Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Praktikum Gelombang Berdiri

Ananda Imee A
181344004
3NK

Data hasil percobaan

1. Kondisi Open Circuit


Input saluran MP2 (Vpp) MP3 (Vpp) MP4 (Vpp) MP5 (Vpp)
2Vpp,
2,4 3,12 3,8 4
375KHz
2Vpp,
1,12 0,74 1,4 1,74
750KHz
2Vpp,
1,2 1,82 0,67 1,62
150MHz

Berikut ini adalah grafik dari tabel data hasil percobaan diatas :

Grafik Kondisi Open Cirtcuit


4,5
4
3,5
Tegangan (Vpp)

3
2,5
frekuensi 375KHZ
2
frekuensi 750KHz
1,5
1 frekuensi 150MHZ

0,5
0
25 50 70 100
jarak (m)

2. Kondisi Short Circuit


Input saluran MP2 (Vpp) MP3 (Vpp) MP4 (Vpp) MP5 (Vpp)
2Vpp,
1,68 1,22 0,64 0,0048
375KHz
2Vpp,
2,5 2,52 1,5 0,01
750KHz
2Vpp,
1,62 0,76 1,56 0,43
150MHz
Berikut ini adalah grafik dari tabel data hasil percobaan diatas :

Grafik Kondisi Short Cirtcuit


3

2,5
Tegangan (Vpp)

1,5 frekuensi 375KHZ


frekuensi 750KHz
1
frekuensi 150MHZ
0,5

0
25 50 75 100
jarak (m)

3. Kondisi diterminasi 60Ω

Input saluran MP2 (Vpp) MP3 (Vpp) MP4 (Vpp) MP5 (Vpp)
2Vpp,
1,88 1,64 1,4 1,16
375KHz
2Vpp,
1,72 1,56 1,4 1,12
750KHz
2Vpp,
1,64 1,26 1,1 0,96
150MHz

Berikut ini adalah grafik dari tabel data hasil percobaan diatas :

Grafik Kondisi diterminasi 60 ohm


2
1,8
1,6
Tegangan (Vpp)

1,4
1,2
1 frekuensi 375KHZ
0,8 frekuensi 750KHz
0,6
frekuensi 150MHZ
0,4
0,2
0
25 50 75 100
jarak (m)
Analisis
Pada praktikum ini didapatkan data dari 3 kondisi rangkaian yang berbeda serta 3 frekuensi
yang berbeda juga. Pertama dengan kondisi rangkaian ujung saluran terbuka atau open
circuit dengan input saluran 2Vpp dan frekuensi 375KHZ, dan diukur tegangan pada jarak
25m (MP2), 50m(MP3), 75m (MP4), dan 100m (MP5). Begitu juga untuk input saluran
2Vpp, 750KHz dan input saluran 2Vpp, 150MHz pada kondisi open circuit ini. Dari data
hasil pengukuran diatas, didapatkan grafik kondisi open circuit, Dimana bisa kita lihat
bahwa pada frekunsi 375KHZ, grafiknya dimulai dari nilai minimum dan berhenti di nilai
maksimum atau cenderung hanya naik, maka dapat dibilang bahwa distribusi tegangannya
adalah λ/4. Pada frekuensi 750KHz, grafiknya turun namum kemudian naik ke nilai
maksimum, maka dapat dibilang bahwa distribusi tegangannya adalah λ/2. Selanjutnya pada
frekuensi 150MHZ, grafiknya naik kemudian turun dan naik kembali ke nilai maksimum,
maka dapat dibilang bahwa ditribusi tegangannya adalah λ.
Kondisi rangkaian yang kedua yaitu ujung saluran di hubung singkat (short circuit) dengan
input saluran dan jarak pengukuran tegangan yang sama seperti kondisi sebelumnya. Dari
data pengkuran diatas didapatkan grafik kedua yaitu grafik kondisi short circuit. Dari grafik
tersebut dapat dilihat bahwa pada saat frekuensi 375KHZ grafiknya cenderung hanya turun
maka tegangan distribusinya adalah λ/4. Kemudian pada saat frekuensi 750KHz, grafiknya
juga cenderung turun maka tegangan distribusinya juga adalah λ/4. Selanjutnya pada saat
frekuensi 150MHz grafiknya dimulai dari tegangan maksimum kemudian turun dan naik
lagi dan turun kembali ke tegangan minimum, maka distribusi tegangannya adalah λ.
Kondisi rangkaian ketiga adalah ujung saluran diterminasi beban 60 Ω. Dimana input
saluran dan jarak pengukuran tegangannya sama seperti kondisi pertama dan kedua. Dari
data pengukuran yang didapat dengan kondisi rangkaian ini didapatkan grafik ketiga yaitu
grafik kondisi diterminasi 60 ohm. Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa saat frekuensi
375KHz, 750KHz dan 150MHz, ketiganya memiliki grafik yang cenderung turun dari nilai
maksimum ke nilai minimum. Maka dapat dibilang bahwa distribusi tegangan untuk ketiga
frekuensi tersebut adalah λ/4.
Modul saluran coaxcial yang digunakan memiliki panjang 100m dengan permitivitas
relative = 4, maka sebelum melakukan praktikum ini harus dicari nilai frekuensi yang
membuat distribusi yang sesuai dengan panjang yang tersedia, dengan formula berikut ini :
𝐶
λ=
𝑓 √ɛ𝑟

1. Untuk distribusi λ
3 × 108
100 =
𝑓 √4
3 × 108
𝑓 =
100 × 2
3 × 106
𝑓 =
2
𝑓 = 150 MHz
2. Untuk distribusi λ/2
3 × 108
100 =
2 × 𝑓 √4
3 × 108
𝑓 =
100 × 4
3 × 106
𝑓 =
4
𝑓 = 750 KHz

3. Untuk distribusi λ/4


3 × 108
100 =
4 × 𝑓 √4
3 × 108
𝑓 =
100 × 8
3 × 106
𝑓 =
8
𝑓 = 375 KHz

Dari 3 frekuensi yang didapat dari perhitungan dan kemudian digunakan pada
praktikum, hasil distribusi tegangan yang di dapatkan sesuai yang diinginkan dari
perhitungan, seperti yang disebutkan sebelumnya.

Kesimpulan
Dari hasil praktikum ini dapat disimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap
distribusi tegangan yang didapatkan pada kondisi ujung saluran di open circuit dan short
circuit adalah variabel frekuensi. Dimana semakin besar nilai frekuensi maka semakin besar
pula distribusi tegangannya, dan semakin kecil nilai frekuensinya maka semakin kecil pula
distribusi tegangannya. Pola distribusi tegangan kondisi open circuit untuk λ/4 adalah dari
min ke max, sedangkan untuk λ/2 adalah dari max ke min. Selanjutnya, pola distribusi
tegangan short circuit untuk λ/4 berbentuk U terbalik, sedangkan untuk λ/2 berbentuk U.
Namun, pada kondisi rangkaian dengan ujung diterminasi 60Ω, frekuensi tidak berpengaruh
pada distribusi tegangan, karena dengan beban 60Ω impedansi karakteristik saluran dan
impedandi beban mendekati match membuat standing wavenya kecil dan distribusi
tegangannya kecil, maka semakin baik sistemnya.

Anda mungkin juga menyukai