PENDAHULUAN
setiap 4 jam sekali dalam sehari. Setelah mandi atau buang air, vagina
tidak akan terjadi begitu saja, tetapi merupakan sebuah proses yang
(WHO) tahun 2016 di beberapa negara remaja putri berusia 10-14 tahun
1
2
anak perempuan yang tidak tahu tentang menstrual hygiene sebanyak 13,3%
Indonesia tahun 2016 dari 43,3 juta jiwa remaja di Indonesia rentan
memperkuat adanya hasil penelitian ini bahwa dari 10 siswi SDI AL Falah 1
dan 2 (20%) siswi tindakan menstrual hygiene baik. Hal ini ditandai dengan
pertama yang berdampak negatif berpotensi untuk timbul infeksi pada organ
penyakit yang mudah muncul pada wanita adalah infeksi jamur dan bakteri.
Kondisi tersebut biasanya terjadi pada saat wanita dalam masa menstruasi.
(Andira, 2010). Oleh karena itu pada saat menstruasi seharusnya perempuan
(Widyaningrum, 2015).
Upaya-upaya kesehatan reproduksi remaja yang baru dilakukan adalah
mungkin kepada seluruh remaja putri apakah itu dari media informasi, orang
tua, teman, dan guru sekolahnya. Pemberian informasi ini dengan tujuan
(Notoatmodjo,2014).
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka peneliti tertarik
Bangkalan.
1. Body image
Health Education menggunakan media
2. Praktik sosial
booklet tentang menstruasi
3. Status ekonomi sosial
4. Pengetahuan Sebagian besar siswi memiliki tindakan
5. Budaya Menstrual hygiene yang kurang (60%)
6. Kebiasaan seseorang
7. Kondisi fisik
8. Pendidikan kesehatan
(oleh 1.1
Gambar tenaga
Identifikasi
penyebab masalah (Tarwoto dan Wartonah, 2015)
kesehatan)
1.2.1 Faktor yang mempengaruhi perilaku menstrual hygiene
a. Body image
5
b. Praktik sosial
menyediakan.
d. Pengetahuan
e. Budaya
penalaran apakah yang dilakukan baik atau tidak. Lingkungan sosial yang
f. Kebiasaan seseorang
g. Kondisi fisik
h. Pendidikan kesehatan
dalam remaja terutama pada saat menstruasi, salah satunya yaitu pendikan
dengan mandi dua kali sehari, Mengganti pembalut minimal empat kali
2010).
1.4.3 Apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media booklet tentang
ilmu kesehatan dan dapat menjangkau remaja lebih luas agar pendidikan