ABSTRACK
harus dilakukan ketika ada kecurigaan klinis pneumonia yang kuat yang disertai
dengan hasil yang normal, ambigu, atau tidak spesifik radiografi, sebuah skenario
yang terjadi paling umum pada pasien yang mengalami gangguan sistem imun.
yang mendasarinya dan itu bisa memandu dalam lavage bronchoalveolar atau
biopsi paru perkutan atau transbronkial. Suatu organisme dapat bervariasi dalam
Agen infeksi bervariasi dengan jenis defisiensi imun dan beberapa infeksi dengan
cepat dapat mengancam jiwa. Dokter harus waspada terhadap spektrum radiologis
kontaminasi hematogen dari tempat infeksi di luar dada, atau dengan penyebaran
langsung dari tempat infeksi di sekitar paru-paru atau karena trauma tajam.
membawa atau diduga memiliki infeksi paru-paru adalah radiografi dada dan CT.
1
Meskipun CT tidak dianjurkan untuk penilaian awal pasien ini, ct scan jauh lebih
sensitif dan spesifik daripada gambaran radiografi biasa [3]. Ini harus dilakukan
ketika ada kecurigaan klinis pneumonia yang kuat yang disertai dengan radiografi
normal, ambigu, atau tidak spesifik, skenario itu terjadi paling umum pada pasien
keterkaitan kelainan seperti limfadenopati, efusi pleura dan / atau empiema, dan
dideteksi, terutama jika ada tumor yang membentuk obstruksi bronkial pada
pneumonia yang belum sembuh total, yang didefinisikan sebagai lesi yang
sembuh dengan kurang dari 50% dalam 2 minggu atau resolusi tidak lengkap
setelah 4 minggu terlepas dari antibiotik yang tepat. Pada keadaan klinis tertentu,
penyakit, pemeriksaan fisik, serta tes laboratorium hasil dan respons pasien
yang diambil dari radiologi, karena diagnosis yang diajukan akan bervariasi
ground glass bilateral, bidang konsolidasi, atau konsolidasi fokus yang kurang
2
umum, nodul, pola milier atau kekeruhan reticular. Sama halnya, TBC dinyatakan
dengan berbagai cara tergantung pada tingkat defisiensi imun pada pasien dengan
AIDS. Kami menyediakan ikhtisar tentang cara utama infeksi paru-paru hadir
Konsolidasi alveolar
Pneumonia lobaris
Poin umum
diisi dengan eksudat inflamasi, dengan sedikit atau tidak ada kerusakan jaringan.
Proses ini biasanya menyebar dari satu segmen ke segmen lain [4]. Keterlibatan
dimulai pada area paru yang berdekatan dengan pleura visceral. Lesi menyebar
dengan cepat melalui pori interalveolar (pori - pori dari Kohn) dan saluran udara
kecil dalam pola sentripetal, dengan terbentuknya area kondensasi alveolar yang
adalah salah satu area subpleural tunggal dari konsolidasi alveolar dengan margin
opacity segmental yang mempengaruhi satu atau beberapa segmen atau lobus
yang berdekatan, dengan atau tanpa tanda bronkogram udara [5] (Gbr. 1).
3
Opasitas ground glass yang berdekatan dengan konsolidasi alveolar disebabkan
oleh pengisian sebagian alveoli yang mungkin terjadi [6]. Ini adalah kasus yang
paling sering terjadi pada pneumonia bakteri yang disebabkan oleh Streptococcus
pneumoniae [7]. Selain itu juga bisa diinfeksi oleh atipikal atau organisme yang
dapat menyebabkan CAP dengan infeksi yang hebat dari flu misalnya. Dalam
keadaan ini masih sensitif terhadap metisilin, setidaknya di Prancis. S. aureus juga
dapat menyebabkan pneumonia nosokomial dan dalam kasus ini resisten metisilin.
4
Gambar 1. pneumonia lobus bawah kiri dengan hipoksemia yang disebabkan oleh infeksi
pneumokokus: a: tampilan radiografi standar. Opacity dalam paru kiri yang tidak
mengaburkan kontur jantung bawah kiri dengan aspek kontur ganda; b: tampilan CT
(rekonstruksi koronal) alveolar konsolidasi dibatasi oleh celah dan mengandung tanda
bronkogram udara.
Diagnosa Banding
mungkin merupakan pleura yang terlokalisir efusi, dengan atau tanpa emfisema.
terpengaruh, baik di sebelah kanan atau secara bilateral. Lobar atau konsolidasi
segmental mungkin sekunder untuk suatu halangan, edema paru, atau perdarahan.
5
Bronchopneumonia
Point umum
bronkial akut dengan ulserasi epitel dan pembentukan endoluminal dan eksudat
lobus. Terutrama pada Bronkiolar dan peribronchiolar yang inflamasi bisa jadi
yang lebih signifikan dan pembentukan edema yang kurang melimpah, dengan
infeksi menyebar lebih lambat ke paru-paru [10]. Bakteri paling sering terlibat
pada infeksi nosokomial dan kasus-kasus ini biasanya disebabkan oleh GNB,
Tanda CT-Scan
alveoli dalam bentuk nodul centrilobular dengan margin kabur yang umumnya
lebih kecil dari 1 cm, dengan bidang opasitas Ground Glass atau konsolidasi
segmental, atau konsolidasi lobar (Gbr. 2). Keterlibatan bisa menjadi multifokal,
6
multilobar, atau difus. Kapan lobus terpengaruh, temuan ini mirip dengan yang
terlihat pada pneumonia lobar. Tidak ada temuan spesifik untuk penyebab dari
Diagnosa Banding
alveolar dan / atau ground glass peribronkial dan / atau ground glass subpleural .
terlihat pada 30% kasus karsinoma bronkioloalveolar dan sesuai dengan sub-tipe
7
histologis lendir [9,12]. Tergantung pada konteksnya, konsolidasi alveolar
Point umum
menyebar [14]. Tanda bronkogram udara dan efusi pleura kecil sering terjadi.
Organisme yang tidak biasa , atau eksotik dapat terlibat. Lesi yang tidak ada
paru-paru dependen.
Diagnose banding
8
Opasitas Ground Glass — Pneumonia Interstitial
Point umum
daerah peribronkial dan interlobular septa. Penyebab paling umum adalah virus,
Temuan radiologis
reticulonodular dengan margin kabur yang mungkin memiliki pola nodular atau
peribronkial dengan margin kabur [15]. Pada CT, tanda-tanda bronkiolitis seluler,
opasitas ground glass dengan retikulonodular halus pola. Pada CT, opasitas
ground glass yang menjadi bagian korteks paru (Gbr. 3) dan sebagian besar
memengaruhi daerah atas dapat dengan mudah diamati. Pada pasien dengan
defisiensi imun tidak disebabkan oleh AIDS, opasitas ground glass sangat umum
9
ditemukan tetapi tidak spesifik, karena dapat disebabkan oleh infeksi virus atau
piogenik [18].
Diagnosa Banding
Presentasi Nodular
Micronoduls
Point umum
dengan opasitas bercabang yang terdistribusi secara tidak homogen dan yang
tersisa pada ruang subpleural [19]. Pola semacam ini dapat dilihat pada bakteri,
10
infeksi jamur, virus, mikobakteri, atau mikoplasma. Di tuberkulosis reaktivasi
Mikronoda secara acak sesuai dengan pola hematogen milier dapat mengacu pada
Diagnosa banding
Nodules
Point umum
Nodul paru yang disebabkan oleh infeksi, mungkin dengan kavitasi, paling
Blastomyces sp., atau mycobacteriosis atipikal [21]. Lebih jarang, infeksi seperti
mendukungnya. Jika nodul memiliki linkaran ground glass di perifer ini biasanya
11
ini, meskipun tidak konsisten, sangat berengaruh terhadap aspergillosis yang
(Gbr. 6). Hal yang sama telah dilaporkan pada infeksi yang disebabkan oleh lendir
di mana pasien memiliki tromboflebitis vena perifer, kateter vena sentral, atau alat
dikombinasikan dengan formasi dari trombi yang hancur yang mengandung agen
infark dan / atau perdarahan dan organisme melepaskan racun yang menyebabkan
nekrosis ke parenkim [4]. Pada pencitraan, terutama pada perifer dan nodul basal
dengan ukuran bervariasi dengan margin kabur dan sering dengan kavitasi
terlihat, seperti infark paru (Gbr. 7). Meskipun feeding vessel sering ditunjukkan
bahwa sebagian besar arteri memiliki lintasan ter lateralisasi di sekitar nodul dan
Diagnosa Banding
Granulomatosis Wegener, sarkoma Kaposi (dalam hal ini muncul dengan nodul
12
spikulasi), dan hemoragik metastasis. Nodul dengan kavitasi juga dapat dilihat di
13
Gambar 7. Emboli septik pada pasien dengan septikemia yang disebabkan oleh
Staphylococcus aureus yang mensekresi leukodisin Panton-Valentine yang dimulai
sebagai kasus selulitis skrotum dengan abses testis. Tampilan aksial dengan jendela paru:
a: nodul subpleural di kanan bawah cuping; b: kerapatan berbentuk irisan subpleural di
lobus inferior kiri yang berpusat pada feeding vessel yang mewakili infark septik.
Cavities
Abses Pulmonary
massa tunggal atau ganda, dengan diameter antara 2 dan 6 cm, dengan
komplikasi ini, yaitu posterior segmen dari lobus superior kanan dan lobus
14
Pneumonia nekrotikans atau gangren paru
anaerob atau bahkan jamur juga bisa menjadi penyebabnya. Perlu dicatat
bahwa komplikasi pleura dan paru pada pneumonia akut yang didapat di
resisten, bisa parah dan dengan waktu yang cepat (Gbr. 8). Pada pencitraan,
15
Pneumatoceles
berisi udara dengan lokasi lusen pada daerah konsolidasi atau opasitas ground
glass. Lusen tersebut terkait dengan infeksi baru, progress peningkatan ukuran
terjadi dalam hitungan hari dan minggu, dan kemudian diselesaikan setelah
minggu atau bulan. Hal tersebut kemungkinan besar terjadi karena drainase
nekrotik di situs parenkim paru, diikuti oleh obstruksi jalan napas karena check-
jirovecii (Gbr. 3), tetapi mereka dapat dilihat pada infeksi lain termasuk E. coli
dan S. pneumoniae.
Associated abnormalities
Mediastinal abnormalities
16
Kelainan pleura
Efusi pleura terlihat pada 20 hingga 60% kasus akut pneumonia bakteri.
Lebih dari 90% efusi parapneumonic tanpa penebalan pleura saat dirawat dengan
rejimen antibiotik yang cocok. Lokasi pleura mungkin hadir. Di mana ada
emfisema, ada penebalan lapisan pleural di parietal dan visceral setelah injeksi
Kelaian lainnnya
terutama tulang belakang, dan juga tulang dinding dada atau situs terkait.
tuberkulosis.
serius, apakah itu infeksi atau patologi lainnya. Prognosis tergantung pada
17
spesimen mikrobiologi, apakah tekniknya yang digunakan adalah lavage
Tiga jenis defisiensi imun yang utama dapat dikategorikan : pasien dengan
padat, pasien yang telah dirawatdengan kortikosteroid dosis tinggi, dan pasien
dengan AIDS. Sebuah tipe defisiensi imun spesifik yang muncul disebabkan oleh
Aplasia
Point Umum
gambar ini. Selama tahap awal aplasia, patogen penyebab infeksi terutama cocci
neutropenia berlanjut, terutama setelah lima hingga tujuh hari, infeksi jamur
serangkaian tanda yang tidak biasa pada pencitraan karena infeksi bakteri yang
dikonfirmasi dapat hadir tanpa kerusakan pada parenkim, karena ini hanya
terlihat pada pencitraan tetapi, seperti halnya bakteri, temuan tidak sesuai dengan
18
infiltrasi oleh parenkim paru, misalnya, hifa aspergillus juga untukzona infark
Diagnose banding
alveolar, edema paru karena kelebihan cairan atau gagal jantung, edema karena
sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), dan toksisitas paru yang diinduksi
oleh obat.
Pasien-pasien ini yang biasanya menjalani radiasi total pada tubuh mirip
dengan pasien dengan asplenia dan sangat peka terhadap pneumokokus. Setelah
Untuk pasien dengan aplasia, CMV dan penyakit jamur seperti aspergillosis dan
merupakan dua pertiga dari penyabab infeksi pasien di Indonesia yang telah
19
menjalani transplantasi jantung. Tercatat bahwa pasien transplantasi paru
berada di risiko toksoplasmosis yang lebih besar, terutama pasien yang belum
mana ada kelainan mendasar yang didasari karena terjadi penyakit pembuluh
darah kolagen, kelainan limfoproliferatif, atau pada tumor padat yang diobati
perawatan pencegahan.
20
Gambar 9. Tampilan aksial dengan jendela paru-paru terfokus pada lobus inferior kanan
(a, b). Tampilan aksial dengan jendela mediastinal (c).
menurun dengan menjaga pasien tetap pada tahap HIV-positif non AIDS , mereka
masih tetap berkembang pada pasien yang belum menjalani pengujian. Infeksi
kurang umum. TBC, lebih sering terjadi pada populasi imigran, dapat berkembang
21
HR-CT sangat berguna untuk mendiagnosis dan mengecualikan infeksi
CD4. Bahkan, penampilan mereka pada radiologi juga tergantung pada tingkat
defisiensi imun. Misalnya, TBC diekspresikan dengan cara yang sangat mirip
primer, dan itu mengambil pola milter dan mempengaruhi banyak sistem pada
Kesimpulan
paru-paru mengingat bahwa radiografi standar saja masih kurang spesifik. Pasien
dengan sangat cepat mengancam jiwa. Dalam pandangan ini, kasus akut
22
medis karena itu menunjukkan prognosis yang sangat buruk (mortalitas 70%).
Spektrum radiologis aspergillosis paru harus juga selalu diingat, karena berpotensi
sangat serius pada berbagai jenis pasien immunocompromised. Oleh karena itu
CT-scan memainkan peran kunci dalam membantu dokter mengelola pasien untuk
immunocompromised pasien.
rutin pada usia muda pasien tanpa riwayat medis karena itu
radiologis.
23
• Karena itu CT scan memainkan peran kunci dalam membantu dokter
dan immunocompromised.
Seorang pasien pria berusia 47 tahun tanpa riwayat catatan medis tidak
Petanyaan :
(a) TBC?
(B) pneumocystosis?
Jawaban :
24
1. Beberapa nodul bervariasi dalam ukuran di segmen superior lobus inferior
kanan, dengan kepadatan internal yang lebih rendah selain itu di pinggiran pada
terlihat jelas.
2. (a) Kavitasi akibat TBC memiliki ketebalan dinding yang bervariasi dan
(B) Kista yang terlihat pada pneumocystosis memiliki dinding tipis dan ditemukan
(c) Teori emboli septik harus diberi kepercayaan terbesar karena bentuk bulat dari
3. Gambar bulat ini dengan hipodensitas sentral sugestif dari emboli septik dapat
emboli septik.
Diagnose akhir
25
REFERENSI
26
[10] Muller NL, Fraser RS, Lee KS. Diseases of the lung: radiologic and
pathologic correlations. Lippincott Williams & Wilkins; 2003. p. 17—75.
[11] Itoh H, Tokunaga S, Asamoto H, Furuta M, Funamoto Y, Kitaichi M, et al.
Radiologic-pathologic correlations of small lung nodules with special reference to
peribronchiolar nodules. AJR Am J Roentgenol 1978;130:223—31.
[12] Cadranel J, Lavolé A, Gounant V, Wislez M. Clinical types of thoracic
cancer. Bronchiolo-alveolar carcinoma and adenocarcinoma with
bronchioloalveolar features: a clinicopathological spectrum. Rev Mal Respir
2006;23, 16S158—63.
[13] Kjeldsberg KM, Oh K, Murray KA, Cannon G. Radiographic approach to
multifocal consolidation. Semin Ultrasound CT MR 2002;23:288—301.
[14] Festic E, Gajic O, Limper AH, Aksamit TR. Acute respiratory failure due to
pneumocystis pneumonia in patients without human immunodeficiency virus
infection: outcome and associated features. Chest 2005;128(2):573—9.
[15] Fraser RS, Müller NL, Colman N, Paré PD. Diagnosis of diseases of the
chest. Philadelphia: W.B. Saunders; 1999, p. 979—1032.
[16] Thomas Jr CF, Limper AH. Pneumocystis pneumonia. N Engl J Med
2004;350(24):2487—98.
[17] McGuinness G, Scholes JV, Garay SM, Leitman BS, McCauley DI, Naidich
DP. Cytomegalovirus pneumonitis: spectrum of parenchymal CT findings with
pathologic correlation in 21 AIDS patients. Radiology 1994;192(2):451—9.
[18] Kang EY, Patz Jr EF, Müller NL. Cytomegalovirus pneumonia in transplant
patients: CT findings. J Comput Assist Tomogr 1996;20:295—9.
[19] Lee KS, Kim TS, Han J, Hwang JH, Yoon JH, Kim Y, et al. Diffuse
micronodular lung disease: HRCT and pathologic findings. J Comput Assist
Tomogr 1999;23(1):99—106.
[20] Logan PM, Primack SL, Miller RR, Müller NL. Invasive aspergillosis of the
airways: radiographic, CT, and pathologic findings. Radiology 1994;193(2):383—
8.
27
[21] Oh YW, Effmann EL, Godwin JD. Pulmonary infections in
immunocompromised hosts: the importance of correlating the conventional
radiologic appearance with the clinical setting. Radiology 2000;217:647—56.
[22] Kuhlman JE, Fishman EK, Siegelman SS. Invasive pulmonary aspergillosis
in acute leukemia: characteristic findings on CT, the CT halo sign, and the role of
CT in early diagnosis. Radiology 1985;157(3):611—4.
[23] Mehrad B, Paciocco G, Martinez FJ, Ojo TC, Iannettoni MD, Lynch 3rd JP.
Spectrum of Aspergillus infection lung transplant recipients: case series and
review of the literature. Chest 2001;119(1):169—75.
[24] Franquet T, Müller NL, Giménez A, Martínez S, Madrid M, Domingo P.
Infectious pulmonary nodules in immunocompromised patients: usefulness of
computed tomography in predicting their etiology. J Comput Assist Tomogr
2003;27(4):461—8.
[25] Primack SL, Hartman TE, Lee KS, Müller NL. Pulmonary nodules and the
CT halo sign. Radiology 1994;190(2):513—5.
[26] Dodd JD, Souza CA, Müller NL, High-resolution MDCT. of pulmonary
septic embolism: evaluation of the feeding vessel sign. AJR Am J Roentgenol
2006;187(3):623—9.
[27] Francis JS, Doherty MC, Lopatin U, Johnston CP, Sinha G, Ross T, et al.
Severe community-onset pneumonia in healthy adults caused by methicillin-
resistant Staphylococcus aureus carrying the Panton-Valentine leukocidin genes.
Clin Infect Dis 2005;40(1):100—7.
[28] Barnes PD, Marr KA. Risks, diagnosis and outcomes of invasive fungal
infections in haematopoietic stem cell transplant recipients. Br J Haematol
2007;139(4):519—31.
28