Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA I

“PERCOBAAN TAPIS PASIF LOLOS RENDAH DAN TINGGI”


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Praktikum Elektronika I
Yang dibimbing oleh Bapak Edi Supriana

Disusun oleh:
Kelompok 2
Nurfaizi Yahya Is Zureta 180321614552
Ratna Dwi Wulansari 180321614524

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
September 2019
PRAKTIKUM TAPIS PASIF LOLOS RENDAH DAN TINGGI

A. Tujuan Praktikum
Praktikum Tapis Lolos Rendah Rendah dan Tinggi terdiri dari 2
percobaan, yaitu percobaan dengan menggunakan rangkaian Tapis Pasif Lolos
Rendah dan rangkaian Tapis Pasif Lolos Tinggi. Praktikum Tapis Pasif Lolos
Rendah bertujuan agar dapat mempelajari sifat tapis pasif lolos rendah dan
menentukan besar frekuensi kutub rangkaian tapis pasif lolos rendah. Serta
melalui Praktikum Tapis Pasif Lolos Tinggi , diharapkan dapat mempelajari sifat
tapis pasif lolos tinggi dan mampu menentukan besar frekuensi kutub rangkaian
tapis lolos tinggi tertentu.

B. Alat – Alat
Pelaksanaan Praktikum Tapis Lolos Rendah dan Tinggi menggunakan
beberapa alat dan komponen elektronika. Komponen elektronika yang digunakan
antara lain adalah kapasitor dengan besar kapasitansi 0,01 µF, resistor atau
hambatan yang divariasi dengan besaran 4k7Ω, 6k8Ω, dan 27kΩ. Sedangkan alat-
alat yang digunakan adalah osiloskop untuk membaca amplitudo, periode dan
menghitung frekuensi gelombang. Audio Frequency Generator (AFG) sebagai
penghasil gelombang yang akan diukur, kabel konektor untuk menyambungkan
rangkaian baik ke osiloskop maupun ke AFG, dan Matrik Board sebagai papan
untuk merangkai komponen-komponen yang digunakan sesuai rangkaian yang
akan dipakai.

C. Skema Rangkaian
Praktikum Tapis Pasif Lolos Rendah dan Tinggi memakai 2 jenis
rangkaian pada masing-masing jenis tapis. Pada Praktikum Tapis Pasif Lolos
Rendah menggunakan rangkain 1.a, sedangkan pada Praktikum Tapis Pasif Lolos
Tinggi, digunakan rangkaian 1.b.
1.a Rangkaian tapis pasif lolos rendah 1.b Rangkain tapis pasif lolos tinggi

Sedangkan untuk pengukuran pada Praktikum Tapis Pasif Lolos Rendah,


digunakan rangkaian 2.a :

2.a Pengukuran tapis pasif lolos rendah


Rangkaian dirangkai pada Matrik Board. Kemudian ditetapkan amplitudo
AFG yang akan digunakan agar dapat terbaca dengan baik pada osiloskop. Setelah
itu, frekuensi pada AFG diubah dengan menaikkan setiap 100 Hz dengan range
frekuensi lebih kecil dari 1 kHz. Selanjutnya, diukur tegangan input (Vi) dan
tegangan output (Vo) dengan menggunakan osiloskop setiap perubahan frekuensi,
dan mencatat hasil pengukuran ke dalam tabel data. Langkah percobaan diulangi
dengan mengganti nilai R.
Pada Praktikum Tapis Pasif Lolos Tinggi, digunakan rangkaian 2.b :

2.a Pengukuran tapis pasif lolos tinggi


Rangkaian dirangkai pada Matrik Board. Kemudian ditetapkan amplitudo
AFG yang akan digunakan agar dapat terbaca dengan baik pada osiloskop. Setelah
itu, frekuensi pada AFG diubah dengan menaikkan setiap 100 Hz dengan range
frekuensi lebih kecil dari 1 kHz. Selanjutnya, diukur tegangan input (Vi) dan
tegangan output (Vo) dengan menggunakan osiloskop setiap perubahan frekuensi,
dan mencatat hasil pengukuran ke dalam tabel data. Langkah percobaan diulangi
dengan mengganti nilai R.

D. Data Pengamatan
Pengambilan data pengamatan dilakukan dengan cara mencatat
frekuensi yang teratur pada AFG lalu menanmpilkannya pada osiloskop sehingga
dapat diperoleh periode dan frekuensi terhitung. Untuk menghitung tegangan
input (Vi) dan tegangan output (Vo) pada percobaan Tapis Pasif Lolos Rendah
digunakan rangkaian 1.a dimana hambatan R dan C membentuk pembagi
tegangan kompleks dengan tegangan output kompleks. Penghitungan Vi dan Vo
menggunakan persamaan berikut :

Perbandingan tegangan output kompleks dengan tegangan input kompleks disebut


fungsi G(ω) dengan persamaan sebagai berikut :

dengan

Dari hasil pengamatan dan penghitungan pada percobaan Tapis Pasif Lolos
Rendah dengan resistor 4k7Ω dan kapasitor 0.01 μF diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 1. Data Percobaan Tapis Lolos Rendah dengan resistor 4k7Ω dan kapasitor
0.01 μF
No. Frekuensi pada Frekuensi Vi (volt) Vo (volt) G (db)
AFG (Hz) Terhitung
(Hz)
1 100 100 1,4 1,4 0
2 200 200 1,4 1,1 -2,09471
3 300 313 1,4 0,8 -4,86076
4 400 400 1,4 0,7 -6,0206
5 500 500 1,3 0,6 -6,71584
6 600 625 1,3 0,5 -8,29947
7 700 714 1,3 0,4 -10,2377
8 800 833 1,3 0,36 -11,1528
9 900 909 1,3 0,32 -12,1759
10 1000 1020 1,3 0,16 -18,1965

Pada pelaksanaan kedua, digunakan variasi resitor 6k8Ω dan kapasitor 0.01 μF
dengan hasil pengamatan dan perhitungan sebagai berikut :
Tabel 2. Data Percobaan Tapis Lolos Rendah dengan resistor 6k8Ω dan kapasitor
0.01 μF
No. Frekuensi Frekuensi G (db)
pada AFG terhitung
(Hz) (Hz) Vi(volt) Vo(volt)
1 100 95 1,4 1,4 0
2 200 192 1,4 0,9 -3,83771
3 300 313 1,4 0,7 -6,0206
4 400 400 1,4 0,5 -8,94316
5 500 500 1,4 0,4 -10,8814
6 600 625 1,4 0,4 -10,8814
7 700 714 1,4 0,3 -13,3801
8 800 833 1,4 0,3 -13,3801
9 900 892 1,4 0,2 -16,902
10 1000 1000 1,4 0,2 -16,902

Sedangkan untuk variasi hambatan atau resistor 27k Ω dan kapasitor


0.01 μF diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3. Data Percobaan Tapis Lolos Rendah dengan resistor 27kΩ dan kapasitor
0.01 μF
No. Frekuensi Frekuensi G (db)
pada AFG terhitung
(Hz) (Hz) Vi(volt) Vo(volt)
1 100 962 1,4 1,4 0
2 200 192 1,4 0,9 -3,83771
3 300 294 1,4 0,7 -6,0206
4 400 400 1,4 0,7 -6,0206
5 500 500 1,4 0,4 -10,8814
6 600 625 1,4 0,4 -10,8814
7 700 714 1,4 0,3 -13,3801
8 800 833 1,4 0,2 -16,902
9 900 945 1,4 0,2 -16,902
10 1000 1000 1,4 0,2 -16,902

Berikut adalah tabel yang menyatakan hubungan besar hambatan R dan kapasitor
C dengan frekuensi kutub (ωp) dan frekuensi lolos (f) pada Praktikum Tapis Pasif
Lolos Rendah :
No. Hambatan Kapasitor C Frekuensi Frekuensi G
R (Ω) (F) kutub ωp lolos F (Hz) (db)
1 4k7 0.00000001 21276,59574 3387,992953 6,279
2 6k8 0.00000001 14705,88235 2341,701012 6,279
3 27k 0.00000001 3703,703704 589,7617363 6,28
Pelaksanaan Praktikum Tapis Pasif Lolos Tinggi menggunakan rangkaian 1.b
untuk menghitung tegangan input (Vi) dan tegangan output (Vo) dimana kapasitor
C dan hambatan R membentuk pembagi tegangan kompleks.
Untuk menghitung tegangan output (Vo) digunakan persamaan berikut :

Perbandingan tegangan output kompleks dengan tegangan input kompleks disebut


fungsi G(ω) dengan persamaan sebagai berikut :

dengan

Dari hasil pengamatan dan penghitungan rangkaian tapis pasif lolos tinggi dengan
nilai hambatan atau resistor sebesar 4k7Ω dan kapasitor 0.01 μF, didapat hasil
sebagai berikut :

Tabel 4. Data Percobaan Tapis Lolos Tinggi dengan resistor 4k7Ω dan kapasitor
0.01 μF

No. Frekuensi Frekuensi G (db)


pada AFG terhitung
(kHz) (Hz) Vi(volt) Vo(volt)
1 10 9615 1,4 0,3 -13,3801
2 20 19230 1,4 0,3 -13,3801
3 30 23411 1,4 0,4 -13,3801
4 40 38462 1,4 0,4 -10,8814
5 50 50000 1,4 0,5 -10,8814
6 60 62500 1,4 0,5 -8,94316
7 70 71429 1,4 0,6 -8,94316
8 80 83333 1,4 1 -7,35954
9 90 90909 1,4 1,2 -2,92256
10 100 104166 1,4 1,4 -1,33894

Pada pelaksanaan kedua Praktikum Tapis Pasif Lolos Tinggi, digunakan


hambatan R sebesar 6k8Ω dan kapasitor 0.01 μF. Hasil pengamatan dan
penghitungannya adalah sebagai berikut :

Tabel 5. Data Percobaan Tapis Lolos Tinggi dengan resistor 6k8Ω dan kapasitor
0.01 μF

No. Frekuensi Frekuensi G (db)


pada AFG terhitung
(kHz) (Hz) Vi(volt) Vo(volt)
1 10 9615 1,3 0,5 -8,29947
2 20 19231 1,3 0,5 -8,29947
3 30 31250 1,3 0,6 -6,71584
4 40 38462 1,3 0,7 -5,37691
5 50 50000 1,3 0,7 -5,37691
6 60 58824 1,4 0,8 -4,86076
7 70 71429 1,4 0,9 -3,83771
8 80 83333 1,4 1,2 -1,33894
9 90 95238 1,4 1,3 -0,64369
10 100 102041 1,4 1,3 -0,64369

Pelaksanaan ketiga dari Praktikum Tapis Pasif Lolos Tinggi menggunakan


digunakan hambatan R sebesar 27kΩ dan kapasitor 0.01 μF. Hasil pengamatan
dan penghitungannya adalah sebagai berikut :
Tabel 6. Data Percobaan Tapis Lolos Tinggi dengan resistor 27kΩ dan kapasitor
0.01 μF

No. Frekuensi Frekuensi G (db)


pada AFG terhitung
(kHz) (Hz) Vi(volt) Vo(volt)
1 10 9901 1,3 0,4 -10,2377
2 20 19231 1,3 0,5 -10,2377
3 30 29411 1,3 0,6 -8,29947
4 40 38461 1,3 0,7 -6,71584
5 50 50000 1,3 0,7 -5,37691
6 60 62500 1,4 0,8 -6,0206
7 70 71429 1,4 0,9 -4,86076
8 80 83333 1,4 1,2 -3,83771
9 90 90909 1,4 1,2 -1,33894
10 100 100000 1,4 1,3 -1,33894

Berikut adalah tabel yang menyatakan hubungan besar hambatan R dan kapasitor
C dengan frekuensi kutub (ωp) dan frekuensi lolos (f) pada Praktikum Tapis Pasif
Lolos Tinggi :

No. Hambatan Kapasitor C Frekuensi Frekuensi G


R (Ω) (F) kutub ωp lolos F (Hz) (db)
1 4k7 0.00000001 21276,59574 3387,992953 6,279
2 6k8 0.00000001 14705,88235 2341,701012 6,279
3 27k 0.00000001 3703,703704 589,7617363 6,28
E. Analisa Data
1. Grafik 1. Grafik frekuensi dengan penguatan G Tapis lolos rendah dengan resistor
4k7Ω dan kapasitor 0.01 μF

Grafik f-G
f (Hz)
1 10 100 1000 10000
5
0
-5
G (dB)

-10
-15
-20
y = -6.569ln(x) + 32.309

Grafik 2. Grafik frekuensi dengan penguatan G Tapis lolos rendah dengan resistor
6k8Ω dan kapasitor 0.01 μF

Grafik f-G
f (Hz)
5

0
1 10 100 1000
-5
G (dB)

-10

-15

-20
y = -7.171ln(x) + 33.773
Grafik 3. Grafik frekuensi dengan penguatan G Tapis lolos rendah dengan resistor
27Ω dan kapasitor 0.01 μF

Grafik f-G
f (Hz)
5

0
1 10 100 1000
-5
G (dB)

-10

-15

-20
y = -7.171ln(x) + 33.773

Grafik 4. Grafik frekuensi dengan penguatan G Tapis lolos tinggi dengan resistor
4k7Ω dan kapasitor 0.01 μF

Grafik f-G
f (Hz)
0
1 10 100 1000 10000 100000 1000000
-5
G (dB)

-10

-15

-20
y = 4.6411ln(x) - 58.902
Grafik 5. Grafik frekuensi dengan penguatan G Tapis lolos tinggi dengan resistor
6k8Ω kapasitor 0.01 μF

Grafik f-G
f (Hz)
0
1 10 100 1000 10000 100000 1000000
-2
-4
G (dB)

-6
-8
-10
-12
y = 3.5123ln(x) - 42.208

Grafik 6. Grafik frekuensi dengan penguatan G Tapis lolos tinggi dengan resistor
27kΩ kapasitor
0.01 μF
Grafik f-G
f (Hz)
0
-2 1 10 100 1000 10000 100000
-4
G (dB)

-6
-8
-10
-12
-14
y = 3.952ln(x) - 48.196

2. Berdasarkan grafik , besar frekuensi kutub (ωp) tapis


a.
1) Tapis Pasif Lolos Rendah dengan hambatan 4k7Ω dan kapasitor
0.01 μF memiliki frekuensi kutup sebesar 2127.67 Hz
2) Tapis Pasif Lolos Rendah dengan hambatan 6k8Ω dan kapasitor
0.01 μF memiliki frekuensi kutup sebesar 1470,59 Hz
3) Tapis Pasif Lolos Rendah dengan hambatan 27kΩ dan kapasitor
0.01 memiliki frekuensi kutup sebesar 370,370 Hz
4) Tapis Pasif Lolos Tinggi dengan hambatan 4k7Ω dan kapasitor 0.01
dan kapasitor 0.01 memiliki frekuensi kutup sebesar 2127.67 Hz
5) Tapis Pasif Lolos Tinggi dengan hambatan 6k8Ω dan kapasitor 0.01
memiliki frekuensi kutup sebesar 1470,59 Hz
6) Tapis Pasif Lolos Tinggi dengan hambatan 27kΩ m dan kapasitor
0.01 emiliki frekuensi kutup sebesar 370,370 Hz
b. Untuk Tapis lolos rendah frekuensi di bawah frekuensi kutub
diperkuat sedangkan untuk tapis lolos tinggi frekuensi dibawah
frekuensi kutub diperlemah.
3. Untuk Tapis lolos rendah frekuensi di atas frekuensi kutub diperlemah
sedangkan untuk tapis lolos tinggi frekuensi diatas frekuensi kutub
diperkuat.
4. Dengan menggunakan nilai hambatan (R) dan kapasitor (C) yang dipasang
pada rangkaian, diperoleh data besarnya nilai frekuensi kutup rangkaian
tapis, sebagai berikut:
c. Tapis Pasif Lolos Rendah dengan hambatan 4k7Ω dan kapasitor 0.01
μF memiliki frekuensi kutup sebesar 2127.67 Hz
d. Tapis Pasif Lolos Rendah dengan hambatan 6k8Ω dan kapasitor 0.01
μF memiliki frekuensi kutup sebesar 1470,59 Hz
e. Tapis Pasif Lolos Rendah dengan hambatan 27kΩ dan kapasitor 0.01
memiliki frekuensi kutup sebesar 370,370 Hz
f. Tapis Pasif Lolos Tinggi dengan hambatan 4k7Ω dan kapasitor 0.01
dan kapasitor 0.01 memiliki frekuensi kutup sebesar 2127.67 Hz
g. Tapis Pasif Lolos Tinggi dengan hambatan 6k8Ω dan kapasitor 0.01
memiliki frekuensi kutup sebesar 1470,59 Hz
h. Tapis Pasif Lolos Tinggi dengan hambatan 27kΩ m dan kapasitor 0.01
emiliki frekuensi kutup sebesar 370,370 Hz
F. Diskusi
Dari data hasil pengamatan dan penghitungan diperoleh bahwa grafik
menyimpang terlampau besar dari persamaan sesungguhnya. Hal ini disebabkan
karena adanya human error. Pada saat melakukan praktikum Tapis Pasif Lolos
Rendah dan Tinggi, pelaksana lalai dalam menghitung tegangan input (Vi) dan
tegangan output (Vo).

Anda mungkin juga menyukai