Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

ELETRONIKA DIGITAL

oleh:

Ananda Imee Amelinda NIM 181344004

Tanggal Praktikum : Jumat, 6 September 2019


Penyerahan Laporan : Jumat, 13 September 2019

Ferry Satria, BSEE,M.T


Rahmawati Hasanah, S.ST,M.T

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


2019
I. Pendahuluan
Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal
masukan tetapi silkan satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan
rendah. Gerbang logika beroprasi dengan bilangan Biner, sehingga disebut
juga Gerbang Logika Biner, dalam gerbang logika terdapat Tegangan Tinggi yang
berati 1 sedangkan Tegangan Rendah yang berati 0.

Secara sederhana, fungsi dari gerbang logika adalah mengubah satu atau
beberapa sinyal input (masukan) menjadi sebuah sinyal output (keluaran).

Ada 3 jenis gerbang logika yang kita gunakan untuk praktikum, yaitu :

1) Gerbang Logika AND


2) Gerbang Logika OR
3) Gerbang Logika NOT

Dari setiap jenis gerbang logika dasar diatas memiliki tabel kebenaran yang
berbeda, dimana fungsi dari tabel kebenaran gerbang logika yaitu sebagai acuan dalam
penentuan sinyal output dari sebuah rangkaian gerbang logika. Dengan kata lain, untuk
mengetahui bagaimana sebuah gerbang logika bekerja maka diharuskan untuk
mengetahui tabel kebenaran dari setiap gerbang logika.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai Gerbang Logika.

1. Gerbang AND (AND GATE)

Gerbang AND memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan


hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang AND akan menghasilkan Keluaran (Output)
Logika 1 jika semua masukan (Input) bernilai Logika 1 dan akan menghasilkan
Keluaran (Output) Logika 0 jika salah satu dari masukan (Input) bernilai Logika 0.
Simbol yang menandakan Operasi Gerbang Logika AND adalah tanda titik (“.”) atau
tidak memakai tanda sama sekali. Contohnya : F = A.B atau F = AB.
Output F akan HIGH jika Input A DAN masukan B keduanya bernilai HIGH.
Dengan kata lain, jika A=1 AND B=1, maka F=1 dan sebaliknya jika A atau B
keduanya bernilai LOW, maka output akan menjadi LOW. Output F akan bernilai
HIGH hanya ketika kedua input A dan B HIGH. Jika gerbang AND merupakan sebuah
sirkuit terintegrasi TTL, HIGH diartikan sebagai +5 V dan LOW diartikan sebagai 0 V
(itu artinya 1 dengan +5 V dan 0 dengan 0 V).

Simbol Gerbang AND Tabel Kebenaran

Input Output
A B F
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1

2. Gerbang OR (OR Gate)

Gerbang OR memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan


hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang OR akan menghasilkan Keluaran (Output) 1 jika
salah satu dari Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin menghasilkan Keluaran
(Output) Logika 0, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0. Simbol yang
menandakan Operasi Logika OR adalah tanda Plus (“+”). Contohnya : F = A+B.

Output F akan bernilai HIGH kapanpun input A ATAU input B bernilai HIGH
atau dengan kata lain keduanya bernilai HIGH. Jadi, output F akan bernilai HIGH jika
ada salah satu saja dari input bernilai HIGH, atau kedua input bernilai HIGH. Output F
akan bernilai 1 jika A ATAU B bernilai 1 atau kedua A dan B bernilai 1.
Simbol Gerbang OR Tabel Kebenaran

Input Output
A B F
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

3. Gerbang NOT (NOT Gate)

Gerbang NOT hanya memerlukan sebuah Masukan (Input) untuk menghasilkan


hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang NOT disebut juga dengan Inverter (Pembalik)
karena menghasilkan Keluaran (Output) yang berlawanan (kebalikan) dengan Masukan
atau Inputnya. Berarti jika kita ingin mendapatkan Keluaran (Output) dengan nilai
Logika 0 maka Input atau Masukannya harus bernilai Logika 1. Gerbang NOT biasanya
dilambangkan dengan simbol minus (“-“) di atas variabel Inputnya.

Jika sebuah level HIGH (1) dimasukkan dalam sebuah Gerbang NOT, maka
akan dihasilkan sebuah level keluaran LOW (0) dan begitu sebaliknya.. Jika input
HIGH, maka output akan LOW, dan jika input LOW maka akan dihasilkan output
HIGH.

Simbol Gerbang NOT Tabel Kebenaran

Input Output
A F
0 1
1 0
Terdapat juga yang dinamakan pederhanaan persamaan logika,
penyederhanaan persamaan logika adalah Tahap minimalisasi rangkaian logika
diperlukan agar diperoleh rangkaian dengan fungsi yang sama namun menggunakan
gerbang yang paling sedikit. Salah satu cara untuk menguji bentuk minimum dari
suatu persamaan logika dan meminimalkannya adalah dengan menggunakan aljabar
Boole.

II. TUJUAN
1. Mengetahui jenis-jenis gerbang logika dasar
2. Mengetahui cara kerja dan konfigurasi IC (Integrated Circuit)
3. Menyusun rangkaian logika gerbang dasar AND,OR, dan NOT
4. Membuat tabel kebenaran dan menghitung nilai output tegangan untuk
rangkaian gerbang logika dasar

III. ALAT DAN KOMPONEN


1. Proto board
2. Kabel jumper
3. IC
4. Power supply
5. Resistor 1KΩ
6. LED
7. Data book
8. Multimeter

IV. LANGKAH KERJA


1. Menyiapkan alat dan komponen yang dibutuhkan
2. Memasang IC pada protoboard sesuai dengan rangkaian dan instruksi yang ada
dalam data book
3. Menghubungkan kaki ke-14 ke Vcc dan kaki ke-7 ke ground pada setiap IC
4. Menghubungkan Vcc ke probe positif dan ground ke probe negatif pada
multimeter
5. Menghubungkan kaki input dengan cara logika 0 dihubungkan ke ground dan
logika 1 ke Vcc dan menghubungkan kaki output ke probe positif pada
multimeter dan juga dihubungkan ke ground.
6. Mengatur tegangan input dari power supply sebesar 5 volt
7. Memasang 3 kaki pada Vcc atau ground secara bergantian sebanyak 8
probabilitas
8. Amati dan catat pada tabel kebenaran

V. PERTANYAAN
1. Realisasikan (implementasikan) persamaan logika berikut:
F=A’B’+B’C+BC+A’B
2. Buat tabel kebenaran sesuai hasil pengamatan
3. Sederhanakan persamaan F
4. Implementasikan F setelah di sedehanakan

VI. ANALISA
Dari persamaan F=A’B’+B’C+BC+A’B dapat dibuat rangkaian pada
protoboard seperti dibawah ini :
Untuk membuat tabel kebenaran dari rangkaian diatas digunakan LED sebagai indikator untuk
mengetahui apakah output berlogik 1 atau nol

Untuk mendapat input A’ dan B’ diberi gerbang NOT sebelum input masuk ke
gerbang AND. Untuk membuat rangkaian diatas dibutuhkan 5 input yaitu A,A’,B,A’,
dan C. Untuk mendapatkan input A’ dan B’ maka pada input A dan B diberi gerbang
NOT agar outputnya berupa A’ dan B’, dari situ bisa didapat 5 input.

Berdasarkan persamaan yang dipunya maka kaki 1 dari IC dengan gerbang


AND diberi input A’ dan kaki 2 diberi input B’. Lalu pada kaki 4 diberi input B’ dan
pada kaki 5 dibeli input C. Juga pada kaki 9 diberi input B dan pada kaki 10 diberi
input C. Untuk kaki 12 diberi input A’ dan kaki 13 diberi input B.

Pada IC dengan gerbang AND ini kaki untuk output berada pada kaki 3,6,8 ,
dan 11. Dari ke-empat kaki yang mengeluarkan input itu dijadikan input untuk
gerbang OR (bertanda “+” pada persamaan). Output dari kaki 3 dan 6 menjadi input
di kaki 1 dan 2 pada gerbang OR, sedangkan output dari kaki 8 dan 11 gerbang AND
menjadi input ke kaki 4 dan 5 gerbang OR. Lalu output dari gerbang IC ber-gerbang
OR mengeluarkan output dari kaki ke 3 dan 6 yang selanjutnya menjadi input pada
kaki 9 dan 10 di IC ber-gerbang OR yang sama.

Output dari IC ber-gerbang OR (kai 9 dan 10 ) ada pada kaki no 8 dan


langsung menjadi input pada IC selanjutnya yaitu IC ber-gerbang NOT. Lalu
disambungkan dengan resistor dan LED dijadikan indikator logik outout. Lalu
membuat tabel kebenaran dengan isi sebanyak rumus probabilitas (2^n , dengan n
adalah banyak yang diinputkan (dalam kasus ini n=3, yaitu A,B,C)) dan logik
outputnya dilihat dengan LED sebagai indikatornya, jika LED menyala maka output
berlogik 1 dan jika LED mati maka output berlogik 0.
Didapat tabel kebenaran sebagai berikut :

A B C F
0 0 0 1
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 1 1
1 1 0 0
1 1 1 1

Lalu dilakukan penyederhanaan untuk persamaan logika diatas untuk


dibandingkan, dengan cara

F = A’B’ + B’C + BC + A’B


F = A’(B’+B) + C(B’+B)
F = A(1) + C(1)
F = A’ + C

Dengan menjadi sederhananya persamaan maka rangkaiannya pun menjadi


lebih sedehana, rangkaiannya menjadi hanya gerbang OR saja karena pada persamaan
hanya terdapat operasi + yang adalah operator dari gerbang OR. Dan untuk input A’
sendiri bisa didapat dari input A diberi gerbang NOT terlebih dahulu agar menjadi A’.
Dari rangkaian yang sudah sedehana tabel kebenaran yang di dapat tetap sama
dengan tabel kebenaran yang didapat sebelum persamaan di sederhanakan.

VII. Kesimpulan

Pada praktikum ini dilakukan dua kalo percobaan, dengan persmaan yang
belum disederhanakan dan dengan persamaan yang sudah disedehanakan. Hasil
yang didapat dari kedua persamaan menunjukan hasil yang sama pada tabel
kebenaran. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa sebuah persamaan dapat di
sederhanakan dan tetap benar.
Hal diatas berarti bahwa dengan menyederhanakan sebuah persamaan
logika maka rangkaian yang di buat juga lebih sederhana dan itu berarti dari segi
ekonomi, rangkaian yang lebih sederhana akan menjadi lebih ekonomis, juga lebih
efektif untuk dibuat karena dari segi tata letak, komponennya akan lebih
sederhana.
DAFTAR PUSTAKA
https://bambangtetuko.files.wordpress.com/2015/04/bab-iv-penyederhanaan-rangkaian-logika.pdf
[online] (diakses tanggal 11 September 2019)
https://id-id.facebook.com/TemenBerbagiIlmu/posts/444274068983874 [online] (diakses tanggal 11
September 2019)
https://teknikelektronika.com/pengertian-gerbang-logika-dasar-simbol/ [online] (diakses tanggal 11
September 2019)

Anda mungkin juga menyukai