Anda di halaman 1dari 8

KAJIAN PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN EKOWISATA BAHARI

DI PULAU PRAMUKA TAMAN NASIONAL KEPULAUAN SERIBU


Oleh :
Siska Mariana , Tb. Unu Niti Baskara2), Tun Susdiyanti2)
1)

Siska Mariana, Tb. Unu Niti Baskara, Tun Susdiyanti. 2013.


Study On Development And Management Ecotourism Marine Scout Island National Park
Thousand Islands
Journal Nusa Sylva Volume 13 No. 2 Desember: 48 - 55

ABSTRAK
The study was conducted at Scout Island Thousand Islands National Park (TNKpS). This study educational facilitiesas
well asto know the management and development ofmarineaimstoexplore the potential ofecotourisminmarineTNKpSScout Islandas a
tourist attractionandecotourisminTNKpSScout Island. Researchactivitiescarried outatScout IslandThousand Islands National
Park(TNKpS). Researchconducted fromMarch to April2013.
Data processing wasperformed usingTravel AttractionsAssessment(2007) andsubsequentlyanalyzed usingSWOT.
SWOTanalysisis usedtodetermine thepriority ofalternative strategiesmost appropriatedevelopmentcarried outwith consideration
ofinternalandexternalfactors. Internalfactorsarethe strengths andweaknesseswhile theexternalfactorsareopportunitiesandthreats.

Keywords: TNKpS, Ecotourism, SWOT Analysis

ABSTRAK
Penelitian dilakukan di Pulau Pramuka Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS).Penelitian ini bertujuan untuk
menggali potensi ekowisata bahari di PulauPramuka TNKpS sebagai obyek wisata dan sarana pendidikan serta mengetahui
pengelolaan dan pengembangan ekowisata bahari di Pulau Pramuka TNKpS. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Pulau Pramuka
Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS). Penelitian dilakukan dari bulan Maret – April 2013.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Penilaian Daya Tarik Wisata (2007) dan selanjutnya dianalisa dengan
menggunakan SWOT. Analisis SWOT dipergunakan untuk menentukan prioritas strategi alternatif pengembangan yang paling tepat
dilaksanakan dengan pertimbangan faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan sedangkan faktor
eksternal yaitu peluang dan ancaman.

Kata kunci : TNKpS, Ekowisata, Analisis SWOT


Rumusan Masalah
PENDAHULUAN Rumusan masalah penelitian adalah :
1. Seberapa besarkah potensi sumberdaya wisata
Latar Belakang di Pulau Pramuka yang dapat dijadikan
Kawasan TNKpS berpotensi besar untuk pengembangan kegiatan ekowisata?
pengembangan wisata bahari, mengingat letaknya 2. Bagaimana strategi pengelolaan dan
yang dekat dengan ibu kota negara (Jakarta), pengembangan ekowisata bahari di Pulau
sehingga menjadikan kawasan ini mempunyai Pramuka Taman Nasional Kepulauan Seribu?
peluang pengembangan yang baik. Sejalan
dengan perkembangan kota-kota besar, maka Maksud dan Tujuan Penelitian
semakin banyak orang yang menginginkan Maksud dan tujuan penelitian adalah :
kembali ke alam. Salah satunya adalah Pulau 1. Mengetahui potensi ekowisata bahari di Pulau
Pramuka merupakan kawasan wisata bahari yang Pramuka Taman Nasional Kepulauan Seribu
memiliki potensi untuk dikembangkan agar yang dapat dijadikan sebagai suatu
menjadi tempat wisata yang menarik dan pengembangan kegiatan ekowisata.
memberikan kepuasan bagi para wisatawan. Oleh 2. Mengetahui strategi pengelolaan dan
karena itu diperlukan penelitian tentang Kajian pengembangan ekowisata bahari di Pulau
Pengembangan dan Pengelolaan Ekowisata Pramuka Taman Nasional Kepulauan Seribu.
Bahari di Pulau Pramuka Taman Nasional
Kepulauan Seribu agar dapat memberikan Manfaat Penelitian
informasi dan masukan yang positif kepada Manfaat dari penelitian adalah :
pengelola khususnya, masyarakat dan wisatawan 1. Memberikan gambaran dan lebih
umumnya. mengembangkan potensi ekowisata bahari di
Pulau Pramuka.

1) Alumni Fakultas Kehutanan, Universitas Nusa Bangsa


2) Dosen Fakultas Kehutanan, Universitas Nusa Bangsa
Kajian Pengelolaan dan Pengembangan …………………………………………………………………………… 49

2. Memberikan masukan pada pihak pengelola Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan-


TNKpS bersama masyarakat untuk kegiatan wisata bahari yang dapat dilakukan di
meningkatkan pendapatan dan sebagai bahan Pulau Pramuka Taman Nasional antara lain
pertimbangan dalam pengelolaan TNKpS, menyelam (scuba diving), snorkeling, memancing
sesuai azas manfaat. dan wisata pendidikan (mengunjungi tempat
penangkaran penyu sisik dan mengunjungi
METODE PENELITIAN makam habib ali serta makam habib hasan).
Panorama laut di wilayah ini menjadi daya tarik
Tempat dan Waktu Penelitian alamiah bagi wisatawan.Panorama seperti pada
Penelitian dilakukan di Pulau Pramuka saat matahari terbit dan matahari terbenam
Taman Nasional Kepulauan Seribu Kabupaten menjadi daya tarik tersendiri.Pulau Pramuka
Administrasi Kepulauan Seribu Provinsi DKI memiliki fasilitas terbilang lengkap sebagai pusat
Jakarta.Kelurahan Pulau Panggang di wilayah pemerintahan di Kepulauan Seribu.Di sini
Kecamatan Kepulauan Seribu Utara tersedia penginapan, rumah makan, rumah sakit,
(KKSU).Penelitian dilakukan dari bulan Maret – masjid, lapangan olahraga, dan lainnya.
April 2013.
Pengunjung
Alat dan Bahan Dari hasil wawancara dengan metode
Alat yang digunakan dalam penelitian ini penyebaran kuesioner pengunjung yang dilakukan
adalah kamera dan alat tulis.Bahan yang didapatkan hasil rekapitulasi penilaian persepsi
digunakan dalam penelitian ini adalah formulir pengunjung memperoleh nilai dasar kumulatif
kuisioner untuk pengelola, masyarakat dan 28.257 dan nilai bobot kumulatif 137.511. Nilai
pengunjung. tersebut diatas nilai dasar terbaik yaitu 1.245 dan
nilai bobot terbaik yaitu 5.565 (Gambar 1).Hal ini
Teknik Pengumpulan Data menunjukkan Pulau Pramuka berpeluang
Teknik pengumpulan data yaitu: mencapai keberhasilan dalam pengelolaan dan
1. Data primer terdiri dari pengamatan pengembangan pariwisata.
lapang/observasi, sumberdaya manusia
(pengunjung, masyarakat dan pengelola) 50000
2. Data sekunder yaitu studi pustaka, buku-buku
40000
laporan, penelitian-penelitian sebelumnya,
30000
peraturan-peraturan yang berlaku, peta, buku-
buku penunjang dan bentuk publikasi lainnya. 20000 NILAI DASAR
10000 NILAI BOBOT
Pengolahan dan Analisa Data 0
PP
PPr
DT

M&L

HDTWS
FP
AB

Pengolahan data dilakukan dengan


menggunakan Penilaian Daya Tarik Wisata
(2007) dan selanjutnya dianalisa dengan
menggunakan SWOT. Analisis SWOT Gambar1.Persepsi Pengunjung terhadap Penilaian
dipergunakan untuk menentukan prioritas strategi Daya Tarik Wisata PulauPramuka
alternatif pengembangan yang paling tepat
dilaksanakan dengan pertimbangan faktor internal Fasilitas wisata memperoleh nilai dasar
dan eksternal. Faktor internal yaitu kekuatan dan 8.290 dan nilai bobot 41.450.Nilai ini diatas nilai
kelemahan sedangkan faktor eksternal yaitu dasar terbaik yaitu 190 dan diatas nilai bobot
peluang dan ancaman. terbaik yaitu 950.Nilai untuk fasilitas merupakan
Tahapan yang dilakukan dalam analisis nilai tertinggi pertama dari persepsi pengunjung.
SWOT : Hal ini dikarenakan fasilitas yang ada di Pulau
1. Identifikasi faktor internal dan eksternal Pramuka merupakan yang terlengkap
2. Penentuan bobot setiap variabel dibandingkan dengan Pulau-pulau yang ada di
3. Penentuan Peringkat (rating) kawasan Kepulauan Seribu, dimana terdapat
4. Menyusun Analisis Strategis menggunakan fasilitas sekunder dan fasilitas kondisional
Matriks SWOT sehingga memudahkan pengunjung dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN memenuhi keinginan dan kebutuhan yang
diperlukan.
Potensi Ekowisata Bahari di Pulau Pramuka

Jurnal Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa Volume 13 No. 2
Kajian Pengelolaan dan Pengembangan …………………………………………………………………………… 50

Aksesibilitas adalah sarana dan prasarana Masyarakat pulau Pramuka menyatakan


yang memudahkan wisatawan untuk mencapai bahwa fasilitas wisata yang berada di Pulau
suatu obyek wisata.Nilai dasar untuk aksesibilitas Pramuka merupakan yang terlengkap diantara
adalah 8.020 dan nilai bobot 40.100.Nilai ini pulau-pulau yang berada dalam kawasan
diatas nilai dasar terbaik yaitu 190 dan diatas nilai kepulauan seribu, persepsi masyarakat untuk
bobot terbaik yaitu 950.Nilai aksesibilitas fasilitas wisata dengan nilai dasar 4.310 dan nilai
merupakan nilai tertinggi kedua setelah fasilitas bobot 21.550. Nilai ini diatas nilai dasar terbaik
wisata dari persepsi pengunjung. Hal ini yaitu 190 dan diatas nilai bobot terbaik yaitu 950.
dikarenakan aksesibilitas menuju Pulau Pramuka Aksesibilitas di Pulau Pramuka juga baik dan
dapat di tempuh dengan 3 pintu masuk sehingga dapat dijangkau dengan perahu kayu milik
memudahkan pengunjung sampai ke tujuan yaitu masyarakat,dengan nilai dasar 4.305 dan nilai
Marina Ancol, Muara Angke dan Muara Saban. bobot 21.525.
Daya tarik wisata di Pulau Pramuka juga
menurut pengunjung baik dengan nilai dasar Strategi Pengelolaan Kawasan untuk Pengelolaan
5.031 dan nilai bobot 30.186.Nilai tersebut diatas dan Pengembangan Ekowisata Bahari
nilai dasar dan nilai bobot yang masing-masing Untuk menentukan prioritas pelaksanaan
adalah 200 dan 1200. Di Pulau Pramuka terdapat strategi pengembangan dilakukan analisis SWOT
tempat – tempat wisata yang bisa didatangi dengan pertimbangan faktor internal dan
wisatawan, mulai dari menikmati panorama eksternal.Faktor internal yaitu Kekuatan
matahari terbit dan terbenam, menyelam (scuba (Strenght) dan Kelemahan (Weakness) dan faktor
diving), snorkeling, memancing, wisata kuliner di eksternal yaitu Peluang (Opportunity) dan
nusa resto dan mengunjungi tempat penangkaran Ancaman (Threat). Kedua faktor tersebut
penyu sisik serta mengunjungi makam habib ali memberikan dampak positif yang berasal dari
dan makam habib hasan. Kekuatan dan Peluang serta dampak negatif yang
berasal dari Kelemahan dan Ancaman.
Masyarakat
Dari hasil wawancara dengan metode Penentuan Bobot dan Peringkat (Rating) Setiap
penyebaran kuesioner terhadap masyarakat Faktor
didapatkan hasil rekapitulasi penilaian persepsi Tingkat kepentingan setiap faktor
masyarakat memperoleh nilai dasar kumulatif ditentukan sebagai langkah untuk menentukan
17.343 dan nilai bobot kumulatif 84.074. Nilai bobot dan peringkat (rating) setiap faktor-faktor
tersebut diatas nilai dasar terbaik yaitu 1.245 dan strategis Internal dan Eksternal (Tabel 1 dan
nilai bobot terbaik yaitu 5.565 (Gambar 2). Hal Tabel 2 ).
ini menunjukkan Pulau Pramuka mempunyai
peluang dalam mencapai keberhasilan dalam Tabel 1.Tingkat Kepentingan Faktor Strategis
pengelolaan dan pengembangan pariwisata. Internal dalam Pengelolaan
danPengembangan Ekowisata Bahari di
25000 Pulau Pramuka.

Simbol Faktor Kekuatan (Strenght) Tingkat


20000
Kepentingan
S1 Potensi Sumberdaya Alam Sangat Penting
15000 Sarana dan Prasarana yang
S2 Lengkap di Pulau Pramuka Sangat Penting
NILAI DASAR
10000 S3 Potensi sosial Budaya Penting
Kebijakan Keputusan Direktur
NILAI BOBOT Jenderal Perlindungan Hutan
5000 dan Konservasi Alam Nomor :
S4 SK.05/IV-KK/2004 tentang Penting
Pembagian Zona Kawasan
0 Taman Nasional Kepulauan
PP
PPr
DT
FP
AB
M&L

HDTWS

Seribu.
Adanya kemauan dari
S5 masyarakat untuk menerima Sangat Penting
informasi dan teknologi baru
Gambar 2. Persepsi Masyarakat terhadap Penilaian S6 Aksesibilitas yang relatif mudah Sangat Penting
Daya Tarik Wisata PulauPramuka S7 Dukungan masyarakat Sangat Penting
Tingkat
Simbol Faktor Kelemahan (Weakness)
Kepentingan

Jurnal Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa Volume 13 No. 2
Kajian Pengelolaan dan Pengembangan …………………………………………………………………………… 51

Kualitas sumberdaya manusia Kurang Kebijakan Keputusan


W1 masih rendah Penting Direktur Jenderal
Perlindungan Hutan dan
Kurangnya pengetahuan
Kurang Konservasi Alam Nomor :
W2 masyarakat mengenai S4
SK.05/IV-KK/2004
0.08 3 0.24
Penting
lingkungan dan konservasi tentang Pembagian Zona
W3 Kurangnya promosi Cukup Penting Kawasan Taman Nasional
Sarana transportasi kapal kayu Cukup Kepulauan Seribu.
W4 yang kurang layak Penting Adanya kemauan dari
masyarakat untuk
Kurang S5
menerima informasi dan
0.11 4 0.44
W5 Kurangnya penataan fasilitas Penting teknologi baru
Aksesibilitas yang relatif
4 044
S6 mudah 0.11
Tabel 2.Tingkat Kepentingan Faktor Strategis S7 Dukungan masyarakat 0.11 4 0.44
Eksternal dalam Pengelolaandan TOTAL 2.68
Pengembangan Ekowisata Bahari di Faktor Kelemahan
Simbol Bobot Rating Skor
Pulau Pramuka. (Weakness)
Kualitas sumberdaya
0.05 1 0.05
W1 manusia masih rendah
Tingkat Kurangnya pengetahuan
Simbol Faktor Peluang (Opportunity) masyarakat mengenai
Kepentingan W2
lingkungan dan
0.05 1 0.05
Sangat konservasi
O1
Potensi wisatawan Penting W3 Kurangnya promosi 0.07 2 0.14
Sangat Sarana transportasi kapal
O2 0.07 2 0.14
Perkiraan dampak positif Penting W4 kayu yang kurang layak
O3 Penting Kurangnya penataan
Wisata Budaya W5 fasilitas
0.05 1 0.05
Peningkatan kerjasama untuk Penting
O4 TOTAL 0.43
pengembangan ekowisata
Adanya kreatifitas dari
O5 masyarakat untuk membuat Penting
produk-produk makanan
Tingkat
Tabel 4. Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)
Simbol Faktor Ancaman (Threat)
Kepentingan
Kerusakan lingkungan akibat Cukup Faktor Peluang
T1 Simbol Bobot Rating Skor
pengelolaan yang tidak tepat Penting (Opportunity)
Kurang O1 Potensi wisatawan 0.14 4 0.56
T2
Sampah Penting O2 Perkiraan dampak positif 0.14 4 0.56
Kurang O3 Wisata Budaya 0.12 3 0.36
T3
Perkiraan dampak negatif Penting Peningkatan kerjasama
Aktifitas wisatawan yang Kurang O4 untuk pengembangan 0.12 3 0.36
T4 ekowisata
merusak Penting
Pengembangan kawasan lain Adanya kreatifitas dari
Kurang masyarakat untuk
T5 yang sejenis sebagai kawasan O5 0.12 3 0.36
Penting membuat produk-produk
wisata makanan
TOTAL 2.20
Setelah memperoleh tingkat kepentingan Faktor Ancaman
Simbol Bobot Rating Skor
dari setiap faktor strategis internal dan eksternal, (Threat)

selanjutnya dilakukan pembobotan. Kemudian Kerusakan lingkungan


T1 akibat pengelolaan yang 0.09 2 0.18
dilakukan penentuan peringkat (rating) setiap tidak tepat
faktor-faktor strategis internal dan eksternal T2 Sampah 0.07 1 0.07
berdasarkan pengaruh dari setiap faktor yang T3 Perkiraan dampak negatif 0.07 1 0.07
Aktifitas wisatawan yang
diukur dengan skala 1 sampai dengan 4. T4 0.07 1 0.17
merusak
Selanjutnya bobot dari faktor dikalikan dengan T5
Pengembangan kawasan
lain yang sejenis sebagai 0.07 1 0.07
peringkatnya untuk memperoleh skor pembobotan kawasan wisata
(Tabel 3 dan Tabel 4). TOTAL 0.46

Tabel 3. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) Maka dapat disusun diagram analisis
SWOT untuk mengetahui posisi relatif dari
Simbol Faktor Kekuatan
instansi berada di kuadran pertama, kedua, ketiga
Bobot Rating Skor
(Strenght) atau keempat.
S1 Potensi Sumberdaya Alam 0.11 4 0.44 Perhitungan analisis SWOT sebagai berikut
Sarana dan Prasarana 1. Jumlah dari hasil perkalian bobot dan rating
yang Lengkap di Pulau 4 0.44
S2 Pramuka 0.11 pada Strenght dan Weakness diselisihkan
S3 Potensi sosial Budaya 0.08 3 0.24 untuk mendapatkan titik X. Dimana nilai

Jurnal Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa Volume 13 No. 2
Kajian Pengelolaan dan Pengembangan …………………………………………………………………………… 52

strenght 2.68 dan weakness 0.43, jadi titik X Tabel 5. Matriks SWOT.
adalah 2.25.
S W
2. Jumlah dari hasil perkalian bobot dan rating IFE
pada Opportunity dan Threat diselisihkan S1.Potensi
Alam.
Sumberdaya W1. Kualitas sumberdaya
manusia masih
untuk mendapatkan titik Y. Dimana nilai rendah
S2.Sarana dan Prasarana W2.Kurangnya pengetahuan
opportunity 2.20 dan threat 0.46, jadi titik Y yang Lengkap di masyarakat
Pulau Pramuka. mengenai
adalah 1.74. S3.Potensi sosial budaya lingkungan dan
konservasi
Posisi analisis SWOT untuk strategi S4.Kebijakan Keputusan W3. Kurangnya promosi
Direktur Jenderal W4. Sarana transportasi
pengelolaan dan pengembanganekowisata bahari Perlindungan Hutan kapal kayu yang
di TNKpS. Dari Diagram dibawah dapat diketahui dan Konservasi Alam
Nomor :
kurang layak
SK.05/IV- W5. Kurangnya penataan
bahwa posisi relatif instansi terletak pada KK/2004
Pembagian
tentang
Zona
fasilitas

koordinat (2.25 ; 1.74) yaitu pada kuadran Kawasan Taman


Nasional Kepulauan
pertama (Gambar 3) yang berarti instansi Seribu.
S5.Adanya kemauan dari
memiliki Strenght dan Opportunity sehingga masyarakat untuk
menerima informasi
instansi dapat memanfaatkan peluang yang ada dan teknologi baru
dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh S6. Aksesibilitas yang relatif
mudah
instansi. Strategi yang sesuai dengan posisi EFE S7. Dukungan masyarakat

instansi adalah agresif yang mendukung O Strategi SO Strategi WO


O1. Potensi wisatawan 1.Pengembangan wisata 1.Meningkatkan kualitas
pertumbuhan perusahaan. O2. Perkiraan dampak yang berwawasan sumberdaya manusia
Positif lingkungan dan dengan pemberian
O3. Wisata Budaya pengetahuan dengan beasiswa pendidikan,
O4.Peningkatan kerjasama memanfaatkan penyuluhan dan pelatihan
untuk pengembangan sumberdaya alam yang keterampilan kerja serta
Opportunity ekowisata dimiliki serta pembinaan masyarakat
O5.Adanya kreatifitas dari mengintensifkan konsep ekowisata dan
masyarakat untuk keterkaitan antara konservasi lingkungan.
Y membuat produk- berbagai sektor 2.Memanfaatkan peluang
Turnaround produk makanan pembangunan :pihak yang ada untuk
pengelola dan meningkatkan promosi
masyarakat setempat dan menarik investor
1,74 untuk pengembangan
Agresif pariwisata di Pulau
2.Mengikutsertakan Pramuka.
X masyarakat setempat 3. Menyediakan sarana
sebagai tenaga kerja dan transfortasi yang nyaman
Weakness Strenght melibatkan masyarakat dan aman serta
2,25 sekitar untuk bergerak meningkatkan penataan
dalam sektor informal fasilitas yang kurang.
dengan cara
mengalokasikan para
Defensif Diversifikas pedagang di tempat-
tempat yang telah
i ditentukan.

Threat
3.Mengambil peluang dari
pemerintah dan
prakiraan dampak positif
Gambar 3.Diagram Posisi Analisis SWOT untuk untuk meningkatkan
ekowisata bahari Pulau
Strategi Pengelolaan dan Pramuka dengan
memanfaatkan potensi
Pengembangan Ekowisata Bahari di alam, wisatawan dan
masyarakat.
Pulau Pramuka TNKpS. T Strategi ST Strategi WT
T1. Kerusakan lingkungan 1.Konservasi, pelestarian Konsep penataan dan
akibat pengelolaan dan pemeliharaan pengelolaan kawasan yang
Matriks SWOT yang tidak tepat. ekosistem laut serta menunjang lancarnya
T2. Sampah penanggulangan masalah kegiatan pengelolaan dan
Setelah menyelesaikan identifikasi dan T3. Perkiraan dampak sampah. pengembangan kawasan
negatif 2.Memelihara potensi secara efektif dan efisien.
analisa terhadap faktor-faktor strategis internal T4. Aktifitas wisatawan sumberdaya alam, 2.Meningkatkan kesadaran
yang merusak meningkatkan kualitas dan kemampuan
dan eksternal, kemudian disusun matriks SWOT T5. Pengembangan kawasan fasilitas dan akomodasi, masyarakat lokal untuk
(Tabel 5). wisata lain yang
sejenis
dukungan
pemerintah
dari
dan
menjaga, melestarikan dan
memanfaatkan Sumber
masyarakat setempat Daya Alam yang ada
sehingga dapat bersaing secara optimal.
dengan obyek wisata lain 3.Meningkatkan kualitas
yang sejenis. SDM, meningkatkan
3.Melibatkan masyarakat promosi, penataan fasilitas
dan pemerintah dalam dan penyesuain harga
pengelolaan wisata sehingga dapat bersaing
dengan objek wisata lain
yang sejenis

Jurnal Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa Volume 13 No. 2
Kajian Pengelolaan dan Pengembangan …………………………………………………………………………… 53

Alternatif Strategi 1 Konsep penataan dan W3, T1, T4 0,39 XI


pengelolaan kawasan yang
Untuk menentukan prioritas alternatif menunjang lancarnya
kegiatan pengelolaan dan
strategi yang akan dijadikan sebagai kebijakan pengembangan kawasan
dalam pengelolaan dan pengembangan kegiatan secara efektif dan efisien.
2 Meningkatkan kesadaran dan
ekowisata bahari di Pulau Pramuka, maka kemampuan masyarakat lokal
dilakukan penjumlahan nilai dari faktor-faktor untuk menjaga, melestarikan W1, W2,
0,24 XII
dan memanfaatkan Sumber T2, T3
SWOT yang terkait, kemudian ditentukan ranking Daya Alam yang ada secara
prioritas. Prioritas yang pertama adalah alternatif optimal.
3 Meningkatkan kualitas SDM,
strategi dalam jumlah skor tertinggi pertama, meningkatkan promosi,
W1, W3,
kedua, ketiga dan seterusnya (Tabel 6). penataan fasilitas dan
W4, W5, 0,45 X
penyesuain harga sehingga
T5
dapat bersaing dengan objek
wisata lain yang sejenis
Tabel 6. Skoring Alternatif Strategi.

Jumlah Dari alternatif strategi yang dihasilkan,


No. Unsur SWOT Keterkaitan Ranking
Skor maka yang mendapatkan prioritas utama untuk
1 Strategi SO
Pengembangan wisata yang dipilih sebagai rencana strategis utama dalam
berwawasan lingkungan dan pengelolaan kawasan wisata Pulau Pramuka untuk
pengetahuan dengan
memanfaatkan sumberdaya S1, S2, S3, pengembangan kawasan ekowisata bahari adalah
alam yang dimiliki serta S4, S5, S6,
mengintensifkan keterkaitan S7, O1, O3,
3,96 I yang menempati ranking tiga besar.
antara berbagai sektor O4 Ketiga strategi tersebut adalah sebagai
pembangunan :pihak
pengelola dan masyarakat berikut:
setempat Strategi pertama, Pengembangan wisata
2 Mengikutsertakan masyarakat
setempat sebagai tenaga kerja yang berwawasan lingkungan dan pengetahuan
dan melibatkan masyarakat dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang
sekitar untuk bergerak dalam S1, S5, S7,
1,68 V
sektor informal dengan cara O5 dimiliki serta mengintensifkan keterkaitan antara
mengalokasikan para
pedagang di tempat-tempat
berbagai sektor pembangunan :pihak pengelola
yang telah ditentukan. dan masyarakat setempat. Alternatif strategi ini
3 Mengambil peluang dari
pemerintah dan prakiraan merupakan strategi strength-opportunities (SO),
dampak positif untuk S1, S3, S4, yang menggunakan kekuatan untuk
meningkatkan ekowisata S7,O1, O2, 2,84 II
bahari Pulau Pramuka dengan O5 memanfaatkan peluang.
memanfaatkan potensi alam, Strategi kedua, Mengambil peluang dari
wisatawan dan masyarakat.
Strategi WO pemerintah dan prakiraan dampak positif untuk
1 Meningkatkan kualitas meningkatkan ekowisata bahari Pulau Pramuka
sumberdaya manusia dengan
pemberian beasiswa dengan memanfaatkan potensi alam, wisatawan
pendidikan, penyuluhan dan W1, W2,
pelatihan keterampilan kerja O1, O5
1,22 VII dan masyarakat.Alternatif strategi ini merupakan
serta pembinaan masyarakat strategi strength-opportunities (SO), yang
konsep ekowisata dan
konservasi lingkungan. menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
2 Memanfaatkan peluang yang peluang.
ada untuk meningkatkan
promosi dan menarik investor
W3, O1, 1,98
III Strategi ketiga, Memanfaatkan peluang
O2, O3, O4
untuk pengembangan
pariwisata di Pulau Pramuka.
yang ada untuk meningkatkan promosi dan
3 Menyediakan sarana menarik investor untuk pengembangan pariwisata
transfortasi yang nyaman dan di Pulau Pramuka. Alternatif strategi ini termasuk
W4, W5,
aman serta meningkatkan 0,75 VIII
O2
penataan fasilitas yang kedalam strategi weakness-opportunities (WO)
kurang.
Strategi ST
dimana kelemahan diminimalkan untuk
1 Konservasi, pelestarian dan memanfaatkan peluang.
pemeliharaan ekosistem laut
S1, T2 0,51 IX
serta penanggulangan
masalah sampah. KESIMPULAN DAN SARAN
2 Memelihara potensi
sumberdaya alam,
meningkatkan kualitas Kesimpulan
fasilitas dan akomodasi,
S1, S2, S3, Dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan
dukungan dari pemerintah 1,70 IV
S6, T4, T5
dan masyarakat setempat sebagai berikut :
sehingga dapat bersaing
dengan obyek wisata lain 1. Pulau Pramuka memiliki potensi sumberdaya
yang sejenis.
3 Melibatkan masyarakat dan
alam yang dapat dikembangkan menjadi
S4, S5, S7,
pemerintah dalam
T1
1,30 VI kawasan ekowisata bahari yaitu menyelam
pengelolaan wisata
Strategi WT
(scuba diving), snorkeling, memancing dan

Jurnal Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa Volume 13 No. 2
Kajian Pengelolaan dan Pengembangan …………………………………………………………………………… 54

wisata pendidikan (mengunjungi tempat David. F.R. 2002. Konsep Manajemen Strategik,
penangkaran penyu sisik dan mengunjungi Versi Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit
makam habib ali serta makam habib hasan). PT. Prenhallindo.
Panorama laut di wilayah ini menjadi daya
tarik alamiah bagi wisatawan.Panorama seperti Damanik, J dan Weber, H, F. 2006. Perencanaan
pada saat matahari terbit dan matahari Ekowisata dari Teori ke Aplikasi. Pusat
terbenam menjadi daya tarik tersendiri. Pariwisata UGM. Penerbit Andi.
2. Tiga Strategi utama yang harus dilakukan agar Yogyakarta.
dapat mewujudkan kawasan ekowisata bahari
Pulau Pramuka, yaitu : Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi.
a. Pengembangan wisata yang berwawasan 1990. Bahan Baku Penyuluhan Sadar
lingkungan dan pengetahuan dengan Wisata. Direktorat Jenderal Pariwisata.
memanfaatkan sumberdaya alam yang Departemen Pariwisata Pos dan
dimiliki serta mengintensifkan keterkaitan Telekomunikasi. Jakarta.
antara berbagai sektor pembangunan
:pihak pengelola dan masyarakat setempat. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. 2007.
b. Mengambil peluang dari pemerintah dan Penilaian Daya Tarik Wisata. Direktorat
prakiraan dampak positif untuk Produk Pariwisata. Departemen
meningkatkan ekowisata bahari Pulau Kebudayaan dan Pariwisata. Jakarta.
Pramuka dengan memanfaatkan potensi
alam, wisatawan dan masyarakat. Depbudpar. 2009. Prinsip dan Kriteria Ekowisata
c. Memanfaatkan peluang yang ada untuk Berbasis Masyarakat Lokal. http://
meningkatkan promosi dan menarik repository.usu.ac.id/ bitstream/ 123456789/
investor untuk pengembangan pariwisata 20099/ 3/ chapter%2011.pdf [15 februari
di Pulau Pramuka. 2011].

Fandeli, C dan Mukhlison. 2000.


Saran PengusahaanPariwisata. Fakultas
Saran yang diberikan oleh penulis untuk Kehutanan. Universitas Gajah Mada.
pengelolaan dan pengembangan ekowisata bahari Yogyakarta.
di Pulau Pramuka adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan Fauziah, Silvy. 2012. Analisis Preferensi
prasarana sebagai penunjang kegiatan wisata, Wisatawan terhadap Destinasi Ekowisata
dimana dibuat papan peringatan tidak Kepulauan Seribu dengan Pendekatan
membuang sampah ke pantai dan area sekitar Analisis Konjoin (Studi Kasus Pulau
tempat wisata dan membuat tempat sampah Pramuka). Skripsi. Management
(organik dan non organik) yang letaknya di Departement. School of Business
dermaga, pusat informasi, penangkaran penyu Management. Binus University. Tidak
sisik dan makam habib. dipublikasikan.
2. Dalam hal memelihara sumberdaya alam maka
dipasang papan informasi tentang peraturan- Hendarto, K. A. 2008. Ekowisata : Sebuah
peraturan snorkeling ataupun diving yang Diferensiasi Produk Pariwisata di
diletakkan di tempat penyewaan alat-alat Indonesia Pasca Tragedi Bali. Bali.
diving/snorkeling. Hal ini bertujuan agar
wisatawan dapat menjaga sumberdaya alam Ismayanti. 2010. PengantarPariwisata. PT
yang ada di TNKpS Grasindo. Jakarta.

Munasef. 1995. Manajemen Usaha Pariwisata di


DAFTAR PUSTAKA Indonesia. PT Toko Gunung Agung.
Jakarta.
Damardjati, R.S. 2001. Istilah-Istilah Dunia Ngadiono. 2004. 35 Tahun Pengelolaan Hutan
Pariwisata. PT Pradnya Paramita. Jakarta. Indonesia : Refleksi dan Prospek. Yayasan
Adi Sanggoro. Bogor.

Jurnal Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa Volume 13 No. 2
Kajian Pengelolaan dan Pengembangan …………………………………………………………………………… 55

Pendit, Nyoman S. 2006. Ilmu Pariwisata. PT Ross, G. E. 2000. Psikologi Pariwisata. Yayasan
Pradnya Paramita. Jakarta. Obor. Jakarta.

Purba, H.T. 1997. Analisis Peluang Investasi Soemarwoto,Otto. 1988. Analisis Dampak
Sektor Pariwisata Bahari di Kabupaten Lingkungan. Gadjah Mada University
Daerah Tingkat II Cilacap Propinsi Jawa Press.Yogyakarta.
Tengah.Skripsi. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Wahab, S. 2003. Manajemen Kepariwisataan. PT
Tidak Dipubilkasikan. PradnyaParamita. Jakarta.

Putong, Iskandar. 2003. Teknik Pemanfaatan Yulianda, F. 2007. Ekowisata bahari sebagai
Analisis SWOT Tanpa Skala Industri (A- Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya
SWOT-TSI). Jurnal Ekonomi dan Bisnis Pesisir Berbasis Konservasi. Disampaikan
No. 2 Jilid 8, Tahun 2003. pada Seminar Sains 21 Februari 2007 pada
Departemen Manajemen Sumberdaya
Rangkuti, F. 1997. Analisis SWOT Teknik Perairan, FPIK.IPB. Bogor.
Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.

Jurnal Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa Volume 13 No. 2

Anda mungkin juga menyukai