HIPOTESIS
Stres adalah suatu emosi yang sulit untuk didefinisikan atau diukur.
yang disebut sebagai sindrom adaptasi umum. Tahap awal yang disebut
alarm (Kalat, 2013). Teori fight or flight adalah salah satu cara untuk
peristiwa ekternal. Teori fight or flight fokus pada respon fisiologi tubuh
terhadap nyeri, panas, toksin, dan restrein serta respon emosional pikiran
9
10
Pada tahap reaksi alarm, stres menstimulus pesan fisiologis tubuh dari
berdenyut lebih cepat sehingga dapat mengalirkan darah yang kaya oksigen
berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta respon sistemik menurun.
menggangu yang ada didalam berbagai sistem. Stres juga dalam bentuk
mereka, apa yang terjadi dan apa yang mereka dapat lakukan pada hal
tersebut sebagai tantangan, atau ancaman. Stres pada konteks ini ditujukan
Adaptasi secara fisiologis dalam tubuh manusia dapat dibagi menjadi dua
yaitu apabila kejadian atau proses adaptasi bersifat local maka disebut
dengan Local Adaptation Syndrom (LAS) seperti ketika daerah tubuh atau
kulit terkena infeksi yang sifatnya lokal. Akan tetapi apabila reaksi lokal
tidak dapat diatasi depat menyebabkan gangguan secara sistemik tubuh akan
(GAS). Pada adaptasi fisologis melalui tiga tahap yaitu alarm reaction,
dimana individu siap untuk menghadapi stressor yang akan masuk ke dalam
tubuh. Tahap ini dapat diawali dengan kesiagaan (fight or flight), dimana
(stage of resistance) merupakan tahap kedua dari fase adaptasi secara umum
yang ada. Tahap akhir (stage of exhaustion) adalah proses adaptasi tidak
1. Gejala Fisik, gejala fisik meliputi sakit kepala, perut terasa kembung,
kelelahan, otot terasa tegang dan nyeri sendi, berat badan menurun,
gelisah, susah tidur bahkan tidak bisa tidur, nafsu makan berkurang,
1. Kurang konsentrasi
atau ditekuninya.
3. Isolasi sosial
orang lain.
4. Depresi
5. Sakit fisik
Sakit fisik adalah sakit yang dialami oleh raga, tubuh, atau badan.
14
6. Perubahan gastrointestinal
akibat stres dipengaruhi oleh derajat stres dan lamanya stres tersebut
terjadi.
Stres yang dialami oleh seseorang ada beberapa tahapan menurut Van
Amberg (1979) dalam Suparni & Astutik (2016), tahapan stres terbagi
a. Tahap Pertama
b. Tahap Kedua
Pada stres tahap kedua ini sesorang memiliki ciri adanya perasaan
letih sewaktu bangun pagi, terasa lelah setelah makan siang, cepat lelah
15
menjelang sore, sering mengeluh bagian lambung atau perut merasa tidak
tegang.
c. Tahap Ketiga
dan usus seperti adanya keluhan gastritis, buang air besar tidak teratur,
memiliki tenaga.
d. Tahap Keempat
atau konsentrasi menurun karena adanya rasa cemas yang tidak diketahui
penyebabnya.
e. Tahap Kelima
gemetar seluruh tubuh dan berkeringat, dan bias sampai terjadi kolaps
atau pingsan.
16
Jenis stres menurut Schafer (2000) dalam Suparni & Astutik (2016),
a. Eustress
b. Distress
c. Positive Stress
gula darah dan nutrisi lainnya. Stres yang melepas kortisol membantu tubuh
memobilisasi energinya untuk melawan situasi yang sulit dan efeknya pada
lemak dan protein dalam tubuh dan membantuh penyebaran karbohidrat dan
biasa berperan dalam menahan stres, ACTH adalah salah satu dari beberapa
mengatasi lebih cepat tekanan respon perilaku yang tepat (Sherwood, 2013)
hormon. Respon otak untuk memberi energi pada tubuh seperti kenaikan
kadar gula darah, detak jantung meningkat, dan tekanan darah meningkat,
sehingga otot tegang untuk bereaksi. Jika berkepanjangan atau berulang kali
terlalu sering efek dari mechanisme ini mulai menghancurkan tubuh. Salah
18
radikal bebas terbentuk dan merusak selaput sel, dan distem kekebalan
tubuh pun akan habis, mekanisme asupan tidak normal dan tidak bias untuk
Garis besar teori Leininger adalah tentang culture care diversity and
Model ini adalah sebuah peta kognitif yang bergerak dari yang paling
holistik.
Selain itu, sunrise model ini juga dapat digunakan oleh perawat komunitas
(Sagar, 2012)
19
perubahan kesehatan fisik atau emosional yang dirasakan atau yang tidak
Menurut Azwar dan Azrul (2010). Ada dua pelayanan perawat UGD
pelayanan intensif
berlaku.
dengan kapsitasnya.
21
6. Menciptkan kerja sama yang baik antara pasien, keluarga pasien, dan
batas kemampuan.
11. Mengantar pasien kerumah sakit lain (rujukan) bila diperlukan sesuai
survey
tindak lanjut
22
teknik ini melibatkan proses kelompok otot yang tegang dan merilekskan.
Relaksasi ini dilakukan secara sistematis seperti dilakukan dari jari kaki
2015).
progresif adalah suatu metode yang terdiri atas peregangan dan relaksasi
Efek dari relaksasi otot progresif, ada efek jangka panjang dari latihan
a. Penurunan kecemasan
generalisasi.
Tidak ada kontraindikasi untuk relaksasi otot progresif ini kecuali otot
2.3.4 Mekanisme Kerja Relaksasi Otot Progresif Pada Respon Stres Manusia
menangani didua ruangan sekaligus, dan dengan kasus yang perlu ditangani
segara seperti kecelakaan lalu lintas yang dapat mengancam nyawa pasien.
gejala stres pada perawat yaitu muncul seperti mengalami perasaan tertekan,
mudah marah, gelisah, gugup, cemas, merasa pegal bagian leher atau bahu,
ketegangan pada beberapa organ tubuh dan bagian otot. Ketegangan yang
relaksasi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan sebagai upaya
alternative terapi yang dapat diberikan. Terapi relaksasi otot progresif ini
sistem saraf pusat. Manusia memiliki sistem saraf pusat dan saraf otonom,
25
dikehendaki seperti gerakan tangan, kaki, leher, dan jari-jari. Sisten saraf
kardiovaskuler dan gairah seksual. Sistem saraf ini terdiri dari dua subsitem
yaitu saraf simpatis dan parasimpatis yang bekerja saling berlawanan. Jika
bekerja dalah sistem saraf simpatis, sedangkan saat relaks yang bekerja
mengurangi rasa stres, tegang pada otot dan cemas dengan cara merilekskan