Oleh:
Rohani Safitri ( 170802007 )
Dosen Pengampu:
Nur Fitriyana, M. Psi, Psikolog
PSIKOLOGI ISLAM
FAKULTAS STUDI ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2019
I. Latar Belakang
Kepercayaan diri bisa dikatakansebagai suatu keyakinan seseorang
terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut
membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam
hidupnya (Hakim,2002). Seorang mahasiswa hendaknya memiliki kepercayaan
diri yang tinggi sebagai bekal dalam menjalin komunikasi dengan lingkungan di
ssekitar. Kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian manusia yang penting
sebagai sarana untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki. Salah satu faktor
keprcayaan diri adalah harga diri (Elfiky,2012). Menurut Coopersmith (2007)
Harga diri sendiri yaitu adalah penilaian diri yang dipengaruhi oleh sikap
interaksi, penghargaan dan penerimaan orang lain terhadap individu. Dari
kepercayaan diri yang dimiliki, kesuksesan dan keberhasilan hidup seseorang
akan dapat diprediksikan. Individu yang percaya diri biasanya selalu bersikap
optimis dan yakin akan kemampuannya dalam melakukan sesuatu. Sebaliknya,
individu yang rasa percaya dirinya rendah akan mengalami hambatan-hambatan
dalma hdupnya, baik dalam berinteraksi dengan individu lain maupun dalam
pekerjaan. Percaya diri didefenisikan juga sebagai sikap positif seorang individu
yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif seorang
individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik
terhadap diri sendiri maupun lingkungan yang dihadapinya. Percaya diri
didefnisikan juga sebagai sikapa positif seorang individu yang memampukan
dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri
maupun terhadap lingkungan/situasi ayng dihadapinya (Ghufron. N & Risnawati,
2010).
Melihat fenomena yang ada sekarang ini, tampak beberapa karakteristik
yang mengindikasiakan bahwa beberapa mahasiswa mengalami kurang percaya
diri. Beberapa karakteristik tersebut yaitu mahasiswa melakukan perawatan
dengan biaya yang cukup mahal untuk menunjang penampilannya. Seperti yang
dikemukakan oleh Harter (dalam suntrock,2007) mengenai harga diri bahwa
kondisi fisik mempunyaia pengaruh yang tinggi terhadap harga diri pada
umumnya individu yang memiliki kondisi fisik yang menarik dan merasa puas
dengan kondisi fisiknya, akan memiliki harga diri yang tinggi pula. Semakin
tinggi harga diri, semakin tinggi kepercayaan diri individu tersebut.
Berdasarkan fenomena yang ada tersebut menarik peneliti untuk
mengetahui bagaimana tingkat kepercayaan diri berdasarkan penampilan
mahasiwa di Universitas Muhammadiyah Riau.
II. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana kepercayaan diri pada mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Riau
2. Mengetahui sejauh mana peran dan pentingnya kepercayaan diri bagi
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau.
R : Mmm kalau dikampus sendiri apa kesibukan abang selain kuliah atau ada
organisasi apa yang abang ikuti dikampus?
A : Mmmm kalau dikampus ini kalau organisasi diluar konteks kuliah ngikuti
organisasi IMM, terus tapak suci itu jugak karna tapak suci itu jugak
bagian dari UKM atau unit kegiatan mahasiswa di UMRI ini jugak
begitukan. Kemudian eee ada BLM fakultas eee legislatif atau Dema,
diluar kampus UMRI itu biasanya disebut Dema atau Dewan Mahasiswa
kemudian ada apa lagi ya! Mmmm, Eeee, itu aja sih. Cuma saya lebih
kayak di UKM saya kebetulan saya ketua umumnya saya di UKM itukan.
UKM tapak suci di UMRI ini saya ketua umumnya kemudian di IMM itu
khususnya IMM di fakultas ilmu hukum saya juga ketua umumnya begitu,
jadi untuk apa namanya ya! Mmm, meluangkan waktu untuk dua
organisasi ini aja saya rasanya sudah full kali gitu jadi ada satu lagi Dema
tadi itu Dewan Mahasiswa itu mungkin atau BLM disini disebutkan yaitu
legislatifnya.mungkin disitu saya beberapa apa namanya ya lebih banyak
berkontribusi dengan fakultas sih begitu.
R : Mmm, sesuai seperti yang abang sampaikan tadi begitukan. justru mulai
dari kegiatan kampus, tugas kampus, belum lagi ada beladiri jugak
begitukan. Justru nanti ada tugas-tugas kampus yang dari dosen itu
mungkin waktunya mepet dikumpulkan gitukan, itu gimana sih cara abang
menyikapi hal yang semacam ini?
A : Biasanya lebih ngajak ke teman-teman ke yang lebih santai kemana gitu
misalnya duduk entah kemana yang biasanya kelebih santai. Biasanya
kami gitu. Kan biasanya dosen ngasih tugas dadakan hari ini dikasih
minggu depannya dikumpulkan gitu yakan. Ada sekitar dua atau tiga
makalah aja untuk ngerjakan satu minggukan cukup keteterankan. Apalagi
kita yang anak organisasi ya kami dimana kami ada tempat dimana kami
ngumpul ya disitu kami ngerjakan biasanya begitu sih atau kadang kita
kejar deadlinenya gitu juga dan saya percaya aja sih kalau untuk masalah
menyelesaikan tugas dalam waktu yang singkat atau kadang juga
dikerjakan dengan SKS atau sistem kebut sejam hihihi (melebarkan
mulutnya dan memperlihatkan giginya/tertawa). Intinya ya itu kita percaya
aja tugas-tugasnya bakalan selesai.
R : Mmm, kemudian seumpamanya ada tugas yang diberikan dosen terus nanti
ada bentrok juga sama kegiatan-kegiatan abang dengan organisasi ada
seperti latihan beladiri tadi, atau ada gitu tugas yang tidak terselesaikan?
A : Eee, kalau sampai saat sekarang belum ada ya tugas yang tidak
terselesaikan itu belum ada, Cuma kadang terkendala pengerjaannya saja
kadang. Kayak kemarinkan lagi ada seleksi untuk porprov eee ada sekitar
satu atau dua mata kuliah yang nggak saya ikuti karna memang posisi lagi
diluar pekanbaru jugak begitukan kalau untuk tugas-tugas sampai sekarang
alhamdulillah masih terhandle semua begitu.
R : Oke baik bang itu sangat bagus sekali
R : Hihihi iya juga sih saya juga lebih suka rebahan malah kadang kalau
liburan (melebarkan mulut/tersenyum) nah kebetulan abang dari fakultas
hukum, dan biasanya mayoritas mahasiswa maupun mahasiswi dari
fakultas hukum itu lebih banyak dikenal dengan kecakapan dalam hal
berbicaranya dan berani mengeluarkan pendapat juga begitu ya.
A : Hihihi kamu bisa saja, mmm kalau menurut saya sih sesering apapun
orang berbicara di depan umum ketika dianya lima menit kebawah dia
berbicara pasti ada rasa nervous gitu ya atau ada gugupnya bahkan
keringat dingin juga begitu ya. Terus kalau dia udah sering ngomong
didepan gitu ya pembawaan dia akan lebih santai. Cuma ya itu tadi pasti
ada nervousnya, dan ada juga orang karna dia nervous terus dia lupa apa
yang mau dibicarakan begitu ya. Cuma kalau abang sendiri sih kalau
menanggapi yang kayak gini berusaha aja lebih enjoy sih ya anggap aja
yang didepan itu kayak teman kita sendiri supaya lebih santai juga namun
ya itu tadi rasa nervous pasti ada. Pak jokowi saja berbicara didepan
umum itu saya jamin ada rasa nervousnya juga sikit ya, hihih sedikit
(membuka mulut dan mengeluarkan suara/tertawa)
R : Hihihi iya betul betul juga saya sering merasa nervous juga walaupun
sudah berulang kali berbicara di depan umum begitu ya, oke baik
selanjutnya jika didalam situasi diskusi abang diminta mengeluarkan
pendapat yang abang sendiri belum terlalu memahami isi dari diskusi
tersebut, gimana sih sikap abang? Dan apakah pernah abang diminta
mengeluarkan pendapat dalam sebuah diskusi yang abang sendiri belum
tau pokok pembahasannya
A : Mmm pernah sih pernah kalau untuk mengeluarkan pendapat sendiri
menurut saya kita harus paham dulu apa yang sedang dibicarakan begitu
ya dari pada nanti kita mengeluarkan pendapat tapi pendapat yang kita
keluarkan itu jadi pendapat receh gitukan jadi kita ngeluarkan pendapat
tapi nggak ada isinya yakan percuma gitu loh, namun ketika kita sedang
dalam diskusi kita diminta mengeluarkan pendapat tentunya saya harus
tau dulu pokok pembahasannya apa dan ketika saya sudah tau apa pokok
pembahasan dari diskusi tersebut saya siap mengeluarkan pendapat dan
kalau memungkinkan beradu argumen biar lebih hidup diskusinya begitu
ya, hihihi (melebarkan mulut, mengeluarkan suara dan memperlihatkan
gigi/ tertawa).
VII. Pembahasan
Dari hasil wawancara yang dilakukan, subjek menyampaikan bahwa
seseorang perlu memiliki rasa percaya diri agar bisa menyatu dengan lingkungan
sekitar dan percaya diri itu adalah sikap seseorang yang tenang, tidak memiliki
rasa takut, dan mampu memperlihatkan kepercayaan dirinya setiap saat. Hal ini
juga disampaikan dalam teori yang dikemukakan oleh lauster (dalam Safitri,2010)
bahwa ciri individu yang memiliki rasa percaya diri adalah sebagai berikut:
1)Percaya pada kemampuan sendiri, yaitu suatu keyakinan atas diri sendiri
terhadap segala fenomena yang terjadi.
2) Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan.