Anda di halaman 1dari 5

Nama : M.

Azman Apandi

Nim : 180106126

Kelas : III D

Jurusan : PGMI

Mata kuliah : Ski dan budaya lokal

Pertemuan ke 11

Masuknya Islam Ke
Indonesia

Teori Persia
Teori Mekkah
Teoriinimenyatakanbahw
Teori ini berpendapat bahwa Islam aislammasukkeIndonesia
masuk ke Indonesia padaabadke 7 M, padaabadke 13 M, yang
yang dibawa oleh pedagang dari Arab. dibawaolehpedagangdari
Persia.
Dasarteoriiniadalahkesa
maanbudaya Persia
denganbudayamasyaraka
tislamIndonesia.
Teori Gujarat

Teoriiniberpendapatbahwaisl
ammasukke Indonesia
padaabadke 13 M, yang
dibawaolehpedagangdari
Gujarat ( Canbay), India. Teori China

Teoriiniberpendapatbahwa Islam
memasuki Indonesia bersamamigrasi
orang-orang China ke Asia Tenggara
danmemasuki Palembang padatahun 879
M atauabadke 9 M.
Pertemuan ke 12

INTERAKSI ANTARA ISLAM DAN TRADISI/ADAT ISTIADAT

Islam mendorong masyarakat untuk berbudaya dan memiliki sebuah tradisi.


Tetapi seerti yang kita ketahui, sebelum datangnya Islam di dunia sudah ada tradisi-
tradisi yang dimiki oleh suatu masyarakat berdasarkan agama yang datang sebelum
Islam. Tentunya tradisi yang ada dimasyarakat tersebut ada yang bersifat positif dan ada
juga yang bersifat negatif. Agama Islam dan tradisi memiliki keterkaitan antara satu sama
lainnya. Ajaran agama Islam memberikan aturan-aturan dalam melakukan sesuatu hal
dengan ajaran yang diajarkan oleh Allah SWT, sedangkan tradisi dan kebudayaanya
adalah realitas keberagaman umat Islam. Sehingga dapat dikatakan bahwa wujud dari
ajaran agama tersebut dapat dilihat dari tradisi kebudayaan dan kehidupan sehari-hari
ummat yang memeluk agama Islam.

Misalnya dalam tradisi berpakaian, bergaul, bermasyarakat dan lain sebagainya. Unsur
agama ikut berinteraksi dalam tradisi tersebut. Pakaian, fasion dapat dijumpai dalam
pengalaman beragama. Sebaliknya tanpa adanya tradisi kebudayaan, maka agama akan
sulit dilihat sosoknya secara jelas.

Pertemuan ke 13

INTERAKSI ANTARA ISLAM DAN BUDAYA LOKAL DALAM KESENIAN


Jatlihan merupakan salah satu jenis tarian rakyat yang paling tua dijawa, yang
mana kesenian ini dapat menyatukan antara unsur gerakan tari dengan magis. Selain itu
juga kesenian jathlian juga dapat berakultasi dengan kebudayaan islam. Salah satu grup
kesenian jathlian yang berada di daerah istimewa yogyakarta yang mampu menampilkan
akultrasi pada keseniannya adalah jathlian putra menunggal yang bertepatan dikabupaten
Gunungkidul dalam peleksanaanya selain menampilkan bentuk tarian-tarian khas
jathlian, atraksi-atraksi yang memukau,jathlian putra menunggal juga mampu
menunjukkan betuk akultransi antara budaya lokal dengan budaya islam.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul islam dan
budaya lokal dengan budaya islam.oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadalkan
penelitian dengan judul Akultransi islam dan budaya lokal pada tradisi kesenian jathlian
di dusun tegalsari,Desa semin. Kecamatan semin Gunung kidul, tujuan adalah untuk
mengetahui bagaimana jalannya prosesi kesenian jathilan, dan apa saja akulkuturasi islam
yang terjadi di dalamnya, serta untuk mengetahui fungsi kesenian jathilan bagi masyrakat
tegalsari. Penelitian ini bersifat deskreptif kualitatif dengan jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian lapangan (field reseach).Metode yang digunakan adalah
melalui wawancara, observasi dan dokumenter. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa
jathilan putra manunggal dalam pertunjuknnya memperlihatkan benuk akulturasi dengan
islam yang terlihat pada amalan-amalan yang harus dilakukan, sepertiperpaduan antara
wirit dan mantra, prakti laku (puasa). Selain itu juga terlihat pada prosesi pertunjukn
kesenian jathilan yaitu perpaduan antara sair lagu khas jathilan dengan sair religios.Ada
pun fungsi kesenian jathilan bagai masyrakat dusun tegal sari adalah yang pertaa sebagai
sarana hiburan, kedua sebagai sarana interaksi sosial, dan sebagai sarana promosi daera
wisata kesenian.

Pertemuan ke 14

INTERAKSI ANTARA ISLAM DAN BUDAYA LOKAL DALAM ARSITERTUR

Kata akulturasiberasal dari bahasa inggris yaitu, acultural yang artinya:


menyesuaikan diri (kepada alat kebudayan baru atau kebiasaan asing). Sedangkan
menurut kamus besar adalah bahasa indonesia”akulturasi adalah percampuran dua
kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi atau proses
masuknya pengaruh kebudayaan asing dalam suatu masyrakat, sebagian penyerap secara
selektif sedikit atau banyak unsur kebudayaan asing itu.

Dari pengertian akulturasi, maka dalam konte masuknya islam kenusantara (indonesia)
dan dalam perkembangan selanjutnya telah terjadi interasi budaya yang saling
mempengaruhi. Namun dalam proses interaksi itu, pada dasar kebudayaan ke tempat
yang tradisional masih tetap kuat, sehingga terdapat suatu bentuk perpaduan budaya asli
(lokal) indonesia dengan budaya islam. Perpaduan inilah yang kemudian disebut
akulturasi kebudayaan.Akulturasi merupakan proses sosial yag imbul bila suatu
kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur
dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan asing
lambat dapat diterima dan diolah kedalam ebudayaan sendiri tanpa menyebabkan
hilangnya kebudayaan itu sendiri. Kerjaan sri wijaya dan majapahit akan tetapi setelah
proses islamisasi dimulai sejak abad ke XIII, unsur agama Islam sangat memegang
peranan penting dalam membangun jaringan komunikasi antara kerajaan-kerajaan pesisir
dengan kerajaan-kerajaan pedalaman yangmasih bercora Hindu-Budha. Setelah
runtuhnya majapahit 1520 M: didaerah pesisir proses islamisasi berjalan sangat intensip
hingga akhirnya berdirilah kerjaan-kerjaan Islam seperti, Demak, Banten, dan Cirebon.
Setelah kerajaan majapahit runtuh, maka muncul penggantinya didaerah pedalaman,
muncullahkerajaan mataram Islam 1575 M. karena masa peralihan yang lam antara
kerajaan Islam pedalaman non Islam dan pesisir, menyebaban meraka saling berebut
pengaruh yang menyebabkan terjadinya peperangan. Sultan Agung (1613-1645 M) dari
kerjaan mataram berusaha merebut kekuasaan pesisir, sehingga unsur agama memegang
peranan kembali, yakni dimata kerajaan-kerajaan pesisir kesultanan mataram adalah
kerajaan Islam yang sinkritisme.
Pertemuan ke 15

INTERAKSI ANTARA ISLAM DAN BUDAYA LOKAL DALAM CERITA RAKYAT

A. Cerita Rakyat
yang ada diwilayah kabupaten kudus (selanjutnya disebut kudus) banyak sekali
jumlahnya dan bervariasi jenis bentunya. Jenis cerita rakyat yang ada dikudus,
memenuhui jenis cerita rakyat mencakupi (1)cerita rakyat verbal, (2) cerita rakyat
material, dan (3) cerita rakyat adat.

Cerita rakyat verbal merupakan cerita rayat yang mencukupi semua adat yang majudkan
dalam kata, musik dan aktivitas-aktivitas yang wujudkan dengan kata-kata atau pun frasa.
Cerita rakyat ini seperti mitos, dongeng,langenda, tetaki, dan nyanyia rakyat. Cerita
rakyat material merupakan cerita rakyat yang dapat dilihat dan disentuh. Adapaun yang
termasuk dalam cerita rakyat material,,yakni cerita rakyat berbentuk benda seperti
makanan,bangunanm maupun alat-alat tradisional yang sudah yang melegenda dalam
masayrakat.

1. Komitmen pemerintah lemah


Pemerintah Kabupaten kudus sudah mempunyai perhatian terhadap ekstensi
cerita rakyat yang ada diwilayahnya. Hal terbukti pemerintah kabupaten kudus melalui
dinas perwisata dan dan kebudayaan kudustelah menerbitkan buku-buku yang berisi
cerita rakyat. Oleh sebab itu, penyebaran buku belum menjamah dunia pendidikan dan
lembaga-lembaga sosial kemasyrakatan yang ada di dalam kudus.Padahal keberadaan
cerita rakyat dengan berbagai aspeknya sangat penting untuk diketahi dan dipahami oleh
seluruh elemen masayrakat pemilik cerita rakyat yang bersangkutan. Hal ini
menunjukkan komitmen pemerintah Kabupaten kudus terhadap keberadaan cerita rakyat
masih lemah (kurang).

2. Dunia Pendidikan Belum Memiliki Komitmen.


Dunia pendidikan( tingat SD,SMP Dan SMA) Belum memafaatkan cerita
rakyat sebagai sarana dan materi dalam pembelajaran,padahal cerita rakyat mengandung
nila-nilai positif untuk pendidikan karakter maupun pengembangan ilmu bagi siswa.
Dalam konteks inilah dunia pendidian harus menyadari bahwa cerita rakyat memiliki
fungsi sangat positif bagi siswa, sosial masayrakat, dan budaya.

merupakan berbagai untuk kebijaksanaan lokal,pengetahuan tradisional, dan berbagai


bentuk kebudayaan setempat seperti adat –istiadat dan tradisi yang berfungsi untuk
mengarahkan para anggotanya dalam bertindak nilai-nilai yang positif,
Konservasi terhadap cerita rakyat berarti juga melakukan konservasi terhadapya
budayalokal.

konservasi terhadap budaya lokal berarti juga melakukan konservasi terhadap nilai-nilai
kearfian lokal pada era global sangat penting maknanya, Hal ini dikarenanya nilai-nili
kearfian merupakan karakteristik dan indentitas masayrakat indonesia.karakteristik dan
indentitas inilah yang memberikan kekuatan dan daya saing bangsa indonesia terhadap
bangsa lain, Oleh karena itu konservasi terhadap cerita rakyat sebagai budaya lokal dalam
bentu tulisan dan sebar luaskan kepada khalayak umum harus dilakukan agar masayrakat
atau bangsa tidak menghilangkan jatidiri.

B. Konservasi budaya lokal


Ceita rakyat sebagai kebudayaan kolektif yang dihasilkan oleh suatu masayrakat
memiliki nilai-nilai sangat positif. Sebagai kebudayaan kolekti,menurut Kanzunudun
(2012) cerita rakyat merupakan ekspresi tatanilai masayrakat pemilik kebudayaan.ada
pun nilai yang terkandung merupaan suatu yang sangat berharga bagi pemilik ebudayaan,
Nilai merupakan parameter bagi pelaku seseorang (anggota Masayrakat) yang dapat
membedakan dengan perilaku orang lain yang buan omunitas kebudayaannya.
Berdasarkan isi dan fungsi,cerita rakyat memiliki peran yang sangat penting
dalam pembangunan manusiabeserta sosial budayanya. Dalam konteks ini
mempublikasikan cerita rakyat dalam bentuk tulisan sangat penting, dengan
mendokumentasikancerita rakyat dalam tulisan sangat penting. Cerita rakyat sebagai
produk budaya masayrakat setempat budaya lokal mengandung nilai-nilai kearfian lokal.
Tentang kearfian lokal Ratna ( 2011: 90-91)

Anda mungkin juga menyukai