Anda di halaman 1dari 29

TEKS AKADEMIK DAN TEKS NON AKADEMIK

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu

oleh Ibu Marfuah

disusun oleh :

1. Dina Mu’minah ( 11117045 )

2. Firda Anjelina ( 11117048 )

3. Putri Krismunika ( 11117065 )

SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH CIREBON

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, berkat taufik dan hidayah-Nya sebagai manifestasi

rasa syukur tersebut penulis dapat menyusun makalah ini dengan judul “ TEKS

AKADEMIK DAN NON AKADEMIK “ Makalah ini disusun dalam rangka

memenuhi nilai tugas untuk mata kuliah Bahasa Indonesia. Penulis menyadari bahwa

makalah ini masih jauh dari sempurna. Meskipun penulis telah berusaha melakukan

yang terbaik dalam penulisan makalah ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun, demi kesempurnaan makalah ini. Dengan adanya

makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan para

pembaca. Dan dapat digunakan dalam proses pemblajaran, kami juga tidak lupa

mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuan untuk meyusun makalah ini.

Cirebon, September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3

C. Tujuan .......................................................................................................... 3

D. Manfaat ........................................................................................................ 3

E. Ruang Lingkup ............................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi ........................................................................................................ 5

B. Ciri – Ciri Teks Akademik dan Non Akademik .......................................... 6

C. Perbedaan Teks Akademik dan Teks Non Akademik ............................... 16

D. Jenis Akademik dan Teks Non Akademik ................................................ 17

E. Jenis Teks Non Akademik ......................................................................... 18

F. Contoh Teks Akademik ............................................................................. 19

G. Contoh Teks Non akademik ...................................................................... 20

ii
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 21

B. Saran .......................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 22

LAMPIRAN ................................................................ Error! Bookmark not defined.

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menulis sebagai salah satu kemahiran berbahasa yang bersifat produktif dan

ekspresif dengan menggunakan media tulis. Pengembangan kemahiran menulis

akademik tentang masalah-masalah bidang studi dengan konteks indonesia

memiliki peran penting dalam pengembangan kepribadian mahasiswa sebagai

insan yang terpelajar. Terkait dengan keyakinan ini, mahasiswa di libatkan dalam

berbagai kegiatan yang membantu untuk mencapai pemahaman yang mantap

tentang pengertian tulisan akademik seperti makalah, artikel dan laporan.

Kemudian akan di beri tugas untuk menyusun makalah, artikel dan laporan

akademik, dengan topik-topik permasalahan dalam materi- materi yang akan di

bahas tetapi dalam konteks Indonesia.

Teks akademik atau teks ilmiah dapat terwujud dalam berbagai jenis,

misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan

pratikum, dan artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan genre mikro yang

masing-masing dialamnya terkandung campuran dari beberapa genre mikro seperti

deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi. Dengan banyaknya

1
pemahaman yang harus diketahui, mahasiswa juga harus mengetahui perbedaan

antara teks akademik dengan non akademik.

Perbedaan antara teks akademik dan teks nonakademik perlu dijelaskan

secara memadai dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang ada. Pendapat tentang teks

akademik yang berkembang selama ini adalah bahwa teks akademik mempunyai

ciri-ciri antara lain sederhana, padat, objektif, dan logis (Lihat misalnya

Sudaryanto, 1996, Moeliono, tanpa tahun; Moeliono, 2004). Akan tetapi, selama

ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris yang diajukan untuk memberikan

penjelasan yang memadai secara linguistik tentang pengertian sederhana, padat,

objektif, dan logis itu (Wiratno, 2012). Akibatnya, ciri-ciri tersebut biasanya hanya

dipahami secara naluri tanpa didasarkan pada data atau teori tertentu. Kita, sebagai

insan akademik, tentu harus dapat menjelaskan hal itu secara akademik

berdasarkan argumen yang kuat. Sebagai kata-kata sehari-hari, sederhana, padat,

objektif, dan logis memang mudah dipahami. Seperti terdaftar di dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia, secara denotatif, sederhana berarti “bersahaja, tidak

berlebih-lebihan, atau tidak banyak seluk beluknya (kesulitan dsb)”; padat berarti

“sangat penuh hingga tidak berongga, padu atau mampat”; objektif berarti

“mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan

pribadi”; dan logis berarti “sesuai dengan logika, benar menurut penalaran, atau

masuk akal” (Pusat Bahasa, 3rd Ed., 2001:793, 809, 1008).

2
B. Rumusan Masalah

1. Apa itu teks akademik dan teks non akademik ?

2. Apa ciri-ciri teks akademik dan teks non akademik ?

3. Apa perbedaan teks akademik dan teks non akademik ?

4. Sebutkan contoh teks akademik dan teks non akademik ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian teks akademik dan teks non akademik

2. Untuk mengetahui ciri – ciri teks akademik dan teks non akademik

3. Untuk mengetahui perbedaan dari teks akademik dan teks non akademik

4. Untuk mengetahui contoh teks akademik dan teks non akademik

D. Manfaat

1. Mampu menjelaskan pengertian teks akademik dan teks non akademik

2. Mampu menjelaskan ciri – ciri teks akademik dan teks non akademik

3. Mampu menjelaskan perbedaan dari teks akademik dan teks non akademik

4. Dapat memberikan contoh teks akademik dan teks non akademik

3
E. Ruang Lingkup

Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai teks akademik dan teks non

akademik, mengenai ciri – ciri, perbedaan dan jenis teks nya. Makalah ini dibuat

untuk memenuhi salah satu tugas Bahasa Indonesia. Materi dari makalah ini

diambil dari berbagai sumber internet yang kemudian di rangkum kembali.

Pembuatan makalah ini pada bulan September 2019.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

1. Teks Akademik

Brotowijojo (1985:96) dalam buku Maimunah mengemukakan bahwa

karya ilmiah adalah karya tulis yang di dalamnya menyajikan fakta yang

disusun berdasarkan metodologi penulisan baik dan benar. Menurut

Dwiloka (2005:2) karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah seseorang

ilmuan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang di peroleh melalui

kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan orang lain

sebelumnya.

2. Teks Non Akademik

Karya non ilmiah adalah karya yang ditulis tidak berdasarkan

kenyataan dan penalaran ilmiah. Semua jenis karya non ilmiah menyajikan

fakta umum maupun pribadi, namun disajikan tidak dengan metode yang

baik dan benar.

5
B. Ciri – Ciri Teks Akademik dan Non Akademik

1. Ciri – Ciri Teks Akademik

Pendapat tentang teks akademik yang berkembang selama ini adalah

bahwa teks akademik mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana, padat,

objektif, dan logis. Akan tetapi, selama ini pula belum terdapat bukti-bukti

empiris yang diajukan untuk memberikan penjelasan yang memadai secara

linguistik tentang pengertian sederhana, padat, objektif, dan logis tersebut.

Akibatnya, ciri-ciri tersebut biasanya hanya dipahami secara naluri tanpa

didasarkan pada data atau teori tertentu (Wiratno, dkk, 2014:3). Menurut

Bazerman dan Martin dalam (Wiratno, dkk, 2014:4) pengeksplorasian ciri-

ciri keilmiahan pada teks akademik menjadi penting karena teks akademik

merupakan dimensi tersendiri apabila dibandingkan dengan jenisjenis teks

yang lain. Teks akademik cenderung membutuhkan pendekatan yang

berbeda untuk memahami isinya kepada target pembaca. Berdasarkan pada

pemikiran tersebut maka secara khusus ciri-ciri teks akademik akan

disajikan dari sudut pandang Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) dengan

menunjukkan buktibukti yang dapat menjelaskan pengertian ciri-ciri

tersebut. Ciri-ciri teks akademik berdasarkan pandangan LSF yang

mengungkapkan makna metafungsional yang meliputi makna ideasional,

interpersonal, dan tekstual ada empat belas sebagai berikut:

a. Teks Akademik Bersifat Sederhana dan Struktur Kalimat

6
Kesederhanaan teks akademik terlihat dari struktur kalimat yang

sederha melalui penggunaan kalimat simpleks. Perbedaan antara

kalimat simpleks dan kalimat kompleks tidak diukur dari panjang

pendeknya, tetapi dari jumlah aksi atau peristiwa yang dikandung.

Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya mengandung satu aksi.

b. Teks Akademik Padat Informasi

Yang dimaksud pada teks akademik adalah padat akan informasi

dan padat akan kata-kata leksikal. Kepadatan informasi pada teks

akademik dapat dijelaskan dari dua sisi. Pertama, informasi dipadatkan

melalui kalimat simpleks, kedua, informasi dipadatkan melalui

nomalisasi.

c. Teks Akademik Padat Kata Leksikal

Kepadatan leksikal dapat dijelaskan sebagai berikut. Teks

akademik lebih banyak mengandung kata leksikal atau kata isi

(nomina, verba-predikator, adjektiva dan adverbia tertentu) daripada

kata struktural (konjungsi, kata sandang, preposisi, dan sebagainya)

d. Teks Akademik Banyak Memafaatkan Nominalisasi

Ditemukan bahwa dalam realisasi leksis pada teks-teks akademik

yang dicontohkan nominalisasi digunakan untuk mamadatkan

informasi. Sabagai upaya pembendaan, nominalisasi ditempuh dengan

mengubah leksis nonbenda (antara lain verba, adjektive, adverbia,

konjungsi) menjadi leksis benda (nomina). Nominalisasi pada teks

7
akademik ditunjukkan untuk mengungkapkan pengetahuan dengan

lebih ringkas dan patat (Martin, 1991). Oleh karena itu, nominalisasi

menjadi ciri yang sangat penting pada teks akademik

(Marti,1992;138;Halliday, 1998:196-197; Rose, 1998: 253-258, 260-

263; Wiratno, 2009).

e. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Gramatika melalui Ungkapan

Ingkongruen

Metafora gramatika adalah pergeseran dari satu jenis leksis ke

jenis leksis lain atau dari tataran gramatika yang lebih tinggi ke tataran

gramatika yang lebih rendah. Metafora gramatika terjadi pada

ungkapan yang inkongruen, sebagai kebalikan dari ungkapan yang

kongruen (Halliday, 1985:321: Martin,1992:6-7, 406-417). Realisasi

secara kongruen adalah realisasi yang sewajar-wajarnya sesuai dengan

realitas, misalnya benda direalisasikan sebagai nomina, proses

direalisasikan sebagai verba, kondisi direalisasikan sebagai adjektiva,

dan sirkumtansi direalisasikan sebagai adverbia. Sebaliknya, pada

realisasi secara inkongruen, proses tidak diungkapkan dengan verba

tetapi dengan nomina, kondisi tidak diungkapkan dengan adjektiva

tetapi dengan nomina, dan sebagainya.

Teks akademik banyak memanfaatkan metafora gramatika dalam

ungkapan yang inkongruen (Martin, 1993b:218-219; Martin, 1993c:

2226-228, 235-241: Halliday, 1993b:79-82, Halliday, 1998: 188-221).

8
Jelas bahwa dari segi metafora gramatika teks-teks akadeik

menunjukkan ciri keilmiahan baik secara ideasional maupun tekstual.

Secara ideasional, melalui metafora gramatika isi materi yang

disampaikan menjadi lebih padat, dan secara tekstual, cara

penyampaian materi yang melibatkan pergeseran tataran tersebut juga

berdampak pada perbedaan tata organisasi di tingkat kelompok kata

atau kalimat

f. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan istilah Teknis

Pada prinsipnya istilah teknis merupakan penamaan kepada

sesuatu dengan menggunakan nomina yang antara lain dibangun

melalui proses nominalisasi. Istilah teknis merupakan bagian yang

esensial pada teks akademik (Hallidan, & Martin, 1993b;4). Karena

istilah teknis digunakan sesuai dengan tuntutan bidang ilmu (Veel,

1998:119-139;White,1998:268-291; Wignell, 1998:298-323), tataran

keilmuan (Rose 1998:238-263), dan latar (setting) pokok persoalan

(Veel, 1998:119-139) yang disajikan didalamnya.

g. Teks Akademik Bersifat Taksonomi dan Abstrak

Pada dasarnya taksonomi adalah pemetaan pokok persoalan

melalui klasifikasi terhadap sesuatu. Taksonomi menjadi salah satu

ciri teks akademik (Halliday,1993b:73-74). Oleh Wignell, Martin, dan

Eggins (1993:136-165), masalah taksonomi pada teks akademik

dibahas dalam konteks bahwa perpindahan dari pemaparan peristiwa

9
duniawi dengan bahasa sehari-hari menuju penyusunan ilmiah yang

sistematis dengan bahasa yang lebih teknis adalah perpindahandari

deskripsi menuju klasifikasi. Teks Akademik dikatakan abstrak karena

pokok persoalan yang dibicarakan didalamnya seringkali merupakan

hasil dari pemformulasian pengalaman nyata menjadi teori (Halliday ,

1993a:57-59;Halliday, 1993b:70-81; Martin, 1993b: 211.212yang

antara lain dicapai dengan nominalisasi dalam kerangka untuk

memahami dan menginterpretasikan realitas.

h. Teks Akademik Banyak memanfaatkan Sistem Pengacuan Esfora

Sebagai pengacuan didalam KN, pengacuan esfora dimanfaatkan

pada teks akademik untuk menunjukkan prinsip generalitas, bahwa

benda yang disebut didalam kelompok nomina tersebut bukan benda

yang mengacu kepada penyebutan sebelumny (Martin, 1992:138)

i. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Proses Relasional Identifikatif

dan Proses Relasional Atributif

Terdapat dua jenis proses relasional, yaitu proses relasional

identifikatif dan proses relasional atributif. Proses relasional

identifikatif merupakan alat yang baik untuk membuat definisi atau

identifikasi teerhadap sesuatu, sedangkan proses relasional atributif

merupakan alat yang baik untuk membuat deskripsi dengan

menampilkan sifat, ciri, atau keadaan benda yang dideskripsikan

tersebut. Mengenai pentingnya proses relasional identifikatif untuk

10
membuat definisi pada teks akademik, Wignell, Martin dan Eggins

(1993:149-152) menyatakan bahwa biasanya definisi dibuat terhadap

istilah teknis. Namun demikian, tidak semua istilah teknis yang

terdapat di teks-teks akademik, terutama istilah teknis yang belum

umum, didefinisikan atau diidentifikasikan.

j. Teks Akademik Bersifat Monologis dengan Banyak Mendayagunakan

Kalimat Indikatif-Deklaratif

Sifat monologis pada teks akademik mengandung arti bahwa teks

tersebut memberikan informasi kepada pembaca dalam satu arah.

Untuk memenuhi sifat monologis tersebut teks akademik

mendayagunakan kalimat indikatif-Dekklaratif yang berfungsi sebagi

proposisi-memberi, berbeda dengan kalimat Indikatif-Interogatif yang

berfungsi sebagai Proposisi-Meminta atau kalimat Imeratif yang

berfungsi sebagai Proposal-Meminta. Pada teks akademik penulis

tidak meminta kepada pembaca untuk melakukan sesuatu (jasa), dan

juga tidak meminta informasi, tatapi memeri informasi. Sebagai

penyedia informasi, penulis teks akademik tidak menunjukkan posisi

yag lebih tinggi dari pada pembaca. Hal ini berkebalikan denga

kalimat imperatif yang berfungsi sebagai proposal-Meminta yang

mencerinkan posisi penulis yang lebih tinggi dari pada pembaca.

Meskipun kalimat Indikatif-Interogatif masih ditemukan pada teks

akademik dalam jumlah yang lain relatif kecil, jenis kalimat tersebut

11
mengembang fungsi sebagai Proposisi-Meminta. Namun demikian,

perlu digaris bawahi bahwa pertanyaan tersebut tidak selalu ditujukan

kepada pembaca, meskipun potensi kearah hal itu besar

(Hyland,2005:173-192), tetapi diajukan sebagai pembatas atau alat

untuk mengambil porsi dalam mengajukan pendapat terhadap pokok

masalah yang dibicarakan didalam teks tersebut (Marrin,& White,

2005:97-98).

k. Teks Akademik Memanfaatkan Bentuk Pasif untuk Menekankan

Pokok Persoalan, bukan Pelaku; dan akibatnya, Teks Akademik

Menjadi Objektif, bukan Subjektif.

Penggunaan bentuk pasif pada teks akademik dimaksudkan untuk

menghilangkan pelaku manusia, sehingga unsur kalimat yang berperan

sebagai subjek dijadikan pokok persoalan yang dibicarakan didalam

teks tersebut. Dengan menganggap pelaku itu tidak penting, subjek

atau pokok pembicaraan yang bukan pelaku dianggap lebih penting,

dan karenanya ditemakan. Pemilihan tema seperti ini sangat

diperlukan, karena teks akademik tidak membahas para pelaku atau

ilmuan, tetaoi membahas pokok persoalan tertentu yang disajikan

didalamnya. Pokok persoalan tersebut ditempakan sebagai tema pada

kalimat-kalimat yang ada; dan pengguanaan bentuk pasif dimaksudkan

sebagai strategi pemetaan tema tersebut (Marin,1993a:193-194).

Dengan menghilangjan pelaku dan lebih mementingkan peristiwa

12
yang terjadi, teks akademik menunjukkan sifat objektif. Pada konteks

ini, bentuk pasif merupakan sarana untuk menyajikan aksi, kualitas,

dan peristiwa dengan menganggap bahwa aksi, kualitas, dan peristiwa

tersebut sebagi objek (Halliday, 1993a:58). Dengan demikian, pada

teks akademik, tidak terkecuali teks-teks akademik yang dicontohkan,

terjadi objektifikasi.

l. Akademik seharusnya tidak mengandung Kalimat Minor

Kalimat minor adalah kalimat tidak lengkap. Kalimat minor

berkekurangan salah satu dari unsur pengisi subjek atau

finit/predikator. Akibatnya, kalimat tersebut dapat dianalisis dari sudut

pandang leksikogramatika, serta tidak dapat pula dianalisis menurut

jenis dan fungsinya. Secara ideasional, karena transitivitas pada

kalimat minor tidak dapat dikenali, makna yang bersifat eksperiensial

yang melibatkan partisipan, proses, dan sirkumstansi pada kalimat

tersebut juga tidak dapat diungkapkan . selain itu, karena hubungan

interdependensi pada kalimat minor tidak dapat digolongkan ke dalam

kalimat indikatif-dekalaratifinterogatif atau imperatif, kalimat tersebut

tidak mengungkapkan fungsinya sebagai proposisi-memberi atau

proposal-meminta. Padahal, informasi pada teks akademik perlu

disampaikan melalui penggunaan kalimat indikatif-deklaratif yang

mengemban fungsi sebagai proposisi-memberi.

13
m. Teks Akademik Seharusnya tidak Mengandung Kalimat

Takgramatikal

Kalimat Tagramatikal adalah kalimat yang secara gramatikal

mengandung kekurangan atau kelebihan unsur-unsur tertentu,

misalnya kata-kata leksikal seperti nomina (yang berfungsi sebagai

subjek) dan verba (yang berfungsi sebagai finit/predikator), atau kata-

kata struktural, seperti konjungsi dan preposisi. Teks akademik yang

mengandung kalimat takgramatikal, baik yang berkekurangan maupun

yang berkelebihan unsur tertentu, adalah teks yang menunjukkan ciri

bahasa tak baku. Oleh karena itu, derajat keilmiahan teks tersebut

berkurang. Secara tekstual, letak gramatikalah pada teks akademik

menunjukkan ciri ketidakilmiahan atau ciri lisan. Selain sulit

ditabulasikan ke dalam struktur kalimat, ketakgramatikalan juga

mengganggu pemahaman pembaca,yang pada akhirnya juga

mengurangi tingkat keterbacaan teks tesebut.

n. Teks Akademik Tergolongan ke dalam Genre Faktual bukan Genre

Fiksional

Teks akademik yang demikian itu tergolong ke dalam genre

faktual, bukan genre fiksional. Teks-teks tersebut dikatan faktual,

karena teks-teks tersebut ditulis berdasarkan pada kenyataan empiris,

bukan pada rekaan atau rekaan atau khayalan (Martin,1985b; Martin,

1992:562-563). Dilihat dari segi genre makro dan genre mikro, teks-

14
teks akademik yang dijadikan tugas digolongkan kedalam genre makro

artikel ilmiah atau artikel jurnal. Sebagai artikel ilmiah, teks-teks

tersebut mengandung beberapa genre mikro sekaligus, antara lain

deskripsi , eksplanasi, prosedur, eksposisi, dan diskusi. Terdapat

kecenderungan bahwa setiap subbab atau setiap tahap dalam struktur

teks pada artikel mengandung genre mikro yang berbeda, sesuai

dengan karakteristik subbab-subbab tersebut.

2. Ciri – Ciri Teks Non Akademik

Ciri karya tulis non ilmiah diantaranya adalah

15
a. Ditulis berdasarkan fakta pribadi

b. Fakta yang disimpulkan subyektif

c. Gaya bahasa konotatif dan popular

d. Tidak memuat hipotesis

e. Penyajian dibarengi dengan sejarah

f. Bersifat imajinatif

g. Situasi didramatisir

h. Bersifat persuasive

i. Tanpa dukungan bukti

C. Perbedaan Teks Akademik dan Teks Non Akademik

Perbedaan Teks Akademik Teks Non Akademik

(Teks Ilmiah) (Teks Non Ilmiah)

Objek Adanya fakta objek yang diteliti. Tidak ada objek yang diteliti.

Fakta Pengamatan Dibuktikan dengan pengamatan Tanpa dukungan atau bukti

16
(objektif). (subyektif).

Tata Urutan Bersifat metodis dan sistematis. Sesuai dengan alur

Bahasa Menggunakan bahasa yang ilmiah Menggunakan bahasa yang

(bahasa baku yang baik dan non ilmiah (menggunakan

benar). bahasa baku yang baik).

Istilah Pemakaian istilah khusus. Pemakaian istilah umum.

Gaya Bahasa Formal. Non formal dan populer.

Isi Biasanya berisi pengamatan atau Dapat bersifat persuasif,

penelitian. deskriptif, maupun kritik tanpa

didukung bukti.

D. Jenis Akademik dan Teks Non Akademik

1. Jenis Teks Akademik

a. Paper

b. Makalah

c. Modul

d. Diktat

e. Jurnal

f. Laporan Penelitian

g. Tesis

h. Skripsi

17
E. Jenis Teks Non Akademik

a. Dongeng

Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran

fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup

dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara

berinteraksi dengan makhluk lainnya.

b. Cerpen

Cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita

pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya

dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang,

seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel.

c. Novel

Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara

naratif; biasanya dalam bentuk cerita

d. Drama

Drama adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki

bagian untuk diperankan oleh actor

e. Roman

Roman adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau

gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut

watak dan isi jiwa masing-masing.

18
F. Contoh Teks Akademik

Telah dilakukan identifikasi senyawa alkaloid pada daun sirsak (Annona

muricata). Daun sirsak merupakan bagian tumbuhan sirsak (Annona muricata L.)

dengan berbagai macam manfaat bagi kesehatan. Salah satu kandungan kimia

yang bermanfaat bagi kesehatan yang terkandung dalam daun sirsak adalah

alkaloid. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi alkaloid

pada daun sirsak. Penelitian ini bersifat deskriptif yang dilakukan di laboratorium.

Ekstraksi alkaloid dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol

96%, ekstrak yang diperoleh diuapkan dengan alat rotavapor kemudian diuapkan

kembali di atas tangas air untuk mendapatkan ekstrak kental. Selanjutnya ekstrak

diuji dengan reaksi identifikasi alkaloid dan kromatografi lapis tipis. Untuk

identifikasi menggunakan kromatografi lapis tipis digunakan eluen etil

asetat:metanol:air dengan perbandingan 16:1:2 kemudian diidentifikasi dengan

sinar UV 254 nm dan penampak noda pereaksi Dragendorff serta dihitung harga

Rf. Hasil ekstraksi berupa ekstrak etanol dilanjutkan dengan reaksi identifikasi

menggunakan pereaksi Bouchardat membentuk endapan coklat-hitam yang

menandakan adanya alkaloid. Identifikasi menggunakan kromatografi lapis tipis

dengan pereaksi Dragendorff menampakan bercak berwarna jingga yang

menunjukan alkaloid positif. Harga Rf yang didapat 0,76.

19
G. Contoh Teks Non akademik

“Kisah burung hantu dan belalang tua”

Di suatu hari, ada sebuah pohon tua yang di dalamnya hidup burung hantu

pemarah dan juga galak. Apalagi jika ada yang mengganggu tidurnya di siang hari.

Dan saat malam hari, mereka bangun dengan suaranya sambil mencari serangga,

katak, tikus, dan juga kumbang untuk dimakan. Pada sore hari di musim panas,

burung hantu tidur lelap di lubang pohon. Namun, tiba-tiba ada belalang yang

sedang bernyanyi. Burung hantu terganggu akan hal itu dan meminta belalang

untuk pergi dari sana. “Hei, pergi dari sisi kau belalang! Apa kamu tak punya

sopan santun mengganggu tidur orang yang sudah tua?”

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teks akademik atau teks ilmiah dapat terwujud dalam berbagai jenis,

misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan

pratikum, dan artikel ilmiah. Karya non ilmiah adalah karya yang ditulis tidak

berdasarkan kenyataan dan penalaran ilmiah. Semua jenis karya non ilmiah

menyajikan fakta umum maupun pribadi, namun disajikan tidak dengan metode

yang baik dan benar.

B. Saran

Untuk calon penulis mengenai teks akademik dan teks non akademik lebih

banyak mencari sumber referensi lain untuk mengkaji mengenai materi ini, karena

mempelajari teks akademik dan teks non akademik juga penting untuk dapat

mengetahui aturan apa saja yang ada di dalamnya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Angelin, 2018. Non Akademik. [online]. Tersedia:

https://www.scribd.com/document/372916297/Non-Akademik (5 September

2019)

Zahra, 2018. Teks Akademik Dan Teks Non Akademik. [online]. Tersedia:

https://www.scribd.com/presentation/380634583/Teks-Akademik-Dan-Teks-

Non-Akademik (5 September 2019)

22
LAMPIRAN

1. Karya tulis yang di dalamnya menyajikan fakta yang

disusun berdasarkan metodologi penulisan baik dan

benar, merupakan pengertian dari….

A. Proposal

B. Teks Akademik

C. Teks Non Akademik

D. Makalah

E. Jurnal

2. Ciri – ciri teks akademik yaitu, kecuali….

A. Teks Akademik Padat Informasi

B. Banyak Memafaatkan Nominalisasi

C. Fakta yang disimpulkan subyektif

D. Tidak mengandung Kalimat Minor

E. Bersifat Taksonomi dan Abstrak

3. Dibawah ini merupakan letak perbedaan Teks akademik dan Teks non

akademik, kecuali….

A. Objek

B. Bahasa

C. Istilah

D. Penulis

23
E. Isi

4. Salah satu jenis teks akademik yaitu..

A. Dongeng

B. Cerpen

C. Makalah

D. Roman

E. Novel

5. Teks yang dalam penulisannya memiliki ciri – ciri tanpa

dukungan bukti, yaitu…

A. Teks Akademik

B. Tesis

C. Proposal

D. Teks Non Akademik

E. Makalah

24

Anda mungkin juga menyukai