Anda di halaman 1dari 12

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS

Nama : Vasya Diva Clariesta

NPM : 19430056

Kelas : B

Prodi : Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


1. Company Profile

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, biasa disebut Telkom


Indonesia atau Telkom saja adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta
penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom
mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan
jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler
sebanyak 104 juta.

Telkom merupakan salah satu BUMN yang 52,09% sahamnya saat ini dimiliki
oleh Pemerintah Indonesia, dan 47,91% dimiliki oleh publik. Telkom juga
menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, seperti PT
Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), Telkom Akses, Telkom Metra.

Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham


Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek
Jakarta (BEJ/JSX) dan Bursa Efek Surabaya (BES/SSX) (keduanya sekarang
bernama Bursa Efek Indonesia (BEI/IDX), Bursa Efek New York (NYSE)
(Diperdagangkan pada tanggal 14 Juli 2003) dan Bursa Efek London (LSE).
Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo
(TSE). Jumlah saham yang dilepas saat itu adalah 933 juta lembar saham. Sejak
16 Mei 2014, saham Telkom tidak lagi diperdagangkan di Bursa Efek Tokyo
(TSE) dan pada 5 Juni 2014 di Bursa Efek London (LSE).

A. Pemegang Kepentingan Utama dalam Bisnis


1. Pemilik/Owner
Pemilik adalah orang yang membangun dan memodali usaha serta
mengembangkan dan memajukannya sampai terkenal dan menghasilkan
keuntungan yang sangat banyak. pemilik juga bisa berupa pemegang
saham, yaitu orang yang menginvestasikan uangnya dengan membeli
saham dari perusahaan tersebut dibursa efek yang mempunyai nilai
nominal dan mendapat keuntungan dari keuntungan perusahaan.
 CEO (pemilik) di PT Telkom Indonesia yaitu Ririek Ardiansyah.

2. Kreditor
Adalah badan atau orang tempat kita memenuhi segala keuangan jika kita
kekurangan modal dalam mengembangkan usaha. apabila kekurangan
modal perusahaan bisa menambah modal dari luar seperti kreditur ini yang
dapat menjamin keberlangsungan hidup perusahaan. kredit dapat diperoleh
dari mana saja tetapi yang sangat umum perusahaan meminjam kreditnya
ke bank.
 Kreditor pada PT Telkom Indonesia adalah Pemerintah dan
Institusi Asing
 Pada bulan Juli 1994, Pemerintah mengatur sebuah fasilitas
dengan sejumlah institusi asing untuk menyediakan dana bagi
Telkom dalam bentuk pinjaman penerusan. Pinjaman tersebut
adalah pinjaman tanpa jaminan yang diperoleh Pemerintah dan
kemudian diteruskan kepada Perseroan. Sampai dengan 31
Desember 2014, saldo pinjaman penerusan sebesar Rp1.615 miliar
(US$130 juta), termasuk jumlah yang jatuh tempo dalam satu
tahun. Telkom diwajibkan untuk membayar bunga dan
mengembalikan pokok pinjaman kepada Pemerintah, yang
selanjutnya akan dibayarkan oleh Pemerintah kepada masing-
masing pemberi pinjaman. Sampai dengan 31 Desember 2014,
72,9% dari pinjaman penerusan tersebut merupakan pinjaman
dalam mata uang asing. Sisanya, sebesar 27,1% dari pinjaman
tersebut dalam mata uang Rupiah. Pada tahun 2014, tingkat suku
bunga tahunan atas pinjaman yang harus dibayar kembali adalah
sebesar 8,5% dalam Rupiah, 4,0% dalam Dolar Amerika Serikat
dan 3,1% dalam Yen Jepang.

3. Karyawan/Employee
Karyawan adalah bagian penting dari usaha suatu perusahaan. tanpa
adanya karyawan perusahaan tidak akan berjalan lancar dan tidak dapat
meraih kesuksesan yang diharapkan. karyawan bekerja untuk perusahaan
setiap hari dan membantu mengembangkan perusahaan dengan sangat luar
biasa.
 Jumlah karyawan Telkom pada tahun 2014 sebanyak 25.284 orang
terdiri dari 17.279 orang karyawan Telkom dan 8.005 orang
karyawan entitas anak. Karyawan Telkom mengalami penurunan
sebesar 3,4% dibandingkan posisi per 31 Desember 2013 sejalan
dengan berlanjutnya program multi exit sebagai bagian dari upaya
revitalisasi dan peningkatan efisiensi SDM sejak tahun 2002.
Komposisi karyawan Telkom berdasarkan jenjang pendidikan pada
tahun 2014 didominasi lulusan universitas dengan 11.769 orang,
sementara lulusan diploma berjumlah 5.184 orang, prakuliah 5.995
orang, dan pacasarjana 2.336 orang.

4. Pemasok/Suplier
Merupakan tempat kita mendatangkan barang-barang yang dibutuhkan
perusahaan bisa berbentuk bahan baku dan bisa berbentuk barang jadi.
semua tergantung pada usaha yang kita jalani, pemasok membantu kita
dalam mempercepat dan memajukan usaha. tanpa pemasok perusahaan
tiada arti dan tidak bisa sukses. karena pemasok merupakan bagian penting
dalam suatu usaha perusahaan.
5. Pelanggan/Customer
Pelanggan adalah orang-orang yang memakai produk yang di
hasilkan perusahaan kita baik berupa barang maupun jasa. pelanggan
adalah raja. aspek yang paling penting juga merupakan raja. raja dalam
usaha yaitu pelanggan harus dilayani dengan sebaik mungkin. jadi
pelanggan juga merupakan bagian terpenting dari usaha suatu perusahaan.
 Pelanggan di PT Telkom Indonesia adalah masyarakat Indonesia
yang membutuhkan jaringan telekomunikasi.
 Pada 31 Desember 2014, Telkom memiliki 140,6 juta pelanggan
telepon seluler, 9,7 juta pelanggan sambungan telepon tidak
bergerak kabel, dan 4,4 juta pelanggan sambungan telepon tidak
bergerak nirkabel. Pelanggan broadband Telkom terdiri dari
pengguna Telkomsel Flash sebanyak 31,2 juta, pengguna
Blackberry sebanyak 5,8 juta dan fixed broadband sebanyak 3,4
juta.

B. Bentuk Kepemilikan Bisnis


Bentuk kepemilikan bisnis PT Telkom Indonesia adalah PT, yaitu suatu
badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari
saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang
dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat
diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan bisa dilakukan tanpa
perlu membubarkan perusahaan.
Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan
tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari
kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan
sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi
bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab
yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang
perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut
tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan
mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian
keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar-
kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.
Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi.
Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka
mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya
perseroan terbatas tersebut.

C. Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility) dan Etika Bisnis


 Tanggung Jawab Sosial
a. Kemitraan
Meliputi butir-butir berikut:
· TELKOM memiliki komitmen untuk melaksanaan pembinaan Usaha
Kecil secara berkelanjutan.
· TELKOM memiliki komitmen untuk meningkatkan pelayanan secara
lebih professional dan melakukan pelatihan secara berkelanjutan bagi
pengelola pengembangan masyarakat.
· TELKOM memiliki komitmen untuk melaksanakan pelatihan
berkelanjutan untuk pembinaan usaha kecil, dan program pelatihan
disesuaikan dengan kebutuhan usaha kecil yang mendasar, yaitu dibidang
kewiausahaan, pemasaran, dan adminitrasi serta manajemen keuangan.
· TELKOM percaya bahwa melalui pelaksanaan program soaila yang
efektif akan dapat meningkatkan daya saing perusahaan.

b. Pendidikan (Education)
· Internet goes to shool
Melalui program IG2S, TELKOM memberikan donasi dan investasi
social, khususnya dalam bidang pendidikan dan pelatihan yang terkait
dengan akses internet.
· E-learning
Untuk mendukung terbangunnya system e-Learning di Indonesia,
TELKOM telah menandatangani Naskah Nota Kesepahaman (MoU)
dengan Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo),
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), dan Departemen Agama
(Depag), yang dilakukan di Yogyakarta pada 22 Mei 2006. Kerjasama
tersebut ditujukan untuk mendukung program bersama dalam Distribusi
Bahan Ajar Online (e-Learning).
Melalui kerjasama tersebut, TELKOM berperan dalam penyediaan
infrastruktur jaringan akses Internet ke 1.035 sekolah menengah atas
(SMU dan Madrasah Aliyah) di seluruh Indonesia. Selain mendukung
distribusi bahan ajar online, diharapkan juga akan menjadi titik awal
penerapan sistem e-Learning di Indonesia, yang melibatkan ribuan
sekolah. Karenanya, selain menyiapkan perangkat dan infrastruktur
jaringan akses Internet, TELKOM juga akan ikut dalam penyusunan
modul-modul pendukung pendidikan dan pelaksanaan program e-
Learning.
· Smart campus
Untuk kebutuhan kalangan perguruan tinggi, TELKOM menyediakan
solusi Smart Campus, yang berupa layanan Total Solusi Infokom
Terintegrasi untuk kebutuhan komunikasi multimedia. Untuk itu,
TELKOM telah bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi di
Indonesia, antara lain UGM, ITB, UI dan universitas lainnya. Solusi yang
disediakan berupa penyediaan infrastruktur, layanan dasar kampus,
aplikasi dan konten, serta pengelolaan bisnis dan kastamer di lingkungan
kampus.
Smart Campus akan memungkinkan suatu kampus akan terhubung secara
online dengan entitas di luar kampus, seperti kampus-kampus lainnya di
dalam maupun luar negeri, dan juga entitas komersial (bank, industri dll).
Dengan begitu, proses pembelajaran berbasis teknologi, seperti distance
learning, pertukaran data, kolaborasi dalam kegiatan riset, misalnya, dapat
dilakukan secara real-time. Diharapkan dengan solusi Smart Campus akan
semakin meningkatkan produktivitas, baik di kalangan mahasiswa maupun
perguruan tinggi.

c. Kesehatan
Progam kesehatan yang dilakukan oleh TELKOM salah satunya adalah:
· Pembangunan posyandu lengakap dengan sarana dan pelayanan medis.
· Memberikan santunan peningkatan gizi dan kualitas kesehatan kepada
183 orang yang berpendapatan dibawah Rp 700 ribu.

d. Bantuan kemanusiaan dan Bencana Alam


kegiatan untuk memberikan bantuan dalam penanggulangan bencana alam
dan bencana kemanusiaan. Salah satu kegiatannya adalah “Bantuan
Bencana Alam” pada Program Bina Lingkungan.
Dari tujuh pilar tersebut, implementasi CSR difokuskan pada program
pendidikan teknologi informasi dan komunikasi. Namun demikian,
program CSR di bidang kesehatan masyarakat, kebudayaan, kemitraan,
bantuan kemanusiaan, layanan umum, dan pelestarian lingkungan tetap
dilaksanakan. PT Telekomunikasi Indonesia akan terus melanjutkan upaya
untuk memenuhi tanggung jawab terhadap para pemangku kepentingan
guna mencapai masa depan yang lebih baik.

e. Kebudayaan dan Kesehatan


Kepedulian TELKOM terhadap kebudayaan dan keadapan termasuk
dibidang agama antara laindilaksanaan dengan melakukan kegiatan
sebagai berikut:
· Bantuan rehabilitasi tempat ibadah
· Bantuan penyelenggraan kegiatan perayaan hari besar keagamaan
· Bantuan sarana tempat ibadah termasuk pesantren
 Etika Bisnis
a. Pemberlakuan Penerapan Kode Etik Bagi Dewan Komisaris, Direksi
dan Karyawan sesuai ketentuan Sarbanes Oxley Act (“SOA”) 2002 section
406, Telkom menjalankan kode etik yang berlaku bagi seluruh level
organisasi, yaitu Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat kunci lainnya serta
seluruh karyawan yang dapat dilihat pada website Telkom
http://www.telkom.co.id/hubungan-investor/tatakelola-perusahaan/kode-
etik/
b. Sosialisasi Dan Upaya Penegakan Etika Bisnis
Pemahaman dan upaya mengingatkan kembali kepada karyawan tentang
tata nilai dan etika bisnis dilakukan melalui pengiriman materi sosialisasi
dan sekaligus assessment yang dilaksanakan setiap tahun. Materi tersebut
berkaitan dengan 35 pemahaman GCG, etika bisnis, pakta integritas, fraud,
manajemen risiko, pengendalian internal (“SOA”), whistleblowing,
pelarangan gratifikasi, tata kelola TI, menjaga keamanan informasi dan
hal-hal lainnya yang terintegrasi terkait dengan praktik tata kelola
perusahaan. Upaya dimaksud dilakukan melalui program survei etika
bisnis dengan populasi seluruh karyawan. Survei dilakukan secara online,
melalui media portal/intranet yang diakhiri dengan pernyataan kesediaan
karyawan untuk menjalankan etika bisnis (contoh Surat Pernyataan Etika
Bisnis dapat dilihat dilampiran). Pemahaman dan penerapan etika bisnis
berikut hasil survei setiap tahun diaudit secara internal maupun eksternal
melalui proses audit SOA 404 terkait dengan penerapan control
environment sesuai kerangka kerja pengendalian internal COSO pada
audit pengendalian internal tingkat entitas.
c. Budaya Perusahaan
Sistem dan budaya terus dikembangkan sesuai dengan tuntutan dan
perubahan bisnis untuk mewujudkan citacita agar Telkom terus maju,
dicintai pelanggannya, kompetitif di industrinya dan dapat menjadi role
model Perusahaan. Sejak tahun 2009 dilakukan transformasi budaya baru
perusahaan yang disebut dengan “The Telkom Way”. Pengembangan
budaya selanjutnya, dilakukan pada tahun 2013 dengan ditetapkannya
Arsitektur Kepemimpinan Dan Budaya Perusahaan (“AKBP”) Telkom
Group. Secara lengkap Budaya Perusahaan digambarkan sebagai berikut:
Philosophy to be the Best: Always The Best Always the Best adalah
sebuah basic belief untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap
pekerjaan. Always the Best memiliki esensi “Ihsan” yang dalam
pengertian ini diterjemahkan “terbaik”. Karyawan yang memiliki spirit
Ihsan akan selalu memberikan hasil kerja yang lebih baik dari yang
seharusnya, sehingga sikap ihsan secara otomatis akan dilandasi oleh hati
yang ikhlas. Ketika setiap aktivitas yang di lakukan adalah bentuk dari
ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Philosophy to be the Best:
Integrity, Enthusiasm, Totality Always the Best menuntut setiap insan
Telkom memiliki integritas (integrity), 36 antusiasme (enthusiasm), dan
totalitas (totality). Principles to be the Star: Solid Speed, Smart Principles
to be the Star dari The Telkom Way adalah 3S yakni Solid, Speed, Smart
yang sekaligus menjadi core values atau great spirit. Practices to be the
Winner : Imagine - Focus – Action Practices to be the Winner dari The
Telkom Way adalah IFA yakni Imagine, Focus, Action sekaligus sebagai
Key Behaviors.
d. Evaluasi Implementasi Etika Bisnis Dan Budaya Perusahaan
Setiap tahun Telkom melakukan survei internal untuk mengetahui
efektivitas penerapan budaya Perusahaan dan etika bisnis, Telkom
menyebutnya dengan istilah Etika Bisnis Family Survey. Beberapa
pertanyaan ditujukan kepada karyawan dilakukan secara online agar dapat
menjangkau semua karyawan secara cepat, meliputi: GCG, Etika Bisnis,
Tata Nilai The Telkom Way, anti fraud, pengendalian internal, pakta
integritas, whistleblowing system, dan lain-lain. Hasil survei pada tahun
2011, 2012, 2013 dan 2014 adalah 74,87 poin, 79,07 poin, 75,80 dan 89,35
poin dari skala 100 poin. Hasil survei tahun 2014 meningkat 13,55 poin
dari tahun sebelumnya. Hal ini menggambarkan bahwa tingkat
pemahaman karyawan terhadap etika bisnis semakin meningkat dari tahun
ke tahun.
e. Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System)
Sebagai bagian dari entity level control, sejak tahun 2006 Telkom telah
menerapkan whistleblower program yang dirancang untuk menerima,
menelaah dan menindak lanjuti pengaduan dari karyawan Telkom Group
dan dari pihak ketiga dengan tetap menjaga kerahasiaan pelapor.
Penerapan whistleblower program yang dikelola oleh Komite Audit
ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris dan diratifikasi dengan
Keputusan Direksi.

D. Industry Environment
1. Hambatan
Telkom dalam menghadapi industri telekominikasi menetapkan 3 program
utama yang disebut Mahakarya Telkom 2014 untuk menembus hambatan-
hamabatan yang muncul, yaitu :
a) Revenue Telkomsel Double Digit Growth
Telkom memperkuat infrastruktur broadband Telkomsel baik secara
coverage, kapasitas, maupun kapabilitas dengan harapan bisnis digital
mampu tumbuh tinggi dan menjadi penopang Telkomsel meraih
pertumbuhan pendapatan double digit.
b) Indonesia Digital Network (IDN) 2015
IDN 2015 dikembangkan untuk mewujudkan memperluas jangkauan
akses, peningkatan kualitas, dan peningkatan kapasitas infrastruktur
broadband di seluruh wilayah Indonesia.
c) International Expansion
International expansion merupakan langkah Telkom untuk mewujudkan
Perseroan “To become a leading TIMES player in the region”. Telkom
akan melakukan pengembangan dan perluasan bisnis di luar Indonesia
untuk memperkuat usaha, memperluas pasar, dan membangun kompetensi
sumber daya manusia yang berkelas dunia.
2. Persaingan Kompetitif
Banyak sekali pesaing yang di hadapi oleh Telkom dalam bisnisnya
namun tetap saja, Telkom masih unggul dalam hal ini seperti Tekomsel
sampai tahun 2014 ini telkomsel masih di urutan pertama di banding
layanan lain seperti Indosat dan XL Axiata, semakin berkembangnya
waktu dan zaman Telkom akan membuka inovasi-inovasi baru dalam
meningkatkan kualitas produknya dalam persaingannya.

E. Global Environment

Anda mungkin juga menyukai