Anda di halaman 1dari 9

BASIT, MOHAMMAD; FEBRIANI, SINTA DEWI; FAISAL, AHMAD DONI; JARIAH, AINUN; FIKRI, IRFANI;

PUTRI, IVANA ITASIA; MAHRITA, NOVI; NAZILLAH, RIZKA; SARI, YULIA PUSPITA
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM), VOL. 4, EDISI 1, MEI 2022

TEKNOLOGI SPEAKER AKTIF MENINGKATKAN


KEPATUHAN HAND HYGIENE FIVE MOMENT
DI RUANGAN RAWAT INAP EMERALD LT.III
RSUD DR.H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

Mohammad Basit1*, Sinta Dewi Febriani2, Ahmad Doni Faisal3, Ainun Jariah4
Irfani Fikri5, Ivana Itasia Putri6 , Novi Mahrita7, Rizka Nazillah8,
Yulia Puspita Sari9
1,2,3,4,5,6,7,8,9 Program Profesi Ners, Fakultas Kesehatan, Universitas Sari Mulia

*)
email:Syafabasit@gmail.com

ABSTRAK

Infeksi nosokomial atau healthcare-associated infections (HAIs) adalah infeksi yang terjadi di
rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan. Kurang maksimalnya pelaksanaan cuci tangan lima
momen yang dilaksanakan oleh perawat yang dimana sebenarnya cuci tangan adalah cara yang
paling efektif untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial. Pelaksanaan Hand Hygiene di
pengaruhi oleh pengetahuan perawat tentang infeksi nasokomial dimana pengetahuan yang baik
akan mendorong kesadaran perawat untuk patuh mencuci tangan dan mengurangi kejadian infeksi
nasokomial. Salah satu solusi yang di inovasikan untuk mengingatkan perawat agar selalu
menerapkan hand hygiene five moment adalah menggunakankan tehnologi speaker aktif, speaker
aktif menghasilkan bunyi setiap 30 menit yang berisi himbauan hand hygiene five moment, kegiatan
inovasi tehnologi speaker aktif disosialisasikan di semua perawat ruang Emirald di lengkapi
dengan standar operasional presedur penggunaan speaker aktif. Dari hasil evaluasi kuisioner
penggunaan alat audio speaker aktif dari 10 orang perawat Di Ruang Rawat Inap Emerald Lt. 3
RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin dengan hasil presentase yaitu berjumlah 96%
perawat merasa terbantu dan puas dengan penggunaan teknologi audio speaker aktif yang di
dimana alat ini dapat menjadi pengingat atau alarm untuk perawat Ruang Emerald lantai 3 untuk
selalu menerapkan hand hygiene five moment.

Kata Kunci: Audio Speaker aktif, Hand Hygine, Perawat, Rumah Sakit

A. PENDAHULUAN sakit, yang sangat rentan terhadap


Rekomendasi standar untuk penularan covid-19 (Anugrahwati,
mencegah penyebaran infeksi adalah 2019).
dengan menggunakan masker, mencuci Infeksi nosocomial atau healthcare-
tangan secara teratur, menerapkan etika associated infections (HAIs) adalah
batuk dan bersin, menghindari kontak infeksi yang terjadi di rumah sakit atau
secara langsung menjaga jarak, fasilitas pelayanan kesehatan setelah
menjauhi kerumunan, membatasi dirawat 2x24 jam dimana sebelum
mobilitas dan interaksi. Hal ini juga dirawat, pasien tidak memiliki gejala
sangat berpengaruh terhadap pasien dan tersebut dan sudah mempengaruhi
keluarga yang sedang dirawat dan kesehatan ratusan juta pasien di seluruh
pasien persiapan pulang dari rumah dunia setiap tahun. Sumber infeksi
Page 1 | 9
BASIT, MOHAMMAD; FEBRIANI, SINTA DEWI; FAISAL, AHMAD DONI; JARIAH, AINUN; FIKRI, IRFANI;
PUTRI, IVANA ITASIA; MAHRITA, NOVI; NAZILLAH, RIZKA; SARI, YULIA PUSPITA
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM), VOL. 4, EDISI 1, MEI 2022

nosokomial dapat disebabkan kontak kesadaran petugas kesehatan


langsung antara pasien yang sedang (perawat) untuk melakukan prosedur
menderita penyakit infeksi dapat cuci tangan. Kepatuhan merupakan
menularkan penyakit yang diderita
bagian dari perilaku individu yang
kepada pasien lain, petugas, pengunjung
bersangkutan untuk mentaati atau
atau keluarga, alat-alat rumah sakit,
mematuhi sesuatu, sehingga
lingkungan rumah sakit dan lain
kepatuhan perawat dalam
sebagainya (Agustin dkk, 2020).
melaksanakan Standar Prosedur
Salah satu tenaga kesehatan
Operasional (SPO) hand hygiene
yang paling rentan terhadap
tergantung dari perilaku perawat itu
penyakit infeksi tersebut adalah
sendiri (Triharyo, 2021)
perawat karena yang bertugas
Kepatuhan perawat adalah
selama 24 jam di Rumah Sakit dan
perilaku perawat sebagai seorang
yang sering berinteraksi dengan
yang profesional terhadap suatu
pasien. Pelaksanaan hand hygiene
anjuran, prosedur atau peraturan
di dimungkinkan dipengaruhi oleh
yang harus dilakukan atau ditaati.
pengetahuan perawat tentang
Faktor yang mempengaruhi
infeksi nosokomial dimana
kepatuhan dikategorikan menjadi
pengetahuan yang baik akan
faktor internal meliputi:
mendorong kesadaran perawat
pengetahuan, kemampuan sikap,
untuk patuh mencuci tangan dan
persepsi, serta motivasi, sedangkan
mengurangi kejadian infeksi
faktor eksternal yaitu: karakteristik
nosokomial di rumah sakit
organisasi, karakteristik pekerjaan,
(Caesarino dkk 2019).
karakteristik lingkungan, serta
Pelaksanaan cuci tangan itu
karakteristik kelompok (Hidayah,
sendiri belum mendapatkan
2019).
perhatian yang serius di berbagai
Pelaksanaan cuci tangan five
rumah sakit di Indonesia. Kegagalan
moment di ruangan Emerald lantai 3
dalam pelaksanaan cuci tangan
menurut kelompok sudah sangat
dipicu oleh keterbatasan fasilitas
bagus, akan tetapi kelompok masih
cuci tangan, seperti: wastafel,
menemukan ada beberapa perawat
handuk kertas, pengering tangan dan
yang tidak cuci tangan setelah keluar
cairan antiseptik. Namun ketika
dari kamar pasien. Sehingga
sudah ada fasilitas, kendala
mahasiswa profesi ners melakukan
berikutnya adalah kurangnya

Page 2 | 9
BASIT, MOHAMMAD; FEBRIANI, SINTA DEWI; FAISAL, AHMAD DONI; JARIAH, AINUN; FIKRI, IRFANI;
PUTRI, IVANA ITASIA; MAHRITA, NOVI; NAZILLAH, RIZKA; SARI, YULIA PUSPITA
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM), VOL. 4, EDISI 1, MEI 2022

inovasi menggunakan teknologi kegiatan berupa penyuluhan atau


audio speaker aktif dan poster. sosialisasi mengenai proyek inovasi
Menurut Dita dkk (2021) penggunaan teknologi audio speaker
enyebutkan bahwa beberapa aktif, kemudian melaksanakan
kelebihan yang didapat jika evaluasi hasil kegiatan yang telah
penyuluhan yang disajikan dalam dilaksanakan dengan membagikan
bentuk audio speaker/visual lebih kuisoner kepuasan kepada perawat
menarik dan lebih mudah dipahami, Ruang Emerald Lantai 3 terhadap
dengan audio seseorang dapat belajar pengaruh inovasi audio speaker aktif.
sendiri, dapat diulang pada bagian Metode pelaksanaan kegiatan
tertentu yang perlu lebih jelas, pengabdian adalah menggunakan
dapat menampilkan sesuatu yang metode pemecahan masalah dengan
detail, dapat dipercepat maupun tahapan-tahapan yang di lakukan
diperlambat, memungkinkan utuk sebagai berikut:
membandingkan antara dua adegan 1. Melakukan pengkajian dan
berbeda diputar dalam waktu mengumpulkan data terkait
bersamaan, dan dapat digunakan masalah yang terjadi pada
sebagai tampilan nyata dari suatu penerapan cuci tangan lima
adegan, suatu situasi diskusi, momen yang dilakukan oleh
dokumentasi, promosi suatu perawat.
produk, interview, dan 2. Mencari teknologi yang dapat
menampilkansatu percobaan yang digunakan diruangan
berproser. 3. Melakukan perekaman suara
untuk mengisi suara pada speaker
A. METODE PELAKSANAAN 4. Melakukan uji coba alat
KEGIATAN 5. Membuat SOP cara penggunaan
Metode pelaksanaan kegiatan dan perawatan speaker dan
yang dilakukan melalui pendekatan membuat poster SOP
yaitu analisis kondisi wilayah pencampuran/pengaplusan obat
sasaran, dilanjutkan identifikasi 6. Melakukan sosialisasi tentang
masalah, merencakan intervensi dan proyek inovasi dan pemasangan
melaksanakan implementasi dalam speaker.
mengatasi masalah yang 7. Mengevaluasi kebermanfaatan
direncakanan dengan melaksanakan alat

Page 3 | 9
BASIT, MOHAMMAD; FEBRIANI, SINTA DEWI; FAISAL, AHMAD DONI; JARIAH, AINUN; FIKRI, IRFANI;
PUTRI, IVANA ITASIA; MAHRITA, NOVI; NAZILLAH, RIZKA; SARI, YULIA PUSPITA
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM), VOL. 4, EDISI 1, MEI 2022

Gambar 1. Kegiatan sosialisasi audio speaker aktif dan poster cara Penggunaan dan
perawatannya

Gambar 2. Tim Inovasi memasang audio speaker aktif dan poster cara Penggunaan dan
perawatannya

B. HASIL DAN PEMBAHASAN meningkatkan kepatuhan cuci tangan


Pelaksanaan kegiatan melalui teknologi audio speaker aktif
pengabdian tentang proyek inovasi, agar berjalan dengan lancar sesuai dengan
perawat diruangan mampu memahami apa yang diharapkan.
cara penggunaan dan perawatan Audio
speaker aktif sehingga perawat dapat

Page 4 | 9
BASIT, MOHAMMAD; FEBRIANI, SINTA DEWI; FAISAL, AHMAD DONI; JARIAH, AINUN; FIKRI, IRFANI;
PUTRI, IVANA ITASIA; MAHRITA, NOVI; NAZILLAH, RIZKA; SARI, YULIA PUSPITA
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM), VOL. 4, EDISI 1, MEI 2022

Tabel 1. Hasil Evaluasi Kuisioner Kepuasan Perawat Tentang Penggunaan Speaker Aktif

NO Inisial Jumlah Poin Ya Jumlah Poin Presentase (%)


Perawat Tidak
1 Ag 4 1 80%
2 Lip 5 0 100%
3 Hb 4 1 80%
4 Dt 5 0 100%
5 Ih 5 0 100%
6 Ms 5 0 100%
7 Zn 5 0 100%
8 Mr 5 0 100%
9 Ds 5 0 100%
10 My 5 0 100%
TOTAL 96%

pengawasan/supervisi. Sebuah
Hasil evaluasi kuisioner
penggunaan alat audio speaker aktif dari penelitian mix method di Tulungagung
menunjukkan bahwa faktor penyebab
10 orang perawat Di Ruang Rawat Inap
kurangnya kepatuhan mencuci tangan
Emerald Lt. 3 RSUD Dr. H. Moch
tenaga kesehatan yaitu fasilitas
Ansari Saleh Banjarmasin dengan hasil
pendukung pengawasan. Kurangnya
presentase yaitu berjumlah 96%
pengawasan menyebabkan perhatian
perawat merasa terbantu dan puas
terhadap pentingnya mencuci tangan
dengan teknologi audio speaker aktif
menjadi kurang (Octaviani, 2020).
yang di sosialisasikan oleh mahasiswa
Profesi Ners dimana alat ini dapat Media audio Kata media
menjadi pengingat atau alarm untuk merupakan bentuk jamak dari kata
perawat Ruang Emerald lantai 3 untuk medium. Medium dapat didefinisikan
selalu menerapkan hand hygiene five sebagai perantara atau pengantar
moment. Terdapat banyak faktor yang terjadinya komunikasi dari pengirim
berkaitan dengan kepatuhan tenaga menuju penerima. Audio juga dapat
kesehatan dalam mencuci tangan seperti digunakan sebagai pengingat salah
jenis kelamin, lama kerja, usia, sikap, satunya untuk meningkatkan kepatuhan

Page 5 | 9
BASIT, MOHAMMAD; FEBRIANI, SINTA DEWI; FAISAL, AHMAD DONI; JARIAH, AINUN; FIKRI, IRFANI;
PUTRI, IVANA ITASIA; MAHRITA, NOVI; NAZILLAH, RIZKA; SARI, YULIA PUSPITA
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM), VOL. 4, EDISI 1, MEI 2022

cuci tangan perawat di Rumah Sakit (World Health Organization) sehingga


(Kusumastuti, 2021). hal ini menjadi penting untuk selalu
diperhatikan oleh perawat, dikarenakan
Pelaksanaan kegiatan sosialiasi
perawat yang 24 jam memberikan
proyek inovasi pada perawat Ruang
pelayanan dan asuhan keperawatan di
Emerald lantai 3 RSUD Dr. H. Moch
Rumah Sakit.
Ansari Saleh Banjarmasin berjalan
dengan lancar sesuai apa yang Mencuci tangan merupakan
diharapkan, perawat diruangan mampu teknik dasar yang paling penting dalam
memahami cara penggunaan dan pencegahan dan pengendalian infeksi.
perawatan Audio speaker aktif sehingga Penelitian Semmelweis dan banyak
perawat dapat meningkatkan kepatuhan penelitian lainnya memperlihatkan
cuci tangan melalui teknologi audio bahwa penularan penyakit menular dari
speaker aktif Pada Masa Pandemi pasien ke pasien mungkin terjadi
Covid-19. Hal ini sejalan dengan melalui tangan petugas kesehatan
penelitian yang dilakukan oleh Agustin sehingga menjaga kebersihan tangan
(2020) bahwa faktor yang dengan baik dapat mencegah penularan
mempengaruhi kepatuhan yaitu salah mikroorganisme dan menurunkan
satunya adalah faktor internal; frekuensi infeksi nosocomial
pengetahuan, kemampuan sikap, (Caesarino, 2019).
persepsi, serta motivasi. Perawat di Kepatuhan perawat adalah
Ruang Emerald Lantai 3 RSUD Dr. H. perilaku perawat sebagai seorang yang
Moch Ansari Saleh Banjarmasin profesional terhadap suatu anjuran,
mengungkapkan “ media audio speaker prosedur atau peraturan yang harus
aktif ini menjadi motivasi bagi kami dilakukan atau ditaati. Faktor yang
untuk mengingkatkan kesadaran diri mempengaruhi kepatuhan
dalam menerapkan hand hygiene five dikategorikan menjadi faktor internal
moment”. meliputi: pengetahuan, kemampuan
Cara paling efektif untuk sikap, persepsi, serta motivasi,
mencegah terjadinya infeksi sedangkan faktor eksternal yaitu:
nosocomial adalah melakukan hand karakteristik organisasi, karakteristik
hygiene (cuci tangan) pada setiap pekerjaan, karakteristik lingkungan,
moment penanganan pasien di rumah serta karakteristik kelompok (Agustin,
sakit yang dikenal dengan istilah five- 2020).
moment sesuai rekomendasi WHO Menurut Thirayo dkk (2021)
Page 6 | 9
BASIT, MOHAMMAD; FEBRIANI, SINTA DEWI; FAISAL, AHMAD DONI; JARIAH, AINUN; FIKRI, IRFANI;
PUTRI, IVANA ITASIA; MAHRITA, NOVI; NAZILLAH, RIZKA; SARI, YULIA PUSPITA
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM), VOL. 4, EDISI 1, MEI 2022

menjelaskan bahwa kurangnya kecil karena kebanyakan tindakan yang


kepatuhan perawat dalam melakukan dilakukan non invasif hanya mengganti
hand hygiene disebabkan karena belum infus. Semakin sering tidak melakukan
membudayakan hand hygiene sebelum hand hygiene moments satu maka risiko
kontak dengan pasien dengan alasan kontaminasi ke pasien akan semakin
karena perawat menganggap risikonya meningkat.

Gambar 3. Poster Cara Perawatan dan Penggunaan Speaker

Gambar 4. Audio Speaker Aktif

Page 7 | 9
BASIT, MOHAMMAD; FEBRIANI, SINTA DEWI; FAISAL, AHMAD DONI; JARIAH, AINUN; FIKRI, IRFANI;
PUTRI, IVANA ITASIA; MAHRITA, NOVI; NAZILLAH, RIZKA; SARI, YULIA PUSPITA
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM), VOL. 4, EDISI 1, MEI 2022

Berdasarkan proyek inovasi yang hand hygiene untuk mencegah terjadinya


kami buat menggunakan speaker audio infeksi nosokomial.

aktif dimana speaker audio aktif


merupakan perangkat elektronik yang C. KESIMPULAN

pada dasarnya merupakan perpaduan Kegiatan sosialiasi proyek inovasi

dari 2 perangkat yaitu speaker pasif dan pada perawat Ruang Emerald lantai 3

amplifier sehingga pemakaiannya RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh

menjadi lebih praktis dan dimensinya Banjarmasin, perawat diruangan

juga lebih ringkas. Audio speaker aktif mampu memahami cara penggunaan

yang kami buat berisikan suara yang dan perawatan Audio speaker aktif, dan

mengingatkan perawat untuk selalu maanfaat dari penggunaan Audio

menerapkan hand hygiene five moment, speaker aktif, dengan adanya audio

suara tersebut akan otomatis terulang speaker aktif dapat meningkatkan

setiap 30 menit sekali, dari hasil kepatuhan dalam pelaksanaan hand

evaluasi penggunaan alat audio speaker hygiene five moment sebagai salah satu

aktif dari 10 orang perawat dengan hasil upaya dalam mencegah terjadinya

presentase yaitu berjumlah 96% infeksi nosocomial.

perawat merasa terbantu dan puas Proyek inovasi menggunakan

dengan teknologi audio speaker aktif speaker audio aktif merupakan

sehingga harapannya mencuci tangan perangkat elektronik yang pada

menjadi sebuah kebiasaan perawat dan dasarnya merupakan perpaduan dari 2

meningkatkan kepatuhan perawat dalam perangkat yaitu speaker pasif dan

menerapkan hand hygiene five moment. amplifier sehingga pemakaiannya


Pengabdi memberikan reinforcement menjadi lebih praktis dan dimensinya
positif kepada perawat baik yang berjumlah juga lebih ringkas. Audio speaker aktif
10 orang atau pengunjung yang buat berisikan suara yang mengingatkan
mendengarkan suara dari audio speaker perawat untuk selalu menerapkan hand
aktif, Sosialisasi kesehatan tentang hand hygiene five moment, suara tersebut
hygiene atas upaya mereka mengikuti
akan otomatis terulang setiap 30 menit
kegiatan pengabdian sampai akhir dan
sekali sehingga mencuci tangan menjadi
mampu melakukan dengan baik. Hal ini
sebuah kebiasaan perawat dan
dilakukan untuk memberikan apresiasi dan
meningkatkan kepatuhan perawat dalam
meningkatkan pengetahuan pentingnya
menerapkan hand hygiene five moment.
Page 8 | 9
BASIT, MOHAMMAD; FEBRIANI, SINTA DEWI; FAISAL, AHMAD DONI; JARIAH, AINUN; FIKRI, IRFANI;
PUTRI, IVANA ITASIA; MAHRITA, NOVI; NAZILLAH, RIZKA; SARI, YULIA PUSPITA
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM), VOL. 4, EDISI 1, MEI 2022

DAFTAR PUSTAKA Hidayah N, Ramadhani NF. Kepatuhan


Tenaga Kesehatan Terhadap
Agustin dkk (2020). Hubungan Kepatuhan Implementasi Hand Hygiene Di
Perawat Dengan Peberapan 5 Rumah Sakit Umum Daerah Haji
Momen Cuci Tangan Di RSUD Kota Makassar. J Manaj Kesehat
Kabupaten Buton Tahun 2020. Yayasan RSDr Soetomo.
Window of Public Health Journal. 2019;5(2):182. https://jurnal.stikes-
Vol. 1 Hal:394-403 yrsd.ac.id/index.php/JMK/ARTICL
http://jurnal.fkm.umi.ac.id/index.php/w E/VIEW/236
oph/article/view/woph1415

Anugrahwati. Hakim, N (2019). Faktor-Faktor Kusumawati et al (2021) Wastafel Pintar


Yang Mempengaruhi Kepatuhan Dilengkapi Panduan Audio Visual
Perawat Dalam Melakukan Hand
Cuci Tangan: Majalah Ilmiah
Hygiene Five Moments Di Rs. Hermina
Pengembangan Rekayasa dan
Jatinegara: Jurnal Ilmiah Keperawatan
Altuiristik. Vol. 2. N0.1. Sosial. Vol. 17. No.3.
https://doi.org/10.48079/Vol2.Iss1.28 http://dx.doi.org/10.32497/orbith.v1
7i3.3445

Caesarino dkk (2019). Tingkat Kepatuhan Octaviani . E & Fauza. R (2020) Analisis
Perawat Rumah Sakit X Di Faktor yang Berhubungan dengan
Semarang Tehadap Pelaksanaan Kepatuhan Mencuci Tangan pada
Cuci Tangan. Jurnal Kedokteran Tenaga Kesehatan di RS Hermina
diponogoro. Vol. 8 Hal:852-859. Galaxy Bekasi; Jurnal Kedokteran
https://doi.org/10.14710/dmj.v8i2.23 dan Kesehatan, Vol. 16, No. 1. https:
834 https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JK
K
Dita dkk (2021). Automatic hand washing Thirayo Sari dkk (2021). Knowledge,
faucet design using voice reminder Attitude, and Nurses Adherence Of
for Covid-19 prevention protocol: Hand Hygiene Practice in Nur
Borobodur Informatics Review. Vol. Hidayah Hospital, Yogyakarta:
01. No.02. Journal Of Public Health. Vol.4
https://jurnal.unigo.ac.id/index.php/ No.1.https://jurmal.unigo.ac.id/inde
gjph/article/view/1438/759 x.php/gjph/article/download/1438/7
59

Page 9 | 9

Anda mungkin juga menyukai