Anda di halaman 1dari 98

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) menjelaskan bahwa ASN adalah profesi bagi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang tersebut,
yang menyebutkan bahwa dalam rangka mewujudkan pelaksanaan cita-
cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara, Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) wajib menjalani masa percobaan melalui Diklat terintegrasi untuk
membangun ASN yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan
mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat pemersatu bangsa dan
kesatuan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Merujuk pada pasal 63 ayat (3) dan (4) pada UU ASN No.5 Tahun
2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen PNS dan Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar
Calon Negeri Sipil, CPNS wajib menjalani masa percobaan melalui proses
pendidikan dan pelatihan dalam membentuk nilai-nilai dasar untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul,
bertanggung jawab dan profesionalisme serta kompetisi bidang sehingga
mampu melaksanakan tugas dan perannya secara baik sebagai pelayan
masyarakat.

1
Pengembangan materi dasar Diklatsar terbagi menjadi 5 poin
utama yang mencakup nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti korupsi).
Pemahaman serta internalisasi nilai-nilai ANEKA pada CPNS menjadi
penting dan harus dirasukkan dalam jiwa agar dapat mewujudkan
program kerja yang jelas, tepat, bersikap dan bertindak profesional serta
dapat terwujud dalam bentuk perbuatan.
Berdasarkan Pasal 9 Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 2014, tentang Pelayanan Kesehatan Bayi
Baru Lahir, disebutkan bahwa pelayanan neonatal esensial 0 (nol) sampai
6 (enam) jam meliputi menjaga bayi tetap hangat, Inisiasi Menyusui Dini
(IMD) serta pemotongan dan perawatan tali pusat. Selain itu juga di
sebutkan pada Pasal 21 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 25 Tahun 2014, tentang Pelayanan Kesehatan Bayi, Anak Balita
dan prasekolah, disebutkan bahwa untuk meningkatkan kelangsungan
dan kualitas hidup bayi, anak balita dan prasekolah harus dilakukan
pemberian ASI eksklusif hingga usia 6 (enam) bulan dan dilanjutkan
hingga usia 2 (dua) tahun.
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) mulai diperkenalkan dan diterapkan di
Indonesia pada tahun 2007, yaitu diharapkan bayi lebih aktif menyusu dan
bayi dibiarkan di atas dada ibu selama minimal 1 jam. Banyak peraturan
pemerintah yang turut mendukung pemberian ASI eksklusif, antara lain
hak ibu meminta Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dilindungi oleh Pasal 4 ayat
(2) Undang-Undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen,
pasal 22 UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak, Pasal 128 UU
Kesehatan tentang Dukungan Pihak Keluarga, Pemerintah dan
Masyarakat untuk Penyediaan Waktu dan Fasilitas Khusus Menyusui, UU
No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Pasal 83 UU No. 13/2003
tentang Ketenagakerjaan, dan Pasal 2 Peraturan Bersama Menteri
Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi dan Menteri Kesehatan No. 48/MEN.PP/XII/2008,

2
PER.27/MEN/XII/2008 dan 117/MENKES/PB/XII/2008 tahun 2008 tentang
Peningkatan Pemberian Air Susu Selama Waktu Kerja di Tempat Kerja.
Menurut World Health Organization (WHO) ASI eksklusif adalah
pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan
ataupun makanan lain. Manfaat ASI sangat besar yaitu untuk memenuhi
semua kebutuhan pertumbuhan bayi sampai 6 bulan, meningkatkan daya
tahan tubuh bayi, meningkatkan kecerdasan serta dapat meningkatkan
jalinan kasih sayang antara bayi dan ibu (IDAI, 2010). Digambarkan pada
grafik Kartu Menuju Sehat (KMS), bayi yang tidak mendapatkan ASI
eksklusif akan tumbuh lebih lambat sebelum usia 4 sampai 6 bulan dan
bayi yang mendapatkan susu formula seringkali dihubungkan dengan
risiko obesitas di kemudian hari (IDAI, 2010). Iklan susu formula di
Indonesia telah diatur dalam Kepmenkes 237/MENKES/SK/IV/1997,
namun promosi susu formula yang pada kenyataannya dengan alasan
memberikan susu formula pada ibu post partum karena kolostrum belum
keluar masih gencar.
CPNS yakni penulis saat ini merancang sebuah program yang
berlandaskan kepada nilai-nilai ANEKA, yang diharapkan rancangan
aktualisasi Program GEMA SUSU ASIK (Gerakan Masyarakat Sadar
Menyusui Dini dan ASI Eksklusif) pada Ibu Hamil dan Ibu Menyusui ini
yang nantinya akan dapat diterapkan dan diaktualisasikan sebagai salah
satu bentuk dukungan terhadap program Pemerintah sehingga diharapkan
dapat meningkatkan angka kesadaran dan pengetahuan ibu mengenai
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI eksklusif yang berdampak baik pada
kesehatan tumbuh kembang anak, meningkatkan kualitas dan mutu
pelayanan, serta memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat di
wilayah kerja UPT Puskesmas Muara Basung tempat penulis bekerja.

3
B. Maksud dan Tujuan
Pelatihan Dasar CPNS diselenggarakan untuk membentuk PNS
profesional yang berkarakter yang dibentuk oleh sikap perilaku bela
negara, nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI serta menguasai bidang tugasnya sehingga
diharapkan mampu melaksanakan dan mengaktualisasikan kedalam
tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat dan
berkontribusi dalam mewujudkan visi dan misi UPT Puskesmas Muara
Basung guna meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan serta
memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas.

C. Gambaran Umum Instansi


1. Sejarah UPT Puskesmas Muara Basung
UPT Puskesmas Muara Basung, Kecamatan Pinggir adalah:
a. Puskesmas yang bangunannya didirikan pada tahun 2002.
b. Diresmikan pada Juni 2004.
c. Luas bangunan 500 M².
d. UPT Puskesmas Muara Basung pertama sekali dipimpin oleh
dr.Sangapta Ginting (2004-2009). Kemudian dilanjutkan oleh
dr.Diana Dwi Astuti (2009-2010). Selanjutnya oleh drg.Ririn
Heryanidari (2010-Februari 2018) dan mulai tanggal 8 Februari
2018 sampai dengan saat ini dipimpin oleh dr. Rima Melati.
e. Guna Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan kepada
Masyarakat, UPT Puskesmas Muara Basung telah dilakukan
penilaian akreditas oleh Tim Surveiyor dari Kementrian
Kesehatan pada tanggal 08 November 2018 sampai dengan
10 November 2018.
f. UPT Puskesmas Muara Basung telah mendapat penghargaan
dari Propinsi Riau dan Kabupaten Bengkalis:

4
1) Propinsi Riau : Pencapaian Imunisasi Measles Rubella
lebih dari 95%.
2) Kabupaten Bengkalis : Pencapaian Imunisasi Measles
Rubella 97%.

2. Visi, Misi dan Motto UPT Puskesmas Muara Basung


a. Visi
Terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkualitas menuju
masyarakat Kecamatan Pinggir yang sehat, mandiri dan
sejahtera.
b. Misi
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu.
2) Menjalin kerjasama dengan masyarakat dan lintas sektor
dalam bidang kesehatan.
3) Meningkatkan peran serta masyarakat untuk ber-Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat.
c. Motto
Melayani dengan sepenuh hati.

3. Nilai Organisasi
Nilai-nilai dasar yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas di
UPT Puskesmas Muara Basung adalah PRIMA yang merupakan
singkatan dari Profesional, Ramah, Inovatif, Mutu, Amanah, yang
mengandung makna sebagai berikut:
P : Profesional
Memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik.
R : Ramah
Memiliki sikap sopan santun kepada seluruh masyarakat dan
rekan kerja.

5
I : Inovatif
Meningkatkan serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan
keterampilan dalam pelayanan.
M : Mutu
Berusaha Memberikan pelayanan yang berkualitas.
A : Amanah
Bersikap jujur dan dapat dipercaya serta berusaha
semaksimal mungkin untuk memenuhi setiap kebutuhan dan
harapan masyarakat.

4. Uraian Tugas
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 139/KEP/M.PAN/11/2003, Dokter adalah PNS yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwewenang untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat pada sarana pelayanan kesehatan. Tugas pokok Dokter
adalah memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam rangka
kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.
a. Tugas pokok Dokter Umum di UPT Puskesmas Muara
Basung Kecamatan Pinggir:
adalah satu petugas kesehatan yang dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat sesuai
dengan kompetensi dan kewenangannya, memberikan
pelayanan medik, melaporkan hasil kerja kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis agar tercipta
masyarakat Kecamatan Pinggir yang sehat, mandiri dan
sejahtera.

6
b. Uraian Tugas Pokok Dokter Umum:
1) Melakukan pelayan medik umum rawat jalan tingkat
pertama.
2) Melakukan tindakan khusus oleh dokter umum komplek
tingkat 1.
3) Melakukan tindakan darurat medik / P3K tingkat sedang.
4) Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana.
5) Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu.
6) Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita.
7) Melakukan pemeliharaan kesehatan anak.
8) Melakukan penyuluhan medik.
9) Membuat catatan medik pasien rawat jalan.
10) Melayani atau menerima konsultasi dari luar dan keluar.
11) Melayani atau menerima konsultasi dari dalam.
12) Menguji kesehatan individu.
13) Melakukan visum et repertum tingkat sederhana.
c. Tugas Tambahan:
Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan langsung baik
secara tertulis maupun lisan sesuai dengan bidang tugas
dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

7
Gambar 1: Struktur Organisasi UPT Puskesmas Muara Basung

8
Gambar 2: Denah Bangunan UPT Puskesmas Muara Basung

DENAH BANGUNAN DEPAN


UPT PUSKESMAS MUARA BASUNG

DENAH BANGUNAN BELAKANG


UPT PUSKESMAS MUARA BASUNG

9
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR CPNS

A. Konsep Aktualisasi
Untuk dapat mencapai Standar Pelayanan Minimal yang optimal,
dibutuhkan PNS yang dapat menerapkan dan mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta Manajemen ASN, Whole Of
Government dan Pelayanan Publik yang diharapkan akan menjadi
landasan PNS untuk dapat bekerja secara profesional dalam setiap
pelaksanaan kegiatan di tempat tugas di wilayah kerja UPT Puskesmas
Muara Basung.

1. Nilai-Nilai Dasar ANEKA


a. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai oleh setiap individu, kelompok atau institusi untuk tanggung
jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik.
Dalam hal menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada
beberapa aspek yang harus diperhatikan, yaitu:
1) Kepemimpinan:
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya.
2) Transparasi:
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan
oleh individu maupun kelompok atau instansi.
3) Integritas:
Adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.

10
4) Tanggung Jawab (Responsibilitas):
Adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga
berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran dan kewajiban.
5) Keadilan:
Adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu
hal, baik menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan:
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
7) Keseimbangan:
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas.
8) Kejelasan:
Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang akan menjadi tujuan dan
hasil yang diharapkan.
9) Konsistensi:
Adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapainya tujuan akhir.

b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham kecintaan terhadap bangsa dan tanah
air, mengedepankan kepentingan Negara dalam menjalankan tugas dan
fungsinya terutama bagi seorang ASN. Setiap pegawai ASN harus
memiliki nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat dan mampu
mengaktualisasikannya dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan pemersatu bangsa
berlandaskan Pancasila dan UUD Tahun 1945.

11
Nilai-nilai dasar yang terkandung didalamnya yaitu mengutamakan
persatuan dan kesatuan, mengutamakan keselamatan bangsa dan negara
diatas kepentingan pribadi atau golongan, menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara, bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri,
mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa, menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia dan mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nilai-nilai dasar nasionalisme terkandung sesuai dengan 5 Butir
Pancasila, yaitu:
1) Butir-Butir Sila Ke-1 Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa
a) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b) Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
c) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
e) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
f) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
g) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

12
2) Butir-Butir Sila Ke-2 Pancasila: Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab
a) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
b) Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
c) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
d) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
e) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang
lain.
f) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
g) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
h) Berani membela kebenaran dan keadilan.
i) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia.
j) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain
3) Butir-Butir Sila Ke-3 Pancasila: Persatuan Indonesia
a) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
b) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa apabila diperlukan.
c) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
d) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
e) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.

13
f) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
g) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4) Butir-Butir Sila Ke-4 Pancasila: Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
a) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang
sama.
b) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
c) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
d) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
e) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
f) Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
g) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
h) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan
hati nurani yang luhur.
i) wKeputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
j) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai
untuk melaksanakan pemusyawaratan.

14
5) Butir-Butir Sila Ke-5 Pancasila: Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia
a) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
b) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
c) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d) Menghormati hak orang lain.
e) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.
f) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
g) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
h) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
i) Suka bekerja keras.
j) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
k) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial.

c. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, terhadap setiap
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, sebagai berikut:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam Ideologi Negara Pancasila.
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.

15
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publik ecara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil sehingga seorang ASN diharapkan dapat
bekerja efektif dan efisien serta berpikir kreatif untuk melakukan inovasi-
inovasi yang tidak bertentangan dengan undang-undang guna
meningkatkan kualitas pelayanan untuk tercapainya kepuasan pelanggan.
Adapun nilai-nilai dasar komitmen mutu antara
lain mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan
layanan yang lebih baik yaitu:
1) Efektivitas:
Efektifitas diukur dari ketepatan realisasi penggunaan
sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga
dapat diketahui ada atau tidaknya pemborosan sumber daya

16
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme
yang diluar alur.
2) Efisiensi:
Efisiensi merupakan suatu ukuran dari tingkat keberhasilan
sebuah kegiatan atau aktifitas yang dinilai dengan berdasarkan
besarnya biaya atau sumber daya yang digunakan untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Tingkat efisiensi diukur dari penghematan
biaya, waktu, tenaga dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan.
3) Inovasi:
Inovasi adalah proses pengembangan produk sumber daya
yang sebelumnya telah ada, sehingga memiliki nilai yang lebih
bberarti. Inovasi dapat terjadi pada banyak aspek, misalnya
perubahan produk barang atau jasa yang dihasilkan, proses
produksi, nilai-nilai kelembagaan, perubahan cara kerja, teknoligi
yang digunakan, layanan sistem manajemen serta mindset orang-
orang yang ada di dalam organisasi.
4) Berorientasi pada Mutu.
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk atau jasa yang
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dari
keinginan dan bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan
salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian
hasil kerja.

e. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah sikap dan perilaku yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara
atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung,
singkatnya ialah sikap menentang terhadap adanya korupsi. Korupsi
dapat diartikan sebagai perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat
disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-

17
norma agama, material, mental dan umum. Menurut Undang-Undang
Nomor 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 (tujuh) kelompok tindak
pidana korupsi yang terdiri dari Kerugian Keuangan Negara, Suap-
menyuap, Pemerasan, Perbuatan Curang, Penggelapan dalam Jabatan,
Benturan Kepentingan dalam Pengadaan dan Gratifikasi.
Adapun nilai-nilai dasar yang terkandung didalam anti korupsi ini
adalah:
1) Kejujuran:
Adalah menyampaikan sesuatu dengan apa adanya tidak berbeda
dengan kenyataan yang ada.
2) Kepedulian:
Adalah perhatian seseorang terhadap sesama menjadi seseorang
memiliki kasih sayang.
3) Kemandirian:
Adalah membentuk karakter seseorang sehingga tidak terlalu
banyak bergantung pada orang lain.
4) Kedisiplinan:
Adalah ketekunan dan konsisten untuk terus mengembangkan
potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu
memperdayakan dirinya dalam menjalankan tugas.
5) Tanggung jawab:
Adalah pribadi yang utuh mengenal diri bahwa dirinya berbuat yang
terbaik sesama manusia.
6) Kerja keras:
Adalah pndividu yang terus meningkatkan kualitas hasil kerja demi
kemanfaatan publik.
7) Kesederhanaan:
Adalah manusia berintegritas tinggi dengan menyadari
keterbatasannya dengan melakukan sesuatu tanpa berlebih-
lebihan.

18
8) Keberanian:
Adalah seseorang yang mampu mengatakan kebenaran dan
menolak kebatilan.
9) Keadilan:
Adalah karakter yang menyadari dirinya bahwa apa yang diterima
sesuai dengan jerih payahnya.

2. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI


Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari tiga materi pelatihan, yaitu
Manajemen ASN, Whole of Government (WoG), dan Pelayanan Publik.
a. Manajemen Aparatur Sipil Negara
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 Tentang ASN, berdasarkan jenisnya
pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Untuk menjalankan
kedudukannya, maka ASN berfungsi sebagai pelaksanan kebijakan
publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas untuk
menjalankan fungsi dan tugasnya.
Agar ASN dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan
baik dan dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN
dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak dan kewajiban. PNS
berhak memperoleh: gaji, tunjangan dan fasilitas, cuti, jaminan pensiun
dan jaminan hari tua, perlindungan dan pengembangan kompetensi.
Sedangkan PPPK berhak memperoleh: gaji, tunjangan dan fasilitas, cuti,
perlindungan, pengembangan kompetensi.

19
Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:
1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan pemerintah yang sah;
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
yang berwenang;
4) Menaati ketentua peraturan perundang-undangan;
5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran dan tanggung jawab;
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam
maupun di luar kedinasan;
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

b. Whole of Government (WoG)


Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya
WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan
yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-
urusan yang relevan. Whole-of-Government (WoG) dapat dirumuskan
dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama
dan mencakup keseluruhan aktor dari seluruh sektor pemerintah.

20
c. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik (UU No.25 Tahun 2009). Terdapat 3
(tiga) unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu: penyelenggara
pelayanan publik, penerima layanan (pelanggan), kepuasan yang
diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).

B. Isu Aktual
Isu merupakan masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi.
Dalam penetapan isu perlu mendapatkan dukungan teoritik dari mata
pelatihan Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI, yaitu Manajemen
ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik. Isu harus bersumber
dari tugas pokok dan fungsi (tupoksi) pegawai, ide pegawai yang disetujui
oleh atasan dan/atau dari mentor, atau perintah atasan.
1. Identifikasi Isu
a. Belum Adanya Program GEMA SUSU ASIK (Gerakan
Masyarakat Sadar Menyusui Dini dan ASI Eksklusif) pada Ibu
Hamil dan Ibu Menyusui di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Muara Basung.
b. Belum Optimalnya Penyuluhan 10 Kasus Penyakit Terbanyak
pada Pasien di UPT Puskesmas Muara Basung.
c. Belum tersedia Toilet Ramah Anak untuk pelayanan anak di
UPT Puskesmas Muara Basung.

21
2. Analisis USG
Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) merupakan salah
satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode
teknik scoring demi menjaga keobjektifan pemilihan isu. Setiap isu
dinilai dengan memberikan skor antara 1-5.
a. Urgency : Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti.
b. Seriousness: Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan atau bahkan dapat
menimbulkan masalah-masalah lain.
c. Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.

Tabel 1: Penetapan Isu Prioritas Menggunakan Metode USG

Penilaian
No IDENTIFIKASI ISU Total Peringkat
U S G
Belum Optimalnya Penyuluhan 10 Kasus
1. Penyakit Terbanyak pada Pasien di UPT 3 4 4 11 2
Puskesmas Muara Basung.
Belum Adanya Program GEMA SUSU
ASIK (Gerakan Masyarakat Sadar
2. Menyusui Dini dan ASI Eksklusif) pada Ibu
4 5 4 13 1
Hamil dan Ibu Menyusui di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Muara Basung.
Belum tersedia Toilet Ramah Anak untuk
3. pelayanan anak di UPT Puskesmas Muara 2 3 3 8 3
Basung.
Keterangan USG : Keterangan Peringkat:
5 : Sangat Mendesak/Berpengaruh/Berdampak 1 = Tinggi
4 : Mendesak/Berpengaruh/ Berdampak 2 = Sedang
3 : Cukup Mendesak/Berpengaruh/Berdampak 3 = Rendah
2 : Tidak Mendesak/Berpengaruh/Berdampak
1 : Sangat Tidak Mendesak/Berpengaruh/Berdampak

22
Berdasarkan hasil penilaian prioritas menggunakan metode USG
yang telah didiskusikan kepada atasan langsung yaitu Kepala UPT
Puskesmas Muara Basung, maka isu yang dipilih adalah “Belum Adanya
Program GEMA SUSU ASIK (Gerakan Masyarakat Sadar Menyusui
Dini dan ASI Eksklusif) pada Ibu Hamil dan Ibu Menyusui di Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Muara Basung”. Isu ini memiliki skor 13 dan
menjadi isu prioritas yang akan dibahas dalam rancangan aktualisasi.

C. Gagasan/Kegiatan Penyelesaian Isu


Tabel 2: Gagasan Penyelesaian Isu
Unit Kerja UPT Puskesmas Muara Basung
Isu yang Diangkat Belum Adanya Program GEMA SUSU ASIK
(Gerakan Masyarakat Sadar Menyusui Dini
dan ASI Eksklusif) pada Ibu Hamil dan Ibu
Menyusui di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Muara Basung
Gagasan 1. Melakukan persiapan perencanaan
Pemecah Isu kegiatan.
2. Melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan
kegiatan program baru yaitu GEMA SUSU
ASIK di UPT Puskesmas Muara Basung.
3. Melakukan kegiatan pendataan ibu hamil,
ibu yang baru melahirkan dan ibu yang
menyusui anak 0-6 bulan.
4. Melakukan kegiatan pembuatan grup
WhatsApp sebagai media sosialisasi dan
penyuluhan.
5. Melakukan kegiatan penyuluhan dan
edukasi via media grup whatsApp.
6. Melakukan kegiatan realisasi komitmen ibu-
ibu yang melakukan Inisiasi Menyusui Dini
(IMD).
7. Melakukan kegiatan perhitungan status gizi
bayi yang telah lulus melakukan ASI
eksklusif.
8. Melakukan kegiatan pemberian reward bagi
ibu melahirkan yang berhasil melakukan
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ibu yang
lulus ASI eksklusif berupa sertifikat.

23
D. Rancangan Aktualisasi
1. Kegiatan 1. Melakukan persiapan perencanaan kegiatan program.
Tabel 3. Rancangan Aktualisasi Kegiatan 1
No URAIAN KETERANGAN
1. Kegiatan Melakukan persiapan perencanaan kegiatan.

Dalam melakukan persiapan perencanaan kegiatan


dengan baik, akan dicapai hasil kegiatan yang
menggambarkan manajemen ASN, WoG dan pelayanan
publik yaitu: dengan rasa penuh tanggung jawab, sopan
santun dan profesional, saya akan berkonsultasi dan
berkoordinasi dengan atasan dan teman sejawat untuk
tercapainya pelayanan yang lebih baik.
2. Tahapan 1. Membaca dan memahami teori mengenai Inisiasi
Kegiatan Menyusui Dini dan ASI eksklusif. Jelas, benar dan
tepat (akuntabilitas) & efektif dan efisien (komitmen
mutu)

2. Menyiapkan bahan untuk didiskusikan dan


dikonsultasikan dengan atasan dan teman sejawat.
Efektif dan efisien (komitmen mutu)

3. Menyampaikan rencana kegiatan Program GEMA


SUSU ASIK kepada atasan dan teman sejawat. Efektif
dan efisien (komitmen mutu)

4. Melakukan konsultasi dengan atasan dan teman


sejawat. Sopan santun (etika publik)

5. Menulis poin penting dan kesimpulan dari hasil diskusi


dan konsultasi dengan atasan dan teman sejawat.
Menerima masukan dan arahan secara rinci
(komitmen mutu)

6. Menerima saran dan masukan dari atasan dan teman


sejawat. Lapang dada (nasionalisme sila ke1&4,
mendengarkan dengan baik dan tidak memotong
pembicaraan (etika publik), tenggang rasa dan
saling menghormati (nasionalisme sila ke2)

7. Melakukan seluruh proses kegiatan akan didiskusikan


dan dikonsultasikan pada waktu senggang dan tidak
mengganggu pekerjaan. Disiplin waktu (anti korupsi).
3. Output/Hasil Terlaksananya persiapan perencanaan kegiatan program.

24
4. Keterkaitan AKUNTABILITAS, KOMITMEN MUTU
Substansi Dalam melaksanakan kegiatan persiapan perencanaan
Mata kegiatan, pertama saya akan membaca dan memahami
Pelatihan teori secara jelas, benar dan tepat (akuntabilitas)
dengan cara: mengumpulkan teori yang jelas
referensinya, mengecek kebenaran sumber teori
sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan melengkapi
semaksimal mungkin sumber bacaan tersebut. Dalam
kegiatan ini saya akan menerapkan teknik cross check
dan berfikir kreatif.
Selain itu, saya juga akan membaca dan memahami teori
tersebut secara efektif dan efisien (komitmen mutu)
yaitu dengan cara: fokus pada kompetensi,
mengefisiensikan waktu agar waktu dapat dimanfaatkan
sebaik mungkin dan mencatat setiap poin penting dari
hasil bacaan, dengan menerapkan teknik berfikir kreatif.

KOMITMEN MUTU
Selanjutnya saya akan menyiapkan bahan secara efektif
dan efisien (komitmen mutu) untuk dikonsultasikan dan
didiskusikan dengan atasan dan teman sejawat dengan
cara: menyiapkan bahan sesuai kompetensi dan
mengefisiensikan waktu dan membawa catatan poin
penting dari bahan yang telah dibaca sebelumnya, dengan
menerapkan teknik berfikir kreatif.

KOMITMEN MUTU
Kemudian saya akan menyampaikan rencana kegiatan
program baru GEMA SUSU ASIK secara efektif dan
efisien (komitmen mutu) dengan cara: menjelaskan
dengan detail dan jelas setiap rincian tahapan kegiatan,
mengefisiensikan waktu dan berdiskusi mengenai
rencana kegiatan tersebut, dengan menerapkan teknik
berfikir kreatif.

ETIKA PUBLIK
Selanjutnya saya akan melakukan konsultasi rencana
program secara sopan santun (etika publik) dengan cara:
mengetuk pintu, mengucapkan salam, senyum, ramah,
menyapa dengan sopan dan santun, menggunakan
pakaian yang sopan, rapi dan bersih sebelum memasuki
ruangan atasan dan teman sejawat, saya akan
menggunakan kosakata komunikasi yang baik dan
efektif, dengan menerapkan teknik komunikasi efektif.

25
KOMITMEN MUTU
Selanjutnya atasan dan teman sejawat akan memberikan
masukan dan arahan secara rinci (komitmen mutu)
dengan cara: saya akan mendengarkan dengan baik,
mencatat setiap poin penting dan mengambil
kesimpulan dari hasil diskusi, dengan menerapkan teknik
berfikir kreatif.

NASIONALISME SILA KE1,2&4, ETIKA PUBLIK


Lalu saya akan menerima saran dan masukan dengan
lapang dada (nasionalisme sila ke1&4) yaitu dengan
cara: open mind dalam menerima masukan,
menghormati atasan dan teman sejawat, tidak
memaksakan kehendak sendiri, dengan menerapkan
teknik diskusi.
Pada waktu atasan dan teman sejawat memberikan saran
dan masukan, saya akan mendengarkan dengan baik
dan tidak memotong pembicaraan dari atasan
(nasionalisme sila ke4, etika publik), dengan
menerapkan teknik diskusi dan mendengarkan efektif.
Setelah menerima masukan dari atasan dan teman
sejawat, selanjutnya saya akan menjalin kerjasama
dengan cara: tenggang rasa dan saling menghormati
(nasionalisme sila ke2), dengan menerapkan teknik
diskusi.

ANTI KORUPSI
Seluruh proses kegiatan akan didiskusikan dan
dikonsultasikan pada waktu senggang dan tidak
mengganggu pekerjaan di kantor dengan cara: disiplin
waktu (anti korupsi), dengan menerapkan teknik
transparansi.

MANAJEMEN ASN, WoG, PELAYANAN PUBLIK


Dalam melakukan persiapan perencanaan kegiatan, saya
akan melakukan dengan rasa penuh tanggung jawab,
sopan santun dan profesional (manajemen ASN), dan
saya juga akan melakukan konsultasi dan koordinasi
dalam menyampaikan rencana kegiatan kepada atasan
dan teman sejawat untuk mencapai pemahaman yang baik
(WoG), sehingga dengan dilakukannya kegiatan ini
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tenaga
medis dalam memberikan pelayanan yang lebih baik
(Pelayanan Publik).

26
5. Kontribusi Dengan melakukan persiapan perencanaan kegiatan
terhadap program, akan berkontribusi dalam misi puskesmas yaitu
Visi Misi menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
bermutu.
6. Penguatan Dengan melakukan persiapan perencanaan kegiatan
Nilai-nilai program, diharapkan akan mewujudkan nilai-nilai
Organisasi organisasi yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan
yang profesional, ramah dan mutu.

2. Kegiatan 2. Melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan kegiatan


program baru yaitu GEMA SUSU ASIK di UPT Puskesmas Muara
Basung.
Tabel 4: Rancangan Aktualisasi Kegiatan 2
No URAIAN KETERANGAN
1. Kegiatan Melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan kegiatan
program baru yaitu GEMA SUSU ASIK di UPT
Puskesmas Muara Basung.

Dalam melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan


kegiatan program baru GEMA SUSU ASIK di UPT
Puskesmas Muara Basung dengan baik, akan dicapai
hasil kegiatan yang menggambarkan manajemen ASN,
WoG dan pelayanan publik yaitu: dengan saya akan
memberikan informasi secara benar, tanggung
jawab, sopan santun dan profesional, saya akan
berkoordinasi dan berkolaborasi bersama atasan,
rekan kerja dan tenaga medis yang berkaitan dengan
program untuk tercapainya pelayanan yang lebih baik.
2. Tahapan 1. Melakukan konsultasi dengan atasan dan teman
Kegiatan sejawat. Sopan santun (etika publik)

2. Mengumpulkan tenaga medis yang berkaitan dengan


Program GEMA SUSU ASIK. Sopan santun (etika
publik)

3. Melakukan kerjasama dengan tenaga medis yang


berkaitan dengan program untuk turut serta
berkomitmen dalam menyukseskan program. Dengan
tenggang rasa dan saling menghormati
(nasionalisme sila ke2)

27
4. Menyampaikan rencana teknis alur kegiatan Program
GEMA SUSU ASIK kepada tenaga medis. Tanggung
jawab, jelas dan tepat (akuntabilitas),
mendengarkan dengan baik dan tidak memotong
pembicaraan (nasionalisme sila ke4, etika publik)

5. Melakukan penyusunan jadwal kegiatan. Efektif &


efisien (komitmen mutu)

6. Melakukan pembagian tugas dengan tenaga medis.


Adil dan kerja keras (anti korupsi)

7. Menerima saran dan masukan mengenai teknis


kegiatan dari tenaga medis. Lapang dada
(nasionalisme sila ke1&4), mendengarkan dengan
baik dan tidak memotong pembicaraan
(nasionalisme sila ke4, etika publik)
3. Output/Hasil Terlaksananya sosialisasi teknis pelaksanaan program
baru GEMA SUSU ASIK di UPT Puskesmas Muara
Basung.
4. Keterkaitan ETIKA PUBLIK
Substansi Dalam melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan
Mata kegiatan program baru yaitu GEMA SUSU ASIK,
Pelatihan pertama saya akan melakukan konsultasi rencana
kegiatan saya kepada atasan dan teman sejawat secara
sopan santun (etika publik) yaitu dengan cara:
mengetuk pintu, mengucapkan salam, senyum,
ramah, menyapa dengan sopan dan santun,
menggunakan pakaian yang sopan, rapi dan bersih
sebelum memasuki ruangan atasan dan teman sejawat,
saya akan menggunakan kosakata komunikasi yang
baik dan efektif, dengan menerapkan teknik
komunikasi efektif.

ETIKA PUBLIK
Selanjutnya saya juga akan mengumpulkan tenaga
medis yang berkaitan dengan Program GEMA SUSU
ASIK untuk berdiskusi secara sopan santun (etika
publik) dengan mengucapkan salam, senyum, ramah,
menyapa dengan sopan dan santun, menggunakan
pakaian yang sopan, rapi dan bersih serta saya akan
menggunakan kosakata komunikasi yang baik dan
efektif, dengan menerapkan teknik komunikasi efektif.

28
NASIONALISME SILA KE2
Dengan tenggang rasa dan saling menghormati
(nasionalisme sila ke2), saya akan melakukan
kerjasama dengan tenaga medis yang berkaitan dengan
program dengan cara turut melibatkan seluruhnya,
saling membantu, saling memahami tugas masing-
masing dan berkomitmen dalam menyukseskan
program, dengan menerapkan teknik partisipasi.

AKUNTABILITAS
Kemudian saya akan menyampaikan rencana teknis alur
kegiatan Program GEMA SUSU ASIK kepada tenaga
medis secara tanggung jawab, jelas dan tepat
(akuntabilitas) dengan cara: merincikan dengan jelas
dan tepat, menjelaskan satu persatu alur kegiatan
dengan detail, menjelaskan manfaat dan tujuan dari
kegiatan dan kemungkinan kendala-kendala yang
kemungkinan muncul, dengan menerapkan teknik
laporan.

KOMITMEN MUTU
Selanjutnya saya akan melakukan penyusunan jadwal
secara efisien (komitmen mutu) yaitu dengan cara:
meminta jadwal rutin tenaga medis agar jadwal kegiatan
tidak mengganggu pekerjaan pokok tenaga kerja,
menyusun secara efektif dan terstruktur, mengoreksi
kembali hasil rencana jadwal dan mendiskusikan dengan
tenaga medis hasil rencana jadwal tersebut, dengan
menerapkan teknik berfikir kreatif.

ANTI KORUPSI
Dengan adil dan kerja keras (anti korupsi), saya akan
melakukan pembagian tugas dengan tenaga medis yaitu
dengan cara: mengetahui kompetensi masing-masing
tenaga medis, membagi tugas sesuai kompetensi,
adil dan tidak membeda-bedakan, serta saling
berkoordinasi antar tenaga medis, dengan menerapkan
teknik transparansi.

NASIONALISME SILA KE1&4, ETIKA PUBLIK


Selanjutnya saya akan menerima saran dan masukan
dengan lapang dada (nasionalisme sila ke1&4) yaitu
dengan cara: open mind dalam menerima masukan,
menghormati tenaga medis serta tidak memaksakan
kehendak sendiri, dengan menerapkan teknik diskusi.

29
Pada waktu tenaga medis memberikan saran dan
masukan, saya akan mendengarkan dengan baik dan
tidak memotong pembicaraan (nasionalisme sila ke4,
etika publik), dengan menerapkan teknik diskusi dan
mendengarkan efektif.

MANAJEMEN ASN, WoG, PELAYANAN PUBLIK


Dalam melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan
program baru GEMA SUSU ASIK di UPT Puskesmas
Muara Basung, saya akan memberikan informasi
secara benar, tanggung jawab, sopan santun dan
profesional (manajemen ASN), dan saya juga akan
melakukan koordinasi dan kolaborasi bersama atasan,
rekan kerja dan tenaga medis yang berkaitan dengan
program (WoG), sehingga dengan dilakukannya
kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan tenaga medis dalam memberikan
pelayanan yang lebih baik (Pelayanan Publik).
5. Kontribusi Dengan melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan
terhadap Visi program baru GEMA SUSU ASIK di UPT Puskesmas
Misi Muara Basung, akan berkontribusi dalam misi
puskesmas yaitu menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu.
6. Penguatan Dengan melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan
Nilai-nilai kegiatan program baru yaitu GEMA SUSU ASIK di UPT
Organisasi Puskesmas Muara Basung, diharapkan akan dapat
mewujudkan nilai-nilai organisasi yaitu dengan
meningkatkan kualitas pelayanan yang profesional,
ramah dan mutu.

3. Kegiatan 3. Melakukan kegiatan pendataan ibu hamil, ibu yang baru


melahirkan dan ibu yang menyusui anak 0-6 bulan.
Tabel 5: Rancangan Aktualisasi Kegiatan 3
No URAIAN KETERANGAN
1. Kegiatan Melakukan kegiatan pendataan ibu hamil, ibu yang
baru melahirkan dan ibu yang menyusui anak 0-6
bulan.

Dalam melakukan kegiatan pendataan ibu hamil, ibu


yang baru melahirkan dan ibu yang menyusui anak 0-6
bulan dengan baik, akan dicapai hasil kegiatan yang
menggambarkan manajemen ASN, WoG dan
pelayanan publik yaitu: dengan saya akan melakukan
dengan penuh tanggung jawab, sopan santun,

30
memberikan informasi secara benar, profesional
dan tidak menyalahgunakan informasi, saya akan
berkoordinasi dan berkolaborasi bersama atasan,
rekan kerja, tenaga medis dan ibu-ibu yang berkaitan
dengan program untuk tercapainya pelayanan yang
lebih baik.
2. Tahapan 1. Melakukan konsultasi dengan atasan dan teman
Kegiatan sejawat. Sopan santun (etika publik)

2. Meminta tenaga medis yang berhubungan dengan


program melakukan pendataan. Tanggung jawab
dan benar (akuntabilitas)

3. Memberikan penjelasan teknis pelaksanaan dan


manfaat dari program baru GEMA SUSU ASIK
pada ibu yang termasuk kriteria program. Efektif
dan efisien (komitmen mutu), komunikasi yang
baik (etika publik)

4. Meminta izin dan persetujuan dari ibu yang


termasuk kriteria program GEMA SUSU ASIK.
Hormat pada hak dan keputusan ibu
(nasionalisme sila ke1)

5. Data dikumpulkan berdasarkan kondisi ibu yaitu


ibu hamil, ibu yang baru melahirkan dan ibu yang
menyusui anak 0-6 bulan. Tanggung jawab,
benar, jelas dan tepat (akuntabilitas)

6. Data yang diambil adalah identitas ibu dan suami


dan/atau keluarga yang memiliki nomor
HandPhone yang aktif dihubungi dan terhubung ke
aplikasi WhatsApp. Jujur dan tanggung jawab
(anti korupsi)
3. Output/Hasil Terlaksananya kegiatan pendataan ibu hamil, ibu yang
baru melahirkan dan ibu yang menyusui anak 0-6
bulan.
4. Keterkaitan ETIKA PUBLIK
Substansi Mata Dalam melakukan kegiatan pendataan ibu hamil, ibu
Pelatihan yang baru melahirkan dan ibu yang menyusui anak 0-6
bulan, pertama saya akan melakukan konsultasi
rencana kegiatan saya kepada atasan dan teman
sejawat secara sopan santun (etika publik) yaitu
dengan cara: mengetuk pintu, mengucapkan salam,
senyum, ramah, menyapa dengan sopan dan
santun, menggunakan pakaian yang sopan, rapi

31
dan bersih sebelum memasuki ruangan atasan dan
teman sejawat, saya akan menggunakan kosakata
komunikasi yang baik dan efektif, dengan
menerapkan teknik komunikasi efektif.

AKUNTABILITAS
Selanjutnya saya akan meminta tenaga medis yang
berhubungan dengan program melakukan pendataan
secara tanggung jawab dan benar (akuntabilitas)
yaitu dengan cara: memilih ibu-ibu yang masuk kriteria
program, mendata identitas ibu yang masuk kriteria
program dengan benar dan tepat serta melihat dan
mencatat status rekam medis pasien, dengan
menerapkan teknik laporan.

KOMITMEN MUTU, ETIKA PUBLIK


Lalu tenaga medis akan memberikan penjelasan teknis
pelaksanaan dan manfaat dari program baru GEMA
SUSU ASIK pada ibu yang termasuk kriteria program
secara efektif dan efisien (komitmen mutu), dengan
cara: memanfaat waktu seefisien mungkin dan rasa
tanggung jawab menjelaskan dengan detail setiap
rincian kegiatan program hingga ibu-ibu paham,
dengan menerapkan teknik berfikir kreatif.
Selain itu, dalam penyampaiannya juga akan
mengunakan komunikasi yang baik (etika publik)
yaitu mengucapkan salam, senyum, ramah,
menyapa dengan sopan dan santun, menggunakan
pakaian yang sopan, rapi dan bersih,
menggunakan kosakata yang baik dan ingin ikut
berpartisipasi, dengan menerapkan teknik
komunikasi efektif.

NASIONALISME SILA KE1


Kemudian tenaga medis akan meminta izin dan
persetujuan dari ibu yang termasuk kriteria program
GEMA SUSU ASIK secara hormat pada hak dan
keputusan ibu (nasionalisme sila ke1) yaitu dengan
cara: membuat lembar persetujuan, memberi
penjelasan lengkap dan jelas pada ibu tentang
kegiatan program, maksud dan tujuan kegiatan,
manfaat dari program, mengajukan lembar
persetujuan, memberi kebebasan kepada ibu untuk
memilih ikut serta atau menolak berpartisipasi dan
mengisi lembar persetujuan bila setuju ikut
berpartisipasi, dengan menerapkan teknik diskusi.

32
AKUNTABILITAS
Selanjutnya tenaga medis akan mengumpulkan data
berdasarkan kondisi ibu yaitu ibu hamil, ibu yang baru
melahirkan dan ibu yang menyusui anak 0-6 bulan
secara tanggung jawab, benar, jelas dan tepat
(akuntabilitas) dengan cara: membuat buku
pendataan yang membantu mempermudah pendataan,
mengisi buku data tersebut sesuai kriteria serta
mengisi buku data dengan lengkap dan benar,
dengan menerapkan teknik laporan.

ANTI KORUPSI
Untuk data yang akan diambil adalah identitas ibu dan
suami dan/atau keluarga yang memiliki nomor
HandPhone yang aktif dihubungi dan terhubung ke
aplikasi WhatsApp secara jujur dan tanggung jawab
(anti korupsi) dengan cara: mengisi buku data
dengan benar, menjaga kerahasiaan nomor
HandPhone, menggunakan data dengan penuh rasa
tanggung jawab dan menjaga kepercayaan ibu,
dengan menerapkan teknik pengawasan.

MANAJEMEN ASN, WoG, PELAYANAN PUBLIK


Dalam melakukan kegiatan pendataan ibu hamil, ibu
yang baru melahirkan dan ibu yang menyusui anak 0-6
bulan, saya akan melakukan dengan penuh tanggung
jawab, sopan santun, memberikan informasi secara
benar, profesional dan tidak menyalahgunakan
informasi (manajemen ASN), dan saya juga akan
melakukan koordinasi dan kolaborasi bersama
atasan, rekan kerja, tenaga medis dan ibu-ibu yang
berkaitan dengan program dalam melakukan
sosialisasi teknis pelaksanaan program baru GEMA
SUSU ASIK di UPT Puskesmas Muara Basung (WoG),
sehingga dengan dilakukannya kegiatan ini diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan tenaga medis dalam
memberikan pelayanan yang lebih baik (Pelayanan
Publik).
5. Kontribusi Dengan melakukan kegiatan pendataan ibu hamil, ibu
terhadap Visi yang baru melahirkan dan ibu yang menyusui anak 0-6
Misi bulan, akan berkontribusi dalam misi puskesmas yaitu
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan menjalin kerjasama dengan
masyarakat dan lintas sektor dalam bidang
kesehatan.

33
6. Penguatan Dengan melakukan kegiatan pendataan ibu hamil, ibu
Nilai-nilai yang baru melahirkan dan ibu yang menyusui anak 0-6
Organisasi bulan, diharapkan dapat mewujudkan nilai-nilai
organisasi yaitu dengan meningkatkan kualitas
pelayanan yang profesional, ramah dan amanah.

4. Kegiatan 4. Melakukan kegiatan pembuatan grup WhatsApp sebagai


media sosialisasi dan penyuluhan.
Tabel 6: Rancangan Aktualisasi Kegiatan 4
No URAIAN KETERANGAN
1. Kegiatan Melakukan kegiatan pembuatan grup WhatsApp
sebagai media sosialisasi dan penyuluhan

Dalam melakukan kegiatan pembuatan grup


WhatsApp sebagai media sosialisasi dan
penyuluhan, akan dicapai hasil kegiatan yang
menggambarkan manajemen ASN, WoG dan
pelayanan publik yaitu: dengan saya akan
melakukan dengan penuh tanggung jawab, sopan
santun, memberikan informasi secara benar,
profesional dan tidak menyalahgunakan
informasi, saya akan berkoordinasi dan
berkolaborasi bersama atasan, rekan kerja, tenaga
medis dan ibu-ibu yang berkaitan dengan program
untuk tercapainya pelayanan yang lebih baik.
2. Tahapan 1. Melakukan konsultasi dengan atasan dan teman
Kegiatan sejawat. Sopan santun (etika publik)

2. Saya membuat grup WhatsApp sebagai media


sosialisasi dan penyuluhan. Tanggung jawab
(akuntabilitas)

3. Memberi nama grup “GEMA SUSU ASIK”.


Berfikir kreatif (kualitas mutu)

4. Nomor HandPhone ibu-ibu yang telah didata


dimasukkan grup WhatsApp. Benar, jujur, detail
dan bertanggung jawab (nasionalisme sila ke1)

5. Menunjukkan sikap ramah dan sopan santun


kepada ibu-ibu. Sopan santun (etika publik)
3. Output/Hasil Terlaksananya pembuatan kegiatan grup WhatsApp
sebagai media sosialisasi dan penyuluhan.

34
4. Keterkaitan ETIKA PUBLIK
Substansi Mata Dalam melakukan kegiatan pembuatan grup
Pelatihan WhatsApp sebagai media sosialisasi dan
penyuluhan, pertama saya akan melakukan
konsultasi rencana kegiatan saya kepada atasan dan
teman sejawat secara sopan santun (etika publik)
yaitu dengan cara: mengetuk pintu, mengucapkan
salam, senyum, ramah, menyapa dengan sopan
dan santun, menggunakan pakaian yang sopan,
rapi dan bersih sebelum memasuki ruangan atasan
dan teman sejawat, saya akan menggunakan
kosakata komunikasi yang baik dan efektif,
dengan menerapkan teknik komunikasi efektif.

AKUNTABILITAS, KUALITAS MUTU,


NASIONALISME SILA KE1
Kemudian saya akan membuat grup WhatsApp
sebagai media sosialisasi dan penyuluhan secara
tanggung jawab (akuntabilitas) dengan cara:
menggunakan handphone yang terhubung dengan
aplikasi whatApp, dengan menerapkan teknik
dokumentasi.
Selanjutnya saya akan memberi nama grup whatApp
dengan nama “GEMA SUSU ASIK” (kualitas mutu)
dengan cara memikirkan dan menemukan ide nama
yang kreatif dan semenarik mungkin, dengan
menerapkan teknik berfikir kreatif.
Lalu saya akan memasukkan nomor kontak ibu ke
dalam grup secara benar, jujur, detail dan
bertanggung jawab (nasionalisme sila ke1),
dengan menerapkan teknik partisipasi.

ETIKA PUBLIK
Selanjutnya saya akan menunjukkan sikap ramah
dan sopan santun (etika publik) dengan cara:
menyapa dengan sopan, memberikan salam,
ramah, meggunakan kosa kata yang baik dan
berterimakasih pada ibu-ibu yang baru dimasukkan
ke grup yang telah bersedia aktif peran serta
berkomitmen terhadap program, dengan menerapkan
teknik teknik komunikasi efektif.

35
MANAJEMEN ASN, WoG, PELAYANAN PUBLIK
Dalam melakukan kegiatan pembuatan grup
WhatsApp sebagai media sosialisasi dan
penyuluhan, saya akan melakukan dengan penuh
tanggung jawab, sopan santun, memberikan
informasi secara benar, profesional dan tidak
menyalahgunakan informasi (manajemen ASN),
dan saya juga akan melakukan berkoordinasi dan
berkolaborasi bersama atasan dan rekan kerja serta
ibu-ibu yang berkaitan dengan program dalam
melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan program
baru GEMA SUSU ASIK di UPT Puskesmas Muara
Basung (WoG), sehingga dengan dilakukannya
kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan tenaga medis dalam memberikan
pelayanan yang lebih baik (Pelayanan Publik).
5. Kontribusi Dengan membuat kegiatan grup WhatsApp sebagai
terhadap Visi media sosialisasi dan penyuluhan, akan berkontribusi
Misi dalam misi puskesmas yaitu menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan menjalin
kerjasama dengan masyarakat dan lintas sektor
dalam bidang kesehatan.
6. Penguatan Nilai- Dengan membuat grup WhatsApp sebagai media
nilai Organisasi sosialisasi dan penyuluhan, diharapkan dapat
mewujudkan nilai-nilai organisasi yaitu dengan
meningkatkan kualitas pelayanan yang profesional,
mutu dan amanah.

5. Kegiatan 5. Melakukan kegiatan penyuluhan dan edukasi via media


grup whatsApp.
Tabel 7: Rancangan Aktualisasi Kegiatan 5
No URAIAN KETERANGAN
1. Kegiatan Melakukan kegiatan penyuluhan dan edukasi via
media grup whatsApp.

Dalam melakukan kegiatan penyuluhan dan edukasi via


media grup whatsApp, akan dicapai hasil kegiatan yang
menggambarkan manajemen ASN, WoG dan pelayanan
publik yaitu: dengan saya akan melakukan dengan
penuh tanggung jawab, sopan santun, profesional,
menggunakan fasilitas secara efektif dan efisien,
memberikan informasi yang benar dan tidak
menyalahgunakan informasi, saya akan
berkoordinasi dan berkolaborasi bersama atasan,

36
rekan kerja, tenaga medis ibu-ibu yang berkaitan dengan
program untuk tercapainya pelayanan yang lebih baik.
2. Tahapan 1. Melakukan konsultasi dengan atasan dan teman
Kegiatan sejawat. Sopan santun (etika publik)

2. Memberikan salam dan sapa sebelum memberi


informasi atau penyuluhan. Salam dan sapa (etika
publik)

3. Tenaga medis secara aktif memberikan informasi di


grup WhatsApp. Efektif dan efisien (komitmen
mutu)

4. Aktif melakukan tanya jawab untuk meningkatkan


pengetahuan ibu tentang Inisiasi Menyusui Dini dan
ASI eksklusif. Tanggung jawab dan kerja keras
(anti korupsi)

5. Mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan waktu


yang telah diluangkan ibu-ibu. Ramah dan sopan
santun (etika publik)
3. Output/Hasil Terlaksananya kegiatan penyuluhan dan edukasi via
media grup whatsApp.
4. Keterkaitan ETIKA PUBLIK
Substansi Saya akan melakukan konsultasi rencana program saya
Mata secara sopan santun (etika publik) yaitu dengan cara:
Pelatihan mengetuk pintu, mengucapkan salam, senyum,
ramah, menyapa dengan sopan dan santun,
menggunakan pakaian yang sopan, rapi dan bersih
sebelum memasuki ruangan atasan dan teman sejawat,
dan menggunakan kosakata komunikasi yang baik,
dengan menerapkan teknik komunikasi efektif.

ETIKA PUBLIK
Sebelum saya akan memberi informasi atau penyuluhan
saya memberikan salam dan sapa (etika publik)
dengan cara: saya memberikan salam dan sapa (Etika
Publik) dengan cara mengucapkan salam, ramah,
menyapa dengan sopan dan santun kepada ibu-ibu
yang turut serta dalam program, dan menggunakan
kosakata komunikasi yang baik, dengan menerapkan
teknik komunikasi efektif.

37
KOMITMEN MUTU
Lalu tenaga medis secara aktif akan memberikan
informasi di grup WhatsApp secara efektif dan efisien
(komitmen mutu) yaitu dengan cara: sopan santun,
menggunakan kalimat yang baik, membuat design
penyuluhan dalam bentuk gambar yang menarik dan
mudah dipahami, disebarkan via media WhatsApp dan
menyebarkan informasi yang benar, berkualitas dan
dapat dipertanggungjawabkan, dengan menerapkan
teknik berfikir kreatif.

ANTI KORUPSI
Saya akan lebih aktif melakukan tanya jawab untuk
meningkatkan pengetahuan ibu tentang Inisiasi
Menyusui Dini dan ASI eksklusif secara tanggung
jawab dan kerja keras (anti korupsi) dengan cara:
melaksanakan komitmen awal program, memberi
perjelasan yang mudah dipahami dan dimengerti ibu,
menjawab semua pertanyaan ibu menggunakan sumber
yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan,
dengan menerapkan teknik tranparansi.

ETIKA PUBLIK
Selanjutnya saya akan menunjukkan sikap ramah dan
sopan santun (etika publik) dengan cara: sopan,
ramah, menggunakan kosa kata yang baik saat
mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan waktu
yang telah diluangkan ibu-ibu, dengan menerapkan
teknik komunikasi efektif.

MANAJEMEN ASN, WoG, PELAYANAN PUBLIK


Dalam melakukan kegiatan penyuluhan dan edukasi via
media grup whatsApp, saya akan melakukan dengan
penuh tanggung jawab, sopan santun, professional,
menggunakan fasilitas secara efektif dan efisien,
memberikan informasi yang benar dan tidak
menyalahgunakan informasi (manajemen ASN), dan
saya juga akan melakukan koordinasi dan kolaborasi
bersama atasan dan rekan kerja, teman sejawat serta
ibu-ibu yang berkaitan dengan program dalam
melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan program baru
GEMA SUSU ASIK di UPT Puskesmas Muara Basung
(WoG), sehingga dengan dilakukannya kegiatan ini
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tenaga
medis dalam memberikan pelayanan yang lebih baik
(Pelayanan Publik).

38
5. Kontribusi Dengan melakukan kegiatan penyuluhan dan edukasi
terhadap Visi via media grup whatsApp, akan berkontribusi dalam misi
Misi puskesmas yaitu menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan menjalin kerjasama
dengan masyarakat dan lintas sektor dalam bidang
kesehatan.
6. Penguatan Dengan melakukan kegiatan penyuluhan dan edukasi
Nilai-nilai via media grup whatsApp, diharapkan dapat
Organisasi mewujudkan nilai-nilai organisasi yaitu dengan
meningkatkan kualitas pelayanan yang profesional,
ramah, inovatif, mutu dan amanah.

6. Kegiatan 6. Melakukan kegiatan realisasi komitmen ibu-ibu melakukan


Inisiasi Menyusui Dini.
Tabel 8: Rancangan Aktualisasi Kegiatan 6
No URAIAN KETERANGAN
1. Kegiatan Melakukan kegiatan realisasi komitmen ibu-ibu
yang melakukan Inisiasi Menyusui Dini.

Dalam melakukan kegiatan realisasi komitmen ibu-ibu


yang melakukan Inisiasi Menyusui Dini, akan dicapai
hasil kegiatan yang menggambarkan manajemen
ASN, WoG dan pelayanan publik yaitu: dengan saya
akan melakukan dengan penuh tanggung jawab,
sopan santun, profesional, menggunakan fasilitas
secara efektif dan efisien, memberikan informasi
yang benar dan tidak menyalahgunakan informasi,
saya akan berkoordinasi dan berkolaborasi
bersama atasan, rekan kerja, tenaga medis ibu-ibu
yang berkaitan dengan program untuk tercapainya
pelayanan yang lebih baik.
2. Tahapan 1. Melakukan konsultasi dengan atasan dan teman
Kegiatan sejawat. Sopan santun (etika publik)

2. Menerima kiriman gambar atau video dari ibu


yang baru melahirkan yang melakukan Inisiasi
Menyusui Dini. Tanggung jawab (anti korupsi)

3. Merahasiakan dan menyimpan gambar atau video


yang diterima dengan baik. Tanggung jawab
(anti korupsi)

4. Menjaga kepercayaan ibu dan keluarga.


Tanggung jawab (anti korupsi)

39
5. Mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan
waktu yang telah diluangkan ibu-ibu. Ramah dan
sopan santun (etika publik)
3. Output/Hasil Terlaksananya kegiatan realisasi komitmen ibu-ibu
yang melakukan Inisiasi Menyusui Dini.
4. Keterkaitan ETIKA PUBLIK
Substansi Mata Saya akan melakukan konsultasi rencana program
Pelatihan saya secara sopan santun (etika publik) yaitu
dengan cara: mengucapkan salam, senyum, ramah,
menyapa dengan sopan dan santun,
menggunakan pakaian yang sopan, rapi dan
bersih kepada atasan dan teman sejawat dan
menggunakan kosakata komunikasi yang baik,
dengan menerapkan teknik komunikasi efektif

ANTI KORUPSI
Selanjutnya saya akan menerima kiriman gambar atau
video dari ibu yang baru melahirkan yang melakukan
Inisiasi Menyusui Dini secara tanggung jawab (anti
korupsi) yaitu dengan cara menyimpan kiriman
gambar atau video, bertanggungjawab dan
menjaga kerahasiaan atas data yang dikirim, serta
menjaga kepercayaan ibu. Kemudian data tersebut
digunakan sebagai indikator keberhasilan atas
komitmen ibu terhadap program Inisiasi Menyusui Dini
“GEMA SUSU ASIK”, dengan menerapkan teknik
pengawasan.

ETIKA PUBLIK
Selanjutnya saya akan menunjukkan sikap ramah
dan sopan santun (etika publik) dengan cara:
sopan, ramah, menggunakan kosa kata yang baik
saat mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan
waktu yang telah diluangkan ibu-ibu, dengan
menerapkan teknik komunikasi efektif.

MANAJEMEN ASN, WoG, PELAYANAN PUBLIK


Dalam melakukan kegiatan realisasi komitmen ibu-ibu
melakukan Inisiasi Menyusui Dini, saya akan
melakukan dengan penuh tanggung jawab, sopan
santun, professional, menjaga kerahasiaan,
menggunakan fasilitas secara efektif dan efisien,
memberikan informasi yang benar dan tidak
menyalahgunakan informasi (manajemen ASN),
dan saya juga akan melakukan koordinasi dan
kolaborasi bersama atasan dan rekan kerja serta ibu-

40
ibu yang berkaitan dengan program dalam melakukan
sosialisasi teknis pelaksanaan program baru GEMA
SUSU ASIK di UPT Puskesmas Muara Basung
(WoG), sehingga dengan dilakukannya kegiatan ini
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tenaga
medis dalam memberikan pelayanan yang lebih
baik (Pelayanan Publik).
5. Kontribusi Dengan melakukan kegiatan realisasi komitmen ibu-
terhadap Visi ibu yang melakukan Inisiasi Menyusui Dini, akan
Misi berkontribusi dalam misi puskesmas yaitu
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan menjalin kerjasama dengan
masyarakat dan lintas sektor dalam bidang
kesehatan.
6. Penguatan Dengan melakukan kegiatan realisasi komitmen ibu-
Nilai-nilai ibu melakukan Inisiasi Menyusui Dini, diharapkan
Organisasi dapat mewujudkan nilai-nilai organisasi yaitu dengan
meningkatkan kualitas pelayanan yang profesional,
ramah, inovatif, mutu dan amanah.

7. Kegiatan 7. Melakukan kegiatan perhitungan status gizi bayi yang


telah lulus melakukan ASI eksklusif.

Tabel 9: Rancangan Aktualisasi Kegiatan 7


No URAIAN KETERANGAN
1. Kegiatan Melakukan kegiatan perhitungan status gizi bayi
yang telah lulus melakukan ASI eksklusif.

Dalam melakukan kegiatan kegiatan perhitungan status


gizi bayi yang telah lulus melakukan ASI eksklusif, akan
dicapai hasil kegiatan yang menggambarkan
manajemen ASN, WoG dan pelayanan publik yaitu:
dengan saya akan melakukan dengan penuh
tanggung jawab, sopan santun, profesional,
menggunakan fasilitas secara efektif dan efisien,
memberikan informasi yang benar dan tidak
menyalahgunakan informasi, saya akan
berkoordinasi dan berkolaborasi bersama atasan,
rekan kerja, tenaga medis ibu-ibu yang berkaitan
dengan program untuk tercapainya pelayanan yang
lebih baik.

41
2. Tahapan 1. Melakukan konsultasi dengan atasan dan teman
Kegiatan sejawat. Sopan santun (etika publik)

2. Meminta ibu membawa Kartu Menuju Sehat bayi.


sopan santun (nasionalisme sila ke2)

3. Melakukan perhitungan berat badan dan tinggi


badan. Tanggung jawab, benar, jelas dan tepat
(akuntabilitas)

4. Mengihitung status gizi bayi. Tanggung jawab,


benar, jelas dan tepat (akuntabilitas)

5. Menghubungkan hasil perhitungan status gizi bayi


sebagai indikator ASI eksklusif. Efektif dan
efisiensi (komitmen mutu)

6. Mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan


waktu yang telah diluangkan ibu-ibu. Ramah dan
sopan santun (etika publik)
3. Output/Hasil Terlaksananya kegiatan perhitungan status gizi bayi
yang telah lulus melakukan ASI eksklusif.
4. Keterkaitan ETIKA PUBLIK
Substansi Saya akan melakukan konsultasi rencana program saya
Mata Pelatihan secara sopan santun (etika publik) yaitu dengan cara:
mengucapkan salam, senyum, ramah, menyapa
dengan sopan dan santun, menggunakan pakaian
yang sopan, rapi dan bersih kepada atasan dan
teman sejawat, dan menggunakan kosakata
komunikasi yang baik, dengan menerapkan teknik
komunikasi efektif.

NASIONALISME SILA KE2


Dengan cara sopan santun (nasionalisme sila ke2)
selanjutnya saya akan meminta ibu yang masuk kriteria
untuk membawa Kartu Menuju Sehat dengan cara
menggunakan komunikasi yang baik, senyum, sapa
dan ramah, saya mengingatkan ibu untuk selalu
membawa Kartu Menuju Sehat saat anak melakukan
penimbangan dan memastikan pengisian Kartu Menuju
Sehat dengan benar dan lengkap, dengan menerapkan
teknik kolaborasi.

42
AKUNTABILITAS
Lalu saya akan melakukan perhitungan berat badan
dan tinggi badan untuk mengihitung status gizi bayi
secara tanggung jawab, benar, jelas dan tepat
(akuntabilitas) dengan cara: bersikap ramah terhadap
ibu dan bayi, menenangkan bayi bila rewel, menimbang
berat badan bayi, mengukur tinggi badan bayi, dan
menghitung status gizi bayi dengan cara bersungguh-
sungguh dan benar, dengan menerapkan teknik
laporan.

KOMITMEN MUTU
Secara efektif dan efisiensi (komitmen mutu) saya
akan menghubungkan hasil perhitungan status gizi bayi
sebagai indikator ASI eksklusif dengan cara:
memasukkan angka timbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan dengan akurat, tepat dan
benar sehingga dapat mengefektifkan dan
mengefisienkan waktu agar ibu tidak menunggu lama,
dengan menerapkan teknik berfikir kreatif.

ETIKA PUBLIK
Selanjutnya saya akan menunjukkan sikap ramah dan
sopan santun (etika publik) dengan cara: sopan,
ramah, menggunakan kosa kata yang baik saat
mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan waktu
yang telah diluangkan ibu-ibu, dengan menerapkan
teknik komunikasi efektif.

MANAJEMEN ASN, WoG, PELAYANAN PUBLIK


Dalam melakukan kegiatan perhitungan status gizi bayi
yang telah lulus melakukan ASI eksklusif, saya akan
melakukan dengan penuh tanggung jawab, sopan
santun, profesional, menggunakan fasilitas secara
efektif dan efisien, memberikan informasi yang
benar dan tidak menyalahgunakan informasi
(manajemen ASN), dan saya juga akan melakukan
koordinasi dan kolaborasi bersama atasan dan rekan
kerja serta ibu-ibu yang berkaitan dengan program
dalam melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan
program baru GEMA SUSU ASIK di UPT Puskesmas
Muara Basung (WoG), sehingga dengan dilakukannya
kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan tenaga medis dalam memberikan
pelayanan yang lebih baik (Pelayanan Publik).

43
5. Kontribusi Dengan melakukan kegiatan perhitungan status gizi
terhadap Visi bayi yang telah lulus melakukan ASI eksklusif, akan
Misi berkontribusi dalam misi puskesmas yaitu
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan menjalin kerjasama dengan
masyarakat dan lintas sektor dalam bidang
kesehatan.
6. Penguatan Dengan melakukan kegiatan perhitungan status gizi
Nilai-nilai bayi yang telah lulus melakukan ASI eksklusif,
Organisasi diharapkan dapat mewujudkan nilai-nilai organisasi
yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang
profesional, ramah, inovatif dan mutu.

8. Kegiatan 8. Melakukan kegiatan pemberian reward bagi ibu


melahirkan yang berhasil melakukan Inisiasi Menyusui Dini dan ibu
yang lulus ASI eksklusif berupa sertifikat.

Tabel 10: Rancangan Aktualisasi Kegiatan 8


No URAIAN KETERANGAN
1. Kegiatan Melakukan kegiatan pemberian reward bagi ibu
melahirkan yang berhasil melakukan Inisiasi
Menyusui Dini dan ibu yang lulus ASI eksklusif
berupa sertifikat.

Dalam melakukan kegiatan pemberian reward bagi ibu


melahirkan yang berhasil melakukan Inisiasi Menyusui
Dini dan ibu yang lulus ASI eksklusif berupa sertifikat,
akan dicapai hasil kegiatan yang menggambarkan
manajemen ASN, WoG dan pelayanan publik yaitu:
dengan saya akan melakukan dengan penuh tanggung
jawab, sopan santun, profesional, menggunakan
fasilitas secara efektif dan efisien, memberikan
informasi yang benar dan tidak menyalahgunakan
informasi, saya akan berkoordinasi dan berkolaborasi
bersama atasan, rekan kerja, tenaga medis ibu-ibu yang
berkaitan dengan program untuk tercapainya pelayanan
yang lebih baik.
2. Tahapan 1. Melakukan konsultasi dengan atasan dan teman
Kegiatan sejawat. Sopan santun (etika publik)

2. Membuat design sertifikat. Efektif dan efisien


(komitmen mutu)

3. Melaporkan hasil rancangan design kepada atasan.


Tanggung jawab (akuntabilitas)

44
4. Menerima masukan dan saran dari atasan. Lapang
dada (nasionalisme sila ke1&4, mendengarkan
dengan baik dan tidak memotong pembicaraan
(nasionalisme sila ke4, etika publik)

5. Meminta tanda tangan atasan didesign sertifikat.


Sopan santun (nasionalisme sila ke2)

6. Menghubungi ibu-ibu yang telah berhasil


berkomitmen melakukan Inisiasi Menyusui Dini dan
ASI eksklusif. Sopan santun (etika publik)

7. Melakukan kegiatan pemberian sertifikat dan


dokumentasikannya. Jujur dan disiplin waktu (anti
korupsi)

8. Mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan waktu


yang telah diluangkan ibu-ibu. Ramah dan sopan
santun (etika publik)
3. Output/Hasil Terlaksananya kegiatan pemberian reward bagi ibu
melahirkan yang berhasil melakukan IMD dan ibu yang
lulus ASI eksklusif berupa sertifikat.
4. Keterkaitan ETIKA PUBLIK
Substansi Saya akan melakukan konsultasi rencana program saya
Mata secara sopan santun (etika publik) yaitu dengan cara:
Pelatihan mengucapkan salam, senyum, ramah, menyapa
dengan sopan dan santun, menggunakan pakaian
yang sopan, rapi dan bersih kepada atasan dan teman
sejawat, dan menggunakan kosakata komunikasi yang
baik, dengan menerapkan teknik komunikasi efektif.

AKUNTABILITAS
Selanjutnya secara efektif dan efisien (akuntabilitas),
saya akan membuat design sertifikat dengan cara:
mencari referensi contoh yang baik, dengan
bersungguh-sungguh mengerjakannya, kerja keras,
membuat semenarik mungkin dan mengecek kembali
penulisan dan design dengan detail dan benar dengan
menerapkan teknik pengawasan.

AKUNTABILITAS
Kemudian saya akan melaporkan hasil rancangan design
kepada atasan secara tanggung jawab (akuntabilitas)
yaitu dengan cara: membawa hasil rancangan design,
menunjukkan hasil rancangan design, menjelaskan
dan menggambarkan hasil rancangan design,

45
menggunakaan kosakata santun, ramah dan baik,
menghormati atasan serta tidak memaksakan kehendak
sendiri, dengan menerapkan teknik laporan.

NASIONALISME SILA KE1&4, ETIKA PUBLIK


Pada waktu atasan memberikan saran dan masukan,
saya akan menerima secara lapang dada
(nasionalisme sila ke1&4) dengan cara open mind
dalam menerima masukan, menghormati atasan serta
tidak memaksakan kehendak sendiri, dengan
menerapkan teknik diskusi.
Selain itu saya juga akan mendengarkan dengan baik
dan tidak memotong pembicaraan (nasionalisme sila
ke4, etika publik), dengan menerapkan teknik diskusi
dan mendengarkan efektif.

NASIONALISME SILA KE2


Selanjutnya secara sopan santun (nasionalisme sila
ke2) saya akan meminta tanda tangan atasan didesign
sertifikat, dengan cara: mengucapkan salam, senyum,
ramah, menyapa dengan sopan dan santun kepada
atasan dan menggunakan kosakata komunikasi yang
baik, dengan menerapkan teknik partisipasi.

ETIKA PUBLIK
Selanjutnya secara sopan santun (etika publik) saya
akan menghubungi ibu-ibu yang telah berhasil
berkomitmen melakukan Inisiasi Menyusui Dini dan ASI
eksklusif dengan cara ramah, sopan, santun,
menggunakan kosakata komunikasi yang baik dan
membagi sertifikat sebagai wujud komitmen terhadap
program, dengan menerapkan teknik komunikasi
efektif.

ANTI KORUPSI
Lalu akan melakukan kegiatan pemberian sertifikat dan
dokumentasikan secara jujur dan disiplin waktu (anti
korupsi) dengan cara menghubungi ibu yang telah
berhasil berkomitmen mewujudkan program diwaktu yang
luang dan tidak mengganggu tugas pokok saya di
puskesmas.

46
ETIKA PUBLIK
Selanjutnya saya akan menunjukkan sikap ramah dan
sopan santun (etika publik) dengan cara: sopan,
ramah, menggunakan kosa kata yang baik saat
mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan waktu
yang telah diluangkan ibu-ibu, dengan menerapkan
teknik komunikasi efektif.

MANAJEMEN ASN, WoG, PELAYANAN PUBLIK


Dalam kegiatan pemberian reward bagi ibu melahirkan
yang berhasil melakukan Inisiasi Menyusui Dini dan ibu
yang lulus ASI eksklusif berupa sertifikat, saya akan
melakukan dengan penuh tanggung jawab, sopan
santun, profesional, menggunakan fasilitas secara
efektif dan efisien, memberikan informasi yang benar
dan tidak menyalahgunakan informasi (manajemen
ASN), dan saya juga akan melakukan koordinasi dan
kolaborasi bersama atasan dan rekan kerja serta ibu-ibu
yang berkaitan dengan program dalam melakukan
sosialisasi teknis pelaksanaan program baru GEMA
SUSU ASIK di UPT Puskesmas Muara Basung (WoG),
sehingga dengan dilakukannya kegiatan ini diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan tenaga medis dalam
memberikan pelayanan yang lebih baik (Pelayanan
Publik).
5. Kontribusi Dengan melakukan kegiatan pemberian reward bagi ibu
terhadap Visi melahirkan yang berhasil melakukan Inisiasi Menyusui
Misi Dini dan ibu yang lulus ASI eksklusif berupa sertifikat,
akan berkontribusi dalam misi puskesmas yaitu
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan menjalin kerjasama dengan masyarakat
dan lintas sektor dalam bidang kesehatan.
6. Penguatan Dengan melakukan kegiatan pemberian reward bagi ibu
Nilai-nilai melahirkan yang berhasil melakukan Inisiasi Menyusui
Organisasi Dini dan ibu yang lulus ASI eksklusif berupa sertifikat,
diharapkan dapat mewujudkan nilai-nilai organisasi yaitu
dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang
profesional, ramah, inovatif dan mutu.

47
BAB III
IMPLEMENTASI AKTUALISASI NILAI DASAR PNS

A. Capaian Kegiatan Aktualisasi


Capaian Aktualisasi ini direalisasikan berdasarkan rancangan
aktualiasi yang telah dibuat dan diseminarkan.
1. Kegiatan 1
Tabel 11: Laporan Aktualisasi Kegiatan 1
Kegiatan Melakukan persiapan perencanaan kegiatan
program.
Tanggal 29 September s/d 08 Oktober 2019
Daftar Lampiran Foto Kegiatan
1. Nilai Dasar:
 Akuntabilitas (Jelas, benar dan tepat)
 Nasionalisme (Lapang dada, tenggang rasa dan saling
menghormati)
 Etika Publik (Sopan santun, mendengarkan dengan baik dan
tidak memotong pembicaraan)
 Komitmen Mutu (Efektif dan efisien, menerima masukan dan
arahan secara rinci)
 Anti Korupsi (Disiplin waktu)

2. Uraian Kegiatan:
Pada tanggal 29 september-01 Oktober 2019, saya melakukan
persiapan dan perencanaan kegiatan program aktualisasi saya. Terlebih
dahulu saya menyiapkan bahan-bahan bacaan teori sesuai dengan
kompetensi yang menunjang kegiatan GEMA SUSU ASIK yaitu yang
berkaitan dengan Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Eksklusif serta
menyediakan laptop dan kertas kosong yang digunakan untuk
mencatat poin penting dari yang dibaca, sehingga dapat
mengefektifkan dan mengefisienkan waktu yang ada (Komitmen
Mutu).
Pada tanggal 02-04 Oktober 2019, selanjutnya saya memastikan
kembali bahwa sumber bahan bacaan jelas referensinya, mengecek
kebenaran dan keakuratan sumber sehingga dapat
dipertanggungjawabkan, menambah dan melengkapi semaksimal
mungkin sumber bacaan tersebut (Akuntabilitas). Lalu saya membaca
dan memahami bahan bacaan tersebut hingga benar-benar paham
dan mencatat setiap poin penting dari hasil bacaan sehingga terwujud
kegiatan yang efektif dan efisien (Komitmen Mutu).

48
Pada tanggal 05-08 Oktober 2019, saya melakukan konsultasi
dan diskusi serta menyampaikan rencana kegiatan saya tahap demi
tahap kepada Kepala UPT Puskesmas Muara Basung dan teman
sejawat. Agar terjadi komunikasi efektif dan baik saat konsultasi dan
diskusi antara saya dengan atasan dan teman sejawat, saya terlebih
dahulu mengetuk pintu, mengucapkan salam, memberi senyum,
bersikap ramah, menyapa dengan bahasa yang sopan dan santun,
serta menggunakan pakaian yang sopan, rapi dan bersih (Etika
Publik).
Kemudian saya menjelaskan secara detail dan jelas setiap
rincian tahapan dan seluruh rangkaian kegiatan yang saya lakukan di
Puskesmas Muara Basung. Lalu saya meminta izin kepada atasan
untuk melakukan kegiatan-kegiatan aktualisasi tersebut sesuai dengan
rancangan yang telah saya buat sehingga dapat terlaksana secara
efektif dan efisien waktu (Komitmen Mutu).
Saat berkonsultasi dan berdiskusi, ketika atasan dan teman
sejawat memberikan masukan dan arahan secara rinci, saya
mendengarkan dengan baik, mencatat setiap poin penting dan
mengambil kesimpulan dari hasil konsultasi dan diskusi tersebut
(Komitmen Mutu).
Selanjutnya saya menerima saran dan masukan dengan lapang
dada, open mind dalam menerima masukan, menghormati atasan
dan teman sejawat, dan tidak memaksakan kehendak saya sendiri
(Nasionalisme Sila ke1&4). Saya juga mendengarkan masukan
atasan dan teman sejawat dengan baik dan tidak memotong
pembicaraan mereka (Nasionalisme Sila ke4, Etika Publik).
Selanjutnya kami menjalin kerjasama, saling berkomitmen, saling
tenggang rasa dan saling menghormati agar kegiatan dapat
terlaksana dengan baik dan lancar (Nasionalisme Sila ke2).
Seluruh proses kegiatan konsultasi dan diskusi saya lakukan
pada waktu senggang dan tidak mengganggu pekerjaan di
Puskesmas (Anti Korupsi).

3. Output / Hasil Kegiatan


Telah dilaksanakan persiapan perencanaan kegiatan program.

4. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI


Pada kegiatan persiapan perencanaan kegiatan didapatkan keterkaitan
dengan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI, dalam hal
Manajemen ASN yaitu melakukan dengan rasa penuh tanggung
jawab, sopan santun dan profesional, dalam hal Whole of
Government yaitu melakukan konsultasi dan koordinasi dalam
menyampaikan rencana kegiatan kepada atasan dan teman sejawat
untuk mencapai pemahaman yang baik, dan dalam hal Pelayanan
Publik yaitu dapat meningkatkan pengetahuan tenaga medis dalam
memberikan pelayanan yang lebih baik.

49
5. Kontribusi terhadap Visi Misi
Dengan capaian dari kegiatan persiapan perencanaan program, telah
berkontribusi dalam misi puskesmas yaitu menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang bermutu.

6. Penguatan Nilai-nilai Organisasi


Dengan capaian dari kegiatan persiapan perencanaan kegiatan
program, maka didapat penguatan terhadap nilai-nilai organisasi yaitu
profesional, ramah dan mutu.

7. Foto Kegiatan
Lampiran :

Gambar 3: Kegiatan 1. Tahapan 1.


Melakukan persiapan perencanaan kegiatan program (Tanggal 29
September-01 Oktober 2019) dengan tahapan menyiapkan bahan untuk
didiskusikan dan dikonsultasikan dengan atasan dan teman sejawat.
Efektif dan efisien (komitmen mutu)

Gambar 4: Kegiatan 1. Tahapan 2.


Melakukan persiapan perencanaan kegiatan program (Tanggal 02
sampai 04 Oktober 2019) dengan tahapan membaca dan memahami
teori mengenai Inisiasi Menyusui Dini dan ASI eksklusif. Jelas, benar
dan tepat (akuntabilitas) & efektif dan efisien (komitmen mutu)

50
Gambar 5: Kegiatan 1. Tahapan 3.
Melakukan persiapan perencanaan kegiatan program (Tanggal 05
sampai 08 Oktober 2019) dengan tahapan melakukan konsultasi
dengan atasan dan teman sejawat. Sopan santun (etika publik)

Gambar 6: Kegiatan 1. Tahapan 4.


Melakukan persiapan perencanaan kegiatan program (Tanggal 05
sampai 08 Oktober 2019) dengan tahapan menyampaikan rencana
kegiatan Program GEMA SUSU ASIK kepada atasan dan teman
sejawat. Efektif dan efisien (komitmen mutu)

Gambar 7: Kegiatan 1. Tahapan 5.


Melakukan persiapan perencanaan kegiatan program (Tanggal 05
sampai 08 Oktober 2019) dengan tahapan menulis poin penting dan
kesimpulan dari hasil diskusi dan konsultasi dengan atasan dan teman
sejawat. Menerima masukan dan arahan secara rinci (komitmen
mutu)

51
Gambar 8: Kegiatan 1. Tahapan 6.
Melakukan persiapan perencanaan kegiatan program (Tanggal 05
sampai 08 Oktober 2019) dengan tahapan menerima saran dan
masukan dari atasan dan teman sejawat. Lapang dada (nasionalisme
sila ke1&4, mendengarkan dengan baik dan tidak memotong
pembicaraan (etika publik), tenggang rasa dan saling menghormati
(nasionalisme sila ke2)

Gambar 9: Kegiatan 1. Tahapan 7.


Melakukan persiapan perencanaan kegiatan program (Tanggal 05
sampai 08 Oktober 2019) dengan tahapan melakukan seluruh proses
kegiatan akan didiskusikan dan dikonsultasikan pada waktu senggang
dan tidak mengganggu pekerjaan. Disiplin waktu (anti korupsi).

52
2. Kegiatan 2
Tabel 12: Laporan Aktualisasi Kegiatan 2
Kegiatan Melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan kegiatan
program baru yaitu GEMA SUSU ASIK di UPT
Puskesmas Muara Basung.
Tanggal 08 s/d 10 Oktober 2019
Daftar Lampiran Foto Kegiatan
1. Nilai Dasar:
 Akuntabilitas (Sopan santun, tanggung jawab, jelas dan tepat)
 Nasionalisme (Dengan tenggang rasa dan saling menghormati,
mendengarkan dengan baik dan tidak memotong pembicaraan,
lapang dada)
 Etika Publik (mendengarkan dengan baik dan tidak memotong
pembicaraan)
 Komitmen Mutu (Efektif & efisien)
 Anti Korupsi (Adil dan jujur)

2. Uraian Kegiatan:
Pada tanggal 08 Oktober 2019, saya terlebih dahulu telah
mengumpulkan tenaga medis yang berkaitan dengan program GEMA
SUSU ASIK melalui grup chat whatsApp (Grup Staff dan Akreditasi
Puskesmas Muara Barung) dengan menggunakan bahasa yang baik
dan sopan (Etika Publik). Seluruh tenaga medis terutama ibu bidan
diundang untuk hadir dalam kegiatan sosialisasi yang diadakan Pukul
11.00 Wib sampai dengan selesai di ruang pertemuan UPT Puskesmas
Muara Basung.
Pada tanggal 09 Oktober 2019, saya melakukan sosialisasi teknis
pelaksanaan kegiatan program baru yaitu GEMA SUSU ASIK kepada
tenaga medis di UPT Puskesmas Muara Basung. Terlebih dahulu saya
berkonsultasi kembali dengan atasan dan teman sejawat mengenai
kegiatan sosialisasi yang akan dilakukan dengan menggunakan sopan
santun dan kosa kata komunikasi yang baik dan efektif (Etika
Publik).
Selanjutnya setelah seluruh tenaga medis yang berkaitan dengan
program hadir dan berkumpul di ruang pertemuan puskesmas, saya
menyampaikan rencana teknis alur kegiatan Program GEMA SUSU
ASIK kepada tenaga medis secara rinci dengan jelas dan tepat,
menjelaskan satu persatu alur kegiatan dengan detail, menjelaskan
manfaat dan tujuan dari kegiatan dan kemungkinan kendala-
kendala yang kemungkinan muncul. (Akuntabilitas). Saya juga
mendengarkan masukan dan melakukan tanya jawab dengan tenaga
medis komunikasi dan kosa kata yang baik dan tidak memotong
pembicaraan mereka (Nasionalisme Sila ke4, Etika Publik).

53
Pada saat kami melakukan diskusi, saya menerima saran dan
masukan dengan lapang dada, open mind dalam menerima
masukan, menghormati tenaga medis yang sedang berpendapat,
tidak memaksakan kehendak sendiri, mendengarkan dengan baik
dan tidak memotong pembicaraan saat berdiskusi (Nasionalisme
Sila ke1&4, Etika Publik).
Kemudian dengan tenggang rasa dan saling menghormati
saya melakukan kerjasama dengan tenaga medis yang berkaitan
dengan program. Saya turut melibatkan seluruhnya untuk saling
membantu, saling memahami tugas masing-masing dan
berkomitmen dalam menyukseskan program (Nasionalisme Sila ke2).
Pada tanggal 10 Oktober 2019, Selanjutnya saya melakukan
penyusunan jadwal kegiatan sosialisasi ke posyandu secara efisien.
Terlebih dahulu saya meminta jadwal rutin tenaga medis agar jadwal
kegiatan tidak mengganggu pekerjaan pokok tenaga kerja, menerima
masukan dari rekan tenaga medis, bersama-sama menyusun jadwal
secara efektif dan terstruktur, mengoreksi dan mengecek kembali
hasil rencana jadwal dan kemudian mendiskusikan dengan tenaga
medis hasil rencana jadwal yang telah dibuat tersebut (Komitmen
Mutu).
Selanjutnya dengan jujur dan adil, saya berkoordinasi dengan
tenaga medis untuk melakukan pembagian tugas dengan tenaga medis
yang telah disesuaikan dengan kompetensi masing-masing tenaga
medis, adil dan tidak membeda-bedakan (Anti Korupsi).

3. Output / Hasil Kegiatan


Telah dilaksanakan sosialisasi teknis pelaksanaan kegiatan program
baru yaitu GEMA SUSU ASIK di UPT Puskesmas Muara Basung.

4. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI


Pada kegiatan sosialisasi teknis pelaksanaan program baru GEMA
SUSU ASIK di UPT Puskesmas Muara Basung didapatkan keterkaitan
dengan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI, dalam hal
Manajemen ASN yaitu memberikan informasi secara benar,
tanggung jawab, sopan santun dan profesional, dalam hal Whole of
Government yaitu melakukan koordinasi dan kolaborasi bersama
atasan, rekan kerja dan tenaga medis yang berkaitan dengan program,
dan dalam hal Pelayanan Publik yaitu dapat meningkatkan
pengetahuan tenaga medis dalam memberikan pelayanan yang lebih
baik.

5. Kontribusi terhadap Visi Misi


Dengan capaian dari kegiatan sosialisasi teknis pelaksanaan program
baru GEMA SUSU ASIK di UPT Puskesmas Muara Basung, telah
berkontribusi dalam misi puskesmas yaitu menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang bermutu.

54
6. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Dengan capaian dari kegiatan sosialisasi teknis pelaksanaan program
baru yaitu GEMA SUSU ASIK di UPT Puskesmas Muara Basung, maka
didapat penguatan terhadap nilai-nilai organisasi yaitu dengan
meningkatkan kualitas pelayanan yang profesional, ramah dan mutu.

7. Foto Kegiatan
Lampiran :

Gambar 10: Kegiatan 2. Tahapan 1.


Melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan kegiatan program baru yaitu
GEMA SUSU ASIK di UPT Puskesmas Muara Basung (Tanggal 08
Oktober 2019) dengan tahapan mengumpulkan tenaga medis yang
berkaitan dengan Program GEMA SUSU ASIK. Sopan santun (etika
publik)

Gambar 11: Kegiatan 2. Tahapan 2.


Melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan kegiatan program baru yaitu
GEMA SUSU ASIK di UPT Puskesmas Muara Basung (Tanggal 09
Oktober 2019) dengan tahapan melakukan konsultasi dengan atasan
dan teman sejawat. Sopan santun (etika publik)

55
Gambar 12: Kegiatan 2. Tahapan 3.
Melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan kegiatan program baru yaitu
GEMA SUSU ASIK di UPT Puskesmas Muara Basung (Tanggal 09
Oktober 2019) dengan tahapan menyampaikan rencana teknis alur
kegiatan Program GEMA SUSU ASIK kepada tenaga medis. Tanggung
jawab, jelas dan tepat (akuntabilitas), mendengarkan dengan baik
dan tidak memotong pembicaraan (nasionalisme sila ke4, etika
publik)

Gambar 13: Kegiatan 2. Tahapan 4.


Melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan kegiatan program baru yaitu
GEMA SUSU ASIK di UPT Puskesmas Muara Basung (Tanggal 09
Oktober 2019) dengan tahapan menerima saran dan masukan
mengenai teknis kegiatan dari tenaga medis. Lapang dada
(nasionalisme sila ke1&4), mendengarkan dengan baik dan tidak
memotong pembicaraan (nasionalisme sila ke4, etika publik)

56
Gambar 14: Kegiatan 2. Tahapan 5.
Melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan kegiatan program baru yaitu
GEMA SUSU ASIK di UPT Puskesmas Muara Basung (Tanggal 09
Oktober 2019) dengan tahapan melakukan kerjasama dengan tenaga
medis yang berkaitan dengan program untuk turut serta berkomitmen
dalam menyukseskan program. Dengan tenggang rasa dan saling
menghormati (nasionalisme sila ke2)

Gambar 15: Kegiatan 2. Tahapan 6.


Melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan kegiatan program baru yaitu
GEMA SUSU ASIK di UPT Puskesmas Muara Basung (Tanggal 10
Oktober 2019) dengan tahapan melakukan penyusunan jadwal
kegiatan. Efisien (komitmen mutu)

57
Gambar 16: Kegiatan 2. Tahapan 7.
Melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan kegiatan program baru yaitu
GEMA SUSU ASIK di UPT Puskesmas Muara Basung (Tanggal 10
Oktober 2019) dengan tahapan melakukan pembagian tugas dengan
tenaga medis. Adil dan kerja keras (anti korupsi)

Gambar 17: Kegiatan 2. Sosialisasi Kegiatan GEMA SUSU ASIK di


UPT Puskesmas Muara Basung

58
59
3. Kegiatan 3
Tabel 13: Laporan Aktualisasi Kegiatan 3
Kegiatan Melakukan kegiatan pendataan ibu hamil, ibu yang
baru melahirkan dan ibu yang menyusui anak 0-6
bulan.
Tanggal 10 s/d 15 Oktober 2019
Daftar Lampiran Foto Kegiatan
1. Nilai Dasar:
 Akuntabilitas (Tanggung jawab, benar, jelas dan tepat)
 Nasionalisme (Hormat pada hak dan keputusan ibu)
 Etika Publik (Sopan santun, komunikasi yang baik)
 Komitmen Mutu (Efektif dan efisien)
 Anti Korupsi (Jujur dan tanggung jawab)

2. Uraian Kegiatan:
Pada tanggal 10 Oktober 2019, saya berdiskusi dan berkonsultasi
dengan Kepala Puskesmas mengenai kegiatan pendataan dan
penyuluhan ke desa-desa dengan menggunakan sopan santun dan
kosa kata komunikasi yang baik dan efektif (Etika Publik). Atas
persetujuan beliau, kami telah memutuskan target desa pertama yang
diadakannya sosialisasi dan penyuluhan program baru GEMA SUSU
ASIK adalah di wilayah Desa Muara Basung. Kemudian dihari yang
sama, saya menghubungi Ibu Bidan Santi (Bidan Desa Muara Basung)
melalui chat whatsApp dengan menggunakan bahasa yang baik dan
sopan (Etika Publik) untuk menanyakan jadwal posyandu bulan ini dan
bekerja sama dalam kegiatan pendataan dan penyuluhan.
Pada tanggal 11-15 Oktober 2019, saya melakukan sosialisasi
dan penyuluhan program baru GEMA SUSU ASIK di Poyandu Kasih
Bunda I, III dan IV (lokasi PT.ADEI), di wilayah kerja Desa Muara
Basung. Kegiatan ini dibantu oleh Ibu Dokter dari PT. ADEI, Ibu Bidan
Desa dan Ibu-Ibu Kader Posyandu. Kegiatan pertama yang dilakukan
adalah saya meminta Ibu-Ibu Kader di masing-masing posyandu untuk
memilih ibu-ibu yang masuk dalam kriteria program dan melakukan
pendataan jumlah ibu yang hamil dan menyusui anak usia 0-6 bulan
dengan benar dan tanggung jawab penuh (Akuntabilitas).
Setelah semua ibu-ibu berkumpul di posyandu, kemudian saya
melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang Inisiasi Menyusui Dini
dan ASI Eksklusif serta memberikan penjelasan teknis tentang
pelaksanaan dan manfaat dari program baru GEMA SUSU ASIK
dengan jelas dan lengkap pada ibu yang termasuk kriteria program dan
mau berkomitmen turut serta menyukseskan program dengan
mengunakan komunikasi yang baik (Etika Publik) seperti
mengucapkan salam, senyum, ramah, menyapa dengan sopan dan
santun, menggunakan pakaian yang sopan, rapi dan bersih,
menggunakan kosakata yang baik. Kegiatan ini dilakukan secara

60
efektif dan seefisien mungkin sehingga waktu dapat digunakan
seefisien mungkin dan dengan rasa tanggung jawab menjelaskan
dengan detail setiap rincian kegiatan program dan memberikan
kesempatan ibu-ibu untuk berdiskusi dan bertanya hingga ibu-ibu
paham (Komitmen Mutu).
Setelah memberikan penjelasan dengan jelas dan lengkap hingga
ibu-ibu paham, selanjutnya saya dan tim meminta izin dan persetujuan
dari ibu yang termasuk kriteria program GEMA SUSU ASIK dengan cara
tetap menghormati pada hak dan keputusan ibu (Nasionalisme Sila
Ke1) untuk bersedia mengikuti dan menyukseskan program ini.
Kemudian, dengan memberi kebebasan kepada ibu untuk memilih
ikut serta atau menolak berpartisipasi. Bila ibu-ibu setuju untuk ikut
mensukseskan program, ibu-ibu diminta untuk mengisi lembar
persetujuan.
Kami juga meminta izin kepada ibu-ibu untuk bersedia
memberikan dan mengisi data identitas ibu dan suami dan/atau
keluarga yang memiliki nomor HandPhone yang aktif dihubungi dan
terhubung ke aplikasi WhatsApp secara jujur dan tanggung jawab
yang akan digunakan sebagai media edukasi lanjutan (Anti Korupsi).
Kami juga berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan nomor
HandPhone, menggunakan data dengan penuh rasa tanggung jawab
dan menjaga kepercayaan ibu yang telah memberikan data
pribadinya.
Selanjutnya lembar persetujuan yang telah diisi dikumpulkan
tersebut dikelompokkkan berdasarkan kondisi ibu saat ini (ibu hamil, ibu
yang baru melahirkan dan ibu yang menyusui anak 0-6 bulan) secara
tanggung jawab, benar, jelas dan tepat (Akuntabilitas). Kemudian
kami menutup kegiatan dengan foto-foto bersama sebagai dokumentasi.

3. Output / Hasil Kegiatan


Telah dilaksanakan kegiatan pendataan ibu hamil, ibu yang baru
melahirkan dan ibu yang menyusui anak 0-6 bulan.

4. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI


Pada kegiatan pendataan ibu hamil, ibu yang baru melahirkan dan ibu
yang menyusui anak 0-6 bulan didapatkan keterkaitan dengan
kedudukan dan peran ASN dalam NKRI, dalam hal Manajemen ASN
yaitu melakukan dengan penuh tanggung jawab, sopan santun,
memberikan informasi secara benar, profesional dan tidak
menyalahgunakan informasi, dalam hal Whole of Government yaitu
melakukan koordinasi dan kolaborasi bersama atasan, rekan kerja,
tenaga medis dan ibu-ibu yang berkaitan dengan program dalam
melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan program baru GEMA SUSU
ASIK di UPT Puskesmas Muara Basung, dan dalam hal Pelayanan
Publik yaitu dapat meningkatkan pengetahuan tenaga medis dalam
memberikan pelayanan yang lebih baik.

61
5. Kontribusi terhadap Visi Misi
Dengan capaian dari kegiatan pendataan ibu hamil, ibu yang baru
melahirkan dan ibu yang menyusui anak 0-6 bulan, telah berkontribusi
dalam misi puskesmas yaitu menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan menjalin kerjasama dengan
masyarakat dan lintas sektor dalam bidang kesehatan.

6. Penguatan Nilai-nilai Organisasi


Dengan capaian dari kegiatan pendataan ibu hamil, ibu yang baru
melahirkan dan ibu yang menyusui anak 0-6 bulan, maka didapat
penguatan terhadap nilai-nilai organisasi yaitu dengan meningkatkan
kualitas pelayanan yang profesional, ramah dan amanah.

7. Foto Kegiatan
Lampiran :

Gambar 18: Kegiatan 3. Tahapan 1.


Melakukan kegiatan pendataan ibu hamil, ibu yang baru melahirkan dan
ibu yang menyusui anak 0-6 bulan (Tanggal 10 Oktober 2019) dengan
tahapan melakukan konsultasi dengan atasan dan teman sejawat.
Sopan santun (etika publik)

62
Gambar 19: Kegiatan 3. Tahapan 2.
Melakukan kegiatan pendataan ibu hamil, ibu yang baru melahirkan dan
ibu yang menyusui anak 0-6 bulan (Tanggal 11-15 Oktober 2019)
dengan tahapan meminta tenaga medis yang berhubungan dengan
program melakukan pendataan. Tanggung jawab dan benar
(akuntabilitas)

POSYANDU KASIH BUNDA I

POSYANDU KASIH BUNDA III

POSYANDU KASIH BUNDA IV

63
Gambar 20: Kegiatan 3. Tahapan 3.
Melakukan kegiatan pendataan ibu hamil, ibu yang baru melahirkan dan
ibu yang menyusui anak 0-6 bulan (Tanggal 11-15 Oktober 2019)
dengan tahapan memberikan penjelasan teknis pelaksanaan dan
manfaat dari program baru GEMA SUSU ASIK pada ibu yang termasuk
kriteria program. Efektif dan efisien (komitmen mutu), komunikasi
yang baik (etika publik)

POSYANDU KASIH BUNDA I

POSYANDU KASIH BUNDA III POSYANDU KASIH BUNDA IV

Gambar 21: Kegiatan 3. Tahapan 4.


Melakukan kegiatan pendataan ibu hamil, ibu yang baru melahirkan
dan ibu yang menyusui anak 0-6 bulan (Tanggal 11-15 Oktober 2019)
dengan tahapan meminta izin dan persetujuan dari ibu yang termasuk
kriteria program GEMA SUSU ASIK. Hormat pada hak dan keputusan
ibu (nasionalisme sila ke1)

64
Gambar 22: Kegiatan 3. Tahapan 5.
Melakukan kegiatan pendataan ibu hamil, ibu yang baru melahirkan dan
ibu yang menyusui anak 0-6 bulan (Tanggal 11-15 Oktober 2019)
dengan tahapan data yang diambil adalah identitas ibu dan suami
dan/atau keluarga yang memiliki nomor HandPhone yang aktif
dihubungi dan terhubung ke aplikasi WhatsApp. Jujur dan tanggung
jawab (anti korupsi)

Gambar 23: Kegiatan 3. Tahapan 6.


Melakukan kegiatan pendataan ibu hamil, ibu yang baru melahirkan dan
ibu yang menyusui anak 0-6 bulan (Tanggal 11-15 Oktober 2019)
dengan tahapan data dikumpulkan berdasarkan kondisi ibu yaitu ibu
hamil, ibu yang baru melahirkan dan ibu yang menyusui anak 0-6 bulan.
Tanggung jawab, benar, jelas dan tepat (akuntabilitas)

65
Gambar 24: Kegiatan 3. Sosialisasi Kegiatan GEMA SUSU ASIK di
Posyandu Desa Muara Basung

POSYANDU KASIH BUNDA I

POSYANDU KASIH BUNDA III

POSYANDU KASIH BUNDA IV

66
4. Kegiatan 4
Tabel 14: Laporan Aktualisasi Kegiatan 4
Kegiatan Melakukan kegiatan pembuatan grup WhatsApp
sebagai media sosialisasi dan penyuluhan
Tanggal 15-17 Oktober 2019
Daftar Lampiran Foto Kegiatan
1. Nilai Dasar:
 Akuntabilitas (Tanggung jawab)
 Nasionalisme (Benar, jujur, detail dan bertanggung jawab)
 Etika Publik (Sopan santun)
 Komitmen Mutu (Berfikir kreatif)

2. Uraian Kegiatan:
Pada tanggal 15 Oktober 2019, terlebih dahulu saya berdiskusi
dan berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas dan teman sejawat
mengenai kegiatan pembuatan grup WhatsApp sebagai media
sosialisasi dan penyuluhan secara sopan santun (Etika Publik) yaitu
dengan melakukan terlebih dahulu ketuk pintu, mengucapkan salam,
senyum, ramah, menyapa dengan sopan dan santun,
menggunakan pakaian yang sopan, rapi dan bersih saat memasuki
ruangan atasan dan teman sejawat. Saya juga menggunakan kosakata
komunikasi yang baik.
Pada tanggal 16 Oktober 2019, atas persetujuan Kepala
Puskesmas, saya membuat grup WhatsApp sebagai media sosialisasi
dan penyuluhan dengan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas). Untuk
sementara handphone yang digunakan adalah milik saya pribadi yang
sudah aktif terhubung dengan aplikasi WhatsApp.
Selanjutnya saya memberi nama grup whatsApp tersebut dengan
nama “GEMA SUSU ASIK PKM MB” (Kualitas Mutu) yang merupakan
singkatan dari “GERAKAN MASYARAKAT SADAR MENYUSUI DINI
DAN ASI EKSKLUSIF PUSKESMAS MUARA BASUNG”.
Pada tanggal 16-17 Oktober 2019, nomor-nomor kontak yang
telah diisi oleh ibu-ibu pada lembar persetujuan, saya masukkan ke
dalam grup WhatsApp “GEMA SUSU ASIK PKM MB” secara benar,
jujur, detail dan bertanggung jawab (Nasionalisme Sila Ke1). Saya
juga menambahkan nomor handphone Ibu Kepala Puskesmas, rekan
sejawat, bidan dan kader yang terkait dengan program ini.
Selanjutnya, setelah nomor-nomor kontak tersebut dimasukkan
ke dalam grup, kemudian saya dengan menunjukkan sikap ramah dan
sopan santun (Etika Publik) yaitu menyapa dengan sopan,
memberikan salam, bersikap ramah, meggunakan kosa kata yang
baik dan memberikan ucapan terimakasih pada ibu-ibu yang telah
bersedia aktif ikut peran serta berkomitmen terhadap program.

67
3. Output / Hasil Kegiatan
Telah dilaksanakan kegiatan pembuatan grup WhatsApp sebagai media
sosialisasi dan penyuluhan.

4. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI


Pada kegiatan pembuatan grup WhatsApp sebagai media sosialisasi
dan penyuluhan didapatkan keterkaitan dengan kedudukan dan peran
ASN dalam NKRI, dalam hal Manajemen ASN yaitu melakukan dengan
penuh tanggung jawab, sopan santun, memberikan informasi
secara benar, profesional dan tidak menyalahgunakan informasi,
dalam hal Whole of Government yaitu melakukan berkoordinasi dan
berkolaborasi bersama atasan dan rekan kerja serta ibu-ibu yang
berkaitan dengan program dalam melakukan sosialisasi teknis
pelaksanaan program baru GEMA SUSU ASIK di UPT Puskesmas
Muara Basung, dan dalam hal Pelayanan Publik yaitu dapat
meningkatkan pengetahuan tenaga medis dalam memberikan
pelayanan yang lebih baik.

5. Kontribusi terhadap Visi Misi


Dengan capaian dari kegiatan grup WhatsApp sebagai media
sosialisasi dan penyuluhan, telah berkontribusi dalam misi puskesmas
yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
menjalin kerjasama dengan masyarakat dan lintas sektor dalam
bidang kesehatan.

6. Penguatan Nilai-nilai Organisasi


Dengan capaian dari kegiatan membuat grup WhatsApp sebagai media
sosialisasi dan penyuluhan, maka didapat penguatan terhadap nilai-nilai
organisasi yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang
profesional, mutu dan amanah.

68
7. Foto Kegiatan
Lampiran :

Gambar 25: Kegiatan 4. Tahapan 1.


Melakukan kegiatan pembuatan grup WhatsApp sebagai media
sosialisasi dan penyuluhan (Tanggal 15 Oktober 2019) dengan tahapan
melakukan konsultasi dengan atasan dan teman sejawat. Sopan
santun (etika publik)

Gambar 26: Kegiatan 4. Tahapan 2.


Melakukan kegiatan pembuatan grup WhatsApp sebagai media
sosialisasi dan penyuluhan (Tanggal 16 Oktober 2019) dengan tahapan
membuat grup WhatsApp sebagai media sosialisasi dan penyuluhan.
Tanggung jawab (akuntabilitas)

69
Gambar 27: Kegiatan 4. Tahapan 3.
Melakukan kegiatan pembuatan grup WhatsApp sebagai media
sosialisasi dan penyuluhan (Tanggal 16 Oktober 2019) dengan tahapan
memberi nama grup “GEMA SUSU ASIK”. Berfikir kreatif (kualitas
mutu)

Gambar 28: Kegiatan 4. Tahapan 4.


Melakukan kegiatan pembuatan grup WhatsApp sebagai media
sosialisasi dan penyuluhan (Tanggal 16-17 Oktober 2019) dengan
tahapan nomor HandPhone ibu-ibu yang telah didata dimasukkan grup
WhatsApp. Benar, jujur, detail dan bertanggung jawab
(nasionalisme sila ke1)

70
Gambar 29: Kegiatan 4. Tahapan 5.
Melakukan kegiatan pembuatan grup WhatsApp sebagai media
sosialisasi dan penyuluhan (Tanggal 16-17 Oktober 2019) dengan
tahapan menunjukkan sikap ramah dan sopan santun kepada ibu-ibu.
Sopan santun (etika publik)

71
5. Kegiatan 5
Tabel 15: Laporan Aktualisasi Kegiatan 5
Kegiatan Melakukan kegiatan penyuluhan dan edukasi via
media grup whatsApp.
Tanggal 17-23 Oktober 2019
Daftar Lampiran Foto Kegiatan
1. Nilai Dasar:
 Etika Publik (Ramah dan sopan santun, salam dan sapa)
 Komitmen Mutu (Efektif dan efisien)
 Anti Korupsi (Tanggung jawab dan kerja keras)

2. Uraian Kegiatan:
Pada tanggal 17 Oktober 2019, terlebih dahulu saya berdiskusi
dan berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas dan teman sejawat
mengenai kegiatan penyuluhan dan edukasi via media grup whatsApp
secara sopan santun (Etika Publik) yaitu dengan melakukan terlebih
dahulu ketuk pintu, mengucapkan salam, senyum, ramah, menyapa
dengan sopan dan santun, menggunakan pakaian yang sopan, rapi
dan bersih saat memasuki ruangan atasan dan teman sejawat. Saya
juga menggunakan kosakata komunikasi yang baik.
Pada tanggal 18-23 Oktober 2019, atas persetujuan Kepala
Puskesmas, saya memulai kegiatan penyuluhan dan edukasi via media
grup whatsApp. Sebelum memberikan informasi atau penyuluhan, saya
terlebih dahulu saya memberikan salam dan sapa (Etika Publik)
dengan cara mengucapkan salam, ramah, menyapa dengan sopan
dan santun kepada ibu-ibu yang turut serta dalam program yang sudah
berada di dalam grup GEMA SUSU ASIK PKM MB, dan selalu
menggunakan kosakata komunikasi yang baik dan efektif.
Lalu saya dengan cara sopan santun dan menggunakan kalimat
yang baik, secara aktif memberikan informasi di grup WhatsApp secara
efektif dan efisien (Komitmen Mutu). Untuk mempermudah ibu-ibu
paham dan antusias terhadap materi yg dibagikan, saya membuat
materi edukasi yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan
dalam bentuk gambar yang menarik dan mudah dipahami.
Selanjutnya secara tanggung jawab dan kerja keras (Anti
Korupsi) saya secara aktif melakukan tanya jawab untuk meningkatkan
pengetahuan ibu tentang Inisiasi Menyusui Dini dan ASI eksklusif. Saya
mencoba memberikan penjelasan dengan menggunakan kalimat yang
lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh ibu serta berusaha
menjawab semua pertanyaan ibu menggunakan sumber yang benar
dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kemudian, setelah saya memberikan materi edukasi, saya
menunjukkan sikap ramah dan sopan santun (Etika Publik) dengan
cara menggunakan kosa kata yang baik dan mengucapkan
terimakasih atas partisipasi dan waktu yang telah diluangkan ibu-ibu.

72
3. Output / Hasil Kegiatan
Telah dilaksanakan kegiatan penyuluhan dan edukasi via media grup
whatsApp.

4. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI


Pada kegiatan penyuluhan dan edukasi via media grup whatsApp
didapatkan keterkaitan dengan kedudukan dan peran ASN dalam
NKRI, dalam hal Manajemen ASN yaitu melakukan dengan penuh
tanggung jawab, sopan santun, professional, menggunakan
fasilitas secara efektif dan efisien, memberikan informasi yang
benar dan tidak menyalahgunakan informasi, dalam hal Whole of
Government yaitu melakukan koordinasi dan kolaborasi bersama
atasan dan rekan kerja, teman sejawat serta ibu-ibu yang berkaitan
dengan program dalam melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan
program baru GEMA SUSU ASIK di UPT Puskesmas Muara Basung,
dan dalam hal Pelayanan Publik yaitu dapat meningkatkan
pengetahuan tenaga medis dalam memberikan pelayanan yang lebih
baik.

5. Kontribusi terhadap Visi Misi


Dengan capaian dari kegiatan penyuluhan dan edukasi via media grup
whatsApp, telah berkontribusi dalam misi puskesmas yaitu
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
menjalin kerjasama dengan masyarakat dan lintas sektor dalam
bidang kesehatan.

6. Penguatan Nilai-nilai Organisasi


Dengan capaian dari kegiatan penyuluhan dan edukasi via media grup
whatsApp, maka didapat penguatan terhadap nilai-nilai organisasi yaitu
dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang profesional, ramah,
inovatif, mutu dan amanah.

73
7. Foto Kegiatan
Lampiran :
Gambar 30: Kegiatan 5. Tahapan 1.
Melakukan kegiatan penyuluhan dan edukasi via media grup whatsApp
(Tanggal 17 Oktober 2019) dengan tahapan melakukan konsultasi
dengan atasan dan teman sejawat. Sopan santun (etika publik)

Gambar 31: Kegiatan 5. Tahapan 2.


Melakukan kegiatan penyuluhan dan edukasi via media grup whatsApp
(Tanggal 18-23 Oktober 2019) dengan tahapan memberikan salam dan
sapa sebelum memberi informasi atau penyuluhan. Salam dan sapa
(etika publik)

74
Gambar 32: Kegiatan 5. Tahapan 3.
Melakukan kegiatan penyuluhan dan edukasi via media grup whatsApp
(Tanggal 18-23 Oktober 2019) dengan tahapan tenaga medis secara
aktif memberikan informasi di grup WhatsApp. Efektif dan efisien
(komitmen mutu)

Gambar 33: Kegiatan 5. Tahapan 4.


Melakukan kegiatan penyuluhan dan edukasi via media grup whatsApp
(Tanggal 18-23 Oktober 2019) dengan tahapan aktif melakukan tanya
jawab untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang Inisiasi Menyusui
Dini dan ASI eksklusif. Tanggung jawab dan kerja keras (anti
korupsi)

75
Gambar 34: Kegiatan 5. Tahapan 5.
Melakukan kegiatan penyuluhan dan edukasi via media grup whatsApp
(Tanggal 18-23 Oktober 2019) dengan tahapan mengucapkan
terimakasih atas partisipasi dan waktu yang telah diluangkan ibu-ibu.
Ramah dan sopan santun (etika publik)

76
6. Kegiatan 6
Tabel 16: Laporan Aktualisasi Kegiatan 6
Kegiatan Melakukan kegiatan realisasi komitmen ibu-ibu
melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
Tanggal 17-23 Oktober 2019
Daftar Lampiran Foto Kegiatan
1. Nilai Dasar:
 Etika Publik (Ramah dan sopan santun)
 Anti Korupsi (Tanggung jawab)

2. Uraian Kegiatan:
Pada tanggal 17 Oktober 2019, terlebih dahulu saya berdiskusi
dan berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas dan teman sejawat
mengenai kegiatan realisasi komitmen ibu-ibu melakukan Inisiasi
Menyusui Dini secara sopan santun (Etika Publik) yaitu dengan
melakukan terlebih dahulu ketuk pintu, mengucapkan salam,
senyum, ramah, menyapa dengan sopan dan santun,
menggunakan pakaian yang sopan, rapi dan bersih saat memasuki
ruangan atasan dan teman sejawat. Saya juga menggunakan kosakata
komunikasi yang baik.
Pada tanggal 18-23 Oktober 2019, bagi ibu-ibu yang baru
melahirkan di Rumah Sakit ataupun Bidan yang sudah menerapkan IMD
(inisiasi Menyusui Dini), yang selanjutnya telah melakukan dokumentasi
berupa gambar atau video, kemudian mengirim secara pribadi atau
menunjukkan bukti gambar atau video kepada saya, lalu saya menerima
kiriman gambar atau video tersebut secara tanggung jawab (Anti
Korupsi).Kemudian saya menyimpan kiriman gambar atau video
yang saya terima dengan baik, dengan penuh rasa tanggung jawab
(Anti Korupsi) serta menjaga kerahasiaan atas data yang dikirim
kepada saya. Saya juga harus menjaga kepercayaan dari ibu dan
keluarga (Anti Korupsi) yang sudah berkomitmen dan bersedia
mengirim gambar atau video rahasia tersebut. Kemudian data gambar
atau video tersebut digunakan sebagai indikator keberhasilan atas
komitmen ibu terhadap program Inisiasi Menyusui Dini “GEMA SUSU
ASIK”,
Kemudian, selama proses kegiatan di atas dilakukan, saya
menunjukkan sikap ramah dan sopan santun (Etika Publik) dengan
cara menggunakan kosa kata yang baik dan mengucapkan
terimakasih atas partisipasi dan waktu yang telah diluangkan ibu-ibu.

3. Output / Hasil Kegiatan


Telah dilaksanakan kegiatan realisasi komitmen ibu-ibu melakukan
Inisiasi Menyusui Dini.

77
4. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI
Pada kegiatan realisasi komitmen ibu-ibu melakukan Inisiasi Menyusui
Dini didapatkan keterkaitan dengan kedudukan dan peran ASN dalam
NKRI, dalam hal Manajemen ASN yaitu melakukan dengan penuh
tanggung jawab, sopan santun, professional, menjaga kerahasiaan,
menggunakan fasilitas secara efektif dan efisien, memberikan
informasi yang benar dan tidak menyalahgunakan informasi, dalam
hal Whole of Government yaitu melakukan koordinasi dan
kolaborasi bersama atasan dan rekan kerja serta ibu-ibu yang
berkaitan dengan program dalam melakukan sosialisasi teknis
pelaksanaan program baru GEMA SUSU ASIK di UPT Puskesmas
Muara Basung, dan dalam hal Pelayanan Publik yaitu dapat
meningkatkan pengetahuan tenaga medis dalam memberikan
pelayanan yang lebih baik.

5. Kontribusi terhadap Visi Misi


Dengan capaian dari kegiatan realisasi komitmen ibu-ibu yang
melakukan Inisiasi Menyusui Dini, telah berkontribusi dalam misi
puskesmas yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan menjalin kerjasama dengan masyarakat dan lintas
sektor dalam bidang kesehatan.

6. Penguatan Nilai-nilai Organisasi


Dengan capaian dari kegiatan kegiatan realisasi komitmen ibu-ibu
melakukan Inisiasi Menyusui Dini, maka didapat penguatan terhadap
nilai-nilai organisasi yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan
yang profesional, ramah, inovatif, mutu dan amanah.

7. Foto Kegiatan
Lampiran :

Gambar 35: Kegiatan 6. Tahapan 1.


Melakukan kegiatan realisasi komitmen ibu-ibu melakukan Inisiasi
Menyusui Dini (Tanggal 17 Oktober 2019) dengan tahapan melakukan
konsultasi dengan atasan dan teman sejawat. Sopan santun (etika
publik)

78
Gambar 36: Kegiatan 6. Tahapan 2.
Melakukan kegiatan realisasi komitmen ibu-ibu melakukan Inisiasi
Menyusui Dini (Tanggal 18-23 Oktober 2019) dengan tahapan
menerima kiriman gambar atau video dari ibu yang baru melahirkan
yang melakukan Inisiasi Menyusui Dini. Tanggung jawab (anti
korupsi)

Gambar 37: Kegiatan 6. Tahapan 3.


Melakukan kegiatan realisasi komitmen ibu-ibu melakukan Inisiasi
Menyusui Dini (Tanggal 18-23 Oktober 2019) dengan tahapan
merahasiakan dan menyimpan gambar atau video yang diterima dengan
baik. Tanggung jawab (anti korupsi)

79
Gambar 38: Kegiatan 6. Tahapan 4.
Melakukan kegiatan realisasi komitmen ibu-ibu melakukan Inisiasi
Menyusui Dini (Tanggal 18-23 Oktober 2019) dengan tahapan menjaga
kepercayaan ibu dan keluarga. Tanggung jawab (anti korupsi)

Gambar 39: Kegiatan 6. Tahapan 5.


Melakukan kegiatan realisasi komitmen ibu-ibu melakukan Inisiasi
Menyusui Dini (Tanggal 18-23 Oktober 2019) dengan tahapan
mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan waktu yang telah
diluangkan ibu-ibu. Ramah dan sopan santun (etika publik)

80
7. Kegiatan 7
Tabel 17: Laporan Aktualisasi Kegiatan 7
Kegiatan Melakukan kegiatan perhitungan status gizi bayi yang
telah lulus melakukan ASI eksklusif.
Tanggal 17-23 Oktober 2019
Daftar Lampiran Foto Kegiatan
1. Nilai Dasar:
 Akuntabilitas (Tanggung jawab, benar, jelas dan tepat)
 Nasionalisme (Sopan santun)
 Etika Publik (Ramah dan sopan santun)
 Komitmen Mutu (Efektif dan efisiensi)

2. Uraian Kegiatan:
Pada tanggal 17 Oktober 2019, terlebih dahulu saya berdiskusi
dan berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas dan teman sejawat
mengenai kegiatan perhitungan status gizi bayi yang telah lulus
melakukan ASI eksklusif secara sopan santun (Etika Publik) yaitu
dengan melakukan terlebih dahulu ketuk pintu, mengucapkan salam,
senyum, ramah, menyapa dengan sopan dan santun,
menggunakan pakaian yang sopan, rapi dan bersih saat memasuki
ruangan atasan dan teman sejawat. Saya juga menggunakan kosakata
komunikasi yang baik.
Pada tanggal 18-23 Oktober 2019, dengan menggunakan bahasa
dan kalimat sopan santun (Nasionalisme Sila Ke2) saya meminta ibu
yang masuk kriteria yaitu ibu menyusui anak 0-6 bulan untuk selalu
membawa Kartu Menuju Sehat ke Puskesmas atau Posyandu. saya
mengingatkan ibu untuk selalu membawa Kartu Menuju Sehat pada
saat melakukan penimbangan anak dan memastikan pengisian Kartu
Menuju Sehat dilakukan dengan benar dan lengkap menggunakan
komunikasi yang baik, senyum, sapa dan bersikap ramah.
Selanjutnya saya melakukan perhitungan berat badan dan tinggi
badan anak. Lalu hasil data tersebut digunakan untuk menghitung
status gizinya. Seluruh kegiatan ini saya lakukan secara tanggung
jawab, benar, jelas dan tepat (Akuntabilitas). Saya selalu berusaha
untuk bersikap ramah terhadap ibu dan bayi dan menenangkan bayi bila
rewel sehingga kegiatan menimbang berat badan bayi, mengukur tinggi
badan bayi dan menghitung status gizi bayi dapat dilakukan dengan
bersungguh-sungguh dan benar.
Saya melakukan perhitungan status gizi pada KMS dengan cara
memasukkan angka timbangan berat badan dan pengukuran tinggi
badan dengan akurat, tepat dan benar. Kemudian hasil perhitungan
status gizi bayi tersebut saya gunakan sebagai indikator keberhasilan
ASI eksklusif. Kegiatan ini dilakukan secara efektif dan efisiensi
(Komitmen Mutu) sehingga dapat mengefektifkan dan
mengefisienkan waktu agar ibu tidak menunggu lama.

81
Kemudian, selama proses kegiatan di atas dilakukan, saya
menunjukkan sikap ramah dan sopan santun (Etika Publik) dengan
cara menggunakan kosa kata yang baik dan mengucapkan
terimakasih atas partisipasi dan waktu yang telah diluangkan ibu-ibu.

3. Output / Hasil Kegiatan


Telah dilaksanakan kegiatan perhitungan status gizi bayi yang telah
lulus melakukan ASI eksklusif.

4. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI


Pada kegiatan perhitungan status gizi bayi yang telah lulus melakukan
ASI eksklusif didapatkan keterkaitan dengan kedudukan dan peran
ASN dalam NKRI, dalam hal Manajemen ASN yaitu melakukan dengan
penuh tanggung jawab, sopan santun, profesional, menggunakan
fasilitas secara efektif dan efisien, memberikan informasi yang
benar dan tidak menyalahgunakan informasi, dalam hal Whole of
Government yaitu melakukan koordinasi dan kolaborasi bersama
atasan dan rekan kerja serta ibu-ibu yang berkaitan dengan program
dalam melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan program baru GEMA
SUSU ASIK di UPT Puskesmas Muara Basung, dan dalam hal
Pelayanan Publik yaitu dapat meningkatkan pengetahuan tenaga
medis dalam memberikan pelayanan yang lebih baik.

5. Kontribusi terhadap Visi Misi


Dengan capaian dari kegiatan perhitungan status gizi bayi yang telah
lulus melakukan ASI eksklusif, telah berkontribusi dalam misi
puskesmas yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan menjalin kerjasama dengan masyarakat dan lintas
sektor dalam bidang kesehatan.

6. Penguatan Nilai-nilai Organisasi


Dengan capaian dari kegiatan perhitungan status gizi bayi yang telah
lulus melakukan ASI eksklusif, maka didapat penguatan terhadap nilai-
nilai organisasi yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang
profesional, ramah, inovatif dan mutu.

82
7. Foto Kegiatan
Lampiran :

Gambar 40: Kegiatan 7. Tahapan 1.


Melakukan kegiatan perhitungan status gizi bayi yang telah lulus
melakukan ASI eksklusif (Tanggal 17 Oktober 2019) dengan tahapan
melakukan konsultasi dengan atasan dan teman sejawat. Sopan
santun (etika publik)

Gambar 41: Kegiatan 7. Tahapan 2.


Melakukan kegiatan perhitungan status gizi bayi yang telah lulus
melakukan ASI eksklusif (Tanggal 18-23 Oktober 2019) dengan tahapan
meminta ibu membawa Kartu Menuju Sehat bayi. sopan santun
(nasionalisme sila ke2)

83
Gambar 42: Kegiatan 7. Tahapan 3.
Melakukan kegiatan perhitungan status gizi bayi yang telah lulus
melakukan ASI eksklusif (Tanggal 18-23 Oktober 2019) dengan tahapan
melakukan perhitungan berat badan dan tinggi badan. Tanggung
jawab, benar, jelas dan tepat (akuntabilitas)

Gambar 43: Kegiatan 7. Tahapan 4.


Melakukan kegiatan perhitungan status gizi bayi yang telah lulus
melakukan ASI eksklusif (Tanggal 18-23 Oktober 2019) dengan tahapan
mengihitung status gizi bayi. Tanggung jawab, benar, jelas dan tepat
(akuntabilitas)

84
Gambar 44: Kegiatan 7. Tahapan 5.
Melakukan kegiatan perhitungan status gizi bayi yang telah lulus
melakukan ASI eksklusif (Tanggal 18-23 Oktober 2019) dengan tahapan
menghubungkan hasil perhitungan status gizi bayi sebagai indikator ASI
eksklusif. Efektif dan efisiensi (komitmen mutu)

Gambar 45: Kegiatan 7. Tahapan 6.


Melakukan kegiatan perhitungan status gizi bayi yang telah lulus
melakukan ASI eksklusif (Tanggal 18-23 Oktober 2019) dengan tahapan
mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan waktu yang telah
diluangkan ibu-ibu. Ramah dan sopan santun (etika publik)

85
8. Kegiatan 8
Tabel 18: Laporan Aktualisasi Kegiatan 8
Kegiatan Melakukan kegiatan pemberian reward bagi ibu
melahirkan yang berhasil melakukan Inisiasi
Menyusui Dini dan ibu yang lulus ASI eksklusif
berupa sertifikat.
Tanggal 15-23 Oktober 2019
Daftar Lampiran Foto Kegiatan
1. Nilai Dasar:
 Akuntabilitas (Tanggung jawab)
 Nasionalisme (Lapang dada, mendengarkan dengan baik dan
tidak memotong pembicaraan, sopan santun)
 Etika Publik (Sopan santun, mendengarkan dengan baik dan
tidak memotong pembicaraan, ramah)
 Komitmen Mutu (Efektif dan efisien)
 Anti Korupsi (Jujur dan disiplin waktu)

2. Uraian Kegiatan:
Pada tanggal 15 Oktober 2019, terlebih dahulu saya berdiskusi
dan berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas dan teman sejawat
mengenai kegiatan pemberian reward bagi ibu melahirkan yang berhasil
melakukan Inisiasi Menyusui Dini dan ibu yang lulus ASI eksklusif
berupa sertifikat secara sopan santun (Etika Publik) yaitu dengan
melakukan terlebih dahulu ketuk pintu, mengucapkan salam,
senyum, ramah, menyapa dengan sopan dan santun,
menggunakan pakaian yang sopan, rapi dan bersih saat memasuki
ruangan atasan dan teman sejawat. Saya juga menggunakan kosakata
komunikasi yang baik.
Di hari yang sama, selanjutnya saya mencari referensi contoh
untuk membuat design sertifikat yang baik, dengan bersungguh-
sungguh dan kerja keras saya mengerjakan dan membuat design
semenarik mungkin serta mengecek kembali design yang dibuat
dengan detail hingga benar secara efektif dan efisien (Akuntabilitas).
Pada tanggal 16 Oktober 2019, saya membawa dua hasil
rancangan design sertifikat yang telah saya buat, yaitu rancangan
design sertifikat lulus Inisiasi Menyusui Dini dan sertifikat lulus ASI
Eksklusif. Kemudian saya menunjukkan hasil rancangan tersebut
kepada atasan secara tanggung jawab (Akuntabilitas). Saya
melaporkan rancangan tersebut dengan cara menjelaskan dan
menggambarkan hasil rancangan design menggunakaan kosakata
santun, ramah dan baik, selalu menghormati atasan serta tidak
memaksakan kehendak sendiri.

86
Pada waktu atasan memberikan saran dan masukan kepada
saya mengenai rancangan design sertifikat yang saya buat, saya
menerima dengan lapang dada (Nasionalisme Sila Ke1&4) serta
open mind dalam menerima masukan, selalu menghormati atasan
serta tidak memaksakan kehendak sendiri. Selain itu saya juga
mendengarkan dengan baik dan tidak memotong pembicaraan
atasan (Nasionalisme Sila Ke4, Etika Publik).
Pada tanggal 17 Oktober 2019, selanjutnya atas persetujuan
Kepala Puskesmas mengenai design sertifikat yang saya buat, saya
selanjutnya secara sopan santun (Nasionalisme Sila Ke2) meminta
tanda tangan atasan didesign sertifikat. Saat bertemu atasan saya
mengucapkan salam, senyum, ramah, menyapa dengan sopan dan
santun serta menggunakan kosakata komunikasi yang baik sehingga
diskusi dapat berjalan lancar.
Pada tanggal 18-23 Oktober 2019, secara sopan santun (Etika
Publik) saya menghubungi ibu-ibu yang telah berhasil berkomitmen
melakukan Inisiasi Menyusui Dini dan ASI eksklusif dengan cara ramah,
sopan, santun, menggunakan kosakata komunikasi yang baik. Lalu
saya melakukan kegiatan pemberian sertifikat dan dokumentasikan
secara jujur dan disiplin waktu (Anti Korupsi) yaitu dilakukan diwaktu
yang luang dan tidak mengganggu tugas pokok saya di puskesmas.
Kemudian, selama proses kegiatan di atas dilakukan, saya
menunjukkan sikap ramah dan sopan santun (Etika Publik) dengan
cara menggunakan kosa kata yang baik dan mengucapkan
terimakasih atas partisipasi dan waktu yang telah diluangkan ibu-ibu.

3. Output / Hasil Kegiatan


Telah dilaksanakan kegiatan pemberian reward bagi ibu melahirkan
yang berhasil melakukan Inisiasi Menyusui Dini dan ibu yang lulus ASI
eksklusif berupa sertifikat.

4. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI


Pada kegiatan pemberian reward bagi ibu melahirkan yang berhasil
melakukan Inisiasi Menyusui Dini dan ibu yang lulus ASI eksklusif
berupa sertifikat didapatkan keterkaitan dengan kedudukan dan peran
ASN dalam NKRI, dalam hal Manajemen ASN yaitu melakukan dengan
penuh tanggung jawab, sopan santun, profesional, menggunakan
fasilitas secara efektif dan efisien, memberikan informasi yang
benar dan tidak menyalahgunakan informasi, dalam hal Whole of
Government yaitu melakukan koordinasi dan kolaborasi bersama
atasan dan rekan kerja serta ibu-ibu yang berkaitan dengan program
dalam melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan program baru GEMA
SUSU ASIK di UPT Puskesmas Muara Basung, dan dalam hal
Pelayanan Publik yaitu dapat meningkatkan pengetahuan tenaga
medis dalam memberikan pelayanan yang lebih baik.

87
5. Kontribusi terhadap Visi Misi
Dengan capaian dari kegiatan pemberian reward bagi ibu melahirkan
yang berhasil melakukan Inisiasi Menyusui Dini dan ibu yang lulus ASI
eksklusif berupa sertifikat, telah berkontribusi dalam misi puskesmas
yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
menjalin kerjasama dengan masyarakat dan lintas sektor dalam
bidang kesehatan.

6. Penguatan Nilai-nilai Organisasi


Dengan capaian dari kegiatan pemberian reward bagi ibu melahirkan
yang berhasil melakukan Inisiasi Menyusui Dini dan ibu yang lulus ASI
eksklusif berupa sertifikat, maka didapat penguatan terhadap nilai-nilai
organisasi yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang
profesional, ramah, inovatif dan mutu.

7. Foto Kegiatan
Lampiran :

Gambar 46: Kegiatan 8. Tahapan 1.


Melakukan kegiatan pemberian reward bagi ibu melahirkan yang
berhasil melakukan Inisiasi Menyusui Dini dan ibu yang lulus ASI
eksklusif berupa sertifikat (Tanggal 15 Oktober 2019) dengan tahapan
melakukan konsultasi dengan atasan dan teman sejawat. Sopan
santun (etika publik)

88
Gambar 47: Kegiatan 8. Tahapan 2.
Melakukan kegiatan pemberian reward bagi ibu melahirkan yang
berhasil melakukan Inisiasi Menyusui Dini dan ibu yang lulus ASI
eksklusif berupa sertifikat (Tanggal 15 Oktober 2019) dengan tahapan
membuat design sertifikat. Efektif dan efisien (akuntabilitas)

Gambar 48: Kegiatan 8. Tahapan 3.


Melakukan kegiatan perhitungan status gizi bayi yang telah lulus
melakukan ASI eksklusif (Tanggal 16 Oktober 2019) dengan tahapan
melaporkan hasil rancangan design kepada atasan. Tanggung jawab
(akuntabilitas)

89
Gambar 49: Kegiatan 8. Tahapan 4.
Melakukan kegiatan perhitungan status gizi bayi yang telah lulus
melakukan ASI eksklusif (Tanggal 16 Oktober 2019) dengan tahapan
menerima masukan dan saran dari atasan. Lapang dada
(nasionalisme sila ke1&4, mendengarkan dengan baik dan tidak
memotong pembicaraan (nasionalisme sila ke4, etika publik)

Gambar 50: Kegiatan 8. Tahapan 5.


Melakukan kegiatan perhitungan status gizi bayi yang telah lulus
melakukan ASI eksklusif (Tanggal 17 Oktober 2019) dengan tahapan
Meminta tanda tangan atasan didesign sertifikat. Sopan santun
(nasionalisme sila ke2)

90
Gambar 51: Kegiatan 8. Tahapan 6.
Melakukan kegiatan perhitungan status gizi bayi yang telah lulus
melakukan ASI eksklusif (Tanggal 18-23 Oktober 2019) dengan tahapan
menghubungi ibu-ibu yang telah berhasil berkomitmen melakukan
Inisiasi Menyusui Dini dan ASI eksklusif. Sopan santun (etika publik)

Gambar 52: Kegiatan 8. Tahapan 7.


Melakukan kegiatan perhitungan status gizi bayi yang telah lulus
melakukan ASI eksklusif (Tanggal 18-23 Oktober 2019) dengan tahapan
melakukan kegiatan pemberian sertifikat dan dokumentasikannya. Jujur
dan disiplin waktu (anti korupsi)

91
Gambar 53: Kegiatan 8. Tahapan 8.
Melakukan kegiatan perhitungan status gizi bayi yang telah lulus
melakukan ASI eksklusif (Tanggal 18-23 Oktober 2019) dengan tahapan
mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan waktu yang telah
diluangkan ibu-ibu. Ramah dan sopan santun (etika publik)

92
B. Analisa Dampak
Terdapat dampak dari penerapan nilai-nilai dasar pada isu “Belum
Adanya Program GEMA SUSU ASIK (Gerakan Masyarakat Sadar
Menyusui Dini dan ASI Eksklusif) pada Ibu Hamil dan Ibu Menyusui di
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Muara Basung” adalah sebagai berikut”:
1. Dalam kegiatan “melakukan persiapan perencanaan kegiatan” akan
memberikan dampak:
a. Jika nilai-nilai ANEKA telah diterapkan maka, akan
memudahkan proses persiapan dan perencanaan kegiatan
sehingga program GEMA SUSU ASIK dapat dilaksanakan
dengan baik dan lancar. Selain itu akan menguatkan nilai-nilai
organisasi yaitu profesional, ramah dan mutu.
b. Jika nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan maka, pelaksanaan
kegiatan akan tidak efektif sehingga terganggunya tugas pokok
dan fungsi utama.
2. Dalam kegiatan “melakukan sosialisasi teknis pelaksanaan kegiatan
program baru yaitu GEMA SUSU ASIK di UPT Puskesmas Muara
Basung” akan memberikan dampak:
a. Jika nilai-nilai ANEKA telah diterapkan maka, tim medis dapat
bekerja terkoordinir sehingga program GEMA SUSU ASIK dapat
dilaksanakan dengan baik dan lancar. Selain itu akan
menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu profesional, ramah dan
mutu.
b. Jika nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan maka, akan berdampak
pada pelaksanaan kegiatan yang tidak terkoordinir sehingga
kegiatan menjadi tidak efektif dan efisien.
3. Dalam kegiatan “melakukan kegiatan pendataan ibu hamil, ibu yang
baru melahirkan dan ibu yang menyusui anak 0-6 bulan” akan
memberikan dampak:
a. Jika nilai-nilai ANEKA telah diterapkan maka, akan
memudahkan dalam melakukan kegiatan penyuluhan dan

93
edukasi program GEMA SUSU ASIK dapat dilaksanakan
dengan baik dan lancar. Selain itu akan menguatkan nilai-nilai
organisasi yaitu profesional, ramah dan amanah.
b. Jika nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan maka, akan berdampak
pada pelaksanaan kegiatan yang tidak efektif dan efisien.
4. Dalam kegiatan “melakukan kegiatan pembuatan grup WhatsApp
sebagai media sosialisasi dan penyuluhan” akan memberikan
dampak:
a. Jika nilai-nilai ANEKA telah diterapkan maka, akan
memudahkan dalam melakukan kegiatan penyuluhan dan
edukasi program GEMA SUSU ASIK dapat dilaksanakan
dengan baik dan lancar. Selain itu akan menguatkan nilai-nilai
organisasi yaitu profesional, mutu dan amanah.
b. Jika nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan maka, akan berdampak
pada pelaksanaan kegiatan yang tidak efektif dan efisien.
5. Dalam kegiatan “melakukan kegiatan penyuluhan dan edukasi via
media grup whatsApp” akan memberikan dampak:
a. Jika nilai-nilai ANEKA telah diterapkan maka, dapat
meningkatkan pengetahuan ibu-ibu sehingga program dapat
terlaksana dengan baik dan lancar. Selain itu akan menguatkan
nilai-nilai organisasi yaitu profesional, ramah, inovatif, mutu dan
amanah.
b. Jika nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan maka, akan berdampak
pada pelaksanaan kegiatan yang tidak efektif dan efisien.
6. Dalam kegiatan “melakukan kegiatan realisasi komitmen ibu-ibu
melakukan Inisiasi Menyusui Dini” akan memberikan dampak:
a. Jika nilai-nilai ANEKA telah diterapkan maka, akan mencapai
proses kegiatan yang baik dan lancar. Selain itu akan
menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu profesional, ramah,
inovatif, mutu dan amanah.

94
b. Jika nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan maka, akan berdampak
pada pelaksanaan kegiatan yang tidak efektif dan efisien.
7. Dalam kegiatan “melakukan kegiatan perhitungan status gizi bayi
yang telah lulus melakukan ASI eksklusif” akan memberikan
dampak:
a. Jika nilai-nilai ANEKA telah diterapkan maka, akan didapatkan
hasil perhitungan yang baik dan benar sehingga pelaksanaan
kegiatan akan menjadi efektif dan efisien. Selain itu akan
menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu profesional, ramah,
inovatif dan mutu.
b. Jika nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan maka, akan berdampak
pada pelaksanaan kegiatan yang tidak tidak efektif dan efisien.
8. Dalam kegiatan “melakukan kegiatan pemberian reward bagi ibu
melahirkan yang berhasil melakukan Inisiasi Menyusui Dini dan ibu
yang lulus ASI eksklusif berupa sertifikat” akan memberikan
dampak:
a. Jika nilai-nilai ANEKA telah diterapkan maka, akan berdampak
pada antusias dan semangat ibu-ibu dalam mewujudkan
program sehingga cakupan pencapaian Inisiasi Menyusui Dini
dan ASI Eksklusif mengingkat. Selain itu akan menguatkan nilai-
nilai organisasi yaitu profesional, ramah, inovatif dan mutu.
b. Jika nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan maka, akan berdampak
pada tidak tercapainya target program yaitu meningkatnya
pencapaian Inisiasi Menyusui Dini dan pemberian ASI Eksklusif
meningkat.

95
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai seorang ASN
diperlukan pemahaman akan nilai-nilai dasar ASN yang meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA) yang didapatkan pada saat Pelatihan Dasar Calon PNS,
dan juga pemahaman mengenai peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI
yaitu manajemen ASN, pelayanan publik dan Whole of government
(WoG). Hal tersebut tidak hanya sekedar dipahami saja oleh setiap ASN
tetapi diaktualisasikan dalam menjalankan tugas sehari-hari dan
diharapkan menjadi budaya kerja serta menjadi teladan bagi yang lain,
agar terbentuk ASN yang berkarakter, bermoral dan akan menjadi awal
terwujudnya change of agency dalam merubah penilaian negatif yang
dibentuk oleh masyarakat selama ini terhadap ASN.
Melalui aktualisasi ini kita dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN
di dalam setiap kegiatan di tempat kerja kita masing-masing agar dapat
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas sehingga
dapat mewujudkan kesehatan masyarakat yang berkualitas dan sejahtera,
khususnya meningkatnya cakupan pelaksanaaan Inisiasi Myusui Dini
(IMD) dan ASI Eksklusif pada masyarakat Kecamatan Pinggir.

B. SARAN
Penerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam Unit Kerja masing-masing
terutama di UPT Puskesmas Muara Basung tidak hanya dilakukan oleh
Calon PNS saja, tetapi seluruh pihak yang terkait didalamnya agar dapat
memberikan peningkatan pelayanan yang profesional dan berkualitas
terhadap masyarakat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat.

96
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Dinamika Kelompok: Modul


Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Nasionalisme: Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen Aparatur Sipil
Negara: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Goverment: Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen
PNS
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Pasal
9 Tahun 2014, Tentang Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir

97
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Pasal
21 Tahun 2014, Tentang Pelayanan Kesehatan Bayi, Anak Balita dan
prasekolah
Undang-Undang Kesehatan No. 8 Pasal 4 ayat (2) Tahun 1999
Tentang Perlindungan Konsumen
Undang-Undang Kesehatan No. 23 Pasal 22 tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak
Undang-Undang Kesehatan Pasal 128 Tentang Dukungan Pihak
Keluarga, Pemerintah dan Masyarakat untuk Penyediaan Waktu dan
Fasilitas Khusus Menyusui
Undang-Undang Kesehatan No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit
Undang-Undang Kesehatan Pasal 83 No. 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan
Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan,
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Kesehatan No.
48/MEN.PP/XII/2008 tahun 2008 tentang Peningkatan Pemberian Air
Susu Selama Waktu Kerja di Tempat Kerja
Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan,
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Kesehatan
PER.27/MEN/XII/2008 tahun 2008 tentang Peningkatan Pemberian Air
Susu Selama Waktu Kerja di Tempat Kerja
Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan,
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Kesehatan
117/MENKES/PB/XII/2008 tahun 2008 tentang Peningkatan Pemberian
Air Susu Selama Waktu Kerja di Tempat Kerja
World Health Organnization (WHO) Tentang ASI eksklusif
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Tahun 2010 Tentang ASI
eksklusif
Kepmenkes 237/MENKES/SK/IV/1997 Tentang Iklan Susu Formula
di Indonesia

98

Anda mungkin juga menyukai