“EFFECT OF DIFFERENT COOKING METHODS ON THE CONTENT OF VITAMINS AND TRUE RETENTION IN SELECTED VEGETABLES” KELOMPOK 3 NAMA KELOMPOK : 1. Mutiara Budi Farhaningrum/2330119002 2. Sahla Rizqiyah/2330119004 3. Safira Herviana/2330119006 JUDUL PENELITIAN Effect Of Different Cooking Methods On The Content Of Vitamins And True Retention In Selected Vegetables TUJUAN PENELITIAN Mengevaluasi efek dari metode memasak yang berbeda termasuk blancing, merebus, microwave dan mengukus pada isi vitamin dalam sayuran METODE PENELITIAN Metode analisis yang divalidasi dengan menentukan presisi (pengulangan dan reproduktifitas) dan akurasi (recovery). Ketetapan assay adalah didefinisikan sebagai koefisien variasi (CV) ; setidaknya ada lima pengulangan. Pemulihan dihitung dengan permasaan R%=[(Cs- Cp)/Ca] Dimana : R% = pemulihan standart ditambahkan Cs = Kandungan vitamin dalam sampel berduri Cp = kandungan vitamin dalam sampel Ca = vitamin yang ditambahkan Analisis statistik Analisis menggunakan ANOVA dengan menggunakan SAS versi 9,4. Hasilnya dibandingkan dengan menggunakan uji Duncan dengan tingkat fi signifikasi dari p/0,05. Bahan Terdapat sepuluh jenis sampel sayuran termasuk brokoli, lobak, mallow, kentang, ubi jalar, wortel, mahkota daisy, daun pellia, bayam, dan zucchini (timun jepang). HASIL PENELITIAN 1. Vitamin C Kandungan vitamin C dalam sayuran mentah dan setelah dimasak akan berbeda kandungan Vitamin C Vitamin C adalah vitamin yang larut dalam air dan suhu yang sensitive, sehingga mudah terdegradasi selama proses memasak. Retensi hara mulai dari 0-73,86% banyak ditemukan pada chard (sejenis sawi) yang direbus. Selain itu proses blanching juga menghancurkan Vit C dengan retensi hara berkisar 57,85 – 88,86% ditemukan pada bayam Mengukus dan memanaskan dengan microwave mempertahankan konsentrasi vitamin C lebih tinggi dibandingkan dengan merebus Selain itu disarankan untuk menggunakan air rebusan yang minimal dengan jangka waktu yang singkat saat merebus agar kandungan vitamin C lebih tinggi 2. Vitamin K Retensi vitamin K dalam sayuran setelah dimasak berkisar sekitar 44,28 - 216,65% dari hasil penelitian menunjukkan bahwa proses dengan microwave menyebabkan hilangnya kandungan vitamin K yang tertinggi. Konsentrasi hilangnya vitamin K tertinggi terdapat pada sayuran chard dan daun perilla/shiso, dan konsentrasi hilangnya vitamin K terendah terdapat pada bayam dan lobak Efek memasak pada vitamin K belum sepenuhnya diselediki tetapi peningkatan hilangnya vitamin K mungkin terjadi, karena perlakuan panas menyebabkan vitamin K dilepaskan Vitamin K terletak dikroloplas pada tanaman dan proses memasak dapat merusak dinding sel tanaman dan melepaskan vitamin K Namun pada penelitian lain menyatakan vitamin K relative stabil terhadap panas sehingga tidak ada efek nyata dari memasak 3. Vitamin E Vitamin E terdiri dari tokoferol dan tokotrienol sayuran berdaun hijau atau Bunga memiliki retensi α tokoferol lebih tinggi dari pada sayuran akar Enzim pengoksidasi mungkin terlibat dalam hilangnya vitamin E selama pemrosesan makanan (pemotongan/pencampuran) Alasan vitamin E hilang saat dimasak : 1. Efek perlakuan panas yang ditemui selama pemasakan dapat menyebabkan pelunakan jaringan akibatnya menghasilkan pelepasan vitamin E 2. Perlakuan panas juga dapat menghilangkan tokoferol oksidase yang ditemukan disemua bagian tanaman (akar, batang, daun, bunga, dan buah-buahan) 3. β-karoten Retensi β-karoten pada sayuran yang dimasak berada dikisaran 40,02 – 125,37% β-karoten ditemukan dalam kloroplas dari semua jaringan tanaman hijau Memasak makanan dapat meningkatkan ekstrasi karotenoid dengan melunakkan dinding-dinding tanaman dan menganggu kompleks protein-karotenoid Ditemukan hasil β-karoten yang rendah pada wortel, mahkota daisy, daun perilla dan zucchini (timun jepang) yang telah dimasak Blanching memungkinkan pelarutan karoten oleh lipid seluler Retensi β-karoten dari sayuran yang dimasak dikaitkan dengan tingkat kehilangan karoten yang disebabkan oleh tetesan selama memasak KESIMPULAN Penelitian ini menguji efek dari berbagai metode PENELITIAN memasak termasuk blanching, merebus, microwave, dan mengukus. Terjadi retensi pada β-karoten, asam askorbat, vitamin E dan vitamin K dalam sayuran. Memasak dapat menyebabkan perubahan pada isi vitamin dan itu tergantung pada jenis sayuran dan metode metode memasak. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan prosedur memasak untuk meningkatkan retensi vitamin.