptor KB dan beritahu ibu kapan harus
kembali
R : agar ibu ingat jadual kembali suntik

Masalah
1. Gangguan Pola Haid
Tujuan : ibu bisa mengerti bagaimana kondisi ini bisa terjadi
KH : Ibu mengerti dan tidak cemas dengan perubahan tersebut

Intervensi
1) Jelaskan pada pasien bahwa hal ini wajar terjadi pada pemakaian petama
samapai 3x penggunaan
R : agar pasien tidak cemas dengan keadaannya setelah penggunaan suntikan
pertama
2) Motivasi pasien agar melanjutkan metode ini meskipun ada gangguan pada
pemakaian awal
R : agar pasien tetap mau menggunakan metode KB ini

2. Keputihan
Tujuan : keputihan tidak bersifat patologis
KH : ibu tidak khawatir dengan kondisinya
Keputihan bersifat fisikologis

Intervensi
1) Jelaskan kepada ibu sebab terjadinya keputihan
R : agar ibu tidak cemas dengan keadaan yang dialaminya
2) Jelaskan pada ibu ciri-ciri keputihan normal
R ; agar ibu segera menghubungi bidan jika ada kelainan pada keputihannya
3) Anjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan alat kelamin dengan ganti
pakaian dalam 2-3 x sehari dan cara cebok yang benar
R : agar ibu tahu cara cobk yang benar dan menjaga kebersihan daerah sekitar
kelamin agar terhindar dari infeksi.

3. Jerawat
Tujuan : agar ibu paham dan menerima keadaan
KH : ibu tetap percaya diri
Jerawat tidak bertambah banyak

Intervensi
1) Jelaskan pada ibu sebab terjadinya jerawat
R : agar ibu tahu bagaimanan jerawat tersebut bisa muncul
2) Anjurkan ibu untuk rajin membersihkan wajahnya menggunakan sabun wajah
R : untuk menjaga kebersihan kulit wajah
3) Ajurkan ibu untuk mengurangi makanan berlemak
R : makanan berlemak akan memicu jerawat
4) Anjurkan ibu untuk tidak memakai kosmetik yang berlebihan
R : wajah yang tidak bisa menyesuaikan kosmetik yang berlebihan dapat
menimbulkan jerawat
4. BB bertambah
Tujuan : mengurangi kecemasan terhadap kenaikan BB yang dialami
KH : penembahan berat badan yang dialamai ibu bisa ditekan
Ibu tidak cemas terhadap penambahan BB

Intervensi
1) Beritahu ibu penyebab perubahan BB
R : dengan memberi tahu ibu apa penyebab penambahan berat membuat ibu
tidak cemas
2) Anjurkan ibu untuk mengatur pola makan
R : Diet dengan gizi seimbang akan mengurangi penambahan BB yang
berlebihan
3) Anjurkan ibu untuk tidak mengemil di malam hari
R : kebutuhan kalori di malam hari tidak sebanyak disiang hari
4) Anjurkan ibu untuk berolahraga secara teratur
R : olahraga dapat memantau pembakaran lemak dlam tubuh

5. Pusing / migrain
Tujuan : pusing ibu berkutang dan ibu tidak cemas
KH : ibu tidak cemas

Intervensi
1) Jelaskan pada ibu sebab terjadinya pusing
R : agar ibu tahu penyebab pusing tersebut dan tidak cemas
2) Anjurkan pada ibu untuk istirahat, dan tidak melakukan pekerjaan berat
R : pekerjaan berat bisa menambah parah terjadinya pusing
3) Anjurkan ibu untuk ganti kontrasepsi lain jika keluhannya terus berlanjut
R : dengan menganti kontrasepsi hormonal akan menghilangkan efek pusing
6. Mual dan muntah
Tujuan : mengurangi mual yang timbul akibat efek samping KB suntik
KH : Nafsu makan ibu bertambah
Ibu tidak cemas terhadap mual yang dihadapinya
Intervensi
1) Beritahu ibu penyebab mual
R : memberitahu pada ibu apa penyebab mual, supaya ibu tidak cemas lagi
2) Anjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering
R : makan sedikit tapi sering, diharapkan asupan gizi tetap terpenuhi
meskipun dalam keadaan mual

Kebutuhan
1. KIE tentang kontrasepsi KB suntik 3 bulan serta efek sampingnya
Tujuan : ibu mengerti dan tahu tentang metode KB suntik 3 bulan
KH : ibu bisa mengerti tentang metode KB suntik 3 bulan

Intervensi
1) Jelaskan pada ibu tentang KB suntik 3 bulan dan efek sampingnya
R : agar ibu tahu tentang KB suntik 3 bulan dan efek sampingnya
2) Anjurkan ibu untuk taat menggunakan alat kontrasepsi
R : ketaatan penggunaan pasien ikut menunjang keberhasilan kerja alat
kontrasepsi

2. KIE tentang cara mengatasi efek samping kontrasepsi tersebut


Tujuan : ibu paham, mengerti cara menanggulangi efek samping
kontrasepsi
KH : ibu bisa mengatasi efek samping alat kontraspsi yang digunakan

Intervensi
1) Jelaskan pada ibu cara-cara menanggulangi efek samping alkon
R : agar ibu bisa menaggulangi efek samping yang terjadi dan tidak cemas
lagi
2) Anjurkan ibu untuk segera menghubungi bidan jika dalam waktu lama efek
samping belum sempurna . sembuh
R : agar bidan segera memberikan solusi dari maslah tersebut
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai