Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

OBLIGASI DAN VALUASINYA

Disusun oleh :

SAPUTRO WIDIYANTO 17.05.51.0158

DEBBY CINDY PERMATASARI 17.05.51.0164

TIARA MELATI PUTRI 17.05.51.0167

BAB I
PENDAHULUAN

Saat ini semakin berkembangnya zaman, dan semakin kompleksnya masalah


ekonomi, system keuangan dituntut agar berjalan efisien dan efektif. Pada dasarnya system
keuangan ini adalah untuk menjembatani aliran dana dari pihak yang surplus dana ke pihak
yang defisit dana. Dalam perspektif umum, rumah tangga dan individu adalah pihak yang
surplus dana dan perusahaan adalah pihak yang memerlukan dana atau defisit dana. Individu
secara tidak langsung menyediakan dana bagi perusahaan melalui lembaga perantara
keuangan atau financial intermediary. Lembaga keuangan tersebut selanjutnya menyalurkan
dana kepada perusahaan baik dalam bentuk kredit atau melalui pembelian surat surat
berharga melalui pasar keuangan atau financial market, pasar keuangan ini ada 2 jenis yaitu :
pasar uang dan pasar modal. Instrument pasar uang ini seperti : SBI, commercial paper,
sertifikat deposito, dan lain-lain. Sementara pasar modal ini instrumentnya seperti : saham,
obligasi, reksadana dan derivative.

Pada makalah ini akan dibahas mengenai apa itu obligasi, karakteristik obligasi,
macam-macam obligasi, pasar obligasi, serta penilaian obligasi. Sedikit mengenai obligasi,
pada dasarnya obligasi ini surat penyertaan utang perusahaan terhadap pemilik obligasi.
Dengan munculnya pasar keuangan ini memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk
mendapat dana lebih dan mendapatkan modal yang besar tanpa harus ke bank untuk
meminjam uang sebagai modal yang harus melalui prosedur prosedur yang panjang dan lama.
Salah satunya dengan obligasi ini perusahaan dapat mendapatkan modal atau pinjaman dana
dari pihak pihak yang memiliki dana yang lebih atau surplus dana. Namun pemegang obligasi
ini juga mengharapkan bunga dari obligasi tersebut atau sering disebut kupon. Penerbit
obligasi adalah sipeminjam atau debitur, sedangkan pemegang obligasi adalah pemberi
pinjaman atau kreditur dan kupon obligasi adalah bunga pinjaman yang harus dibayar oleh
debitur kepada kreditur.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Menilai Resiko Pasar Obligasi

Kebanyakan investor memeandang efek pemerintah sebagai sebagai tempat yang aman, tetapi kurang
menguntungkan untuk menginvestasikan dana yang mereka miliki. Efek pemerintah merupakan salah
satu investasi yang paling aman meskipun perubahan Bungan yang dapat terjadi kapan saja dapat
menyebabkan perubahan yang signifikan dalam nilai obligasi, terutama untuk obligasi jangka
panjang.

Tidak semua obligasi bergerak kepada arah yang sama. Ada resiko penarikan kembali dan gagal
bayar, obligasi perusahaan memberikan imbal yang lebih tinggi daripada obligasi dari pemerintah.
Selisih (spread) imbal hasil antara obligasi perusahaan yang berperingkat tinggi dengan obligasi
pemerintah relative kecil, tetapi selisih ini cukup lebar bagi perusahaan denganperingkat kredit rendah
yang otomatis memiliki resiko gagal bayar lebih inggi.

Siapa Yang Menerbitkan Obligasi?

Obligasi (bond) merupakan suatu kontrak jangka panjang dimana pihak peminjam setuju untuk
melakukan pembayaran bunga dan pokok pinjaman pada tanggal tertentu kepada pemegang obligasi
tersebut.

Sampai tahun 1970-an, sebagian besar obligasi berbentuk selembar kertas yang dihias dengan indah,
dan persyaratan utamanya, termasuk nilai pari obligasi tersebut, dicantumkan dalan obligasi itu
sendiri. Namun, dewasa ini, hamper seluruh obligasi diwakili oleh data elekronik yang tersimpan
dalam computer-komputer yang aman.

Imvestor memiliki banyak pilihan berinvestasi dalam obligasi, tetapi obligasi dapat dikelompokkan
menjasi empat jenis kelompok utama, yaitu obligasi pemerintah, obligasi perusahaan, obligasi
pemerintah daerah, dan obligasi luar negeri.

Karateristik Utama Obligasi

1. Nilai Pari

Nilai pari (par value) merupakan nilai dari obligasi yang dinyatakan; untuk tujuan ilustrasi. Nilai pari
biasanya mencerminkan jumlah uang yang dipinjam oleh perusahaan dan dijanjikan untuk dilunasi
kembali pada tanggal jatuh tempo.

2. Tingkat Bunga Kupon


Obligasi alied food product mengharuskan perusahaan membayar bunga dalam jumlah tetap setiap
tahunnya. Ketika pembayar kupon (coupon payment) tahunan, begitu biasanya pembayaran ini
disebutkan, dibagi nilai parinya, hasilnya adalah tinggkat bunga kupon.

Namun, dalam beberapa kasus, pembayaran kupon suatu obligasi dimungkinkan untuk bervariasi dari
waktu ke waktu. Oligasi dengan tingkat bunga mengambang (floating-rate bonds) ini bekerja dengan
cara berikut. Tingkat kupon ditentukan untuk suatu periode awal,sering kali pada enam bulan periode
pertama. Selanjutnya. Tingkat ini akan disesuaikan pada setiap enam bulan berdasarkan suatu tingkat
pasar terbuka tertentu.

3. Tanggal Jatuh Tempo

Obligasi pada umumnya memiliki tanggal jatuh tempo (maturity date) yang telah ditentukan dimana
nilain pari harus dilunasi. Kebanyakan obligasi memiliki jatuh tempo awal (original maturity), atau
jatuh tempo padasaat obligasi tersebut pertama kali diterbitkan, yang berkisar antara 10 hingga 40
tahun ( meskipun begitu, secara legal, jatuh tempo lainnya tetap diperkenenkan). Tentu jatuh tempo
efektif suatu obligasi akan turun setiap tahun setelah obligasi tersebut diterbitkan.

4. Ketentuan Penebusan

Sebagian besar obligasi perusahaan dan pemerintah daerah. Tetapi bukan obligasi pemerintah,
memiliki suatu ketentuan penebusan (call provision) yang memberikan hak kepada emiten untuk
membeli kembali obligasi sebagai penebusan. Ketentuan penebusan biasanya menyatakan bahwa
emiten harus membayar jumlah yang lebih besar dari nilai pari kepada pemegang obligasijika obligasi
tersebut ingin ditebus.

Valuasi atau Penilaian Obligasi

Nilai dari suatu aset keuangan saham, obligasi, sewa guna usaha, atau bahkan aset fisik seperti
gedung atau mesin hanyalah nilai sekarang dari arus kas yang diharapakan akan dihasilkan oleh aset
tersebut.

Obligasi dengan tingkat bunga mengambang, pembayaran bunga akan bervariasi dari waktu ke waktu.
Untuk obligasi dengan kupon nol, tidak ada pembayaran bunga, sehingga satu-satunya arus kas adalah
nilai pari ketika obligasi jatuh tempo. Untuk obligasi biasa dengan tingkat kupon tetap. Berikuti ini
adalah situasinya. Dengan contoh soal sebagai berikut:

Obligsi Allied diterbitkan pada tanggal 3 januari 2006 akan jatuh tempo pada tanggal 2 januari 2021,
memiliki nilai pari $1.000 pembayaran kupon tahunan $100. tingkat bunga 10 % ($100/$1.000)
o rd 1 2 3 N

Nilai obligasi INT INT INT INT

Dimana

Rd = Tingkat bunga pasar obligasi, =10 persen

Ini merupakan tingkat diskon yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang arus kas
obligasi yang juga merupakan harga obligasi tersebut. rd bukan tingkat bunga kupon, dan
tingkat ini sama dengan tingkat kupon jika dan hanya jika obligasi dijual pada nilai parinya.

N = Jumlah tahun sebelum obligasi jatuh tempo, =15. N akan turun setiap tahun setelah obligasi
diterbitkan sehingga obligasi yang memiliki jatuh tempo 15 tahun ketika diterbitkan (jatuh
tempo awal) akan memiliki nilai N = 14 setelah satu tahun, N = 13 setelah dua tahun, dan
seterusnya. Asumsikan bahwa obligasi membayarkan bunganya satu kali dalam setahun atau
tahunan sehingga N juga akan diukur dalam tahun.

INT = Bunga yang dibayarkan setiap tahunnya dalam dolar = tingkat kupon × nilai pari = 0,10
($1.000)= $100. Dalam terminolgi kalkulator, INT=PMT =100.

Jika obligasi merupakan obligasi pembayaran setengah tahunan, pembayaran akan sebesar
$50 per enam bulan. Pembayaran akan nol jika obligasi Allied adalah kupon obligasi nol,
dan akan bervarisasi jika obligasi tersebut adalah obligasi mengambang.

M = Nilai pari, atau jatuh tempo. Obligasi = $1.000. jumlah ini adalah jumlah yang harus
dibayarkan pada saat jatuh tempo.

Sekarang kita dapat menggambarkan kembali garis waktu yang menunjukkan


nilai-nilai numerik seluruh variabel diatas, kecuali nilai onligasi. V B

0 10% 1 2 3 15

VB 100 100 100 100 1.000

1.100

Persamaan umum dibawah ini dapat digunakan untuk menghitung nilai obligasi

INT INT INT M


𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐎𝐛𝐥𝐢𝐠𝐚𝐬𝐢 = 𝐯𝐁 = )1
+ 2
+ ⋯+ )N
+
(1 + rd (1 + rd ) (1 + rd (1 + rd )N

N
INT M
VB = ∑ )1
+
(1 + rd (1 + rd )N
t=1

Dengan memasukkan nilai-nilai untuk contoh obligasi kita di atas, akan diperoleh:

N
$100 $1.000
VB = ∑ +
(1,10 )t (1,10)15
t=1

Arus kas terdiri atas suatu anuitas selama N tahun ditambah pembayaran sekaligus (lump sum) pada
akhir tahun N.

Secara sederhana kita dapat mendiskontokan setiap arus kas kembali ke nilai sekarang dan
menjumlahkan nilai-nilai PV tersebut untuk mendapatkan nilai obligasi. Sebagai contoh lihat figur 7-
1. Namun prosedur seperti ini kurang efisien, khususnya jika obligasi membutuhkan waktu bertahun-
tahun sampai jatuh tempo. Jadi kita dapat menggunakan kalkulator finansial untuk mencari solusinya.
Berikut ini pengaturan kalkulator tersebut.

Input: 15 10 100 1000


N I/YR PV PMT FV
Ouput: = -1.000

Hanya perlu memasukkan N = 15, rd=I/YR= 10, INT=PMT=100, M=FV=1.000, kemudia menekan
tombol PV untuk mendapatkan nilai obligasi $1.000. PV merupakan arus keluar bagi investor, maka
angka ini disajikan dengan tanda negatif. Kalkulator akan mencari PV dari suatu anuitas sebesar $100
per tahun selama 15 tahun, di diskontokan pada tingkat 10 persen, kemudian menghitung PV dari
pembayaran jatuh tempo sebesar $1.000. selanjutnya, kalkulator akan menjumlahkan kedua PV
tersebut untuk menemukan nilai obligasi.

Nilai sekarang

melihat bahwa suatu kenaikan tiingkat bunga pasar (rd ) akan menyebabkan turunnya harga obligasi
beredar, sedangkan kenaikan tingkat bunga akan menyebabkan naiknya harga obligasi. Misalnya jika
tingkat bunga Allied naik 15 persen setelah obligasi diterbitkan, maka kita akan menghitung kembali
harga tersebut dengan menggunakan nilai tingkat bunga pasar yang baru berikut.

Input: 15 15 100 1000


N I/YR PV PMT FV

Ouput: = -707,63

Harga akan turun menjadi $707,63. Perhatikan bahwa obligasi akan dijual dengan harga dibawah nilai
parinya. Ketika tingkat bunga yang berlaku naik diatas tingkat kupon, harga obligasi tingkat bunga
tetap akan turun di bawah nilai parinya, dan ini disebut diskon obligasi (discount Bond).

Sebaliknya, harga obligasi akan naik ketika tingkat bunga pasar turun. Misalnya, jika tingkat
bunga obligasi Allied turun menjadi 5 persen, maka dapat kita dapat menghitung kembali harganya.

Input: 15 5 100 1000


N I/YR PV PMT FV
Ouput: = -1.518,98

Dalam hal ini, harga naik menjadi $1.518,98. Pada umunya, ketika tingkat bunga berlaku umum turun
dibawah tingkat kupon, harga obligasi tingkat bunga tetap akan naik di atas nilai parinya. Ini disebut
sebagai obligasi premiun (Premium Bond).

1 Risiko Tingkat Bunga ( Interest Rate Risk ) atau Risiko Harga Tingkat Bunga (
Interest Rate Price Risk )

Adalah tingkat bunga akan terus berflutuasi dari waktu ke waktu, dan kenaikan tingkat bunga
akan mengarah pada penurunan nilai obligasi beredar. Risiko penurunan nilai obligasi yang
diakibatkan oleh naiknya tingkat bunga. Risiko tingkat bunga akan lebih tinggi pada obligasi
dengan jatuh tempo yang lebih panjang dibandingkan dengan obligasi yang akan jatuh tempo
dalam waktu dekat. Hal ini terjadi karena semakin panjang waktu jatuh tempo, makin lama
obligasi tersebut akan dilunasi dan semakin lama pula pemegang obligasi dapat
menggantikannya dengan obligasi yang memiliki kupon lebih tinggi.

2 Risiko tingkat reinvestasi ( reinvestasi rate risk )

Adalah risiko terjadinya penurunan pendapatan akibat turunnya tingkat bunga. Risiko tingkat
reinvestasi ini sudah pasti akan tinggi pada obligasi yang dapat ditebus, risiko ini juga tinggi
pada obligasijangka pendek, karena semakin pendek waktu jatuh tempo obligasi, makin
sedikit jumlah tahun sebelum obligasi lama dengan kupon relatif tinggi digantikan dengan
emisi baru dengan kupon rendah.

3. Membandingkan Risiko Tingkat Bunga Dan Tingkat Reinvestasi

Jika kita memiliki obligasi jangka panjang, kita akan menghadapi risiko tingkat bunga yang
signifikan karena nilai portfolio akan turun jika tingkat bunga meningkat, tetapi kita tidak
akan banyak menghadapi risiko tingkat reinvestasi karena pendapatan kita akan tetap stabil.
Jenis resiko yang lebih relevan bagi seorang investor akan sangat bergantung pada lamnya
investor tersebut berencana memiliki obligasi atau disebut sebagai cakrawala investasi (
investmen horizon ). Investor dapat menghilangkan risiko tingkat bunga dengan membeli efek
pemerintah satu tahun karena dijamin akan menerima nilai pari obligasi satu tahun dari
sekarang ( cakrawala investasi ).

Satu cara mudah meminimalkan risiko tingkat bunga dan risiko tingkat reinvestasi adalah
membeli obligasi pemerintah kupon nol dengan waktu jatuh tempo yang sama dengan
cakrawala investasi investor.

Obligasi Tanpa Jaminan Subordinasi

Istilah subordinasi yang artinya “di bawah” atau “lebih lemah” dan dalam kejadian
kebangkrutan, utang subordinasi memiliki klaim atas aset hanya setelah utang senior
dibayar penuh. Obligasi tanpa jaminan subordinasi (subordinasi debenture) dapat
disubordinasi ke wasel baar yang ditunjuk (biasanya pinjaman bank) atau seluruh
utang yang lain. Dalam peristiwa ini likuiditas atau reorganisasi, pemegang obligasi
tanpa jaminan subordinasi tidak akan menerima apa pun sampai seluruh utang senior
seperti yang disebutkan dalam perjanjian perwaliamanatan obligasi tanpa jaminan
telah dibayar.

Peringkat Obligasi

adalah opini tentang kelayakan kredit dari penerbit obligasi berdasarkan faktor-faktor risiko
yang relevan. Peringkat yang diberikan bukan merupakan sebuah rekomendasi untuk
membeli, menjual, atau mempertahankan suatu obligasi. . Opini ini berfokus pada kapasitas
dan kemauan penerbit obligasi untuk memenuhi kewajibannya secara tepat waktu. Opini yang
diberikan juga tidak spesifik menunjuk suatu obligasi tetapi untuk perusahaan penerbit
obligasi tersebut. Peringkat obligasi akan mempengaruhi tingkat pengembalian obligasi yang
diharapkan oleh investor. Semakin buruk peringkat suatu obligasi, maka akan semakin tinggi
pula tingkat pengembalian hasil yang akan dituntut investor atas suatu obligasi.

Kriteria Peringkat Obligasi

Peringkat obligasi didasarkan atas faktor-faktor kualitatif yang beberapa diantaranya


akan disajikan dibawah ini.
1. Rasio-rasio
Termasuk utang dan rasio kelipatan pembayaran bunga. Makin baik rasio, maka
makin tinggi peringkatnya.
2. Ketentuan hipotek
Apakah obligasi dijamin oleh hipotek? Jika “YA” dan properti tersebut memiliki nilai
yang relatif tinggi terhadap jumlah utang yang diobligasikan, maka peringkatnya akan
meningkat.
3. Ketentuan subordinasi
Apakah obligasi disubordinasikan ke utang lain? Jika “YA” obligasi tersebut akan
diberi peringkat paling sedikit satu tingkat di bawah peringkat yang seharusnya
diberikan jika tidak disubordinasikan. Sebaliknya, obligasi yang memiliki subordinasi
utang lain akan memiliki peringkat yang lebih tinggi.
4. Ketentuan jaminan
Beberapa obligasi dijamin oleh perusahaan lain. Jika utang suatu perusahaan lemah
dijamin oleh perusahaan yang kuat. Misalnya induk perusahaan tersebut, maka
obligasinya akan diberikan peringkat yang sama dengan perusahaan yang kuat.

5. Dana pelunasan
Apakah obligasi memiliki dana pelunasan yang menjamin adanya pelunasan secara
sistematis? Fitur ini menjadi nilai tambah di mata lembaga pemeringkat
6. Jatuh tempo
Jika hal lain sama, obligasi dengan jatuh tempo yang lebih singkat dinilai kurang
berisiko dibandingkan obligasi dengan jangka waktu yang lebih panjang, dan hal ini
akan tercermin pada peringkatnya.
7. Stabilitas
Apakah penjualan dan laba emiten stabil.
8. Regulasi
Apakah emiten diregulasi, dan dapatkah suatu iklim regulasi yang merugikan
menyebabkan posisi perekonomian perusahaan mengalami penurunan? Regulasi
memiliki arti penting, khususnya bagi perusahaan komunikasi, fasilitas umum, dan
asuransi.
9. Antitrust
Apakah ada gugatan antitrust yang ditujukan bagi perusahaan yang dapat merugikan
posisinya?
10. Faktor lingkungan hidup
Apakah perusahaan memiliki kemungkinan mengeluarkan biaya dalam jumlah besar
untuk penanggulangan masalah lingkungan?
Perwakilan lembaga-lembaga pemeringkat gtelah menyatakan secara konsisten bahwa
tidak ada satu rumusan pasti yang digunakan untuk menentukan peringkat suatu
perusahaan. Seluruh faktor yang disebutkan diatas, ditambahkan beberapa faktor
lainnya juga diperhitungkan, tetapi tidak dengan cara yang secara matematis akurat.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Obligasi menjadi alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan modal dalam jumlah yang
besar tanpa harus melalui syarat syarat yang rumit ketika akan meminjam dana ke bank Karena dalam
obligasi ini penjualannya akan dipublikasikan dan dijual kepada investor langsung. Pada dasarnya ini
obligasi adalah surat tanda utang yang dikeluarkan oleh perusahaan maupun pemerintah untuk
memperoleh modal. Obligasi yang berjangka waktu panjang umumnya memiliki masa jatuh tempo 10
tahun hingga 15 tahun. Obligasi dengan jangka waktu di bawah 1 tahun disebut dengan surat utang

Karakteristik obligasi dapat dilihat dari beberapa hal yaitu nilai intrinsik, terdiri dari nilai nominal,
kupon, jatuh tempo; penerbit/emiten, Bond Indenture, Call Provision. jenis obligasi dapat dilihat dari
berbagai pengelompokan seperti berdasarkan sisi penerbit, hak penukuran, sistem pembayaran bunga,
jaminan, nilai nominal. Kemudian penilaian obligasi jika dijual dengan harga dibawah nilai parinya.
Ketika tingkat bunga yang berlaku naik diatas tingkat kupon, harga obligasi tingkat bunga tetap akan
turun di bawah nilai parinya, dan ini disebut diskon obligasi (discount Bond). Dan sebaliknya
ebaliknya ketika tingkat bunga berlaku umum turun dibawah tingkat kupon, harga obligasi tingkat
bunga tetap akan naik di atas nilai parinya. Ini disebut sebagai obligasi premiun (Premium Bond).

Anda mungkin juga menyukai