Matematisasi S S S
1 2 3
Mengidentifikasi konsep matematika yang relevan
dengan masalah dunia nyata
Merepresentasikan masalah dengan berbagai cara
yang berbeda
Mencari hubungan antara bahasa masalah dengan
simbol dan bahasa formal matematika agar masalah
1 Horizontal kontekstual yang diberikan dapat dipahami secara
matematis
Mencari keteraturan, hubungan, dan pola yang
berkaitan dengan masalah kontekstual yang
diberikan
Menerjemahkan masalah ke dalam bentuk model
matematika
Menggunakan berbagai representasi matematis
yang berbeda
Menggunakan simbol, bahasa, dan proses
matematika formal
2 Vertikal Melakukan penyesuaian dan pengembangan model
matematika, mengombinasikan, dan × ×
menggabungkan berbagai model
Membuat argumentasi matematis
Menggeneralisasikan ×
Berdasarkan hasil penelitian dan diskusi hasil penelitian yang mengacu pada pertanyaan
penelitian, maka dapat ditarik beberapa simpulan tentang profil proses matematisasi
horizontal dan vertikal siswa SMP dalam menyelesaikan masalah kontekstual pecahan
sebagai berikut.
1. Siswa Berkemampuan Matematika Tinggi
Profil proses matematisasi horizontal subjek berkemampuan matematika tinggi dalam
menyelesaikan masalah kontekstual pecahan adalah sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi konsep matematika yang relevan dengan masalah dunia nyata seperti
melakukan aktivitas penjumlahan, perkalian, serta pengurangan. Siswa mengetahui
bahwa permasalahan yang diberikan berkaiatan dengan pecahan. Siswa mengatakan
konsep pecahan dengan operasi penjumlahan dan perkalian untuk menyelesaikan
permasalahan yang diberikan.
b. Merepresentasikan masalah dengan berbagai cara yang berdeda. Siswa menggunakan 2
(dua) bentuk yaitu mengungkapkan masalah yang diberikan dengan menggunakan
kalimatnya sendiri (formulating) siswa mengungkapkan masalah operasi pecahan, selain
itu juga memvisualkan (visualizing) masalah melalui gambar rumah, toko pakaian, toko
roti, toko elektronik, dan sekolah.
c. Mencari hubungan antara bahasa masalah dengan simbol dan bahasa formal matematika.
Siswa menghubungkan informasi yang terdapat dalam masalah kontekstual pecahan
1
dengan menuliskan ke dalam bentuk matematika berupa pecahan. Siswa menuliskan 2
1
untuk menyatakan bahasa setengah perjalanan. Siswa mengungkapkan ada 3 pecahan ,
5
1 1
, dan 2 dari permasalahan yang diberikan.
3
d. Mencari keteraturan, hubungan, dan pola yang berkaitan dengan masalah kontekstual
yang diberikan. Siswa menunjukkan jarak seperlima perjalanan, sepertiga perjalanan, dan
setengah perjalanan melalui gambar yang telah dibuat.
e. Menerjemahkan masalah ke dalam bentuk model matematika. Siswa langsung
menerjemahkan bahasa masalah ke dalam bahasa matematika disertai dengan
penyelesaian matematis untuk memperoleh penyelesaian dari permasalahan yang
1 1 1
diberikan. Siswa menuliskan × 400 = 80m, × 400 = 133,3m, dan × 400 = 200m .
5 3 2
b. Menggunakan simbol, bahasa dan proses matematika yang lebih formal. Dalam hal ini
menggunakan simbol pecahan dan operasinya, bahasa matematis (pecahan), dan proses
1 1 1
menyelesaikan soal secara formal. Siswa menuliskan pecahan , , dan dengan
5 3 2
1 1 1
operasinya 5 + 3 + 2 untuk menyelesaikan masalah yang diberikan.
d. Mencari keteraturan, hubungan, dan pola yang berkaitan dengan masalah kontekstual
yang diberikan. Siswa menunjukkan jarak seperlima perjalanan, sepertiga perjalanan, dan
setengah perjalanan melalui gambar yang telah dibuat.
e. Menerjemahkan masalah ke dalam bentuk model matematika. Siswa langsung
menerjemahkan bahasa masalah ke dalam bahasa matematika disertai dengan
penyelesaian matematis untuk memperoleh penyelesaian dari permasalahan yang
1 1 1 6 10 15 31
diberikan. Siswa menuliskan pecahan dengan operasinya + + = + + =
5 3 2 30 30 30 30
b. Menggunakan simbol, bahasa dan proses matematika yang lebih formal. Dalam hal ini
menggunakan simbol pecahan dan operasinya, bahasa matematis (pecahan), dan proses
menyelesaikan soal secara formal. Siswa menuliskan pecahan dengan operasi
1 1 6 10 16
pecahannya + = + =
5 3 30 30 30
1
pecahan campuran 1 30 menjadi pecahan biasa 30 dengan cara 30 dibagi 1 dikali 1.
30
d. Mencari keteraturan, hubungan, dan pola yang berkaitan dengan masalah kontekstual
yang diberikan. Siswa menunjukkan jarak seperlima perjalanan, sepertiga perjalanan, dan
setengah perjalanan melalui gambar yang telah dibuat.
e. Menerjemahkan masalah ke dalam bentuk model matematika. Siswa langsung
menerjemahkan bahasa masalah ke dalam bahasa matematika disertai dengan
penyelesaian matematis untuk memperoleh penyelesaian dari permasalahan yang
1 1 1
diberikan. Siswa menuliskan + + untuk operasi penjumlahan pecahan. Siswa juga
5 3 2
1 1 1
menuliskan 5 - 3 - 2 untuk operasi pengurangan pecahan disertai penyelesaiannya.
b. Menggunakan simbol, bahasa dan proses matematika yang lebih formal. Dalam hal ini
menggunakan simbol pecahan dan operasinya, bahasa matematis (pecahan), dan proses
1 1 1 1 1 3+5
menyelesaikan soal secara formal. Siswa menuliskan 5 + 3 + 2 = +3=
5 15