Anda di halaman 1dari 16

\kuliah\promkesins uis1\ term\midGn\2018\pktat\pktat term\01PKTat MidGj18198Ext

updated : 31102018
UNIVERSITASINDONESIA
PS SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
PROMOSI KESEHATAN DI INSTITUSI
Semester Ganjil 2018-2019 Kelas Ekstensi
----------------------------------------------------------------------------------------------------

UJIAN TENGAH SEMESTER


N A M A : 01 Arum PRATIWI (1606953582)
06 Krisna Maidiyantoro B (1606954060)
08 Regi Widuri Nuryan PUTRI (1606954325)
10 Siska Amalia RAHMAH (1606954483)

PETUNJUK (BACA DENGAN SAKSAMA)


1. Ujian ini dikerjakan oleh kelompok mahasiswa. Kerjakanlah dalam kelompok masing-
masing, kecuali untuk soal individual (soal 3, 4b, dan 4e yang harus dikerjakan secara
individu).Karena menyangkut kemampuan analisis dan nalar, maka penilaian didasarkan atas
alur pikir dan logika.
2. Soal dalam bentuk kasus, harus dijawab dengan mengaplikasikan teori dan kaidah terhadap
kasus. Jawablah sesuai dengan pertanyaan.
3. JAWABAN untuk tiap soal DITULIS LANGSUNG DIBAWAH TIAP SOAL (dibawah
JAWABAN)
4. SAVE lah file denganNAMA FILE YANG SAMA seperti yang asli. (Baik jawaban kelompok,
maupun jawaban individual disave dalam satu file)
5. Jawaban UTS dikirim berupa: softcopy melalui e-mail ke alamat zulmamdy15@gmail.com
(dan cc ke zulmamdy@yahoo.com) dalam bentuk attachment dengan Nama FILE yang
SAMA seperti yang diperoleh setiap kelompok mahasiswa, paling lambat pada hari Rabu,
31Oktober 2018, pkl 16.00 WIB

Soal 1 (Soal No 1 menyangkut promosi kesehatan secara umum, belum menyangkut aplikasi promosi kesehatan
di tiap-tiap institusi/tatanan) .

1. Jelaskan perbedaan keluasan ruang lingkup antara Promosi Kesehatan (menurut Ottawa
Charter) dengan Pendidikan Kesehatan sesuai dengan yang didiskusikan di kelas.Tulislah
contohgagasan anda tentang aktivitas promosi kesehatan untukberhenti merokok
(1) yang berupa regulasiataupenciptaan lingkungandan
(2) yang berupapendidikan kesehatan
sehingga terlihat perbedaan yang jelas antara dua aktivitas promosi kesehatan tsb (Nilai 20)

JAWABAN
PKdTat MidGj1718Ext 01A Pratiwi, K Meidiyantoro B, RWN Putri, SA Rachmah 1
Promosi kesehatan menurut ottawa charter ruang lingkupnya lebih luas dibandingkan dengan
pendidikan kesehatan, promosi kesehatan meliputi peningkatan kesehatan masyarakat dengan
adanya perubahan perilaku dan gaya hidup melalui pendidikan, pelayanan kesehatan dan
kebijakan peraturan publik lingkungan dan organisasi. Sedangkan pendidikan kesehatan adalah
merupakan koloborasi pengalaman belajar yang dirancang untuk membantu individu dan
masyarakat meningkatkan kesehatan, dengan meningkatkan pengetahuan.
Perbedaan ruang lingkup promosi kesehatan dan ruang lingkup pendidikan adalah promosi
kesehatan memungkinkan orang untuk mengontrol kesehatan dan memelihara kesehatan melalui
perubahan perilaku dengan kegiatan advokasi, kemitraan, pemberdayaan masyarakat mengenai
program kesehatan secara berkesinambungan di masyarakat, sedangkan pendidikan kesehatan
hanya untuk meningkatkan pengetahuan mereka saja.
(1) yang berupa regulasi atau penciptaan lingkungan
Jawab: Kebijakan KTR, reduksi penjualan rokok di lingkungan yang aksesibel,
kegiatan “Jadwal Merokok” terjadwal pada hari atau waktu tertentu saja bagi kesempatan
merokok, dengan dosis yang secara progresif dikurangi, dan pengawasan dari lingkungan
terhadap rokok.
(2) yang berupapendidikan kesehatan
Jawab: Edukasi tentang kebijakan KTR, bahaya rokok, mengapa cukai rokok harus
mahal, mengapa rokok berbahaya bagi Negara, bagaimana cara menghindari rokok. Edukasi
disampaikan kepada perokok, perokok muda, non perokok, penjual rokok, stakeholders
terkait.

Soal 2.(Soal No 2 menyangkut promosi kesehatan secara umum berkenaan dengan pemahaman tentang analisis
situasi dan diagnosis masalah perilaku, dan tidak menyangkut aplikasi promosi kesehatan di tiap-tiap
institusi/tatanan) .
Kasus:
Karena tidak mengertiannya, seorang perawat (perawat A) telah menyebabkan banyak pasien
yang mengalami infeksi setelah dipasang infus. Padahal ia termasuk salah satu dari 2 (dua) orang
perawat yang paling terampil di rumah sakit tersebut dalam memasangkan infus ke pada pasien.
Masalahnya, setelah perangkat infus termasuk jarumnya dibuka dari kantong sterilnya, ia
letakkan langsung di atas alas kasur atau bantal atau selimut. Ia yakin hal ini sudah aman, sebab
PKdTat MidGj1718Ext 01A Pratiwi, K Meidiyantoro B, RWN Putri, SA Rachmah 2
sebelumnya sudah steril (disterilkan oleh pabrik pembuat dan berasal dari kantong yang juga
steril).

2a. Berdasarkan kasus si atas, (1) buatlah atau tegakkanlahDiagnosis Perilaku dalam kasus
diatas dilihat dari sudut “perawat”. (2) Dilihat dari sudut apa yang dialami pasien, termasuk
masalah apakah perilaku perawat yang anda nyatakan dalam diagnosis perilaku tersebut
(apakah masalah epidemiologi, atau masalah perilaku, atau masalah lingkungan, atau
masalah pendidikan)? Jelaskan alasannya(Nilai 20)

JAWABAN

2b. Berdasarkan kasus di atas, buatlah/tegakkanlahDiagnosis Pendidikan dan Ekologis (berupa


masalah predisposisi dan/atau masalah enabling/pemungkin, dan/atau masalah
reinforcing/penguat) dilihat dari “aspek perawat” Tulis dalam “bentuk pernyataan diagnosis”
(Nilai 15)

JAWABAN

Soal No 3 (Soalini didasarkan pada diskusi tentang batasan dan ciri-ciri atau karakteristik sasaran utama
“pendidikan kesehatan” tiap institusi/tatanan serta perilaku berdasarkan tingkat pencegahan dari
sasaran tersebut)
Soal berikut, harus dijawab masing-masing (sendiri-sendiri) sesuai dengan nama yang tertera.
Ingat 5 tingkat pencegahan: (1) peningkatan derajat kesehatan atau health promotion
klasikatauupaya promotif, (2) perlindungan khususatau specific protection, (3) diagnosis dini
dan pengobatan segera atau early diagnosis and prompt treatment , (4) pembatasan cacat atau
disability limitation dan (5) rehabilitasiatau rehabilitation Nilai 15

3.1aArum PRATIWI: Sebutkan (a) ciri-cirisasaran dari pendidikan kesehatan di rumahsakit!.


(b) Perilaku-sasaran menurut tingkat pencegahan yang mana yang menjadi prioritas
pendidikan kesehatan di rumahsakit! (c). Sertakan contoh yang sesuai untuk RS residency
area(daerah perumahan)

JAWABAN

PKdTat MidGj1718Ext 01A Pratiwi, K Meidiyantoro B, RWN Putri, SA Rachmah 3


3.2 Krisna B. Maidiyantoro: Sebutkan (a) ciri-ciri sasaran pendidikan kesehatan di tempat
kerja tetap! dan (b) perilaku-sasaran menurut tingkat pencegahan yang mana yang menjadi
prioritas pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan yang mana yang menjadi prioritas
pendidikan kesehatan di tempat kerja tetap pada pegawai bagian administrasi? Sertakan
contoh yang sesuai untukpegawai administrasi di tempat kerja bagian produksi pabrik baja

JAWABAN
a. Ciri-ciri sasaran pendidikan kesehatan di tempat kerja bersifat melindungi pekerja saat
bekerja dan saat tidak bekerja, memberikan edukasi bagi pekerja tentang keselamatan dan
kesehatan kerja, standar prosedur dan operasional, kebijakan kesehatan kerja terhadap
pegawai (shift kerja, analisis lingkungan dan ergonomi), edukasi dan modifikasi
lingkungan untuk pemenuhan pola perilaku kesehatan kerja di lingkungan kerja dan
pemenuhan pola perilaku kesehatan diluar lingkungan kerja.
b. Yang menjadi prioritas pendidikan kesehatan di level pencegahan pada pegawai bagian
administrasi: edukasi kesehatan kerja, pola kerja stretching setiap 2 jam sekali,
modifikasi lingkungan bagi pekerja front office; kursi bersandar (setengah berdiri namun
tidak duduk), pola waktu kerja pada periode tertentu pekerja melakukan semacam ice
breaking untuk mencegah bahaya stres akibat kerja. Contoh pada pegawai administrasi
bagian produksi pabrik baja adalah penerapan standar prosedur dan operasional (SOP),
penggunaan alat pelindung diri bila diperlukan, alur survey barang produksi (mulai dari
bahan mentah hingga produk yang sudah jadi) dan SOP, pola kerja shift, periode ice
breaking, pendidikan kesehatan setiap sebelum dan sesudah bekerja.

3,3. Regi Widuri Nuryan PUTRI: (a) Sebutkan (a) ciri-ciri sasaranpendidikan kesehatan di
tempat kerja tidak tetap!(b) Perilaku-sasaran menurut tingkat pencegahan yang mana yang
menjadi prioritas pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan di tempat kerja tidak tetap ini?
Sertakan contoh perilaku sasaran yang sesuai untuk pekerja pembangunan waduk

JAWABAN

3.4 Siska Amalia RAHMAH:.Sebutkan(a) ciri-ciri sasaran pendidikan kesehatan disekolah!(b)


perila-ku-sasaran menurut tingkat pencegahan yang mana yang menjadi prioritas
pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan di tatanan sekolah ini disertai contoh perilaku
sasaran yang sesuai untuk tingkat SD di daerah perkotaan dalam pencegahan kecacingan.
PKdTat MidGj1718Ext 01A Pratiwi, K Meidiyantoro B, RWN Putri, SA Rachmah 4
JAWABAN

Soal 4 (Soal ini didasarkan pada diskusi yang sudah dilakukan di kelas tentang promosi kesehatan di rumah
sakit, health promoting hospital dan kerangka kerja pendidikan kesehatan untuk health promoting
hospital berdasarkan alur pasien)

4a. Sebutkan 4 area kunci Promosi Kesehatan Rumah Sakit menurut Dr.Uton Mochtar dan
jelaskan dengan singkat (Nilai 15)

JAWABAN

4b.Soal berikut, harus dijawab masing-masing (sendiri-sendiri) sesuai dengan nama yang tertera.
Apabila diminta menjawab tentang metode pendidikan kesehatan, maka yang dimaksud adalah “metode
pendidikan kesehatan yang langsung dapat diterapkan pada sasaran. Di dalam diskusi di kelas kita sudah
sepakati bahwa “individu, kelompok, dan massa” bukanlah metode, melainkan penggolongan sasaran
pendidikan kesehatan. Jadi tidak ada istilah “metode pendidikan kesehatan kelompok” misalnya. Contoh metode
adalah diskusi kelompok, buzz discussion, ceramah, individual instruction, konseling, modifikasi perilaku, iklan
spot melalui televisi, jingle lagu melalui radio, jingle lagu melalui cassette atau CD, film cerita (enter-educate)
melalui video/CD, enter educate melalui televisi, dan lain sebagainya. (Nilai 15)

b4 Arum PRATIWI: (a) Dalam kerangka PKMRS/PKRS, sebutkan alasan-alasan dan dasar
dilakukannya PKMRS di luar rumahsakit (yang dilakukan oleh RS). (b) Jenis aktivitas
promosi kesehatan yang mana (apakah pendidikan kesehatan umum atau pendidikan pasien
atau behavioral check-up) yang dapat dilakukan pada pendidikan kesehatan di luar rumah
sakit ini? (c) Dalam 1-3 kalimat, sertakan topik dan metode yang dapat digunakan terbatas
pada lingkup masyarakat sekitar (community outreach) saja bila RS tersebut RS Ibu dan
Anak.

JAWABAN

3.

PKdTat MidGj1718Ext 01A Pratiwi, K Meidiyantoro B, RWN Putri, SA Rachmah 5


b1 Krisna Maidiyantoro B: (a) Sebutkan alasan-alasan dan dasar dilakukannya PKMRS di
ruang-ruang terbuka RS dalam kerangka PKMRS/PKRS, (b) Jenis pendidikan kesehatan
yang mana (apakah pendidikan kesehatan umum atau pendidikan pasien) yang dapat
dilakukan pada pendidikan kesehatan di PKMRS di ruang-ruang terbuka RS ini? (c) Dalam
1-3 kalimat, sertakan metode yang dapat digunakan pada pendidikan kesehatan di ruang
terbuka ini yang bersifat kelompok.

JAWABAN

a. PKRS di ruang terbuka RS dilakukan untuk promosi dan pendidikan kesehatan bagi
pengunjung, pendamping pasien dalam rangka upaya peningkatan derajat kesehatan,
seperti penggunaan videotron, poster, dan media-media informasi untuk menyampaikan
pesan-pesan kesehatan di RS.
b. Pendidikan kesehatan umum dapat dilakukan sebagai PKRS di ruang terbuka rumah
sakit. Pendidikan kesehatan bagi pasien dapat dilakukan di lingkungan rawat inap/rawat
jalan khusus seperti fisioterapi, atau ruang isolasi, seperti mencegah transmisi penyakit,
menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat.
c. Metode pendidikan kesehatan bersifat kelompok dapat dilakukan dengan cara
pengembangan media untuk komunikasi kesehatan, dengan videotron, poster, banner,
media informasi/majalah dinding, media audio juga dapat dilakukan. Media pendidikan
kesehatan juga dapat diterapkan di kantin rumah sakit dalam rangka edukasi masyarakat
tentang pemenuhan gizi seimbang, pentingnya cuci tangan, kecukupan air putih setiap
harinya, dan kebersihan keamanan makanan.

4b3 Regi Widuri Nuryan PUTRI: (a) Dalam kerangka PKMRS/PKRS, jenis pendidikan
kesehatan yang mana (pendidikan kesehatan umum atau pendidikan pasien) yang dapat
dilakukan pada saat pelayanan professional(oleh tenaga professional sendiri) dan jelaskan
alasannya? (b) Jelaskan prinsip dasar (termasuk keterbatasan) pelaksanaan pendidikan
kesehatan di rumah sakit pada saat pelayanan professional tersebut. (c) Dalam 1-3 kalimat,
uraikanbentuk atau jenis metode verbalyang dapat digunakan.

JAWABAN

4b4 Siska Amalia RAHMAH: (a) Sebutkan dasar2 dilakukannya pendidikan kesehatan di
klinik edukasi RS. (b) Bagaimana sasaran (peserta) pendidikan kesehatan dapat
sampai.klinik ini. (c) Dalam 1-3 kalimat, sebutkan satu metode pendidikan kesehatan yang
PKdTat MidGj1718Ext 01A Pratiwi, K Meidiyantoro B, RWN Putri, SA Rachmah 6
dapat dipakai pada pendidikan kesehatan di klinik edukasi ini yang bersifat individual dan
langsung tatap muka, dan siapa dapat menjadi educatornya.

JAWABAN

4c. Salah satu prinsip dalam Pendidikan Kesehatan Terbuka PKMRS adalah “kampanye
terprogram”. Jelaskan maksudnya, alasannya, dan strategi yang dapat digunakan. Sertakan
contoh topik kampanye 3 (tiga) bulanan(masing-masing untuk kampanye di tingkat RS dan
di tingkat unit kebidanan) untuk Januari-Juni 2016 yad yang akan dilakukan di sebuah
Rumah Sakit Ibu dan ANk (RSIA) Swasta di kota besar. (Nilai 20)

JAWABAN
Kampanye terprogram adalah kampanye kesehatan yang telah terprogram dalam perencanaan,
pelakasanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi sehingga program kampanye tersebut
dapat berhasil dan berjalan sesuai yang diharapkan.
Kegiatan- kegiatan yang mendukung kampanye terprogram
 Lokasi penempatan media yang strategis agar mudah dilihat publik
 Menarik perhatian pengunjung dengan menggunakan prinsip penarik perhatian unsur-
unsur penarik perhatian: Intensitas. Gerakan. Kebaruan (novelty) hot-immediate-poster
dan perulangan (semua media mempunyai isi yang sama tayangan diulang terus)
Contoh topik kampanye: Vaksin, Imunisasi (Pekan Imunisasi), ASI Eksklusif, MPASI

4d. Apakah arti “perilaku spesifik” sebagai syarat pendidikan kesehatan terbuka di rumah sakit.
Berikan SATU (satu saja) contoh untuk pencegahan HIV (Nilai 15)

JAWABAN
.

4e. Soal berikut, harus dijawab masing-masing (sendiri-sendiri) sesuai dengan nama yang tertera. Soal ini berkaitan
dengan promosi dan pendidikan kesehatan di RS dengan menggunakan kerangka kerja yang didiskusikan di
kelas (Nilai 15)

PKdTat MidGj1718Ext 01A Pratiwi, K Meidiyantoro B, RWN Putri, SA Rachmah 7


4e1 Arum PRATIWI: (a) Jelaskan apa yang dimeksud dengan “Pendidikan kesehatan
umum”dalam kerangka PKMRS/PKRS! (b) Di lokasi mana saja (dari 4 lokasi pendidikan
kesehatan dalam kerangka kerja yang kita gunakan di kelas) pendidikan kesehatan umum ini
dapat dlakukan? (c) Sebutkan satu contoh metode pendidikan kesehatan umum bersifat
kelompok yang dapat digunakan di dalam rumah sakit dan di lokus (lokasi) yang mana
dilakukan?

JAWABAN

4e2 Krisna Maidiyantoro B:(a) Jelaskan apa yang dimaksud dengan “Pendidikan pasien”
dalam kerangka PKMRS/PKRS!(b) Di lokasi mana saja (dari 4 lokasi pendidikan kesehatan
dalam kerangka kerja yang kita gunakan di kelas) pendidikan pasien ini dapat dlakukan?
(c) Sebutkan untuk topik apa saja metode paguyuban tepat untuk digunakan dan di lokasi
mana (dari 4 lokus pendidikan kesehatan RS dalam keranagka yang kita gunakan di kelas)
metode tersebut dipakai?

JAWABAN
a. Pendidikan pasien bertujuan untuk membentuk perilaku kesehatan di lingkungan rumah
sakit, pencegahan transmisi, kecacatan berlanjut, edukasi penggunaan obat dan
konsistensi dalam minum obat hingga tuntas dalam rangka pencegahan resistensi obat
atau penyelesaian tindak lanjut kesehatan dalam rangka peningkatan derajat kesehatan
dan kesadaran pasien akan kesehatan dan pentingnya minum obat.
b. Di lingkungan rumah, di lingkungan pasien rawat inap, di lingkungan pasien rawat jalan,
komunitas.
c. Topik Kesehatan Kehamilan di RS dan Kalangan Ibu Hamil, ASI Eksklusif di RS, Unit
Kebidanan untuk Ibu Menyusui

4e3 Regi Widuri Nuryan PUTRI:(a) Jelaskan apa yang dimaksud dengan “behavioral check
up” (risk appraisal) sebagai salah satu bentuk pelayanan pendidikan kesehatan di RS dalam
kerangka PKMRS/PKRS!.(b) Di lokasi mana saja (dari 4 lokasi pendidikan kesehatan dalam
kerangka kerja yang kita gunakan di kelas) “behavioral check up” ini dapat dilakukan? (c)
Sebutkan contoh topik gaya hidup yang perlu diukur/didagnosis dalam behavioral check-up
ini dan sertakan alasannya?

JAWABAN
PKdTat MidGj1718Ext 01A Pratiwi, K Meidiyantoro B, RWN Putri, SA Rachmah 8
4e4 Siska Amalia RAHMAH:(a) Jelaskan apa yang dimeksud dengan “Pendidikan pasien”(b)
Di lokasi mana saja (dari 4 lokasi pendidikan kesehatan dalam kerangka kerja yang kita
gunakan di kelas) pendidikan pasien ini dapat dlakukan? Sebutkan satu contoh
metodekelompokyang dapat digunakan pada pendidikan pasien, dan di lokus (lokasi) yang
mana dapat dilakukan?

JAWABAN

Soal 5
5a. Dilihat dari Kerangka Kerja Pendidikan Kesehatan untuk Health Promoting Hospital (model
alur pendidikan kesehatan untuk promosi kesehatan RS yang dikembangkan oleh FKMUI):
(a)termasuk pada SITE (lokasi) manakah dijalankannya aktivitas yang di laporkan di dalam
artikel “Audio-visual information on child illness prevention in hospital waiting rooms: an
experimental evaluation” yang ditulis oleh P.J. O’CONNORdanJ.M. INNES di dalamHealth
Promotion International, 5(1): hal. 3-8., 1990, dan
(b) termasuk jenis pendidikan yang manakah (apakah pendidikan kesehatan umum ataukah
pendidikan pasien) kegiatan tersebut?
(c) Uraikan dalam 4 kalimat langkah Intervensi yang mereka lakukan. Sebutkan satu
kekurangan penelitian tersebut. (Nilai 20)

JAWABAN

Soal 6b(Soal no 6, menyangkut langkah-langkah pengembangan program pendidikan kesehatan RS yang


meliputi langkah analisis situasi atau diagnosis masalah, sampai pada penetapan intervensi. Upaya pengembangan
program dalam soal ini harus merujuk pada model atau kerangka kerja PKMRS berdasarkan alur pasien dan
kerangka PRECEDE=PROCEED)

KASUS

Di sebuah rumah sakit tipe C, pasien terbanyak adalah ibu-ibu yang memeriksakan
kehamilan. Rumah sakit ini juga digunakan oleh dua sekolah perawat sebagai tempat praktek.
PKdTat MidGj1718Ext 01A Pratiwi, K Meidiyantoro B, RWN Putri, SA Rachmah 9
Rumah sakit tersebut ditunjuk oleh pemerintah sebagai salah satu pusat untuk menggalakkan
pemberian ASI eksklusif (paling tidak 4 bulan, hanya diberi ASI, tanpa makanan dan minuman
tambahan lain), khususnya di kalangan ibu yang memeriksakan kehamilan di rumah sakit itu.
Pada masyarakat daerah itu ada kelaziman untuk memberikan makanan tambahan berupa pisang
bahkan sejak bayi berumur 5 hari. Anda diminta untuk mengembangkan pendidikan kesehatan
ini.
6a. (1) Uraikan langkah-langkah yang akan Anda lakukan untuk mengembangkan upaya
pendidikan kesehatan untuk topik ini, termasuk analisis situasi atau diagnosis masalah
dengan mengemukakan data apa yang diperlukan untuk melihat masalah:
(i) epidemiologik,
(ii) masalah lingkungan,
(iii) masalah perilaku,
(iv) masalah aspek pendidikan dan ekologis (predisposisi, enabling dan reiforcing), dan
(v) masalah adminstrasi
Jelaskan apa yang akan kelompok ini dilakukan untuk mendapatkan data atau gambaran
tiap-tiap masalah tersebut,
JANGAN DIJAWAB DENGAN MENYALIN APA YANG TERTERA DI BUKU
NOTOATMODJO, tapi aplikasinya pada kasus di atas. Jawaban yang hanya bersifat teoritis,
tidak diberi nilai.
(2) Cobalah susun rencana pendidikan kesehatan Anda secara hipotetikdisertai alasan
hipotetiknya (alasan yang disesuaikan dengan tema pilihan). Di lokasi mana saja pendidikan
kesehatan tersebut akan anda lakukan,. (nilai 30)

JAWABAN

6b. Direktur Rumah sakit meminta dilakukan juga suatu kegiatan “community outreach” atau
melakukan intervensi ke masyarakat. Uraikan bagaimana hal ini dapat dilakukan mengingat
terbatasnya jumlah petugas. Siapakah sasaran utama yang Anda pilih dalam program
community outreach ini, dan mengapa? (nilai 20)

JAWABAN
Pengembangan SDM melalui pelatihan bagi perawat praktek untuk intervensi bagi kalangan
ibu yang memeriksakan kehamilan dan ibu menyusui di daerah setempat. Kegiatan pertama
dilakukan dalam rangka pendidikan dan pelatihan bagi sumberdaya manusia yang
dibutuhkan untuk promosi kesehatan, kegiatan berikutnya adalah promosi kesehatan bagi
ibu menyusui di daerah setempat secara terorganisir; SDM yang terorganisir, pendidikan dan
promosi yang terorganisir, dan peserta yang terorganisir dengan adanya kelas
menyusui/kegiatan serupa.

PKdTat MidGj1718Ext 01A Pratiwi, K Meidiyantoro B, RWN Putri, SA Rachmah 10


Soal 7
Pelajarilah dengaan saksama penyakit cacing tambang .
7a. Susunlah daftar perilaku(1) yang harus dijalankanseseorang untuk pencegahanprimer dan
sekunder terjadinya penyakit cacing tambang(Nilai 20)

JAWABAN

7b Pilih dan tulislah salah satu perilaku pencegahan primerdari daftar yang anda susun pada
soal 7.a. di atas. Buatlah satu pesan dasar yang perlu disampaikan kepada masyarakat
tentang perilaku yang anda pilih itu. Pesan yang anda buat itu harus mengandung komponen
3 komponen persuasif:
- proposisi, yaitu perilaku yang harus dijalankan pasien
- appeal (himbauan), yaitu alasan-alasan mengapa pasien perlu menjalankan perilaku
tersebut
- evidence, yaitu bukti bahwa perilaku yang anda anjurkan itu, atau alasan-alasan yang
anda kemukakan itu benar
Pesan dapat dibuat dalam satu kalimat sampai maksimum 3 kalimat (Nilai 20).

JAWABAN

Soal 8.
8. Jelaskan apa yang disebut sebagai “upaya kesehatan lingkungan dalam kerangka UKS harus
bersifatmendidik”.Berikan contoh gagasan yang relevan dengan daerah anda tentang aspek
upaya kesehatan lingkungan yang memperlihatkan keterlibatan masyarakat dalam upaya
kesehatan sekolah dan bersifat mendidik (educational) (Nilai 20)

JAWABAN

Soal 9. (Pelajari lebih dahulu dengan saksama tentang MYOPIA atau rabun jauh)
Di sebuah sekolah SD Inpres ditemukan perkembangan yang tidak sehat dalam hal
kesehatan mata murid. Pada saat pertama kali masuk di kelas I SD tersebut semua murid
angkatan 1994 terlihat mempunyai kemampuan dalam melihat tulisan yang ditulis guru di papan
tulis, dan hanya seorang yang menggunakan kacamata. Pada saat mereka mulai duduk di kelas
PKdTat MidGj1718Ext 01A Pratiwi, K Meidiyantoro B, RWN Putri, SA Rachmah 11
III pada tahun 1996, 10% murid memperlihatkan penurunan kemampuan dalam membaca tulisan
di papan tulis, dan sebagian telah menggunakan kaca mata. Jumlah mereka yang menurun
kemampuan membaca jarak jauhnya meningkat pada saat mereka masuk di kelas IV (1997)
menjadi 15%, di kelas V (1998) menjadi 30% dan kelas VI (1999) menjadi 45%.
Hal serupa ditemukan lagi pada murid angkatan 1995, yang berturut-turut menurun
kemampuan penglihatannya mulai Kelas III sebesar 5%, di Kelas IV sebesar 15%, dan kelas V
sebesar 32%.
Di kalangan murid angkatan 1996, hal mirip terjadi lagi dengan ditemukannya murid
dengan penglihatan menurun sebesar 6% sewaktu di kelas III, dan 10% saat masuk di kelas IV.
Kecenderungan semacam ini juga mulai kelihatan pada murid angkatan 1997 yang pada
saat diteliti pada tahun 1999 saat mereka mulai masuk di kelas III dengan ditemukannya murid
yang menurun kemampuan penglihatannya sebesar 8%.
Dari hasil wawancara dengan orang tua murid, ditemukan bahwa semua murid
mendapatkan makanan berupa telur paling tidak 5 butir seminggu, minum susu setiap pagi. Lauk
yang mereka makan bervariasi antara ikan, daging dan ayam serta kadang-kadang juga telur.
Walaupun sebagian dari mereka jarang makan sayur, namun hampir seluruh murid mendapatkan
vitamin suplemen setiap hari.

Pertanyaan:
9a.Buatlah langkah-langkah diagnosis masalah dari masalah epidemiologis sampai masalah
diagnosis administratif menurut Kerangka Precede dari Green, yaitu dengan mengemukakan
data apa yang diperlukan atau perlu dicari sehingga dapat ditetaokan diagnosis yang benar
(Nilai 20)

JAWAB A N

 Diagnosis Epidemiologis
Murid angkatan 1994. Pada saat mereka mulai duduk di kelas III, 10% memperlihatkan
penurunan kemampuan dalam membaca tulisan di papan tulis, dan sebagian telah
menggunakan kacamata. Jumlah mereka meningkat pada saat mereka masuk di kelas IV
menjadi 15%, di kelas V menjadi 30% dan kelas VI menjadi 45%.
Murid angkatan 1995. Kemampuan penglihatannya menurun secara berturut-turut mulai
Kelas III sebesar 5%, di Kelas IV sebesar 15%, dan kelas V sebesar 32%.
Murid angkatan 1996. Penglihatan menurun sebesar 6% sewaktu di kelas III, dan 10% saat
masuk di kelas IV.
Murid angkatan 1997. Cenderung mulai terjadi penurunan kemampuan penglihatan pada saat
mereka mulai masuk di kelas III dengan ditemukannya murid yang menurun kemampuan
penglihatannya sebesar 8%.

 Diagnosis Lingkungan

PKdTat MidGj1718Ext 01A Pratiwi, K Meidiyantoro B, RWN Putri, SA Rachmah 12


Tidak terdapat faktor lingkungan yang tertulis dalam narasi, data lingkungan perlu dicari
untuk penegakan diagnosis yang tepat.

 Diagnosis Perilaku
Semua murid mendapatkan makanan berupa telur paling tidak 5 butir seminggu, minum susu
setiap pagi. Lauk bervariasi antara ikan, daging dan ayam serta kadang-kadang telur. hampir
seluruh murid mendapatkan vitamin suplemen setiap hari.

 Diagnosis Edukasi dan Ekologi


Diperlukan data yang terdiri dari faktor pencetus, faktor pengada, dan faktor pendukung dari
kejadian kasus rabun jauh.

 Faktor Reinforcing
Tidak terdapat data dalam soal. Diperlukan data berupa hal-hal yang mendukung kejadian
terjadinya kasus rabun jauh seperti, jenis kegiatan murid di dalam dan luar kelas, persentase
belajar dalam kelas dan luar kelas, ada atau tidaknya kegiatan lain selain belajar seperti
ekstrakulikuler.

 Faktor Predisposing
Kurangnya pengetahuan guru, murid, dan orang tua murid mengenai penyakit rabun jauh,
penyebabnya, gejala, dan cara penanggulangan dan pencegahannya.
 Faktor Enabling
Tidak terdapat dalam naskah. Dibutuhkan data berupa fasilitas atau sarana prasarana apa saja
yang digunakan di sekolah seperti kondisi pencahayaan kelas, jarak bangku dengan meja
belajar, jarak papan tulis dengan bangku, dan perilaku murid di luar kelas

9b. Apakah diagnosis epidemiologis yang dapat anda tegakkan berdasarkan data yang ada?
(Nilai 10)

JAWAB A N

PKdTat MidGj1718Ext 01A Pratiwi, K Meidiyantoro B, RWN Putri, SA Rachmah 13


9c.Kira-kira apakah data yang masih anda perlukan untuk membuat diagnosis perilaku dan
lingkungan? (Nilai 15)

JAWABAN

9d. Kira-kira apakah penyebab masalah epidemiologis (perilaku apa atau lingkungan apa) pada
kasus di atas menurut anda berdasarkan data yang ada. Nyatakan dalam pernyataan diagnosis
(Nilai 15)

JAWABAN

9e. Bila anda sebagai pendidik kesehatan diminta mengatasi masalah dengan diagnosis sesuai
dengan jawaban anda pada pertanyaan 6.4 di atas, intervensi apa yang perlu dilakukan?
(Nilai 10)

JAWAB A N

CATATAN:
1. Diagnosis adalah pernyataan singkat yang menggambarkan suatu keadaan berdasarkan
fakta ayang dianalisis dengaan konsep.
Contoh: Seorang tukang mengalami demam dan kemudian diserta kejang-kejang.
Mulutnya tidak dapat dibuka. Lima hari sebelum demam pasien mengalami luka tusuk
paku pada akakinya saat membongkar rumah yang akan dibangun kembali.
Berdasarkan riwayat penyakit dan gejalanya, kita dapat membuat diagnosis: Tetanus

2. Dalam Kesehatan Masyarakat, upaya untuk melihat masalah dikenal dengan “pengukuran
masalah” dan “pengidentifikasian masalah” dan dinyatakan dalam “pernyataan masalah”.
Pernyataan masalah adalah salah satu bentuk DIAGNOSIS.

PKdTat MidGj1718Ext 01A Pratiwi, K Meidiyantoro B, RWN Putri, SA Rachmah 14


3. Dalam Promosi Kesehatan (menggunakan pendekatan PRECEDE-PROCEED), penyataan
masalah dituangkan dalam bentuk pernyataan diagnosis. Ada 5 tingkat diagnosis
berdasarkan PRECEDE-PROCEED ini:
1. Diagnosis sosial: pernyataan tentang gambaran masalah sosial yang merupakan
ujung akhir dalam kesejahteraan. Yang didiagnosis disini adalah masalah
“dependency” (ketergantungan pada orang lain), kemiskinan, populasi
Contoh: 90% dari manula di Kecamatan Xegree tidak punya penghasilan dan
menggantungkan hidup pada anak-anak mereka
2. Diagnosis epidemiologi: pernyataan tentang gambaran suatu masalah kesehatan di
suatu populasi. Contoh:
- 72% ibu hamil di Kec. Smorgi menderita anemia
- 78% dari siswa SMP di seluruh Kabupaten Zratun memiliki tingkat kebugaran
yang tinggi
3. Diagnosis lingkungan: pernyataan tentang gambaran lingkungan suatu kawasan
yang populasinya menjadi subjek penelitian atau subjek intervensi
- Lebih dari separuh (53%) rumah di Kecamatan Gyalnyang tidak memiliki jamban
4. Dianosis perilaku: pernyataan tentang gambaran perilaku (sesuatu yang
dijalankan/dikerjakan) populasi. Contoh:
- 80% ibu hamil di Kec. Smorgi tidak mengkonsumsi daging dan ikan sama sekali
- 85% dari siswa SMP di seluruh Kabupaten Zratun memiliki melakukan olahraga
45-60 menit setiap hari dan 5 kali dalam seminggu.
- Hanya 34% penduduk Kecamatan Gyalnyang yang bab di jamban,
Atau
- 66% penduduk Kecamatan Gyalnyang bab di ruang-ruang atau perairan terbuka
5. Diagnosis (faktor) pendidikan:
a. Diagnosis faktor predisposisi. Contoh:
- 54% murid SMP di Kecamatan Gyalnyang tidak mengetahui akibat dari bab di
ruang terbuka  Diagnosis pengetahuan
- Ibu hamil yang tidak setuju untuk makan ikan di Kecamatan Smorgi sebesar 60%
 Diagnosis sikap
- 37% ibu hamil menyatakan akan melahirkan ditempat yang sesuai dengan anjuran
mertuanya  Diagnosis norma subjektif
b. Diagnosis faktor enabling. Contoh
- 72% ibu rumah tangga di Desa Prangguide sudah terampil dalam menyiapkan
oralit  diagnosis keterampilan
- Bagi sebagian besar ibu balita, waktu (jam) buka posyandu tidak sesuai dengan
jadwal kesibukan mereka  diagnosis aksesibilitas
- 48% dari ibu hamil merasa jarak ke bidan terdekat cukup jauh  diagnosis
aksesibilitas, lingkungan
- Ongkos yang harus dikeluarkan untuk memeriksakan kehamilan terlalu tinggi,
walaupun pemeriksaannya sendiri gratis  Diagnosis faktor kemampuan
c. Diagnosis faktor reinforcing. Contoh:

PKdTat MidGj1718Ext 01A Pratiwi, K Meidiyantoro B, RWN Putri, SA Rachmah 15


- Hampir semua warga merasa mual setelah minum obat pembasmi filaria
Diagnosis faktor penguat yang merupakan sifat dari materi yang digunakan
dalam perilaku.
- Hampir semua suami mendukung istrinya memberikan ASI Eksklusif 
Diagnosis fakor penguat berupa dukungan orang yang relevan

PKdTat MidGj1718Ext 01A Pratiwi, K Meidiyantoro B, RWN Putri, SA Rachmah 16

Anda mungkin juga menyukai