Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Personal Hygiene merupakan pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif

untuk memelihara dan mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi

diri dari ancaman penyakit (Proverawati, 2009). Hygiene pada saat

menstruasi merupakan hal penting dalam menentukan kesehatan organ

reproduksi remaja putri, khususnya terhindar dari infeksi alat reproduksi.

hygiene saat menstruasi dapat dilakukan dengan cara penggantian pembalut

setiap 4 jam sekali dalam sehari. Setelah mandi atau buang air, vagina

dikeringkan dengan tissue dan handuk agar tidak lembab, serta

menggunakan celana dalam terbuat dari bahan yang mudah menyerap

keringat (Pribakti, 2008).


Berdasarkan kajian teoritis yang ada bahwa banyak remaja putri yang

menstrual hygiene nya kurang. Remaja putri yang sedang mengalami

menstruasi malas dalam memenuhi kebutuhan kebersihan dirinya sendiri

(menstrual hygiene) seperti mandi, malas mengganti pembalut, serta

kebersihan genitalia (Mubarak, 2011). Namun perilaku menstrual hygiene

tidak akan terjadi begitu saja, tetapi merupakan sebuah proses yang

dipelajari karena individu mengerti dampak positif atau negatif suatu

perilaku yang terkait dengan keadaan menstruasi (Widyaningrum, 2015).


Berdasarkan data survey yang dilakukan World Heath Organzation

(WHO) tahun 2016 di beberapa negara remaja putri berusia 10-14 tahun

mempunyai permasalahan terhadap reproduksinya yang disebabkan karena

perilaku menstrual hygiene yang kurang. Hasil survey demografi dan

1
2

kesehatan indonesia remaja ( SDKI-R) tahun 2012 menunjukkan bahwa

anak perempuan yang tidak tahu tentang menstrual hygiene sebanyak 13,3%

lebih tinggi dibandingkan hasil SDKI-R 2002/2003 sebesar 10,7%

(Maharani, 2017). Hasil survey SKKRI tahun 2014 menunjukkan remaja

yang terpapar informasi PIK-Remaja mencapai 28%. Berarti hanya 28 dari

100% remaja yang akses dengan kegiatan informasi kesehatan reproduksi

berkaitan dengan perilaku menstrual hygiene. Sedangkan Data Statistik di

Indonesia tahun 2016 dari 43,3 juta jiwa remaja di Indonesia rentan

berperilaku tidak sehat. Seperti pada saat menstruasi mengganti pembalut

harus menunggu penuh (Novianti, 2016). Penelitian Nuraini (2016) juga

memperkuat adanya hasil penelitian ini bahwa dari 10 siswi SDI AL Falah 1

Petang Jakarta, 60% memiliki perilaku menstrual hygiene buruk dan 40 %

memiliki perilaku menstrual hygiene baik.


Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 27

November 2018 di SMPN 01 Socah dengan cara wawancara langsung dan

pemberian kuesioner kepada 10 siswi SMPN 01 Socah diperoleh hasil

bahwa sebanyak 6 (60%) siswi yang sudah menstruasi memiliki tindakan

menstrual hygiene kurang, 2 (20%) siswi tindakan menstrual hygiene cukup

dan 2 (20%) siswi tindakan menstrual hygiene baik. Hal ini ditandai dengan

masih banyaknya yang mengaku belum mengetahui tentang menstrual

hygiene dan mengatakan tidak tahu bagaimana menstrual hygiene

yang baik dan benar.


Ada faktor pencetus penyebab rendahnya hygiene pada remaja putri

yaitu : Body image, praktik sosial, status sosial ekonomi, pengetahuan,

budaya, kebiasaan seseorang, kondisi fisik (Tarwoto dan Wartonah, 2015).


3

Kurangnya pendidikan kesehatan tentang menstrual hygiene pada remaja

putri dapat berdampak terhadap reaksi individual pada saat menstruasi

pertama yang berdampak negatif berpotensi untuk timbul infeksi pada organ

reproduksi (Imron, 2012).


Akibat kurangnya menstrual hygiene dapat menimbulkan beberapa

penyakit yang mudah muncul pada wanita adalah infeksi jamur dan bakteri.

Kondisi tersebut biasanya terjadi pada saat wanita dalam masa menstruasi.

Salah satu penyebabnya yaitu bakteri yang berkembang pada pembalut

(Andira, 2010). Oleh karena itu pada saat menstruasi seharusnya perempuan

benar -benar dapat menjaga kebersihan organ reproduksi dengan baik,

terutama pada bagian vagina, karena apabila tidak dijaga kebersihannya,

maka akan menimbulkan mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan virus

yang berlebih sehingga dapat mengganggu fungsi organ reproduksi

(Widyaningrum, 2015).
Upaya-upaya kesehatan reproduksi remaja yang baru dilakukan adalah

pemberian informasi kesehatan reproduksi dalam berbagai bentuk sedini

mungkin kepada seluruh remaja putri apakah itu dari media informasi, orang

tua, teman, dan guru sekolahnya. Pemberian informasi ini dengan tujuan

meningkatkan pengetahuan dan perilakunya tentang perawatan organ

reproduksi dengan benar (Novianti, 2016). Sebagai tenaga kesehatan harus

memberikan pendidikan kesehatan tentang menstrual hygiene yang baik.

Pendidikan kesehatan merupakan salah satu kompetensi yang dituntut dari

tenaga keperawatan, karena merupakan salah satu peranan yang harus

dilaksanakan dalam setiap memberikan asuhan keperawatan dimana saja ia

bertugas apakah itu individu, kelompok, dan masyarakat. Pendidikan


4

kesehatan dapat menggunakan berbagai media,salah satunya dengan

menggunakan media booklet. Tujuan pendidikan kesehatan mengajarkan

individu, kelompok atau masyarakat untuk dapat menumbuhkan perilaku

sehat. sehingga mempunyai kemampuan mengenal masalah kesehatan

dirinya, keluarga, dan kelompok dalam meningkatkan kesehatannya

(Notoatmodjo,2014).
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka peneliti tertarik

untuk melakukan peneltian dengan judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan

Menggunakan Media Booklet Tentang Menstruasi Terhadap Perilaku

Menstrual hygiene Pada Siswi Kelas VIII di SMPN 01 Socah Kabupaten

Bangkalan.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas faktor yang memungkinkan

menjadi penyebab timbulnya masalah tersebut.

1. Body image
Health Education menggunakan media
2. Praktik sosial
booklet tentang menstruasi
3. Status ekonomi sosial
4. Pengetahuan Sebagian besar siswi memiliki tindakan
5. Budaya Menstrual hygiene yang kurang (60%)
6. Kebiasaan seseorang
7. Kondisi fisik
8. Pendidikan kesehatan
(oleh 1.1
Gambar tenaga
Identifikasi
penyebab masalah (Tarwoto dan Wartonah, 2015)
kesehatan)
1.2.1 Faktor yang mempengaruhi perilaku menstrual hygiene

a. Body image
5

Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi

kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu

tidak peduli terhadap kebersihan.

b. Praktik sosial

Pada anak–anak selalu dimanja dalam kebersihan dalam kebersihan

diri, maka kemungkinan akan terjadinya perubahan pola hygiene.

c. Status ekonomi sosial

Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi,

sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk

menyediakan.

d. Pengetahuan

Pengetahuan hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik

dapat meningkatkan kesehatan .

e. Budaya

Kebiasaan dan tradisi seseorang yang dilakukan orang-orang tanpa

penalaran apakah yang dilakukan baik atau tidak. Lingkungan sosial yang

kurang sehat dapat menghambat bahkan merusak kesehatan fisik, mental,

dan emosi remaja. (Manuaba, 2009). Di sebagian masyarakat jika individu

sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.

f. Kebiasaan seseorang

Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam

perawatan diri, seperti penggunaan sabun, sampo dan lain-lain.


6

g. Kondisi fisik

Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri

berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya

h. Pendidikan kesehatan

Pendidikan kesehatan pada dasarnya merupakan suatu proses

mendidik individu atau masyarakat agar dapat memecahkan masalah-

masalah kesehatan yang dihadapinya. Pendidikan kesehatan sangat penting

dalam remaja terutama pada saat menstruasi, salah satunya yaitu pendikan

kesehatan hygiene pada saat menstruasi seperti Menjaga kebersihan

dengan mandi dua kali sehari, Mengganti pembalut minimal empat kali

sehari, Mencuci rambut dengan teratur 2 hari sekali, Sering mengganti

celana dalam secara teratur dan Menggunakan deodorant (Ambarwati,

2010).

1.3 Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan indentifikasi malasah diatasi, maka

batasan masalah pada penelitian ini yaitu pengaruh pendidikan kesehatan

menggunakan media booklet tentang menstruasi terhadap perilaku

menstrual hygiene pada siswi kelas VIII di SMPN 01 Socah Bangkalan.

1.4 Rumusan Masalah


1.4.1 Bagaimana gambaran perilaku menstrual hygiene siswi sebelum

diberikan pendidikan kesehatan dengan media booklet tentang menstruasi

pada siswi kelas VIII di SMPN 01 Socah Bangkalan?


1.4.2 Bagaimana gambaran perilaku menstrual hygiene siswi sesudah diberikan

pendidikan kesehatan dengan media booklet tentang menstruasi pada siswi

kelas VIII di SMPN 01 Socah bangkalan?


7

1.4.3 Apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media booklet tentang

menstruasi terhadap perilaku menstrual hygiene pada siswi kelas VIII di

SMPN 01 Socah Bangkalan?

1.5 Tujuan Penelitian


1.5.1 Tujuan umum
Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan dengan media booklet

tentang menstruasi terhadap perilaku menstrual hygiene pada siswi kelas

VIII di SMPN 01 Socah Bangkalan


1.5.2 Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi perilaku menstrual hygiene siswi sebelum diberikan

pendidikan kesehatan menggunakan media booklet tentang menstruasi

pada siswi kelas VIII di SMPN 01 Socah


b. Mengindentifikasi perilaku menstrual hygiene siswi sesudah diberikan

pendidikan kesehatan menggunakan media booklet tentang menstruasi

pada siswi kelas VIII di SMPN 01 Socah


c. Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan media booklet

tentang menstruasi terhadap perilaku menstrual hygiene pada siswi kelas

VIII di SMPN 01 Socah.

1.6 Manfaat Penelitian


1.6.1 Penelitian ini diharapkan dapat memberukan masukan bagi pengembangan

ilmu kesehatan dan dapat menjangkau remaja lebih luas agar pendidikan

kesehatan dapat diterima untuk masyarakat.


1.6.2 Secara Praktis
a. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk

meningkatkan mutu pelajaran serta meningkatkan kualitas yang

dimiliki tenaga kesehatan dalam memberikan informasi pada remaja.


b. Bagi peneliti lain diharapkan skripsi ini dapat dijadikan bahan acuan

masalah penelitian yang sama, tapi dari dimensi yang berbeda.


8

1.7 Penelitian Terdahulu

No. Judul Penelitian Penulis & Variabel Desai Hasil


Tahun Penelitian
penelitian
1. Pengaruh Nur aini, Pengetahuan Quasi Didapatkan hasil
pendidikan 2016 dan sikap experiment adanya pengaruh
kesehatan dengan menstrual dengan pendidikan
booklet terhadap hygiene metode pre- kesehatan dengan
pengetahuan dan post test with booklet terhadap
sikap Menstrual control grup pengetahuan dan
hygiene pada siswi design sikap Menstrual
di SD AL-Falah 1 hygiene
Jakarta
2. Hubungan Novianti Personal Analitik Didapatkan hasil
pengetahuan, sikap, Yasnani dan hygine dengan menunjukkan
tindakan dengan Putu Eka menstruasi desain cross adanya hubungan
personal hygine Meiyana sectional yang signifikan
menstruasi remaja Erawan, antara pengetahuan,
putri di SMPN 2016 sikap, dan tindakan
Santap Bukit Asri dengan personal
Kab.Buton hygine menstruasi
remaja putri
3. Faktor-faktor yang Armi, 2015 Perilaku Analitik Ada hubungan
berhubungan personal kuantitatif antara sumber
dengan perilaku hygine dengan informasi dengan
remaja terhadap (genetalia) rancangan perilaku remaja
personal hygine saat cross terhadappersonal
(gentalia) saat menstruasi sectional hygine genetalia
menstruasi di saat menstruasi,
SMAN 2 Cikarang tidak ada hubungan
Utara antara dukungan
keluarga dengan
perilaku remaja
terhadap persoanal
hygine genetalia
saat menstruasi, ada
hubungan antara
dukungan tenaga
kesehatan dengan
perilaku remaja
terhadap personal
hygine genetalia
saat menstruasi
4. Hubungan tingkat Muzayyinat Perilaku Deskriptif non Didapatlan hasil
pengetahuan remaja ul Rohmah, personal experiment menunjukkan
putri tentang Agus hygine dengan tingkat pengetahuan
personal hygine Warseno, pendekatan tentang personal
dengan perilaku Yanita Tri cross hygine berhubungan
9

personal hygine di Setyaningsi sectional dengan perilaku


SMAN 01 Sewon h, 2016 personal hygine di
Yogyakarta SMAN 01 Sewon
Yogyakarta

5. Pengaruh Nannyk Perilaku Quasi Didapatkan hasil


penyuluhan tentang Widyaningr personal experiment adanya pengaruh
personal hygine um, 2015 hygine saat dengan penyuluhan tentang
terhadap perilaku menstruasi pendekatan personal hygine
personal hygine one grup terhadap perilaku
saat menstruasi di pretest personal hygine
MTSN Gubuk posttest saat menstruasi di
Rubuh MTSN Gubuk
Gunungkidul Rubuh
Yogyakarta Gunungkidul
Yogyakarta
6. Pengaruh Hardiyanti Perilaku Pra- -
pendidikan rukmana, menstrual eksperimental
kesehatan 2019 hygine dengan
menggunakan pendekatan
media booklet one group
tentang menstruasi pretest postest
terhadap perilaku
menstrual hygine
pada siswi kelas
VIII di SMPN 01
Socah

Anda mungkin juga menyukai