Anda di halaman 1dari 9

TELAAH JURNAL

CEDERA KEPALA PADA ANAK


Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah III (KMB III)

Dosen Pengampu : Dr. Hj. Nunung Herlina, S.Kp, M.Pd

Disusun Oleh:

Zulliani Akbar (1811102411192)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

SAMARINDA

2020
Analisis Jurnal International

A. Deskripsi Umum
1. Judul Jurnal :
Head Injury in Children: A Tertiary Care Centre Study

2. Penulis Jurnal :
Shyamendra Pratap Sharma1, Nitya Nand Gopal2

3. Nama Jurnal/ di Publikasikan Oleh:


International Journal Of Health Sciences and Research
Website : www.ijhsr.org
Vol.10; Issue: 2; February 2020
ISSN : 2249-9571

No Komponen Jurnal Telaah Jurnal


1 Pendahuluan Cedera kepala pada anak-anak merupakan
penyebab utama penyakit tidak menular dan
penyebab kematian di seluruh dunia. Jenis
Cedera kepala yang paling umum adalah
jatuh dari ketinggian, diikuti kecelakaan
kendaraan bermotor dan pelecehan anak
tetap menjadi penyebab utama cedera kepala
pada anak dibawah usia 2 tahun. Bayi dan
anak kecil lebih rentan terkena pelecehan
karena ktergantungan dengan orang dewasa.

2 Metode Metode Pengumpulan data ini


menggunakan studi observasional prospektif
terhadap tiga puluh empat anak (usia <15
tahun) dengan cedera kepala, dikelola di
Departemen Bedah PG, Rumah Sakit SRN
terkait dengan perguruan tinggi Kedokteran
MLN, Allahabad dari September 2015
hingga Agustus 2016 dalam jangka waktu
12 bulan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil dianalisis.

3 Hasil Dari 34 anak, ada 7 anak kurang dari 5


tahun dan 27 berusia di atas 5 tahun
Hasil yang buruk terlihat pada 42,8% anak di
bawah 5 tahun, 35,7% pada kelompok 6-10
tahun, 15,3% pada kelompok 11-15 tahun. Rasio
pria: wanita kira-kira 1: 2. Ada 4 pasien di GCS
3-8, di mana 3 (75%) memiliki hasil yang
buruk; sedangkan dari 12 pasien GCS 9-12, 7
(58,3%) memiliki hasil yang buruk. Dari 18
pasien di GCS 13-15, tidak ada pasien yang
memiliki hasil yang buruk. Dua belas pasien
memiliki kelainan ukuran pupil dan reaksi, hasil
yang buruk terlihat pada 58,33% dibandingkan
dengan hanya 13,6% dengan respon pupil
normal. Terdapat 12 pasien dengan hematoma
subdural akut, 5 pasien mengalami kontusio,
hematoma ekstradural pada 11 pasien,
perdarahan subaraknoid pada 1 pasien dan
cedera otak multipel pada 5 pasien. Hasil yang
buruk terlihat pada 80% pasien dengan cedera
otak ganda, 20% dengan memar, 18,18%
dengan hematoma subdural akut dan 16,6%
dengan hematoma ekstradural.
4 Diskusi Ada ketidaksesuaian dalam literatur dalam
mendefinisikan titik usia untuk hasil yang
baik atau buruk. Misalnya, ada
ketidaksepakatan tentang kelompok usia
anak. Satu kelompok laporan menunjukkan
bahwa hasil cenderung lebih baik pada anak
di bawah 10 tahun, 9,10 sementara yang lain
melaporkan bahwa anak balita memiliki
angka kematian yang lebih tinggi 11. Dalam
penelitian, hasil yang buruk terlihat pada
42,8% anak di bawah 5 tahun, 35,7% dalam
kelompok 6-10 tahun, 15,3% dalam
kelompok 11-15 tahun. Dengan demikian,
anak-anak yang berusia kurang dari 5 tahun
memiliki hasil yang relatif lebih buruk,
tetapi tidak signifikan secara statistik (p =
0,74). Tidak ada perbedaan yang signifikan
dalam hal hasil antara jenis kelamin (p =
0,084). Namun jumlah pasiennya kecil,
yang mungkin tidak memberikan hasil
statistik yang akurat.
5 Kesimpulan Peneliti menggunakan metode study
observasional prospektif sehingga
didapatkan hasil anak anak di Varansi india
di Departemen Bedah PG, Rumah Sakit
SRN terkait dengan perguruan tinggi
Kedokteran MLN, Allahabad dari
September 2015 hingga Agustus 2016
dalam jangka waktu 12 bulan. Bahwa anak
usia kurang dari 5 tahun 42,8 % memiliki
hasil yang relative buruk, dengan kasus
jatuh dari ketinggian 79,4%

Analisis Jurnal dalam Negeri


A. Deskripsi Umum
1. Judul Jurnal:
Hubungan antara Glasgow Coma Scale dan Lama Perawatan pada Pasien
Cedera Kepala dengan Perdarahan Subdural
2. Penulis Jurnal:
Verra Apriawanti , Sonny G.R. Saragih , Diana Natalia

3. Nama jurnal/ di Publikasikan Oleh:


Jurnal Kesehatan Khatulistiwa
Volume 5. Nomor 1. Januari 2019
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/download/32952/75676581233

No Komponen Jurnal Telaah Jurnal


1 Pendahuluan Cedera kepala merupakan salah satu
masalah kesehatan yang serius
dimasyarakat karena berperan sebagai
pemicu kecacatan dan kematian di seluruh
dunia. Sebagai negara maju, di Eropa dan
Amerika Serikat sekitar 1–1,5 juta jiwa
mengalami cedera kepala tiap tahunnya.2
Sementara itu sebagai negara
berkembang, Indonesia memiliki jumlah
insiden cedera kepala relatif tinggi yang
diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas,
yaitu sebesar 19,6%.
2 Metode Penelitian ini bersifat analitik dengan
menggunakan pendekatan potong lintang.
pemilihan sampel menggunakan metode
total sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 30 orang yang memenuhi
kriteria penelitian. Variabel yang diteliti
adalah Glasgow Coma Scale (GCS) dan
lama perawatan. kemudian dilakukan
univariat dan analisis bivariat. Analisis
bivariat yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah uji normalitas data dan
dilanjutkan dengan uji Pearson apabila
asumsi normal terpenuhi. Uji Spearman
akan digunakan sebagai alternatif uji
Pearson apabila distribusi data tidak
normal.
3 Hasil Sebanyak 30 subjek terlibat dalam
penelitian ini. Persentase usia terbesar
subjek penelitian adalah kelompok usia
31-42 tahun yaitu sebanyak 10 orang
(33,3%). Sebagian besar subjek penelitian
adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu
sebanyak 20 orang (66,7%) dan
diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas
yaitu sebanyak 26 orang (86,7%), Dari
seluruh subjek penelitian tersebut,
sebanyak 8 orang (26,7%) termasuk
dalam kategori cedera kepala ringan, 10
orang (33,3%) termasuk dalam kategori
cedera kepala sedang dan 12 orang (40%)
termasuk dalam kategori cedera kepala
berat.Pada penelitian ini, hubungan
Glasgow Coma Scale (GCS) dan lama
perawatan dianalisis menggunakan
program Statistical Product and Service
Solution (SPSS) 23. Data ini tidak
memenuhi syarat untuk dilanjutkan
dengan uji Pearson karena data tidak
terdistribusi secara normal (sig>0.05)
sehingga uji yang digunakan sebagai
alternatif pada penelitian ini adalah uji
Spearman. Pada seluruh data tersebut,
terdapat adanya hubungan antara Glasgow
Coma Scale (GCS) dan lama perawatan
p=0,006 (p<0,05) hal ini mengindikasikan
adanya korelasi atau hubungan saling
mempengaruhi secara signifikan dengan
derajat kepercayaan 99% atau dengan
standar error 0,01 antara GCS dan lama
perawatan.
4 Diskusi Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dianalisis, terdapat perbedaan bermakna
antara nilai Glasgow Coma Scale (GCS)
dan lama perawatan pada pasien cedera
kepala dengan lesi perdarahan subdural
dimana semakin tinggi nilai Glasgow
Coma Scale (GCS) maka semakin tinggi
juga lama rawatnya. Namun, hasil tersebut
menunjukkan perbedaan hasil dengan
penelitian sebelumnya yaitu jika semakin
tinggi nilai Glasgow Coma Scale (GCS)
maka semakin rendah lama rawatnya.
Lama hari perawatan pada pasien cedera
kepala dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya adalah usia, jenis
kasus atau penyakit (multiple trauma),
pekerjaan dan alasan keluar dari rumah
sakit yang bisa diminta oleh pasien atau
keluarga atau keluar dari rumah sakit
dalam status meninggal sehingga akan
memperpendek lama hari rawat.
5 Kesimpulan Pada penelitian ini, cedera kepala paling
banyak terjadi pada jenis kelamin laki-laki
dengan kelompok umur 31-42 tahun. Pada
kelompok umur tersebut, 90% kasus
diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas
dan 80% diantaranya adalah laki-laki.
Terdapat hubungan antara Glasgow Coma
Scale (GCS) dan lama perawatan pada
pasien cedera kepala dengan lesi
perdarahan subdural di RSUD DR Abdul
Aziz Kota Singkawang.

KESIMPULAN DARI KEDUA JURNAL

1. Perbedaan dari kedua jurnal


- Memiliki sub bahasan berbeda Jurnal 1 membahas tentang Cedera Kepala yang
terjadi pada anak berdasarkan klinis variable, Variabel CT, dan Variabel
management. Jurnal 2 membahas tentang Cedera kepala yang terjadi di Negara
berkembang berdasarkan GCS dan lama perawatan
- Perbedaan metode, Jurnal 1 menggunakan metode Pengumpulan data ini
menggunakan studi observasional prospektif. Jurnal 2 menggunakan metode
pendekatan potong lintang kemudian dilakukan univariat dan analisis bivariat.
- Kedua hasil yang berbeda, Jurnal 1 mengatakan cedera kepala banyak dialami anak
anak usia <5 tahun, sedangkan Jurnal 2 mengatakan pada Negara berkembang seperti
indonesia cedera kepala banyak dialami usia produktif yaitu 30-42 tahun terutama
pada jenis kelamin laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai