Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

BENTUK NEGARA KESATUAN, FEDERASI , DAN


KONFEDERASI

Oleh :

NAMA : LA ODE ARFANDI


NPM : 01011911031
KELAS : 1B

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
2019
BAB 1
PEMBAHASAN
A. Bentuk Negara Kesatuan,Federasi,dan Konfederasi
1. Negara kesatuan

Negara kesatuan dapat pula di sebut Negara unitaris.negara ini di tinjau dari
susunannya,memanglah susunanya bersifat tunggal,maksudnya Negara kesatuan itu adalah
Negara yang tidak tersusun dari beberapa Negara.melainkan hanya terdiri dari satu
Negara,sehingga tidak ada Negara di dalam Negara.Dengan demikian Negara kesatuan hanya
ada satu pemerintah,yaitu pemeritah pusat yang mempunyai kekuasan serta wewenang
tertinggi dalam bidang pemerintahan Negara, menetapkan kebijaksanaan pemerintahan dan
melaksanakan pemerintahan Negara baik di pusat maupun daerah-daerah.

Di tinjau dari dari sejarah ketatanegaraan serta ilmu Negara,pada permulaan


perkembangannya, yaitu jaman purba, jaman kuma, jaman abad pertengahan, jaman
renaissance kemudian masuk di jaman hukum alam baik abad XVII maupun abad XVIII,
kekuasaan para penguasa itu pada umumnya bersifat absolut,dan masih dilaksanakannya asas
sentralisasi dan asas konsentrasi.

Kedua asas itu secara singkat pengertiannya dapatlah dikemukakan sbb:

1. Asas sentralisasi,adalah asas yg menghendaki bahwa segala kekuasaan serta urusan


pemerintahan itu milik pemerintah pusat.
2. Asas konsentrasi,adalah asas yg menghendaki bahwa segala kekuasaan serta urusan
pemerintahan itu dilaksanakan sendiri oleh pemerintah pusat,baik yg ada di pusat
pemerintahan maupun yg ada di daerah-daerah.

Memang sesungguhnyalah setelah memasuki abad perkembangan hukum alam, abad


XVII dan XVIII,lahir dan berkembanglah usaha-usaha utk membatasi kekuasaan para
penguasa Negara, yg antara lain dilakukan oleh:

a. John Locke dgn ajarannya hak asasi manusia.


b. Montesquieu dgn ajarannya trias politika.
c. J.j rousseau dgn ajaranya kedaulatan rakyat.
d. Immanuel kant dgn ajarannya Negara hukum
e. Maurice duverger dgn ajarannya pemilihan dan pengangkatan para penguasa
Negara kekuasan Negara itu masih bersifat absolut.
Hal-hal yang dilakukan para pemikir besar tentang Negara dan hukum dalam rangka
usahanya utk dapat membatasi kekuasaan para penguasa tersebut,ternyata baru hanya sekedar
menciptakan teori atau ajaran yg di harapkan dapat membatasi kekuasaan para penguasa,
karena dalam praktek penyelenggaraan pemerintahan Negara kekuasaan para penguasa itu
masih tetap bersifat absolut.

Sementara itu setelah Negara-negara di dunia ini mengalami perkembangan yg


sedemikian pesat,wilayah Negara menjadi sangat luas , urusan pemerintahannya menjadi
sangat kompleks,serta warga negaranya menjadi sangat banyak dan hiterogin. Maka di
beberapa Negara telah di laksanakan asas dekonsentrasi dlm rangka penyelenggaraan
pemerintahan di beberapa daerah,yaitu pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada
pejabat-pejabatnya di daerah utk melaksanakan urusan-urusan pemerintahan pemerintah
pusat yg ada di daerah-daerah.

Dalam perkembangannya sampai dewasa ini pelaksanaan asas dekonstruksi tsb


melahirkan pembagian wilayah Negara dalam wilayah-wilayah administrative beserta
pemerintahan wilayahnya.

Dalam perkembangannya lebih lanjut di beberapa Negara di samping dilaksanakan


asas dekonsentrasi juga telah dilaksanakan asas desentralisasi,yaitu penyerahan urusan
pemerintahan dan pemerintah pusat atau daerah otonom menjadi urusan rumah tangganya.

Ciri pokok daerah otonom ialah di bentuknya Badan Perwakilan Rakyat yang
representative,yang dapat pula di sebut parlemen atau DPR,atau Bundestrat.

Dalam pelaksanaanya dapat pula dibuat kombinasi:

1. konsentrasi dan sentralisasi.


2. dekonsentrasi dan sentralisasi.
3. dekonsentrasi dan desentralisasi bahkan kombinasi ini masih dapat di tambah dgn
asas tugas pembantuan,sehingga kombinasinya menjadi:
4. dekonsentrasi,desentralisasi dan tugas tambahan.

Tugas pembantuan adalah tugas utk turut serta dalam melaksanakan uusan
pemerintahan yg kpd pemerintah daerah otonom oleh pemerintah pusat atau daerah otonom
tingkat atasnya dengan kewajibannya mempertanggung jawabkan kepada yang
menugaskannya.

2. Negara Federasi

Negara federasi adalah Negara yg bersusunan jamak,maksudnya Negara itu tersusun


dari beberapa Negara yg semula berdiri sendiri sebagai Negara yg merdeka dan
berdaulat,mempunyai UUD sendiri serta pemerintahan sendiri.tetapi kemudian karena
sesuatu kepentingan, entah kepentingan politik,ekonomi atau kepentingan lainnya, Negara-
negara tersebut saling menggabungkan diri utk membentuk suatu ikatan kerja sama yang
efektif.namun di samping itu Negara-negara saling menggabungkan diri tersebut yg
kemudian disebut Negara bagian,masih ingin mempunyai urusan-urusan pemerintahan yg
akan di atur dan di urus bersama-sama oleh ikatan kerja samanya tersebut.

Ikatan kerja sama tersebut,yang kemudian di sebut Negara federas memiliki UUD dan
pemerintah pusat yang disebut pemerintah gabungan atau pemerintah federasi.

Berdasarkan sifat hubungan ikatan kerja sama antar pemerintah Negara federasi dgn
pemerintah Negara-negara bagian tsb,maka Negara federasi itu dapat di bedakan menjadi dua
macam jenis

a. Negara serikat
b. Perserikatan Negara.

Contoh Negara federasi yaitu: amerika latin(argentina, Uruguay, brazil dlsb).

3. Negara konfederasi

Konfederasi adalah bentuk perserikatan antara Negara merdeka berdasarkan perjanjian atau
undang-undang misalnya yang menyangkut berbagai kebijakan bersama.

Bentuk konfederasi tidak di akui sebagai Negara berdaulat tersendiri dalam hukum
internasional,karena masing- masing Negara yang membentuk konfederasi tetap memiliki
kedudukan internasional sebagai Negara berdaulat.contoh Negara konfederasi adalah PBB
dan ASEAN.

a . Negara berbentuk konfederasi

Konfederasi adalah Negara yang terdiri atas persatuan beberapa Negara yang berdaulat.
Persatuan tersebut diantaranya dilakukan demi mempertahankan kedaulatan dari Negara-
negara yang masuk dalam konfederasi tersebut.

b. Contoh Negara konfederasi

Pada tahun1963, Malaysia dan singapura pernah membangun suatu konfederasi yang
salah satunya di maksudkan untuk mengantisipasi politik luar negeri yang agresif dari
Indonesia pada massa pemerintahan presiden soekarno.malaysia dan singapura mendirikan
konfederasi lebih karena pertahanan.

Dalam konfederasi aturan-aturan yang ada di dalamnya hanya berpengaruh pada tiap-tiap
pemerintah,tdk mempengaruhi warga Negara. Artinya,meskipun terikat dalam perjanjian
pemerintah tetap berdaulat dan berdiri sendiri tanpa intervensi satu Negara terhadap Negara
lainnya di dalam konfederasi.
Menurut MIRIAM BUDIARJO, konfederasi pada hakikatnya bukan Negara,baik di tinjau
dari sudut ilmu politik maupun dari segi hukum internasional.keanggotaan suatu Negara
kedalam suatu konfederasi tidak menghilangkan ataupun mengurangi kedaulatan setiap
Negara yang menjadi anggota konfederasi.

BAB 2

PENUTUP

Demikian makalah ini di buat,apabila ada kesalahan pada penulisan dan penyusunanya harap
di maklumi dan saya akhiri dengan ucapan wasallam mualaikum wr.wb

Ternate,2019

Anda mungkin juga menyukai