PELAKSANAAN KEGIATAN
2. Nabilah Anis F
3. Nyustin Elsera W
5. Siti Anisa P
Setelah peserta mengikuti penyuluhan selama 60 menit, peserta dapat mengetahui tentang
Deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan IVA
Setelah peserta mengikuti penyuluhan Deteksi Dini Kanker Serviks, peserta dapat
menjelaskan tentang:
. Kegiatan
G. Evaluasi
Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta setelah mendapatkan penyuluhan selama
60 menit diberikan pertanyaan :
Kanker leher rahim atau karsinoma serviks adalah penyakit akibat tumor pada daerah mulut
rahim akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan
normal disekitarnya ( Andi, 2011)
Menurut Kumalasari & Iwan,2012 Beberapa faktor resiko dan predisposisi yang
menyebabkan wanita terpapar HPV (Human Papiloma Virus) diantaranya adalah :
1. Menikah atau memulai aktifitas seksual pada usia muda (<20 tahun)
2. Jumlah kehamilan dan partus (bersalin terlalu banyak dan jarak persalinan terlalu dekat)
3. Perilaku seksual, Resiko meningkat pada perempuan yang memiliki partner seks lebih
dari satu, atau berhubungan seksual dengan laki-laki beresiko tinggi (laki-laki yang
memiliki banyak partner seks atau terdapat kandiloma pada penis)
4. Riwayat infeksi di daerah kelamin dan radang panggul
5. Sosial ekonomi rendah, Faktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas,
dan personal hygine. Pada golongan ini umumnya kuantitas (jumlah) dan kualitas
(mutu) makanan kurang dan mempengaruhi imunitas tubuh
6. Pasangan/suami yang tidak di sunat
7. Merokok
8. Defisiensi zat gizi. Kekurangan asam folat, beta karoten dan vitamin (A, C, dan E)
C. TANDA DAN GEJALA
Tanda-tanda gejala kanker serviks adalah sebagai berikut :
1. Munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan seksual ( contact bleeding )
2. Perdarahan vagina yang tidak normal, seperti perdarahan di luar siklus menstruasi,
perdarahan diantara periode menstruasi yang regular, periode menstruasi yang lebih
lama dan lebih banyak daripada biasanya, dan perdarahan setelah menopouse
3. Keputihan yang berlebihan dan tidak normal ( Bau, gatal, warna kehijauan)
4. Penurunan berat badan secara drastis
5. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul maka pasien akan menderita keluhan
nyeri panggul, hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal (Wijaya,2010)
D. PENCEGAHAN KANKER SERVIKS
Kumalasari & Iwan, 2012 menuliskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya
Kanker Serviks, meliputi :
1. Memiliki pola makan sehat yang kaya akan sayuran, buah dan sereal untuk
merangsang sistem kekebalan tubuh
2. Pilih kontrasepsi dengan metode barrier, seperti diafragma dan kondom karena
dapat memberi perlindungan terhadap kanker serviks
3. Hindari merokok
4. Hindari seks sebelum menikah atau di usia yang sangat muda (<20 tahun)
5. Hindari berhubungan seks selama masa menstruasi karena terbukti efektif dapat
mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks
6. Hindari berhubungan seks dengan banyak partner
7. Perempuan usia diatas 25 tahun, telah menikah, dan sudah mempunyai anak perlu
secara rutin melakukan pemeriksaan Pap smear setahun sekali atau menurut
petunjuk dokter
8. Alternatif tes pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah
E. PENGERTIAN IVA
IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi
kanker leher rahim sedini mungkin (Sukaca E. Bertiani, 2009). IVA merupakan pemeriksaan
leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah
memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-6% (Wijaya Delia, 2010).Laporan hasil
konsultasi WHO menyebutkan bahwa IVA dapat mendeteksi lesi tingkat pra kanker (high-
Grade Precanceraus Lesions) dengan sensitivitas sekitar 66-96% dan spesifitas 64-98%.
Sedangkan nilai prediksi positif (positive predective value) dan nilai prediksi negatif (negative
predective value) masing-masing antara 10-20% dan 92-97% (Wijaya Delia, 2010).
Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining alternatife dari pap smear karena biasanya
murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan sederhana serta dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter ginekologi. Pada pemeriksaan ini, pemeriksaan
dilakukan dengan cara melihat serviks yang telah diberi asam asetat 3-6% secara inspekulo.
Setelah serviks diulas dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang
dapat diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal. Dibutuhkan
waktu satu sampai dua menit untuk dapat melihat perubahan-perubahan pada jaringan epitel.
Serviks yang diberi larutan asam asetat 6% akan merespon lebih cepat daripada larutan 3%.
Efek akan menghilang sekitar 50-60 detik sehingga dengan pemberian asam asetat akan didapat
hasil gambaran serviks yang normal (merah homogen) dan bercak putih (displasia) (Novel S
Sinta,2010).
F. TUJUAN IVA
Menurut (Sukaca E. Bertiani, 2009) hasil pemeriksaan IVA dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
Manuaba, Ida Bagus Gede., Ida Ayu Chandranita Manuaba., Ida Bagus Gede Fajar
Manuaba. 2010. Buku Ajar Penuntun Kuliah Ginekologi. Jakarta : Trans Info Media.
Manuaba, Ida Ayu Sri Kusuma Dewi Suryasaputra., Ida Ayu Chandranita Manuaba., Ida
Bagus Gede Fajar Manuaba., Ida Bagus Gede Manuaba. 2009. Buku Ajar Ginekologi Untuk
Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC.
Melianti Mira. 2011. Skining Kanker Serviks dengan Metode Inspeksi Visual deang Asam
Asetat (IVA) test. (http://stikesdhb.ac.id/kebidanan/91-skrining-kanker-serviks.html. Diakses
2 November 2014 jam 20.27 wib)
Novel S.Sinta dkk. 2010. Kanker Serviks dan Infeksi Human Pappilomavirus (HPV). Jakarta :
Javamedia Network
Sukaca E. Bertiani. 2009. Cara Cerdas Menghadapi KANKER SERVIK (Leher Rahim).
Yogyakarta: Genius Printika
Wijaya Delia. 2010. Pembunuh Ganas Itu Bernama Kanker Servik. Yogyakarta : Sinar Kejora