Anda di halaman 1dari 37

FISIOTERAPI DADA

(Chest Physiotherapy)

SLAMET PURNOMO
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN
PARU-PARU

PARU

KANAN KIRI
3 LOBUS 2 LOBUS

SUPERIOR MEDIA INFERIOR SUPERIOR INFERIOR


Paru di bungkus oleh:
• Pleura visceralis
• Cavum pleura/
pleura cavity
• Pleura parietalis
PENDAHULUAN

 Penumpukan sekret  Ggn pertukaran gas

 Bs dikarenakan Kurang Mobilisasi, tingkat


hidrasi dll.
 Tujuan :
 Membantu memobilisasi sekret dan mengeluarkannya,
 Melonggarkan saluran pernafasan
 Memberikan rasa nyaman
What is Respiratory Care?

Respiratory care is focused on:


 Prevention
 Assessment
 Treatment
 Management
 Control
 Diagnostic evaluation
 Education and
 Care
CPT
Merupakan therapi yang berasal dari berbagai
kombinasi yang berhubungan dengan paru-paru.

Yang termasuk CPT :


1. Postural drainage
2. Chest percution
3. Chest vibration

CPT sebaiknya diikuti dengan batuk efektif dan


menghirup udara segar.
Postural Drainase
 Pembersihan berdasarkan gravitasi sekret jalan
nafas dari segmen bronkus khusus.
 Menggunakan posisi tubuh.
 Tiap-tiap posisi mengalirkan sekret khusus dari
percabangan trakeobronkial (area paru atas,
tengah, bawah) ke trakea.
Kontra Indikasi

Osteoporosis
Fraktur (tulang rusuk, spinal, servikal).
Hemoptoe
Pengkajian.

1. Auskultasi paru untuk memperkirakan lokasi


dan derajat retensi sekret.
2. Yakinkan pengkajian dengan foto thorax
terakhir.
3. Kaji adanya tanda-tanda kenaikan tekanan
intrakranial atau fraktur spinal.
4. Tanyakan kapan klien makan terakhir.
Pre interaksi

1. Baca catatan perawatan untuk rencana perawatan


respirasi
2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat
Peralatan

• Stetoskop
• Perlak dan Pengalas
• Bantal, untuk drainase postural
• Sarung tangan (handscoon)
• Pot sputum berisi desinfektan
• Bengkok
• Tissue
• Air minum hangat
Postural drainase

1. Jelaskan prosedur
2. Cuci tangan
3. Atur posisi :
 Semi fowler bersandar kekanan, apabila daerah yang akan
didrainase pada lobus apikal. Tepuk pada klavikua dan skapula
 Tegak dengan sudut 45 derajat membungkuk kedepan paha
bantal dengan 45 derajat kekiri dan kanan apabila daerah yang
akan didrainase lobus posterior. Penepukan pada punggung atas
kanan atau kiri
 Berbaring dengan bantal dibawah lutut apabila yang akan
didrainase lobus anterior. Tepuk pada dada atas (antara klavikula
& nipples)
Lanjutan…

o Posisi sims, sedikit miring kekiri apabila yang akan didrainase pada
lobus tengah (lobus lateral dan medial). Tepuk pada dada samping

o Posisi trendelenburg terlentang dengan sudut 30 derajat atas dengan


menaikkan kaki tempat tidur 35-40 cm. Apabila daerah yang akan
didrainase lobus bawah depan, tepuk bagian bawah dada

o Posisi trendenberg tengkurap dengan sudut 30 derajat atau dengan


menaikkan kaki ketempat tidur 35-40 cm. Jika Posisi drainase pd
lobus bawah belakang, tepuk pada bagian punggung kanan dan kiri
dari bawah skapula sampai punggung tengah
 Upper lobus, anterior segment
Lower lobus, anterior basal segment
Lower lobus, superior segments
Lanjutan…

4. Lama pengaturan posisi pertama kali adalah 10


menit, kemudian periode selanjutnya kurang
lebih 15-30 menit
5. Lakukan observasi tanda-tanda vital selama
prosedur
6. Setelah pelaksanaan drainase postural, lakukan
clapping, vibrasi dan pengisapan ( suction ).
7. Cuci tangan setelah prosedur
Clapping dan Vibrasi

 Clapping : Penepukan pada kulit pasien di area punggung


dan dada dengan menggunakan tangan yang dibentuk
seperti mangkuk

 Vibrasi : Menggetarkan tangan secara bersamaan yang


diletakkan datar pada area dinding dada atau punggung
pasien
Lanjut…

 Lakukan clapping atau vibrasi selama kurang lebih


1 menit
 Setelah dilakukan tindakan drainase postural,
clapping dan vibrasi dapat dilakukan tindakan
pengisapan lendir
 Lakukan auskultasi pada daerah paru yang
dilakukan drainase postural, clapping dan vibrasi
 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Upperr lobus 1
Upper lobus 2
 Lower lobus 1
 Lower lobus 2
 Lower lobus 3
Nafas dalam
Tarik nafas dari hidung keluarkan dari mulut.

Batuk efektif
1. Tarik nafas dari hidung hembuskan melalui mulut
2. Tarik nafas dalam 3x tahan sampai hitungan ketiga
langsung batukan tanpa menarik nafas
Terminasi

1. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya


2. Akhiri kegiatan, bersihkan alat-alat
3. Cuci tangan
Evaluasi

1. Evaluasi perasaan klien


2. Simpulkan hasil kegiatan
3. Bandingkan pengkajian pernafasan pasien
sebelum dan sesudah tindakan.
Dokumentasi.

1. Pengkajian respirasi dan tanda-tanda vital


sebelum dan sesudah pengobatan.
2. Warna konsistensi, jumlah dan bau sekresi.
3. Tingkat kerjasama klien terhadap pengobatan.
4. Tanggal, jam dan frekuensi tindakan dilakukan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan.

1. Pasien menjadi sianotik, sesak nafas atau


berkembang menjadi disritmia.
2. Pasien gelisah
3. Pasien tidak bisa mengeluarkan sekresi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai