Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2
MODUL XII : FILTER AKTIF

DISUSUN OLEH :
Fena Nur Mustika
21101032
Praktikum Tanggal : 10 Januari 2023
Asisten Praktikum :
1. Dea Amelia Putri (20101008)
2. Nicolas Yonara Tarigan (20101021)
3. Ahmad Ariansyah (20101030)
4. Fatur Rahman Harahap (20101164)

LABORATORIUM ELECTRONICS DAN INTERNET OF EVERYTHING


FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO (FTTE)
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
JL. D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2023
MODUL XII
FILTER AKTIF
I. TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan ini, diharapkan dapat :
1. Menyebutkan karakteristik dari Low Pass Filter (LPF) , High Pass Filter
(HPF) dan Band Pass Filter (BPF) aktif.
2. Mendesign LPF, HPF dan BPF aktif orde pertama.
3. Menganalisa LPF, HPF dan BPF aktif tingkat orde pertama.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Function generator : 1 set
2. Oscilloscope : 1 set
3. Protoboard : 1 set
4. DC power supply : 1 set
5. Kabel penghubung : 1 set 6. IC (LM741 =2)
6. Resistor (4K7=4 , 5K6=2)
7. Capasitor (47nF=1, 22nF=1)

III. DASAR TEORI


Filter adalah rangkaian yang berfungsi untuk melewatkan sinyal
masukan dengan frekuensi tertentu dan meredam sinyal masukan dengan
frekuensi lainnya. Daerah frekuensi sinyal masukan yang dilewatkan disebut
dengan pass band dan daerah frekuensi sinyal masukan yang diredam disebut
stop band, titik peralihan antara pass band dan stop band disebut dengan
frekuensi cut-off. Pada bidang elektronika, filter dibagi menjadi dua jenis
yaitu filter pasif dan filter aktif. Filter pasif merupakan rangkaian filter yang
disusun dari komponen pasif seperti resistor, kapasitor, dan induktor.
Sementara filter aktif merupakan filter pasif yang diberi tambahan penguat
berupa komponen aktif seperti transistor atau Op-Amp. Dengan menggunakan
penguat, nilai sinyal masukan akan dapat dipertahankan hingga menuju
keluaran. Berdasarkan tanggapan frekuensinya, filter pasif maupun filter aktif
dapat dikelompokan menjadi empat jenis, yaitu Low Pass Filter (LPF), High
Pass Filter (HPF), Band Pass Filter (BPF) dan Band Stop Filter (BSF) [1].
Low Pass Filter (LPF) adalah filter yang hanya melewatkan sinyal
dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off dan akan
melemahkan sinyal dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cut-off.
Pada filter LPF yang ideal sinyal dengan frekuensi diatas frekuensi cut-off
tidak akan dilewatkan sama sekali (tegangan output = 0 volt). Rangkaian low
pass filter RC merupakan jenis filter pasif dengan respon frekuensi yang
ditentukan oleh konfigurasi R dan C yang digunakan [2].

Gambar 12.3.1 Low Pass Filter [3]


High Pass Filter (HPF) adalah filter atau penyaring frekuensi yang
dapat melewatkan sinyal frekuensi tinggi dan menghambat atau memblokir
sinyal frekuensi rendah. Dengan kata lain, sinyal frekuensi tinggi akan lebih
mudah melewati High Pass Filter (HPF) sedangkan sinyal frekuensi rendah
akan dihambat atau dipersulit untuk melewatinya. HPF yang ideal adalah
HPF yang sama sekali tidak melewatkan sinyal dengan frekuensi dibawah
frekuensi cut-off. Pada dasarnya, High Pass Filter (HPF) adalah kebalikan
dari Low Pass Filter (LPF). High Pass Filter ini dapat dibuat dengan
menggunakan komponen pasif seperti resistor dengan kapasitor atau
induktor. High Pass Filter yang dibuat dari resistor dan kapasitor disebut
dengan High Pass RC Filter sedangkan High Pass Filter yang terbuat dari
resistor dan induktor disebut dengan High Pass RL Filter [4].

Gambar 12.3.2 High Pass Filter [4]


Band Pass Filter (BPF) yaitu filter yang berfungsi meneruskan sinyal
input yang berada diantara dua frekuensi tertentu saja. Pada dasarnya
rangkaian Band Pass Filter dibangun oleh Low Pass Filter dan High Pass
Filter yang disusun secara seri, sehingga rangkaian Band Pass Filter memiliki
dua frekuensi cut-off. Sama halnya seperti Low Pass dan High Pass Filter,
Band Pass Filter dapat dibangun menggunakan induktor. Contoh aplikasi
penggunaan rangkaian pasif low pass, high pass dan band pass filter adalah
pada rangkaian crossover sistem audio. Penggunaan rangkaian filter pada
crossover adalah untuk mendistribusikan daya sinyal audio secara efisien
kepada masing-masing loudspeaker sesuai alokasi frekuensinya [5].
IV. HASIL DATA
1. Low Pass Filter (LPF)
a. Gambar Rangkaian

Gambar 12.4.1 Rangkaian Low Pass Filter

Gambar 12.4.2 Gelombang di atas FC

Gambar 12.4.3 Gelombang di bawah FC


Grafik Low Pass Filter (LPF)
0

-5

-10

-15

-20

-25

Hz/dB

Gambar 12.4.4 Grafik Low Pass Filter (LPF)


b. Tabel Percobaan
No Input Output
Frek. Vi Vo (Volt) Vo/Vi (Vo/Vi)
(Hz) (Volt) (Volt) dB
1 100 1 1 1 0
2 200 1 1 1 0
3 300 1 1 1 0
4 400 1 0,9 0,9 -0,9
5 500 1 0,9 0,9 -0,9
6 600 1 0,9 0,9 -0,9
7 700 1 0,8 0,8 -1,93
8 800 1 0,8 0,8 -1,93
9 900 1 0,8 0,8 -1,93
10 1000 1 0,7 0,7 -3,09
11 3000 1 0,4 0,4 -7,95
12 6000 1 0,3 0,3 -10,4
13 9000 1 0,2 0,2 -13,9
14 10000 1 0,1 0,1 -20
c. Perhitungan
1. Perhitungan FC Frekuensi Cut off
1 1
𝐹𝑐 = = = 1026,66 𝐻𝑧
2𝜋𝑅𝐶 2 × 3,14 × 4700 × 33 × 10−9
2. Perhitungan dB
𝑉𝑜𝑢𝑡 1
a. Frekuensi 100 Hz = 20 × log = 20 × log 1 =0 dB
𝑉𝑖𝑛
𝑉𝑜𝑢𝑡 1
b. Frekuensi 200 Hz =20 × log = 20 × log 1 =0 dB
𝑉𝑖𝑛
𝑉𝑜𝑢𝑡 1
c. Frekuensi 300 Hz =20 × log 𝑉𝑖𝑛
= 20 × log 1 =0 dB
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,9
d. Frekuensi 400 Hz =20 × log = 20 × log =-0,9 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,9
e. Frekuensi 500 Hz =20 × log = 20 × log =-0,9 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,9
f. Frekuensi 600 Hz =20 × log = 20 × log =-0,9 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,8
g. Frekuensi 700 Hz =20 × log = 20 × log =-1,93 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,8
h. Frekuensi 800 Hz =20 × log = 20 × log =-1,93 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,8
i. Frekuensi 900 Hz =20 × log = 20 × log =-1,93 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,7
j. Frekuensi 1000 Hz =20 × log = 20 × log =-3,09 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,4
k. Frekuensi 3000 Hz =20 × log = 20 × log =-7,95 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,3
l. Frekuensi 6000 Hz =20 × log = 20 × log =-10,4 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,2
m. Frekuensi 9000 Hz =20 × log = 20 × log =-13,9 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,1
n. Frekuensi 10000 Hz =20 × log = 20 × log =-20 dB
𝑉𝑖𝑛 1

2. High Pass Filter (HPF)


a. Gambar Rangkaian

Gambar 12.4.5 Rangkaian High Pass Filter

Gambar 12.4.6 Gelombang di atas FC


Gambar 12.4.7 Gelombang di bawah FC

Grafik High Pass Filter (HPF)


0

-5

-10

-15

-20

-25

Hz/dB

Gambar 12.4.8 Grafik High Pass Filter (HPF)


b. Tabel Percobaan
No Input Output
Frek. Vi Vo (Volt) Vo/Vi (Vo/Vi)
(Hz) (Volt) (Volt) dB
1 100 1 0,1 0,1 -20
2 200 1 0,2 0,2 -13,9
3 300 1 0,3 0,3 -10,4
4 400 1 0,4 0,4 -7,95
5 500 1 0,5 0,5 -6,02
6 600 1 0,6 0,6 -4,43
7 700 1 0,7 0,7 -3,09
8 800 1 0,7 0,7 -3,09
9 900 1 0,8 0,8 -1,93
10 1000 1 0,8 0,8 -1,93
11 3000 1 0,9 0,9 -0,9
12 6000 1 1 1 0
13 9000 1 1 1 0
14 10000 1 1 1 0
c. Perhitungan
1. Perhitungan FC Frekuensi Cut off
1 1
𝐹𝑐 = = = 1026,66 𝐻𝑧
2𝜋𝑅𝐶 2 × 3,14 × 4700 × 33 × 10−9
2. Perhitungan dB
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,1
a. Frekuensi 100 Hz = 20 × log = 20 × log =-20 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,2
b. Frekuensi 200 Hz =20 × log = 20 × log =-13,9 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,3
c. Frekuensi 300 Hz =20 × log = 20 × log =-10,4 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,4
d. Frekuensi 400 Hz =20 × log = 20 × log =-7,95 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,5
e. Frekuensi 500 Hz =20 × log = 20 × log =-6,02 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,6
f. Frekuensi 600 Hz =20 × log = 20 × log =-4,43 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,7
g. Frekuensi 700 Hz =20 × log = 20 × log =-3,09 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,7
h. Frekuensi 800 Hz =20 × log = 20 × log =-3,09 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,8
i. Frekuensi 900 Hz =20 × log = 20 × log =-1,93 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,8
j. Frekuensi 1000 Hz =20 × log = 20 × log =-1,93 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,9
k. Frekuensi 3000 Hz =20 × log = 20 × log =-0,9 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 1
l. Frekuensi 6000 Hz =20 × log = 20 × log 1 =-7,95 dB
𝑉𝑖𝑛
𝑉𝑜𝑢𝑡 1
m. Frekuensi 9000 Hz =20 × log = 20 × log 1 =0 dB
𝑉𝑖𝑛
𝑉𝑜𝑢𝑡 1
n. Frekuensi 10000 Hz =20 × log = 20 × log 1 =0 dB
𝑉𝑖𝑛

3. Band Pass Filter (BPF)


a. Gambar Rangkaian

Gambar 12.4.9 Rangkaian Band Pass Filter


Gambar 12.4.10 Gelombang (600 Hz) Stop Band di bawah FL

Gambar 12.4.11 Gelombang FL

Gambar 12.4.12 Gelombang FH

Gambar 12.4.13 Gelombang (800 Hz) Stop Band di atas FH


Grafik Band Pass Filter (BPF)
0

-5

-10

-15

-20

-25

Hz/dB

Gambar 12.4.14 Grafik Band Pass Filter (BPF)


b. Tabel Percobaan
No Input Output
Frek. Vi Vo (Volt) Vo/Vi (Vo/Vi)
(Hz) (Volt) (Volt) dB
1 100 1 0,1 0,1 -20
2 200 1 0,1 0,1 -20
3 300 1 0,3 0,3 -10,4
4 400 1 0,3 0,3 -10,4
5 500 1 0,5 0,5 -6,02
6 600 1 0,8 0,8 -1,93
7 700 1 1,03 1,03 -2,56
8 800 1 1 1 0
9 900 1 0,7 0,7 -3,09
10 1000 1 0,5 0,5 -6,02
11 3000 1 0,3 0,3 -10,4
12 6000 1 0,2 0,2 -13,9
13 9000 1 0,2 0,2 -13,9
14 10000 1 0,1 0,1 -20
c. Perhitungan
1. Perhitungan FC Frekuensi Cut off
𝐹𝑐 = √𝐹𝐿 × 𝐹𝐻 = √660 × 810 = 731,1 𝐻𝑧
2. Perhitungan dB
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,1
a. Frekuensi 100 Hz = 20 × log = 20 × log =-20 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,1
b. Frekuensi 200 Hz =20 × log = 20 × log =-20 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,3
c. Frekuensi 300 Hz =20 × log = 20 × log =-10,4 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,3
d. Frekuensi 400 Hz =20 × log = 20 × log =-10,4 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,5
e. Frekuensi 500 Hz =20 × log = 20 × log =-6,02 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,8
f. Frekuensi 600 Hz =20 × log = 20 × log =-1,93 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 1,03
g. Frekuensi 700 Hz =20 × log = 20 × log =-2,56 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 1
h. Frekuensi 800 Hz =20 × log = 20 × log 1 = 0 dB
𝑉𝑖𝑛
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,7
i. Frekuensi 900 Hz =20 × log = 20 × log =-3,09 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,5
j. Frekuensi 1000 Hz =20 × log = 20 × log =-6,02 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,3
k. Frekuensi 3000 Hz =20 × log = 20 × log =-10,4 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,2
l. Frekuensi 6000 Hz =20 × log = 20 × log =-13,9 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,2
m. Frekuensi 9000 Hz =20 × log = 20 × log =-13,9 dB
𝑉𝑖𝑛 1
𝑉𝑜𝑢𝑡 0,1
n. Frekuensi 10000 Hz =20 × log = 20 × log =-20 dB
𝑉𝑖𝑛 1
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum Teknik Telekomunikasi 2 modul kedua belas ini
membahas mengenai Filter Aktif. Filter adalah rangkaian yang berfungsi
untuk melewatkan sinyal masukan dengan frekuensi tertentu dan meredam
sinyal masukan dengan frekuensi lainnya. Daerah frekuensi sinyal masukan
yang dilewatkan disebut dengan pass band dan daerah frekuensi sinyal
masukan yang diredam disebut stop band, sedangkan titik peralihan antara
pass band dan stop band disebut dengan frekuensi cut-off. Dalam filter aktif
terdapat penguat berupa komponen aktif seperti transistor atau op-amp.
Pada praktikum modul kedua belas ini, praktikan diminta untuk
melakukan sebuah percobaan dengan membuat tiga rangkaian, yaitu
rangkaian Low Pass Filter (LPF), rangkaian High Pass Filter (HPF) dan
rangkaian Band Pass Filter (BPF). Dalam praktikum filter aktif ini masih
menggunakan software multisim dan komponen-komponen yang
dibutuhkan yaitu function generator, osiloskop, protoboard, DC power
supply, kabel penghubung, resistor dan kapasitor.
Pada percobaan yang pertama, praktikan diminta untuk membuat
rangkaian Low Pass Filter (LPF) pada software multisim yang telah
terinstall di komputer atau laptop masing-masing praktikan. Low pass filter
lebih rendah dari frekuensi cut-off dan akan melemahkan sinyal dengan
frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cutt-off. Rangkaian low pass filter
ini disusun dengan IC LM741, 2 buah resistor dengan nilai yang sama yaitu
4,7k ohm dan kapasitor dengan nilai sebesar 33 nF yang disusun secara seri.
Pada lembar data tabel pertama terdapat 14 baris tabel pengukuran untuk
Vo, Vo/Vi dalam volt dan decibel dengan frekuensi yang berbeda-beda.
Setelah mengatur frekuensi, praktikan dapat menggunakan osiloskop untuk
mengatur amplitudo, timebase dan juga scale untuk mendapatkan keluaran
gelombang serta praktikan dapat menghitung nilai Vo dengan nilai scale
pada gelombang dengan titik puncak gelombang atau dapat dikatakan
bernilai 1. Setelah mendapatkan hasil Vo, praktikan dapat menghitung
besaran penguatan volt dan decibel. Dari hasil perhitungan tabel Low Pass
Filter (LPF) ini maka dapat disimpulkan jika nilai frekuensi semakin besar,
maka nilai Vo semakin kecil sehingga nilai Vo/Vi pada decibel juga akan
semakin kecil.
Pada percobaan yang kedua masih sama dengan percobaan pertama,
namun rangkaian yang digunakan pada percobaan kedua ini yaitu rangkaian
High Pass Filter (HPF). Sebelum melakukan pengukuran, praktikan harus
mengatur besar frekuensi terlebih dahulu. Frekuensi yang digunakan pada
percobaan kedua ini juga masih sama dengan frekuensi tabel pertama.
Setelah memasukkan berbagai macam nilai frekuensi, langkah yang
selanjutnya dilakukan yaitu mengatur amplitudo, timebase dan juga scale
pada osiloskop agar mendapatkan hasil output gelombang. Kemudian
setelah mengatur dan mendapatkan hasil output gelombang, praktikan dapat
menghitung nilai Vo dengan nilai scale pada gelombang lalu dikalikan
dengan titik puncak gelombang yang bernilai 1. Setelah mendapatkan nilai
Vo, praktikan dapat menghitung besar penguatan dalam volt dan decibel.
Hasil dari perhitungan tabel ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar
nilai frekuensi maka nilai Vo juga semakin besar, sehingga nilai Vo/Vin
dalam decibel juga semakin tinggi.
Pada percobaan yang ketiga, praktikan melakukan percobaan
dengan menggunakan rangkaian Band Pass Filter (BPF) yang terdiri dari
dua jenis filter gabungan, yaitu High Pass Filter dan Low Pass Filter.
Rangkaian filter bandpass terdiri dari IC LM741, dua resistor dengan besar
4,7 k ohm dan kapasitor 33 nF secara seri. Dalam percobaan ini, filter
bandpass melewati sinyal frekuensi antara dua frekuensi cut-off. Sinyal
akan diloloskan ketika frekuensi berada diantara 660 Hz sampai 880 Hz dan
sinyal tidak diloloskan ketika frekuensi berada di bawah frekuensi 660 Hz
dan di atas frekuensi 880 Hz.
Dari semua percobaan dapat disimpulkan bahwa rangkaian Low
Pass Filter membiarkan sinyal lewat jika frekuensinya di bawah frekuensi
cut-off. Rangkaian High Pass Filter yang memancarkan sinyal ketika
frekuensi melebihi frekuensi cut-off. Rangkaian Band Pass Filter
membiarkan sinyal melewati antara dua frekuensi cut-off.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Semakin besar nilai frekuensi pada rangkaian Low Pass Filter, maka
semakin kecil nilai tegangan output dalam volt dan decibel.
2. Semakin besar nilai frekuensi pada rangkaian High Pass Filter, maka
semakin besar tegangan output dalam volt dan decibel.
3. Pada rangkaian Low Pass Filter dan High Pass filter, hasil bentuk
gelombangnya semakin besar frekuensinya maka semakin rapat
gelombangnya.
4. Pada rangkaian Band Pass filter akan meloloskan sinyal diantara dua
frekuensi cut-off.
B. Saran
1. Praktikan sebaiknya mempelajari modul terlebih dahulu sebelum
melaksanakan praktikum agar meminimalisir kesalahan.
2. Praktikan diharapkan tertib dan disiplin saat praktikum berlangsung.
3. Praktikan harus berhati-hati ketika menggunakan alat-alat yang
digunakan pada saat praktikum.
VII. DAFTAR PUSTAKA
[1]A. Rasyid, " Pengertian Filter Aktif", 27 Mei 2020. [Online]. Available:
https://www.samrasyid.com/2020/05/pengertian-filter-aktif.html
[Accessed 9 Januari 2023].
[2] H. S. Utama, "PEMBUATAN FILTER CHEBICHEF LOW PAS DAN
HIGH PAS MENGGUNAKAN PROGRAM MATLAB", Jurnal Teknik
Fakultas Teknik UNPAK, vol. 20, no. 1, p. 9, 2019. [Online]. Available:
https://journal.unpak.ac.id [Accessed 9 Januari 2023].
[3] D. Kho, " Pengertian Low Pass Filter (LPF) atau Tapis Lolos Bawah", 8
Juli 2018. [Online]. Available: https://teknikelektronika.com/pengertian-
low-pass-filter-lpf-atau-tapis-lolos-bawah/ [Accessed 9 Januari 2023].
[4] D. Kho, " Pengertian High Pass Filter (HPF) atau Tapis Lolos Atas", 1
Agustus 2018. [Online]. Available: https://teknikelektronika.com
[Accessed 9 Januari 2023].
[5] I. Hadi, "RANCANG BANGUN FILTER PORTABLE", Jurnal Teliska,
vol 4, p. 63, 2012. [Online]. Available: https://jurnal.polsri.ac.id
[Accessed 9 Januari 2023].
VIII. LAMPIRAN
A. Low Pass Filter (LPF)

Gambar 12.8.1 Gelombang LPF Gambar 12.8.2 Gelombang LPF


frekuensi 100 Hz frekuensi 200 Hz

Gambar 12.8.3 Gelombang LPF Gambar 12.8.4 Gelombang LPF


frekuensi 300 Hz frekuensi 400 Hz

Gambar 12.8.5 Gelombang LPF Gambar 12.8.6 Gelombang LPF


frekuensi 200 Hz frekuensi 600 Hz

Gambar 12.8.7 Gelombang LPF Gambar 12.8.8 Gelombang LPF


frekuensi 700 Hz frekuensi 800 Hz
Gambar 12.8.9 Gelombang LPF Gambar 12.8.10 Gelombang LPF
frekuensi 900 Hz frekuensi 1000 Hz

Gambar 12.8.11 Gelombang LPF Gambar 12.8.12 Gelombang LPF


frekuensi 3000 Hz frekuensi 6000 Hz

Gambar 12.8.13 Gelombang LPF Gambar 12.8.14 Gelombang LPF


frekuensi 9000 Hz frekuensi 10000 Hz

Gambar 12.8.15 Grafik Low Pass Filter (LPF)


B. High Pass Filter (HPF)

Gambar 12.8.16 Gelombang Gambar 12.8.17 Gelombang


HPF frekuensi 100 Hz HPF frekuensi 200 Hz

Gambar 12.8.18 Gelombang Gambar 12.8.19 Gelombang


HPF frekuensi 300 Hz HPF frekuensi 400 Hz

Gambar 12.8.20 Gelombang Gambar 12.8.21 Gelombang


HPF frekuensi 500 Hz HPF frekuensi 600 Hz

Gambar 12.8.22 Gelombang Gambar 12.8.23 Gelombang


HPF frekuensi 700 Hz HPF frekuensi 800 Hz
Gambar 12.8.24 Gelombang Gambar 12.8.25 Gelombang
HPF frekuensi 900 Hz HPF frekuensi 1000 Hz

Gambar 12.8.26 Gelombang Gambar 12.8.27 Gelombang


HPF frekuensi 3000 Hz HPF frekuensi 6000 Hz

Gambar 12.8.28 Gelombang Gambar 12.8.29 Gelombang


HPF frekuensi 9000 Hz HPF frekuensi 10000 Hz

Gambar 12.8.30 Grafik High Pass Filter (HPF)


C. Band Pass Filter (BPF)

Gambar 12.8.31 Gelombang Gambar 12.8.32 Gelombang BPF


BPF frekuensi 100 Hz frekuensi 200 Hz

Gambar 12.8.33 Gelombang Gambar 12.8.34 Gelombang BPF


BPF frekuensi 300 Hz frekuensi 400 Hz

Gambar 12.8.35 Gelombang Gambar 12.8.36 Gelombang BPF


BPF frekuensi 500 Hz frekuensi 600 Hz

Gambar 12.8.37 Gelombang Gambar 12.8.38 Gelombang BPF


BPF frekuensi 700 Hz frekuensi 800 Hz
Gambar 12.8.39 Gelombang Gambar 12.8.40 Gelombang BPF
BPF frekuensi 900 Hz frekuensi 1000 Hz

Gambar 12.8.41 Gelombang Gambar 12.8.42 Gelombang BPF


BPF frekuensi 3000 Hz frekuensi 6000 Hz

Gambar 12.8.43 Gelombang Gambar 12.8.44 Gelombang BPF


BPF frekuensi 9000 Hz frekuensi 10000 Hz

Gambar 12.8.45 Grafik Band Pass Filter (BPF)

Anda mungkin juga menyukai