Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENELITIAN

Elektroplating Koin Logam

Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kimia


Guru Pembimbing : Cicilia Pujilestari, S.Pd

Disusun oleh :

Rina Fadillah

(1617.10.410)

XII MIA 2

Program Studi Matematika dan Ilmu Alam


SMA NEGERI 1 RANCAEKEK
Jln. Walini Desa Bojong Loa Rancaekek Desa Bojongloa kecamatan Rancaekek
Kab.Bandung 40394
Telp/Fax (022) 7797974 – (022) 87836566

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Illahi Rabbi yang telah memberikan rahmat dan
Inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Kimia yang
berjudul “Elektroplating Koin Logam”. Penelitian ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak. Kepada Ibu Cicilia Pujilestari, S.Pd yang telah
membantu, baik dalam moril maupun materi. Terimakasih juga kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung menyelesaikan tugas ini.

Saya menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari kata sempurna,
baik dari penyusunan, bahasa, dan penulisannya. Oleh karena itu, saya mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pembaca, guna menjadi acuan
dalam hal bekal pengalaman penulis untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Semoga laporan penelitian ini memberikan informasi bagi pembaca dan


manfaat untuk pengembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Rancaekek, 29 Oktober 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i


DAFTAR ISI .............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................1
1.5 Manfaat Penelitian ...............................................................................................2
1.6 Metode Penelitian.................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Korosi ...................................................................................................................3
2.2 Elektroplating .......................................................................................................3
2.3 Elektroda ..............................................................................................................5
2.4 Tipe Elektrolisis ...................................................................................................6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ..............................................................................8
3.2 Alat dan Bahan ....................................................................................................8
3.3 Langkah Kerja Penelitian .....................................................................................9

BAB IV HASIL PENELITIAN


4.1 Data Penelitian .....................................................................................................10
4.2 Pembahasan Data .................................................................................................11

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ..........................................................................................................12
5.2 Saran .....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................13


LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Elektrolisis adalah proses perubahan kimia menjadi energi listrik. Salah satu
penerapan ilmu ini adalah penyepuhan logam. Seringkali kita temukan logam,
terutama logam yang terbuat dari emas, perak dan lain sebagainya.

Dengan penerapan elektrolisis kita bisa melapisi logam yang mengalami


perkaratan maupun pemudaran warna asli logam dan membuat tampilan logam lebiha
baik dari sebelumnya, yang biasa dikenal sehari-hari sebagai penyepuham.

Sebenarnya proses penyepuhan tidak terlalu sulit. Maka dari itu dalam laporan
ini saya akan membahas mulai dari dasar teori, uji praktikum, proses dan cara kerja
electroplating dan hasil yang didapatkan dari elektrolisis tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana terjadinya proses elektroplating?

1.2.2 Bagimana hubungan elektroplating dengna elektrolisis?

1.2.3 Reaksi apa yang terjadi dalam proses elektroplating?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Untuk mengetahui proses elekteoplating?

1.3.2 Untuk mengetahui hubungan elektroplating dengan elektrolisis

1.3.3 Untuk mengetahui reaksi yang terjadi dalam proses elektroplating

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Memberikan informasi tentang proses elektroplating (penyepuhan)


1.4.2 Memberikan informasi tentang hubunga elektoplating dengan elektrolisis

1.4.3 Memberikan informasi tentang reaksi yang terjadi dalam proses elektroplating

1.5 Metode Penelitian

Dalam menyusun laporan ini, penulis menggunakan beberapa metode untuk


meyusun laporan penelitian ini, diantaranya :

a. Studi Kepustakaan

Dengan metode ini, penulis mencoba mencari materi-matero yang mendukung


penulisan laporan ini dari beberapa sumber buku dan melakukan bwosing di
internet.

b. Observasi

Dengan metode ini, penulis melakukan penelitian dengan melihat langsung


proses elektroplating untuk menganalisis dan meneliti proses tersebut.

c. Wawancaa

Dengan metode ini, penulis melakukan kegiatan tanya jawab denga


narasumber. Untuk memperoleh informasi secara langsung.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Korosi

Korosi adalah teroksidasinya suatu logam. Dalam kehidupan sehari-hari, besi


yang teroksidasi disebut dengan “karat” dengan rumus Fe2O3.xH2O.

Pencegahan korosi dapat dilakukan dengan cara:

1. Proses Pelapisan

Besi dilapisi dengan suatu zat yang sukar ditembus oksigen. Hal ini
dilakukandengan dicat atau dilapisi dengan logam yang sukar
teroksidasi. Logam yang digunakan adalah logam yang letaknya
disebelah kanan besi dalam deret volta.

2. Proteksi katodik

Besi dilindungi dari korosi dengan menempatkan besi sebagai katode,


bukan sebagai anode. Dengan demikian besi dihubungkan dengan
logam lain yang mudah teroksidasi, yaitu logam disebelah kiri besi
dalam deret volta.

Hanya saja logam Al dan Zn tidak bisa digunakan karena kedua logam tersebut
mudah teroksidasi, tetapi oksida yang terbentuk (Al2O3/ZnO) bertindak sebagai
inhibitor dengan cara menutup rapat logam yang ada di dalamnya, sehingga oksigen
tidak mampu masuk dan teroksidasi

2.2 Elektroplating

Elektroplating (penyepuhan) merupakan proses pelapisan logam dengan


logam yang lebih tipism melalui prinsip bahwa logam yang akan disepuh
diperlakukan sebagai katoda, dan logam penyepuh diperlakukan sebagai anoda.
Dalam penyepuhan, kadua elektroda dimasukkan dalam larutan elektrolit, yaitu
larutan yang mengandung ion logam penyepuh.
Elektroplating sebagai pelapisan logam pada benda padat konduktif dengan
bantuan arus lirtrik. Jika akan menyepuh benda denga krom (H2CrO4). Jika
elektroplating perak, perak sebagi anoda dan larutannya adalah perak nitrat. Pada
elektroplating maka logam dasar seperti besi, tembaga, seng dan alumunium dilapisi
oleh berbagai variasi logam yang kebanyakan adalah tembaga, nikel, krom, emas,
platinum, paladium dan perak.

Dalam teknologi pengerjaan logam, proses elektroplating dikategorikan


sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing). Secara sederhana, elektroplating
diartikan sebagai proses pelapisan logam, dengan menggunakan bantuan arus listrik
dan senyawa kimia tertentu untuk mrmindahkan partikel logam pelapis ke material
yang hendak dilapis. Pelapisan logam dapat berupa lapis seng (zink), galvanis, perak,
emas, brass, tembaga, nikel dan krom. Penggunaan lapisan tersebut disesuaikan
dengan kebutuhan dan kegunaan masing-masing material. Perbedaan utama dari
pelapisan utama dari pelapisan tersebut selain anoda yang digunakan adalah larutan
elektrolisisnya.

Elektoplating bertujuan untuk melindungi logam tehadap korosi atau untuk


memperbaiki tampilan. Elektroplating adalah cara yang digunakan untuk melapisi
permukaan logam besi dengan logam yang tahan terhadap karat seperti nikel dan
krom. Hasil elektroplating tahan terhadap goresan. Oleh karena itu, pelapisan jenis ini
sering digunakan pada perhiasan, kursi besi, velg kendaraan bermotor.

Proses elektroplating merupakan kebalikan dari proses korosi. Dikatakan


kebalikan karena pada proses elektroplating yang mengalami penyusutan yaitu pada
anoda (bahan pelapis) yang akan mengendap pada permukaan katoda. Reaksinya
dapat ditulis sebagai berikut

Mn+ + ne- M dimana M adalah ion logam bermuatan Positif.

Sedagkan pada korosi yang mengalami penyusutan adalah pada katodanya. Reaksi ini
dapat ditulis sebagai berikut :

M Mn+ + ne- dimana M adalah ion logam yang bereaksi.


Proses elektroplating biasanya dilakukan dalam suatu bejana yang disbeut sel
elektrolisa yang berisi cairan elektrolit/rendaman. Pada rendaman ini tercelup paling
tidak dua elektroda yang masing-masing dihubungkan dengan arus listrik. Dalam
istrik ada dua bagian, yaitu kutub positif (+) yang dikenal sebagai Anoda dan kutub
negatif (-) atau Katoda.

Anoda dalam larutan elektrolit ada yang larut da nada yang tidak larut. Anoda
yang tidak larut berfungsi sebagai penghantar arus listrik saja sedangkan anoda yang
larut berfungsi sebagai penghantar arus listrik. Juga sebagai bahan baku pelapis.
Katoda dapat diartikan sebagai benda kerja yang akan dilapisi, duhubungkan dengan
kutub negatif dari sumber arus listrik elektrolit berupa larutan yang molekulnya dapat
larut dalam air dan terurai menjadi partikel bermuatan positf atau negatif.

Dapat dijelaskan pula bahwasannya pada anoda terjadi oksidasi, sedangkan


pada katoda terjadi reduksi. Ion yang bergerak menuju katoda disebut kation, bila
arus listrik dialirkan diantara kedua elektroda (anoda dan katoda) didalam larutan
elektrolit, maka muatan ion positif akan ditarik oleh katoda, sedangkan ion bermuatan
negatif berpindah kearah elektroda bermuatan positif (anoda). Ion-ion tersebut
dinetralisir oleh kedua elektroda dan larutan elektrolit yang hasinjya diendapkan pada
katoda.

2.3 Elektroda

Elektroda merupakan kutub atau lempeng pada suatu sel elektrolit ketika arus
listrik memasuki atau meninggalkan sel. Padaa saat proses reduksi berlangsung,
elektrodanya disebut sebagai katoda yang merupakan kutub negatif (penarik
elektron). Sedangkan pada saat proses oksidasi berlangsung, elektrodanya disebut
Anoda yang merupakan kutub positif (pelepas elektron)

Anoda biasanya terkorosi melepaskan elektron-elektron dari atom-atom logam


netral untuk membentuk ion-ion bersangkutan. Berbagai anoda dipergunakan pada
elektroplating. Ada anoda inert dan anoda aktif. Anoda dapat merupakan logam
murni, dapat pula sebagai alloy. Katoda biasanya tidak mengalami korosi, walaupun
mungkin menderita kerusakan dalam kondisi-kondisi tertentu. Dalam larutan, ion-ion
positif bergerak ke katoda dan ion-ion negatif bergerak ke anoda. Adapun ogam
yangbiasa digunakan sebagai elektroda adalah logam yang tidak larut dalam larutan
elektrolit yang digunakan sebagai pelapis.

2.4 Tipe Elektrolisis

Ada dua tipe elektrolisis, yaitu elektrolisis leburan dan elektrolisis laturan.
Pada proses elektrolisis leburan, kation tereduksi di katoda dan anion tereduksi di
anoda. Sebagai contoh, berikut adalah reaksi eleketrolisis leburan garam NaCl (istilah
sel Downs) :

Katoda (-) : 2 Na+ (l) + 2e- Na (s) ………………………………….. (1)

Anoda (+) : 2 Cl -(l) Cl2 (g) + 2e- ….………………………… (2)

Reaksi sel : 2Na (l) + 2Cl- (l) 2Na (s) + Cl2 (g)

Reaksi elektrolisis lelehan garam NaCl menghasilkan endapan logam natrium


di katoda dan gelembung gas Cl2 di anoda. Pada katoda, terjadi persaingan antara air
dengan ion Na+.

Berdasarkan Tabel Potensial Standar Reduksi, air memiliki Eo red yang lebih
besar dibandingkan ion Na+. ini berarti, air lebih mudah tereduksi disbanding ion Na+.
Oleh sebab itu, spesi yang bereaksi di katoda adalah air. Sementara, berdasarkan
Tabel Potensial Reduksi, nilai Eored ion Cl- dengan Eored air hampir sama. Oleh karena
oksidasi air memerlukan potensial tambahan (overvoltage), maka oksidasi nion Cl-
lebih mudah dibandingkan oksidasi air. Oleh sebab itu, spesi yang bereaksi di anoda
adalah ion Cl-. Dengan demikian, reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan garsam
Nacl adalah sebagai berikut :

Katoda (-) : 2 H2O (l) + 2e- H2 (g) + 2 OH- (aq) ………….…………. (1)

Anoda (+) : 2 Cl-(aq) Cl2 (g) + 2e- …………………………….. (2)

Reaksi Sel : 2H2O (l) + 2 Cl-(aq) H2 (g) + Cl2 (g) + 2 OH- (aq)
Reaksi elektrolisis larutan garam NaCl menghasilkan gelembung gas H2 dan
ion OH- (basa) di katoda serta gelembunga gas Cl2 di anoda. Terbentuknya ion OH-
pada katoda dapat dibuktikan dengan perubahan warna larutan dari bening menjadi
merah muda setelah diberi sejumlah indicator fenolftalein (pp). dengan demikian,
terlihat bahwa produk elektrolisis lelehan umumnya berbeda dengan elektrolisis
larutan.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Narasumber : Bapak Ayi

Tempat : Jln.Alkateri, Bandung

Hari/Tanggal : 28 Oktober 2018

Waktu : 11.00 WIB

3.2 Alat dan Bahan

No Alat / Bahan Jumlah


1 Larutan Tembaga 500 ml
2 Larutan HCl 500 ml
3 Buah Lerak 3 buah
4 Larutan Emas 200 ml
5 Air 2L
6 Koin Rp.1000 1 buah
7 Akumulator 1 buah
8 Sikat Kuningan 1 buah
9 Kawat 40 cm
10 Baskom 2 buah
11 Lap 1 buah
3.3 Langka Keja

1) Siapkan seluruh alat-alat dan bahan-bahan untuk penyepuhan

2) Sambungkan kabel di masing-masing kutub akumulator

3) Rendam koin logam Rp 1.000 ke dalam Larutan HCl selama beberapa


menit untuk menghilangkan noda-noda, minyak dan keringat yang
menempel pada koin. Setelah itu bersihkan koin dengan air bersih.

4) Koin yang akan disepuh dicuci dengan menggunakan buah lerak sebagai
detergen alami dan disikat menggunakan sikat dari bahan kuningan.

5) Setelah proses pencucian selesai, lilitkan kawat/kabel listrik pada koin.

6) Koin logam putih dimasukkan ke dalam larutan perak tembaga sebagai


warna dasar sebelum dikuningkan dan tunggu beberapa menit.

7) Nyalakan arus listrik dengan sumber akumulator bersamaan denga anoda


dan katodanya dan rendam beberapa saat.

8) Keluarkan koin dari larutan tembaga dan lepas lilitan kawat.

9) Sikat dan cuci ulang dengan menggunakan sikat kuningan dan buah lerak.

10) Setelah itu, lilitkan lagi kawat/kabel pada koin.

11) Celupkan koin pada larutan Emas selama beberapa menit.

12) Keluarkan koin dari larutan perak dan lepaskan lilitan kawat, lalu sikat
dan cuci ulang.

13) Lilitkan lagi kawat pada koin dan celupkan kedalam larutan emas .

14) Lalu keluarkan koin dan lepaskan lilitan kawat, lalu sikat dan cuci
kembali.

15) Lalu keringkan koin dengan menggunakan lap kering.

BAB IV
HASIL PRAKTIKUM

4.1 Data Penelitian

Keterangan Logam Peristiwa


Larutan Perak (Ag)
Anoda Logam larut
Ag(s) Ag+(aq) + e-
Permukaannya
Koin Logam
Katoda memutih karena
2H2O(l) + 2e- H2(g) + 2OH-
terlapis perak
Larutan Tembaga Sulfat
Elektroda Terdapat gelembung
(CuSO4)

Keterangan Logam Peristiwa


Logam menjadi
Larutan Emas (Au)
Anoda terkikis atau larut
Au(s) Au3+(aq) + 3e-
(oksidasi)
Permukaannya
Koin Logam
Katoda menguning karena
Au3+(aq) + 3e- Au(s)
terlapis emas
Larutan Tembaga Sulfat
Elektoda Terdapat gelembung
(CusO4)

4.2 Pembahasan Data

Dalam proses elektroplating atau penyepuhan, logam yang lebih mahal


dilapiskan pada permukaan logam yang lebih murah dengan cara elektrolisis.
Akumulator umumnya digunakan sebagai sumber listrik selama proses penyepuhan
berlangsung. Lohgam yang ingin disepuh, berfungsi sebagai katoda dan lempeng
perak (logam perlapis) yang merupakan logam penyepuh yang berfungsi sebagai
anoda. Larutan elektrolit yang digunakan harus mengandung spesi logam yang sama
dengan logam penyepuh.

Pada proses elektrolisis, lempeng perak di anoda akan teoksifasi dan larut
mejadi ion perak. Ion perak tersebut kemudian akan diendapkan sebagai lapisan tipis
pada permukaan katoda. Metode ini relative mudah dan tanpa biaya yang mahal,
sehingga banyak digunakan pada perhiasan, industri perabot rumah tangga dan
peralatan dapur.

Hasil Uji Elektrolisis pada Media Koin Rp.1000 Dengan Emas :

1. Keadaan Emas (Anoda) : Logam menjadi terkikis atau larut

2. Keadaan koin (Katoda) : permukaannya memutih karena terlapis emas

3. Kadaan Larutan AuCl3 dan CuSO4 : terdapat gelembung berwarna kuning

Reaksi yang terjadi saat proses penyepuhan berlangsung :

Katoda (-) : 2H2O(l) + 2e- H2(g) + 2OH-

Anoda (+) : Au (s) Au3+(aq) + 3e-

Reaksi Sel : Au (s) + 2H2O(l) Au3+(aq) + H2(g) + 2OH- (aq)


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Elektroplating adalah salah satu usaha yang dilakukan untuk memperindah


penampilan suatu logam dan mencegah korosi. Benda yang akan disepuh (koin
logam) dijadikan katoda dan logam penyepuh (larutan emas) dijadikan sebagai anoda.
Larutan elektrolit yang digunakan adalah CuSO4. Lamanya proses penyepuhan
dipengaruhi oleh ketebalan lapisan logam yang disepuh.

Ion logam bergerak dari anoda ke katoda , anodanya akan larut dan di katoda akan
terjadi pengendapan logam penyepuh.

5.2 Saran

Dalam melakukan percobaan, hendaknya lebih memperhatikan pada saat


narasumber sedang melakukan percobaan, supaya tidak kebingungan saat melakukan
analisis data.
DAFTAR PUSTAKA

Marwati Elly dkk. 2013. Konsep dan Penerapan Kimia. Jakarta:PT Bumia Aksara

https://ecovolutiontoday.wordpress.com/tag/penyepuhan/

http:/sainskimia.com/2017/08/24/pengertian-elektroplating-dan-kegunaanya/

Utami Budi. 2009. Kimia Program Ilmu Alam. Jakarta:Pusat Perbukuan Depdiknas

Kalsum Siti. 2007. Kimia 3A. Bandung:PT Remaja Rosdakarya Bandung

Mulyani Bakti dkk. 2009. Kimia kelas XII .Jakarta:Pusat Perbukuan Depdiknas
LAMPIRAN / DOKUMENTASI

Larutan HCl Larutan Emas Akumulator

Air Bersih Lap Kering Larutan Tembaga

Sikat Kuningan Buah Lerak Larutan Emas


Koin dimasukkan ke larutan HCl Bilas dengan air Sikat dengan sikat kuningan

Masukkan ke laturan perak tembaga Diamkan Cuci dan sikat kembai

Masukkan kedalam larutan Perak Angkat koin Sikat dan cuci kembali

Masukkan ke larutan emas Sikat dan cuci kembali lap koin dengan lap kering

Anda mungkin juga menyukai